Beda Tabungan dan Investasi, Mana Paling Cocok Untuk Orang Berduit Pas-pasan?

Beda Tabungan dan Investasi, Mana Paling Cocok Untuk Orang Berduit Pas-pasan?

Investasi sedang jadi tren di dunia anak muda (30 tahun ke bawah) karena mereka menganggap dengan menyimpan uang dalam sebuah investasi, sama artinya dengan menabung.

Hal lain yang membuat mereka tertarik karena uang yang disimpan tidak bisa diambil kapan saja seperti kalau menabung di bank. 

Menabung atau investasi

Itu membuat mereka menganggap investasi bisa mengerem nafsu jajan mereka dibanding kalau menabung di bank yang uangnya bisa diambil kapan saja lewat ATM atau transaksi elektronik. Sebab itulah yang membuat banyak orang lantas menyamakan investasi dengan menabung.

Uang untuk Tabungan


Uang untuk ditabung bisa diambil dari gaji, sisa belanja bulanan, uang jajan, atau bahkan uang titipan. Andai kita memaksakan diri menabung dengan cara puasa terus-terusan juga tidak apa-apa.

Sumber uang untuk ditabung di bank bisa berasal dari mana saja karena mengambil kembali uang di tabungan itu gampang. Cukup dengan kartu ATM atau tarik tunai di kasir bank.

Sumber Uang untuk Investasi

 

PALING BAIK, uang yang akan disimpan dalam instrumen investasi haruslah uang dingin, uang nganggur, atau uang kelebihan yang tidak akan dipakai untuk keperluan apa pun dalam jangka waktu pendek, menengah, dan panjang.

Jadi uang itu harus betul-betul uang yang tidak akan dipakai untuk keperluan apa pun, termasuk untuk sekolah anak, merenovasi rumah, membeli kendaraan, liburan, atau pergi haji,

Kalau kita punya uang lalu diniatkan untuk hal-hal diatas, masukkan uang ke tabungan, bukan ditaruh pada instrumen investasi.

Risiko Tabungan

 

Risiko tabungan lebih sedikit dan minim daripada investasi. Risiko yang kita terima saat menabung di bank adalah uang kita dipotong biaya administrasi dan kartu ATM. Bisa juga karena banknya bangkrut dan paling apes uang di rekening kita dicuri karyawan bank.  

Kalau kita kena tipu via telepon, WhatsApp, atau email apakah termasuk risiko menabung?

Tidak, karena transaksi dilakukan oleh kita sendiri, baik secara sadar atau tidak, atas panduan si penipu atau tidak, bukan oleh bank.

Kemudian, misal banknya bangkrut. Bila uang kita sampai nominal 2 miliar hilang, akan diganti oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).

Kalau yang hilang lebih dari 2 miliar, akan diurus oleh Tim Likuidasi berdasarkan hasil likuidasi kekayaan bank. Ini berarti kalau uang yang hilang lebih dari 2 miliar akibat pencurian oleh karyawan bank, seperti yang terjadi pada pro player Winda Earl di Maybank, kemungkinan besar tidak akan diganti oleh Tim Likuidasi karena bank tidak dalam kondisi bangkrut.

Risiko Investasi

 

Bila pada tabungan di bank ada jaminan pengganti uang hilang dari LPS, maka di investasi tidak.

Tiap investasi juga ada risikonya masing-masing. Makin besar keuntungan yang ditawarkan maka makin besar juga risiko uang kita berkurang bahkan hilang. Ini namanya high risk-high return.

Kalau ada yang menawarkan investasi tanpa risiko, sudah pasti itu investasi bodon atau judi terselubung.

Kamudian, bisakah kita katakan membeli reksadana sama dengan menabung? 

Tidak. Reksadana, apa pun jenisnya, adalah investasi yang punya risiko.

Risiko investasi lebih tinggi dan besar dibanding tabungan. Kita wajib mempelajari dulu risiko-risikonya sebelum memutuskan membeli atau menaruh uang pada satu jenis investasi.

Jenis-jenis Investasi yang Dikenal Orang Indonesia


1. Deposito. Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu. 

Kalau kita menyimpan uang di bank dalam bentuk deposito, uang hanya bis diambil kalau jangka waktunya telah berakhir, misal 3 bulan, 6 bulan, atau setahun.

Deposito termasuk investasi low risk-low return, artinya risiko bagi investor untuk kehilangan sebagian atau seluruh uangnya terbilang kecil, tapi keuntungan yang didapat juga kecil.

2. Saham. Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti kepemilikan modal.

Saham juga termasuk high risk-high return yang menawarkan imbal hasil besar dengan risiko tinggi.

3. Obligasi. Obligasi adalah surat utang jangka menengah atau panjang yang dapat diperjualbelikan. 

Masyarakat umum bisa memperjualbelikan Obligasi Negara Ritel (ORI) atau Surat Utang Negara. Minimum pembelian ORI mulai Rp1 juta rupiah dan maksimal 2 miliar rupiah.

4. Reksa Dana. Reksa Dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh manajer investasi.

Reksa dana secara umum terbagi atas empat jenis, yaitu reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.

5. Forex Foreign exchange (forex) merupakan transaksi menukarkan mata uang negara tempat kita tinggal dengan mata uang negara asing pilihan Anda. Selain itu, kebutuhan forex biasanya bersifat personal atau pribadi, salah satunya sebagai alat pembayaran di negara lain yang akan dikunjungi.

Sama seperti saham dan reksa dana saham, forex juga termasuk investasi dengan high risk high return. 

Saat ini banyak orang mencari penghasilan di luar gaji dengan menjadi trader forex (atau saham). Sebagian orang bahkan sudah berani menjadi full-time trader yang pencaharian utamanya berasal dari trading forex.

6. Tanah. Tanah termasuk investasi jangka panjang yang harganya terus meningkat walau tidak ada bangunan diatasnya. 

Tanah juga termasuk aset jangka panjang yang tidak akan terdepresiasi, tidak akan bisa rusak, dan tidak bisa dicuri oleh orang lain, kecuali mungkin oleh mafia tanah yang menggandakan sertifikat lalu memperjualbelikan tanah itu.

7. Emas. Sekarang banyak yang mengistilahkan investasi emas dengan menabung emas.

Itu karena untuk membeli satu gram emas, pembeli dapat mencicilnya dengan harga yang sangat terjangkau.

8. Properti. International Accounting Standard mendefinisikan investasi properti sebagai penguasaan berupa tanah, bangunan atau bagian dari bangunan atau keduanya oleh pemilik atau penyewa melalui transaksi jual beli atau penyewaan untuk menghasilkan kenaikan nilai properti.

Termasuk dalam investasi properti adalah rumah tapak, ruko dan rukan, gedung perkantoran, rumah yang dijadikan tempat kost, dan hunian vertikal (apartemen, rumah susun, dsb).

9. Kripto. Investasi dan perdagangan mata uang kripto termasuk dalam jenis investasi high risk-high return

Maka jangan heran kalau harga mata uang kripto tiba-tiba anjlok kita akan kehilangan uang dalam jumlah besar.

***

Orang yang uangnya pas-pasan lebih baik menabung daripada membeli instrumen investasi, termasuk menunda membeli emas koin walau emas itu bisa dibeli dengan mencicil.

Emas termasuk investasi. Jadi walau bisa dijual dalam waktu tidak lama setelah kita membelinya, harga jualnya lebih rendah dari harga waktu kita beli emas itu. Bukannya untung yang didapat, malah buntung karena uang yang kita dapat saat menjual emas lebih sedikit dari saat kita beli.

Idealnya emas koin atau batangan disimpan selama lima tahun sebelum kita dapat manfaat investasinya.

Orang yang duitnya tidak banyak lebih disarankan menabung rutin sedikit demi sedikit daripada langsung membeli investasi. Seperti kata pepatah sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit.

Investasi dibeli kalau kita sudah punya cukup tabungan untuk keperluan darurat.

5 Faktor Sukses Drakor

5 Faktor Sukses Drakor

Kenapa, sih, drakor alias drama Korea mendunia banget? Bukan cuma dramanya, filmnya juga disukai orang-orang yang ada di Afrika. Buktinya, Lee Min-hoo sampai dikirimi surat oleh bujang Nigeria yang merasa dicuekin pacarnya karena si pacar tergila-gila pada aktor 35 tahun itu.

drakor sukses

Penasaran kenapa serial drakor bisa mendunia? Apa karena aktor dan aktrisnya yang cute-cute atau kamu suka tontonan yang bikin baper-baper? Tidak semua drakor melankolis dan bikin baper. Banyak juga yang bikin tegang dan takut.

Ini alasan drakor disukai orang di seluruh dunia

1. Jarang Ada Serial Kejar Tayang 


Kebanyakan serial yang diproduksi Korea Selatan dibuat berdasarkan perencanaan skenario sedari awal, makanya jarang ada drakor yang syutingnya kejar tayang.

Namun, sejak drakor mulai laris manis di Netflix dan berbagai platform streaming film, drakor pun mulai menyesuaikan atas permintan penyedia streaming.

Satu penyesuaiannya adalah membuat serial dengan ending menggantung. Sengaja dibuat menggantung supaya kalau laris manis drakor itu akan dibuat musim ke-2, 3, dan seterusnya. Namun bila tidak disukai, maka cukup 1 musim walau ending-nya mengesankan akan ada musim berikutnya. 

Hal ini berbeda dengan drakor yang tayang di televisi atau dibuat bukan untuk eksklusif platform streaming, hampir tidak ada ending yang menggantung, apalagi yang dibuat kejar tayang.

Kalaupun kejar tayang, waktu syuting dengan waktu tayang jaraknya sepekan, tidak hitungan hari seperti sinetron di Indonesia.

2. Ending Cerita Tidak Bikin Penasaran


Seperti yang sudah dijelaskan diatas, ending atau akhir cerita pada drakor sangat jarang yang dibuat menggantung, kecuali yang tayang di platform streaming.

Ending yang jelas (walau tidak happy ending) bisa memuaskan penonton karena mereka merasa terhibur. Serial yang ending-nya nggantung lebih membuat kita kesal daripada penasaran.

3. Musim Tidak Panjang dan Selesai Dalam Waktu Pendek


Rata-rata drakor dibuat hanya 1-3 musim saja dengan jarak antarmusim yang berdekatan, tidak sampai bertahun-tahun, kecuali mungkin Squid Game yang jarak musim satu dengan dua sampai setahun.

Itu karena Squid Game awalnya memang tidak direncanakan untuk dibuat musim keduanya. Ternyata orang-orang di seluruh dunia menyukainya dan ingin ada musim kedua.

Dari sisi penonton, menonton serial yang jarak musimnya berdekatan lebih hemat waktu karena tidak perlu nunggu kelamaan hanya untuk nonton musim kedua. Kalau kelamaan kita keburu lupa apa saja jalan cerita yang ada di musim pertama.

4. Jalan Cerita Dekat dengan Keseharian dan Memenuhi Fantasi


Mulanya drakor identik dengan percintaan romantis yang bikin baper dan berbunga-bunga, tapi tidak norak. Namun, seiring dengan masuknya drakor ke berbagai platform streaming, tema atau genre yang dibuat makin beragam.

Kaum lelaki yang tadinya tidak nonton drakor karena menganggap drakor terlalu wanita lalu mulai tertarik nonton setelah banyak bermunculan genre fantasi, sejarah, dan aksi. Maka jadilah drakor kini disukai oleh semua gender.

5. Komoditas Ekspor Pemerintah Korsel


Serial atau drama Korea bersama dengan film-film Korea telah jadi komoditas ekspor Korsel yang memberi pemasukan besar bagi Korsel.

Melansir liputan6com, boyband BTS menyumbang lebih dari 50 triliun ke ekonomi Korsel berkat album, konser, dan kerja sama mereka dengan musisi dan brand internasional. 

Itu baru dari BTS, bila ditambah drakor, kuliner, budaya pop, dan penjualan merchandise K-Pop maka Hallyu atau Gelombang Korea jadi penopang perekomian terbesar bagi Korsel.

Gelombang Korsel memang dikembangkan oleh pemerintah Korsel sebagai ekonomi kreatif yang mendunia. Itu karena Korsel tidak punya sumber daya alam sebagaimana Indonesia. Maka yang dijual adalah kebudayaan dan ekonomi kreatif mereka.

Karena diniatkan jadi komoditas ekspor maka Gelombang Korea atau Korean Wave telah disiapkan oleh pemerintah Korsel selama 20 tahun sebelum disebar ke seluruh dunia jadi Korean Wave.

***

Jadi drakor sebagai bagian dari ekonomi kreatif Korsel sebenarnya tidak begitu saja mendunia, tapi sudah disiapkan matang, termasuk mengasah dan menjaga penampilan aktor dan aktrisnya.

Apalagi, beberapa perusahaan hiburan Korsel juga sudah melantai di bursa. Ini membuat mereka betul-betul harus menjual drakor atau K-Pop yang disukai pasar supaya bisa meraih laba dan memberi deviden besar.


Beda Lagu Himne, Mars, dan Jingle

Beda Lagu Himne, Mars, dan Jingle

Kita sudah sering dengar ada lagu berjudul Himne Guru, Himne Pramuka, atau lagu himne di setiap kampus.

himne dan mars

Apa Itu Lagu Himne?

 

Himne disebut juga gita puja atau puji-pujian yang dikarang khusus untuk kegiatan ibadah umat Kristiani. Itulah sebabnya himne sering disebut juga dengan nyanyian rohani atau nyanyian jemaat.

Pada masa lampau, himne dilantunkan kepada sesembahan untuk dewa-dewi. Asal kata "himne" itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu hymnos yang artinya memuja.

Kalau himne identik dengan lagu puji-pujian umat Kristiani, kenapa istilah himne dipakai untuk lagu kepada guru dan Pramuka?

Himne berarti pujian, memuji boleh dilakukan kepada orang yang sangat berjasa dan dikagumi. Selain itu lagu himne dimainkan pada diatonis minor sehingga orang yang baru belajar main alat musik pun mudah memainkannya.

Tangga nada diatonis merupakan satu rangkaian tangga nada yang memiliki 7 nada berbeda dalam satu oktaf. Tujuh nada tersebut diakhiri dengan satu nada yang berulang. 

Tangga nada ini punya jarak nada satu dan setengah. Contohnya bila nada dimulai dari Do pada C mayor, maka diteruskan dengan A minor yang di mulai dari La. Selain diatonis minor, ada juga diatonis mayor.

Related: Beda Musik Metal dan Punk

Alat musik yang memiliki sistem tangga nada diatonis adalah piano, organ, dan keyboard.

Tangga nada diatonis merupakan satu rangkaian tangga nada yang memiliki tujuh nada berbeda dalam satu oktaf. Tujuh nada tersebut diakhiri dengan satu nada yang berulang. Tangga nada ini mempunyai dua jarak nada, yaitu satu dan setengah. Contohnya adalah C mayor, di mana nada dimulai dari do diteruskan dengan A minor yang di mulai dari La. Alat musik yang memiliki sistem tangga nada diatonis adalah piano dan organ. Tangga nada diatonis terbagi menjadi dua jenis, pertama adalah tangga nada mayor dan tangga nada minor.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengertian Tangga Nada Diatonis dan Pentatonis beserta Contohnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/30/150000969/pengertian-tangga-nada-diatonis-dan-pentatonis-beserta-contohnya?page=all.

Editor : Serafica Gischa

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Karena maknanya berupa pujian yang dinyanyikan sepenuh hati, maka lagu Syukur dan Mengheningkan Cipta yang sering kita dengar saat upacara sekolah juga dikategorikan sebagai himne yang sama-sama dimainkan pada diatonis minor.

Lagu Satya Dharma Pramuka juga disebut himne mungkin untuk meneguhkan kesungguhan hati dan pujian seorang Pramuka terhadap Pancasila dan NKRI.

Lagu Mars

 

Ini bukan lagu tentang planet, karena mars adalah jenis musik yang berirama teratur dan kuat yang membangkitkan semangat tempur atau untuk mengiringi pasukan berbaris. Makanya lagu-lagu mars sering dimainkan oleh militer.

Walau dikenal bertempo cepat, mars militer terbagi jadi:

  1. Mars pemakaman, seperti yang mengiringi pemakaman Ratu Elizabeth II.
  2. Mars lambat (75 langkah per menit), 2 langkah per biram)., 
  3. Mars cepat (109 hingga 128 ketukan per menit).
  4. Mars cepat ganda (140 hingga 150 ketukan per menit)

Musik mars pertama kali muncul di kalangan militer Eropa tahun 1500-an. Musik mars Eropa jadi lebih moderen sejak tentara Polandia dan Austria mengambil instrumen musik drum, simbal, dan trompet yang dirampas dari tentara Kekaisaran Utsmani Turki (Ottoman) yang kalah pada Pertempuran Wina pada 1683.

Mars menyebar ke benua Amerika pada Perang Revolusi Amerika tahun 1775-1783 antara Kerajaan Britania Raya dengan Amerika Serikat yang baru berdiri dan ingin pisah dari Britania Raya.

Kemudian pada pertengahan abad ke-19 mulai populer di kalangan sipil Amerika sampai ke Indonesia. Lagu mars Indonesia yang paling kita kenal adalah Maju Tak Gentar, Garuda Pancasila, dan Halo-Halo Bandung.

Lagu Pendek Jingle

 

Jingle adalah lagu pendek berisi slogan, syair, atau nada yang dibuat supaya gampang diingat, seperti yang kita dengar pada iklan atau promosi jasa dan produk.

Karena digunakan untuk iklan dan promosi maka disebut lagu pendek karena durasinya hanya 20-60 detik, disesuaikan dengan durasi iklan. Tidak jarang ada jingle yang durasinya cuma 10 detik.

Related: Ciri Khas Musik Koplo dan Dangdut Jawa

Jingle sering juga dibuat dari potongan lagu yang sudah populer, dengan lirik lagu yang sudah diganti, supaya suatu produk atau acara diminati banyak orang.

Beda Himne, Mars, dan Jingle


Secara singkat, beda lagu himne, mars, dan jingle contohnya adalah, kalau himne berisi puji-pujian terhadap Indonesia, maka mars memberi kobaran semangat kepada (rakyat) Indonesia, sedangkan jingle tidak ada hubungannya sama sekali dengan Indonesia.

Jingle adalah lagu pengiring produk dan promo yang beda dengan himne dan mars yang memang berhubungan dengan nasionalisme dan patriotisme.

Asal-usul "Segede Gaban" yang Dipopulerkan Gen X dan Milenial

Asal-usul "Segede Gaban" yang Dipopulerkan Gen X dan Milenial

Gaban adalah tokoh jagoan dari Jepang yang bentuk dan rupanya sama seperti Power Rangers. 

Kalau Power Rangers beranggotakan 5 jagoan, Gaban cuma ditemani partner-nya yang bernama Shariban (ditulis dengan nama Sharivan) yang baju tempurnya berwarna merah, sedangkan Gaban putih.

Ukuran Gaban


Ukuran tubuh Gaban, juga Shariban, tidak besar seperti Optimus Prime dan Bumblebee dalam film Transformer. Gaban bertubuh seperti manusia normal. 

Segede gaban
Jagoan anak-anak era 1980-an bernama Gaban (foto: Metal Heroes Wiki)

Namun ada sebabnya anak-anak Gen X dan Gen Y (Milenial) sering memakai kiasan "segede gaban" untuk menggambarkan sesuatu yang ukurannya besar dan outstanding.

Umur Berapa Gen X dan Milenial Sekarang?


Gen X, berdasarkan klasifikasi lembaga riset marketing Pew Research Center, adalah mereka yang lahir tahun 1965-1980.

Sedangkan Gen Y atau yang akrab disebut Milenial adalah mereka yang lahir tahun 1981-1996.

Gen X yang lahir setelah tahun 1970 dan Milenial yang lahir sebelum 1985 inilah yang kemudian mempopulerkan istilah "segede gaban". 

Serial Gaban


Gaban tayang perdana pada 1982 di Jepang berjudul asli Uchuu Keiji Gavan. Dipasarkan dengan nama Inggris ke seluruh dunia menjadi Space Cop Gabin, ada yang menulisnya dengan Space Cop Gavan.

Pada 1985 Gaban tayang di TVRI sampai sebanyak 44 episode. Episodenya tidak banyak dibanding serial Unyil dan Goggle V yang sama-sama populer di Indonesia saat itu.

Goggle V sama kerennya seperti Gaban, tapi karena beredar dalam bentuk video VHS yang pemutarnya cuma dimiliki orang-orang berduit, Google V tidak bisa dinikmati semua anak.

Populernya Gaban yang membekas di hati anak-anak masa itu sampai membuat mereka menggambarkan sesuatu yang besar dan megah sama seperti Gaban.

Bagaimana Gaban tidak membekas wong waktu itu memang enggak ada hiburan lain, tayangan tivi satu-satunya waktu itu, ya, cuma TVRI. 

Shariban
Rekan tempur Gaban bernama Shariban (foto: Metal Heroes Wiki)

Anak-anak orang kaya yang sudah mainan game konsol Atari pun tetap suka Gaban, apalagi saat ditemani Shariban.

Kenapa Harus Segede Gaban?


Ini alasan kenapa istilah "segede gaban" dipakai oleh generasi jadul untuk menggambarkan sesuatu yang ukurannya besar.

1. Terpukau dengan pesona Gaban

Film jagoan yang futuristik, banyak monster, dramatis, penuh tembak-tembakan laser, dan melibatkan ruang angkasa pertama kali yang dilihat orang Indonesia adalah Gaban.

Saking terpesonanya dengan kecanggihan dan kejagoanan Gaban, maka hanya Gabanlah yang terlintas di benak anak-anak jaman dulu untuk menggambarkan sesuatu yang outstanding.

2. Tidak banyak acara hiburan

Tanpa internet, smartphone, apalagi YouTube dan TiKTok, tidak banyak hiburan layar yang dinikmati anak-anak masa itu.

Jadi semua acara anak yang tayang di TVRI pada pukul 16.00-17.00 akan dinikmati dengan hikmat oleh mereka, terutama yang tinggal di kota.

Selain di waktu tersebut, TVRI hanya menayangkan acara-acara serius yang tidak menghibur. 

3. Acara impor anak-anak pertama

Serial hiburan anak pertama dari luar negeri yang tayang pertama di tivi adalah Gaban.

Kalau film dan serial anak yang beredar dalam bentuk video VHS memang banyak, tapi yang tayang nasional untuk dinikmati seluruh anak Indonesia barulah Gaban.

Setelah terbiasa menonton Unyil yang cuma boneka kayu tanpa ekspresi, melihat Gaban beraksi rasanya wow banget. Spektakuler di mata anak-anak masa itu.

Patung Gaban di Dufan 


Istilah "segede gaban" yang valid datang dari Dunia Fantasi. Arena hiburan bagian dari Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta Utara itu memajang patung Gaban setinggi 11 meter tahun 1990-1995.

Kesukaan anak-anak pada Gaban dan munculnya patung Gaban ukuran raksasa di Dufan kemudian memunculkan istilah "segede gaban".

Apakah kalau patung Unyil raksasa yang dipajang di Dufan istilah yang muncul kemudian adalah "segede Unyil"?

Tidak. Walau tayang duluan di tahun 1981 daripada Gaban, Unyil populer bukan karena kekaguman anak-anak terhadap tokoh-tokoh dan kisahnya, melainkan karena enggak ada tontonan lain.

Gaban sangat disukainya pada masanya karena menghibur dan memancing imajinasi anak.

Lagipula, karena dari tahun 1981 enggak gede-gede, Unyil identik dengan hal-hal yang berukuran kecil.

***

Meski begitu, istilah "segede gaban" lebih cocok disebut sebagai bahasa slang (bahasa pergaulan sehari-hari) anak-anak Jakarta di era 1980-1990.

Anak-anak Jakarta ini kemudian pindah ke kota-kota satelit yaitu Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi mulai 1990 karena rumah orang tua mereka tergusur oleh pembangunan ibu kota.

Sebagian lagi ikut pindah ke Bodetabek karena berkeluarga dan tidak mampu membeli rumah di Jakarta yang harganya selangit.

Orang-orang inilah yang lantas menyebarkan istilah "segede gaban" ke daerah lain dan sampai sekarang masih dipakai terutama oleh Gen X dan Milenial.

Rings of Power Season 2 Between Sauron, Gandalf, Harfoot, and the Rings

Rings of Power Season 2 Between Sauron, Gandalf, Harfoot, and the Rings

It seemed that most blog which said Halbrand is Sauron is definitely correct. So that the stranger who lived among Harfoot is Gandalf then?

What else could happens in The Lord of the Rings: Rings of Power Season two that will likely be released in year 2024. What a long wait! 

emperbaca.com
Elrond along with Lord Celebrimbor and Galadriel to create 3 rings from mithril from Dwarft forge with gold and silver from Valinor. Pic by Prime Video

The production of season 2 will begin on October 2022 and shoot across United Kingdom.

In season one we could see that three rings forged by Celebrimbor and Elrond under supervised of Galadriel has been made. That's the end of season one.

The Rings Finally Made 

 

Elrond who got the mithril from Durin in the deep secret Dwarf mine cannot convince the Dwarf king Durin III to give him large amount of mithril. Later, Elrond want to create the metal to be a crown, but Celebrimbor, who persuade by Halbrand, want to make it two.

Galadriel make suggested that two will be unbalanced. There have to be one more as a balancing. Then the three decided one mithril should be created into rings, not crowns.

The rings finally made mixture from gold and silver from Galadriel's sword originated from Valinor.

Sauron and Gandalf

 

It was relief that the stranger who lived with Harfoot known as Istari, the white wizard. We know who else than Gandalf the White. I thought the stranger is Sauron and Halbrand really is the South King. What a ridiculous thought, ha ha!

Although I know from some reviews that Halbrand is probably Sauron, due to his mysterious show in the middle of the sea, I objected it because he is too good to be Dark Lord, with Galadriel beside him.

Harfoot

 

I assumed Nori will be like Frodo who carry big mission alongside Gandalf. Gandalf will reconcile unity between human, Elf, and Dwarf.

Harfoot is smaller than Hobbit with more hairy foot. Because Rings of Power setting 1000 years before The Lord of the Rings, it is make sense that Harfoot is the ancient of Hobbit, as written by J.R.R. Tolkien in his various books.

Will Sauron came to Mordor in season 2? I guess so. Mordor is suitable for Orc to live with full of fire and dust without bright sunshine.

We cannot predicted what will happened in season 2 because this series schedule to aired for 5 seasons. Any changes could made by the producer and director as season 2 approximately aired in 2024.


11 Jenis Lagu yang Sering Diputar di Radio

11 Jenis Lagu yang Sering Diputar di Radio

Kata 'jenis' berbeda dengan kata 'genre'. Arti kata jenis, sesuai KBBI, adalah yang mempunyai ciri (sifat, keturunan, dan sebagainya) yang khusus; macam.

11 jenis lagu yang sering diputar di radio

Sedangkan genre diartikan sebagai jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya; ragam sastra.

Dalam semua jenis seni, genre adalah suatu kategorisasi tanpa batas-batas yang jelas. Jadi untuk musik kita menggunakan istilah "jenis musik" daripada 'genre musik'. Istilah 'genre musik' ditulis untuk membedakan jenis musik yang telah berkembang sampai punya genre dan subgenre.

Genre Musik 


Contoh penyebutan 'genre'' yang pas untuk musik adalah saat kita menyebut musik rock.

Musik rock berasal dari campuran musik country, pop, dan blues yang kemudian jadi rock n' roll dengan penyanyinya yang kita kenal mendunia bernama Elvis Presley. 

Dari rock n' roll yang muncul tahun 1950-an kemudian muncul genre baru musik rock seperti yang sering kita dengar dibawakan oleh band \Rif, Slank, Jamrud, dan Nicky Astria.

Genre rock sejak 1970-an juga telah menurunkan genre musik baru bernama metal dan punk. 

Bacaan Lain: Beda Musik Metal dan Punk

Makin berkembang, metal punya subgenre lagi yang bernama glam metal, gothic metal, trash metal, power metal, proggresive metal, dan masih ada 11 subgenre lainnya. Begitu juga dengan genre punk yang kini punya 22 subgenre.

Jenis Musik yang Sering Kita Dengar di Radio

 

Selain lagu kesayangan, radio adalah tempat pas buat kita medengar macam-macam jenis lagu. Memang ada aplikasi streaming musik seperti Spotify, Joox, dan Resso, tapi mendengar musik bebas biaya dan kita bisa berinteraksi dengan penyiar dan pendengar dari banyak tempat.

Simak jenis lagu utama yang sering kita dengar di radio versi emperbaca.com.

1. Pop

Ini jenis musik paling populer di dunia dibuktikan dengan menggilanya Korean Pop atau K-Pop yang menggeser kepopuleran king of pop Michael Jackson, queen of pop Madonna, dan princess pop Britney Spears.

3 diva
Trio vokal 3 Diva beranggotakan penyanyi papan atas Krisdayanti, Titi DJ, dan Ruth Sahanaya. Foto: KD Production

Musik pop yang banyak digemari orang di dunia membuat pemerintah Korea Selatan mempersiapkannya selama 20 tahun sebelum mengekspornya jadi industri kreatif bernama Korean Wave atau Hallyu.

Termasuk dari gelombang korea adalah drama K-Pop dan drakor (drama Korea) selain dari aneka makanan Korsel yang mendunia seperti kimchi, tteokbokki, dan bulgogi.

2. Klasik

Musik klasik adalah jenis musik tertua yang sudah ada sejak abad ke-5 dan dimainkan di pertunjukkan opera mulai abad 16 di Eropa.

Bacaan Lain: Beda Opera, Operet, dan Drama Musikal

Di Indonesia penyanyi yang mengiringi musik klasik disebut sebagai penyanyi opera, mengikuti asal kata "serius" dari bahasa Italia.

twilite
Twilite Orchestra pimpinan Addie MS sedang menggelar pertunjukkan musik klasik. Foto: twiliteorchestra.org

Penyanyi seriosa terkenal yang dimiliki Indonesia ada Putri Ayu, Vania Larissa, Christopher Abimanyu, Aning Katamsi, dan Rose Pandanwangi.

3. Hip-hop dan Rap

Jenis musik ini dikenal sebagai lagunya orang kulit Hitam sebagai bentuk pembelaan dri dan pemberontakan terhadap diskriminasi yang mereka dapat di Amerika Serikat. 

rich brian
Rapper Indonesia Rich Brian peraih Indonesian Award for Breakthrough Artist of the Year 2017. FotoL The Jakarta Post

Di Indonesia kita punya Saykoji, Iwa K, Denada dan Sweet Martabak yang sering membawakan lagu-lagu rap.

4. Folk

Folk disebut juga musik rakyat, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan musik tradisional yang berasal dari daerah tertentu, dimainkan dan disukai oleh masyarakat lokal. 

campursari
Pertunjukkan campursari khas Jawa yang menampilkan karawitan dan tembang Jawa. Foto: harianjogja.com

Musik rakyat sangat bervariasi antarbudaya dan tidak sama satu dengan lainnya. Makanya tidak ada cara khusus untuk menggambarkan seperti apa musik rakyat itu.

Termasuk jenis musik folk khas Indonesia adalah dangdut. Detingan kecapi dan degung Sunda serta karawitan juga termasuk dalam jenis musik folk.

5. EDM (electronic dance music)

Ini jenis musik yang paling sering di mainkan di klub malam atau kafe dangdut dan karenanya sering disebut sebagai musik clubbing

emperbaca.com
Band Weird Genius yang bergenre EDM. Foto: Urbanasia

EDM pada dasarnya adalah segala bentuk musik yang dibuat secara elektronik dengan perangkat komputer dan ditujukan untuk berjoget.

Musisi Indonesia yang sering menyajikan musik EDM adalah Weird Genius, Winky Wiryawan, Angger Dimas, dan Alffy Rev.

6. Metal

Musik metal jarang diputar di radio, tapi bukannya tidak ada. Itu karena metal penggemar metal jumlahnya tidak sebanyak pop.

Meski begitu, menurut survei Spotify, penggemar metal dikenal sebagai sebagai fans paling setia dengan jenis musik yang disukainya. Artinya mereka betul-betul menyukai metal dari diri sendiri, bukan karena ikut-ikutan teman apalagi gebetan.

emperbaca.com
Band metal Purgatory saat mengucapkan selamat Idul Fitri. Foto: akun Twitter @PurgatoryMoGerz

Bacaan Lain: Rekomendasi Lagu Metal Buat Orang yang Belum Suka Metal

Band metal tersohor Indonesia diantaranya ada Siksakubur dan Burgerkill yang masuk dalam jajaran 50 band metal terbaik dunia tahun 2020 versi Majalah Metal Hammer terbitan Inggris.

Voice of Baceprot juga bagus, sayang emperbaca.com kurang suka karena suara vokalisnya kedengaran seperti vokalis pop daripada metal.

7. Gospel

Lagu puji-pujian yang sering dinyanyikan umat Kristiani di gereja atau saat acara keagamaan. 

Pertunjukkan Christmas carol di Bundaran HI Jakarta. Foto: medcom.id

Lagu gospel memangnya sering diputar di radio? Enggak, sih, tapi buat referensi saja, soalnya ada tetangga-tetangga kita yang beragama Kristen, kan.

8. Blues

Biasanya dimainkan di kafe-kafe di mana pengunjungnya ingin suasana santai dan menenangkan. 

Perkembangan musik blues dimulai pada 1890 di AS yang dimainkan oleh orang-orang kulit Hitam.

emperbaca.com
Penampilan band Gugun Blues Shelter. Foto Tribunnews

Bagi telinga awam, blues terdengar sama dengan jazz. Wajar, karena jazz muncul karena perkembangan musik blues. Tempo blues lebih lambat dan didominasi oleh permainan gitar akustik, harmonika, piano, dan saksofon.

Kalau mau mendengar jenis musik blues, kita bisa mengundug aplikasi Radio Blues di Play Store atau App Store, atau streaming via internet langsung di browser (peramban).

9. Jazz

Permainan musik jazz lebih kompleks dan bervariasi daripada pop. 

Di Amerika Serikat (AS) pada akhir abad 19 dan awal abad 20, jazz digunakan sebagai bentuk ekspresi orang-orang kulit Hitam dan kontribusi yang luar biasa pada seni musik di sana. 

Musik jazz menegaskan aspirasi paling mulia dari karakter, disiplin individu, ketekunan dan inovasi pada masanya.

emperbaca.com
Penampilan Eva Celia saat manggung bareng ayahnya Indra Lesmana. Foto: kompas.com

Indonesia punya Indra Lesmana, Ireng Maulana, Krakatau Band, Ardhito Pramono, Andien, dan Eva Celia sebagai beberapa diantara banyak musisi jazz jempolan.

10. Balada 

Balada adalah musik yang berbentuk narasi. Jenis musik ini merupakan karakteristik dari puisi dan lagu dari Inggris Raya dan meluas ke Eropa lalu ke seluruh dunia.

emperbaca.com
Musikus balada legendaris Indonesia Ebiet G. Ade. Foto: merdeka.com

Ciri khas balada ada pada lagunya yang bertempo lambat dan berkisah tentang masalah sosial serta suka duka kehidupan.

Kita mengenal balada dari lagu-lagu yang dimainkan Ebiet G. Ade. Musik dan lagu yang dinyanyikan orang-orang Batak juga kental dengan ciri khas balada.

11. Reggae

Reggae adalah aliran musik yang dikembangkan di Jamaika pada 1960-an dan meluas ke banyak negara pada 1980-an. Sampai sekarang reggae identik dengan negara pulau di Laut Karibia tersebut.

emperbaca.com
Band reggae Indonesia Shaggydog. Foto: dictio.id

The Jakmania, suporter klub sepak bola Persija Jakarta, membuat lagu untuk Persija dengan lantunan musik reggae.

Musisi dan band reggae tanah air yang kita kenal ada Imanez, Mbah Surip, Tony Q. Rastafara, Jamaican Soul, Banana Jamm, dan Souljah.

Quiet Quitting, Untuk Kebahagiaan Hidup atau Kurang Motivasi?

Quiet Quitting, Untuk Kebahagiaan Hidup atau Kurang Motivasi?

Gaya kerja quite quitting disebut ingin melawan efek buruk dari etos kerja hustle culture yang membuat karyawan terpenjara dalam pekerjaan mereka. 
 
quiet quitting

 
Quiet quitting diyakini akan membuat karyawan terhindar dari stres yang diakibatkan tekanan pekerjaan.
 
Dengan begitu para karyawan akan lebih bahagia karena tidak harus bekerja berlebihan yang membuat mereka tidak ada waktu untuk melakukan hobi, kumpul bersama teman, atau melakukan aktivitas sosial lainnya. 
 

Apa Itu Quite Quitting 

 
Quite quitting adalah sikap serius dalam melakukan pekerjaan, tapi tetap dalam batas-batas uraian kerjanya (job description).
 
Seorang karyawan yang menerapkan gaya kerja quiet quitting tidak akan lembur atau melakukan pekerjaan lain hanya karena disuruh bos.
 
Misal, pada jobdesc-nya tidak tertulis tugas "memfotokopi hasil rapat". Maka dia tidak akan memfotokopi hasil rapat yang diminta bosnya, walau cuma dia sendiri dan si bos yang menghadiri rapat bersama klien.

Meskipun namanya "quitting" tapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan berhenti bekerja atau resign. Justru quitting disini berarti tidak keluar dari pekerjaan.
 

Dipopulerkan di TikTok

 

Pada Maret 2022 lalu video unggahan pengguna bernama Brian Creely viral dan disukai lebih 100.000 akun dengan lebih dari 4000 komentar.

Brian mengutip artikel di majalah Insider yang ditulis koresponden senior Aki Ito. Tajuk dalam artikel bertuliskan, "Muak dengan jam kerja yang panjang, banyak karyawan diam-diam (quiet) memutuskan santai di tempat kerja daripada berhenti dari pekerjaan mereka (quit)."

Brian meringkas artikel itu jadi, "Lebih banyak orang berhenti diam-diam daripada berhenti (quiet quitting).
 
Sejak videonya viral dan jadi rujukan bagi orang-orang untuk bekerja apa adanya, Brian menegaskan kepada Insider kalau yang dia maksud dengan quiet quitting bukanlah malas atau bekerja asal-asalan.
 
Brian bilang, "Bukan malas atau melakukan pekerjaan yang buruk. Quiet quitting berarti memulihkan keseimbangan yang sehat dalam karier dan pekerjaan. Dengan kata lain kita melakukan persis sesuai jobdesc dan menetapkan batasan yang tegas."

Pelaku Quiet Quitting

 
Menurut poling dari Axios dan Generation Lab sebanyak 82% dari Generasi Z atau Gen Z yang ikut dalam poling meyakini bahwa quiet qutting di kantor adalah sesuatu yang sangat menarik untuk mempertahankan pekerjaan mereka.
 
 
Sebanyak 15% dari 82% Gen Z yang berpartisipasi dalam poling mengaku telah melakukan quiet quitting.
 
Gen Z menganggap mereka bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja. Jadi melakukan pekerjaan seminimal mungkin di tempat kerja bagus untuk mencegah kebosanan dan ketidakseimbangan hidup. 
 
Melihat Gen Z yang menyukai quiet quitting amat wajar karena mereka baru memasuki dunia kerja setelah lulus kuliah dan belum banyak terlibat di dalamnya. Mereka juga telah melihat bagaimana Milenial dan Gen X telah menjadi robot tanpa kehidupan selain dunia kerja.

Gen Z tidak mau terperangkap pada hustle culture dan lebih menyukai quiet qutting karena dirasa dekat dengan kehidupan mereka di kampus sebelum masuk ke dunia kerja yang serius.

Bila Gen Z melakukan quiet quitting karena sesuai dengan gaya hidup mereka yang dinamis dan tidak mau terkungkung, sebagian Milenial melakukan quiet quitting karena kecewa.
 
Mereka telah bekerja keras selama pandemi, tapi tidak dapat pengakuan atau penghargaan dari atasan sebagaimana yang mereka kira layak didapat.
 
Secara keseluruhan, quiet quitting dilakukan oleh orang yang tidak bisa resign (keluar dari pekerjaan) karena usia, pendidikan, dan alasan lainnya, sekaligus tidak mau dipecat.

Kontroversi Quiet Quitting 

 

Seorang guru bernama Maggie Perkins dalam wawancara di CNBC mengatakan kalau dia telah menerapkan quiet quitting sejak 2018, sebelum quiet quitting populer lewat TikTok.
 
Dia melakoninya karena sadar kalau karirnya sebagai guru tidak bisa bisa berkembang alias mentok. Tidak ada kenaikan pangkat dan jabatan. Walaupun seorang guru telah mendapat penghargaan Teacher of the Year, gaji dan tunjangan yang didapatnya tetap sama dengan guru yang tidak.

Jadi, Maggie tidak pernah lembur dan tidak melakukan pekerjaan selain mengajar di tempatnya bekerja. Meski begitu banyak yang bilang kalau Maggie adalah guru yang baik.
 
Konsultan karir Kelsey Wat mengatakan, orang yang ingin gajinya naik dan dapat pengakuan harusnya melakukan kerja yang berprestasi melebihi rekan-rekannya.
 
Kalau kita kerja cuma biasa-biasa saja, standar, dan alakadar, mana mungkin kita dapat kenaikan gaji atau jabatan.
 
Pete Hinosoja dari kantor konsultan personalia Insperity bilang kalau quiet quitting bisa menimbulkan konflik di kantor. Sebabnya pekerja yang betul-betul menyukai pekerjaannya di kantor, termasuk yang bersedia lembur, kerap berseberangan ide dan sulit bekerja sama dengan pekerja yang melakukan quiet quitting.

Jadi Pete berpendapat quiet quitting tidak bisa diterapkan terus-terusan di kantor. Ada waktu yang tepat untuk quiet quitting disaat kita sudah benar-benar lelah dan butuh penyegaran.

Kantor butuh pekerja yang menyukai tugasnya dan lembur bila diperlukan karena berimbas pada efisiensi dan efektivitas perusahaan secara keseluruhan.

Meski disebut bagus buat keseimbangan antara pekerjaan kantor dengan kehidupan pribadi, quiet quitting disebut lebih jelek dari yang digembar-gemborkan tentang keseimbangan hidup di dunia nyata. 
 
Itu karena kebanyakan pelaku quiet quitting tetap melakukan kewajiban mereka di kantor dengan baik, namun cenderung menganggap remeh kehidupan sosial, bahkan enggan terlibat di dalamnya.
 

Quiet Quitting yang Positif


Selain pada profesi guru, quiet quitting lebih cocok diterapkan di pekerjaan yang kenaikan gaji dan jenjang karirnya mentok seperti tukang bangunan, buruh pabrik, atau karyawan kontrak dan outsourcing.

Penting untuk sesuaikan etos kerja dengan kepentingan pekerjaan. Boleh jadi ada kantor atau pekerjaan yang butuh kerja keras dari karyawannya sebelum dipromosikan ke jabatan dan gaji yang lebih tinggi. 

Dan ada juga kantor yang menerapkan kenaikan gaji dan jabatan berdasarkan lama kerja, bukan prestasi, sehingga kita bisa saja menerapkan quiet quitting.

Beda Content Writer dan Blogger yang Tidak Sama Dengan Wartawan

Beda Content Writer dan Blogger yang Tidak Sama Dengan Wartawan

Content writer atau penulis konten adalah orang yang menulis untuk suatu blog, kolom di media massa, atau yang melakukan kegiatan jurnalisme warga (citizen journalism). 

content writer blogger

Content Writer yang Menulis Jurnalisme Warga 

 

Orang yang menulis kejadian menarik dan unik yang terjadi di wilayahnya dapat disebut sebagai penulis konten yang melakukan jurnalisme warga. 

Sementara itu arti dari jurnalisme warga adalah warga yang melaporkan kejadian unik dan menarik dalam bentuk reportase seperti wartawan yang meliput berita di lapangan. Reportase atau pelaporan ini bisa dalam bentuk video, audio seperti yang dilakukan radio, atau tulisan.

Yang harus diperhatikan kalau penulis konten ingin membuat artikel jurnalisme warga adalah sebagai berikut.

1. Memerhatikan kaidah dasar jurnalistik 5W+1H (why, what, when, where, who, dan how), dalam bahasa Indonesia diakronimkan jadi adiksimba, yaitu apa, di mana, kenapa, siapa, mengapa, dan bagaimana.

2. Tidak boleh memasukkan opini dan pandangannya terhadap suatu peristiwa, meski itu terjadi di lingkungan rumahnya sendiri.

Kenapa? Sesuai namanya "jurnalisme" tentu menyesuaikan dengan kaidah jurnalistik. Kalau si penulis ingin memasukkan opini dan pandangannya terhadap suatu peristiwa, maka dia tidak lagi menulis jurnalisme warga.

Jenis artikel yang cocok untuk ditulis kalau kita ingin memasukkan opini dan sudut pandang pada peristiwa yang sedang populer namanya feature.

3. Penulis konten tidak boleh menyebut dirinya jurnalis/wartawan. Sebabnya karena dia tidak bekerja di media massa.

Dia juga tidak boleh menyebut dirinya sebagai wartawan lepas (freelance) karena alasan sama seperti diatas. 

Content Writer di Blog Publik

 

Blog publik yang dikenal luas saat ini ada Kompasiana, IDNTimes, Seword, dan Mojok. Kita bisa pilih jadi content writer di sana kalau tidak mau repot urusan tata letak dan optimasi SEO di artikel dan blog.

Blog publik seperti yang disebut diatas juga membayar penulisnya dengan sejumlah uang setelah syarat dan ketentuan terpenuhi.

Misal, Kompasiana memberi K-Rewards kepada Kompasianer yang menulis minimal 8 artikel dengan unique view minimal 3000 telah dicapai tiap bulannya. Sementara itu Seword membayar penulisnya sebesar Rp3 per view.

Untuk Mojok tiap artikel dihargai dengan poin. Maksimal penulisnya bisa mengkonversi poin dengan uang Rp500.000 per bulan. Hal serupa dilakukan oleh IDNTimes.

Jadi, orang yang menulis di blog publik lebih tepat disebut sebagai content writer daripada blogger. 

Sebabnya karena dia menulis dan memposting tulisan di blog publik, tapi tidak memiliki dan mengelola blog tersebut.

Blog publik adalah blog yang mana semua orang bebas mem-posting tulisan mengikuti syarat dan ketentuan dari pengelola atau adminnya. Blog publik dikelola oleh tim sendiri, bukan dikelola oleh orang-orang yang menulis di blog tersebut.

Seseorang yang menulis fiksi (puisi, cerpen, novelet) di blog publik juga disebut sebagai content writer. Bila tidak mau pakai istilah content writer, mereka bisa menyebut diri sebagai penulis fiksi atau cerpenis (untuk penulis cerpen).

Blogger dan Pengelolaan Blog


Blogger, dalam bahasa Indonesia disebut sebagai narablog, adalah orang yang menulis, memiliki, sekaligus mengelola suatu blog.

Istilah blog pada 1990-an disebut sebagai web blog. Kemudian diperpendek jadi we blog karena para blogger mengelola situs, tapi situs itu tidak sama seperti situs web berita, pemerintah, swasta, perusahaan, atau yang lainnya.

We blog lalu dipendekkan jadi weblog dan sekarang hanya disebut sebagai blog saja.

Pembeda Blog dengan Situs Berita

 

1. Naungan

Situs berita dikelola oleh perusahaan pers yang terdaftar dan terverikasi di Dewan Pers. Wartawannya dilindungi oleh UU No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers yang berlaku lex specialis

Lex Specialis artinya aturan dan hukum di dalam UU Pers berlaku untuk kasus yang melibatkan wartawan, media, dan perusahaan pers. Jadi hakim tidak mengadili kasus pers memakai hukum pidana, tapi memakai UU Pers. 

Blogger tidak bernaung di bawah siapa pun. Dia bekerja sendiri untuk diri sendiri. Walau tidak ada yang menaungi, blogger tetap tunduk pada etika siber atau etika berinternet.

Termasuk dalam etika internet adalah mencantumkan sumber jika mengutip informasi dari situs lain. Sertakan juga link (tautan) yang bisa diklik ke sumber tersebut untuk menghargai bahwa situs itu telah memberi informasi yang kita butuhkan.

2. Penghasilan

Wartawan juga dapat gaji rutin dan tunjangan, seperti pekerjaan lain pada umumnya, dari perusahaan pers. 

Sedangkan blogger tidak dapat penghasilan dari siapa pun. Penghasilannya tergantung dari seberapa banyak dia memonetisasi blognya.

Monetisasi blog dapat dilakukan dengan memasang AdSense atau penyedia iklan sejenis, menjadi affiliate seller di marketplace (lokapasar) seperti Shopee. dan penulisan artikel yang dibayar sponsor yang dinamakan content placement.

3. Ciri Situs Berita dan Blog

Tiap situs berita pasti mencantumkan Pedoman Media Siber dan tim redaksi. Pada media-media arus utama seperti kompascom, detikcom, atau antaranewscom biasanya tidak mencantumkan nama-nama tim redaksi, tapi mereka pasti mencantumkan Pedoman Media Siber dan alamat kontak.

Sementara itu, blog tidak mencantumkan seperti yang ada pada media online. Yang ada pada blog adalah Privacy Policy (kebijakan privasi), About (tentang), Sitemap (peta situs), Disclaimer (penafian), dan Contact (kontak).

Keterangan-keterangan tersebut sebenarnya tidak wajib ada di blog. Keterangan itu dicantumkan untuk membuktikan kalau blog dikelola serius untuk memberi informasi kepada pengunjung internet dan isinya bisa dipertanggungjawabkan.

Bisa dipertanggungjawabkan artinya semua konten di blog itu tidak mengandung hal yang melanggar hukum seperti perjudian, pornografi, penipuan, dan tindak kriminal lainnya, juga tidak memuat berita bohong dan ujaran kebencian.

Beda Content Writer dengan Blogger


Singkatnya content writer hanya menulis untuk sebuah situs, sedangkan blogger menulis sekaligus mengatur dan mengurus situs tempat dia menulis.

Menjadi blogger butuh modal untuk membeli domain dan template blog. Sedangkan content writer tidak butuh modal materi untuk menjadi penulis pada blog publik atau media sosial.

Blogger bisa merangkap jadi content writer kalau dia menulis di blog publik atau di media massa sebagai kontributor. Sama juga, content writer bisa merangkap jadi blogger kalau dia mengelola sebuah blog dan aktif memperbarui konten blognya.

Status WhatsApp Sidiq

Status WhatsApp Sidiq

June membaca ulang percakapan WhatsApp yang telah berlangsung sejam lalu antara dirinya dengan Sidiq. Tiada kalimat buaian, apalagi rayuan, June menginginkannya setengah mati—tapi semua hanya tentang pekerjaan. 
 
cerpen baper

Manajer baru yang harusnya diangkat dari internal departemen. Kenaikan gaji Boy yang bocor yang nampaknya disengaja oleh Boy sendiri dengan membiarkan email di komputernya terbuka. Tidak ada lagi kopi dan teh di pantry untuk penghematan. Dan lain sebagainya yang boring dan ngapain diomongin di WhatsApp, menurut June. 
 
June dan Sidiq satu ruangan walaupun berbeda divisi. Itu sebab June berharap supaya percakapan di WhatsApp dengan Sidiq lebih pribadi, tidak urusan kantor lagi, kantor lagi. 
 
Sayang, harapan June tidak terwujud karena Sidiq lalu mengucapkan selamat beristirahat yang diakhiri dengan emotikon kiss, membuat June agak berbunga.
 
June menutup jendela percakapan Sidiq karena pesan dari Jeni, yang mengonfirmasi kehadirannya ke galeri, masuk ke WhatsApp.
 
Konfirmasi itu dijawab June dengan huruf o dan k.
 
Besok aku ajak adikku juga. Biar dia lihat dunia di luar kampusnya, tulis Jeni di WhatsApp.
 
Dia mau? Ketik Jeni.
 
Harus mau. Besok Sabtu mumpung dia libur. Kalau tidak, dia bakal bertelur di kampus saking semua waktunya habis di sana, balas Jeni.
 
June membalas dengan huruf o dan k lagi karena sesungguhnya bukan pesan dari Jeni yang dia harapkan. Toh kunjungan ke pameran di galeri sudah jauh-jauh hari mereka rencanakan, jadi tidak perlu konfirmasi lagi.
 
Selepas berbalas pesan dengan Jeni, June membaca ulang sekali lagi percakapannya dengan Sidiq. Ternyata Sidiq sedang online!
 
June sigap mengetik. Belum tidur?
 
Ditunggunya sedetik, dua detik, lima detik. Sidiq masih online, tapi belum membalas pesannya. Centangnya belum biru, yang artinya Sidiq sedang bercakap dengan orang lain.
Masih, balas Sidiq di detik ke-20.
 
Besok ada acara? Mau temani aku ke galeri seni rupa di Bojong?
 
June agak menyesali dirinya nekat mengajak Sidiq ke tempat yang belum tentu Sidiq suka.
 
Mau. Jam berapa? Kujemput atau ketemu di sana?
 
June terlonjak nyaris jatuh dari tempat tidurnya. Dia membaca sekali lagi balasan dari Sidiq, memastikan tidak salah baca.
 
Sidiq mau!
 
Jam 10. Ketemu di sana, ya. Soalnya enggak enak sudah janjian sama teman.
 
June mengetik sambil mengeluarkan aura rindu dan manja sekuat tenaga, berharap Sidiq merasakannya lalu dengan suka cita menawarkan untuk menjemput.
 
Aku akan ada di sana jam 10. Sampai besok, balas Sidiq.
 
“Cuma gitu aja?!” June memaki dalam hati, tidak puas.
 
Lalu Sidiq tidak lagi online. June masih ingin berbalas pesan dengannya, tapi tiga menit ditunggu Sidiq tidak juga online lagi. Maka dengan keteguhan hati June mengirim pesan lagi.
 
Memang kamu tahu tempat galerinya di Bojong sebelah mana? 
 
Tahu
 
Balasan dari Sidiq yang lebih singkat dari proklamasi kemerdekaan RI membuat June kecewa setengah mati, walau dia tahu kalau Sidiq memang sering menjawab singkat seperti itu.
 
June memberi emotikon bergambar senyum lagi kepada Sidiq. Tidak berbalas. Dia menggeser ke fitur Status untuk melihat apa yang dipos teman-temannya guna mengusir kecewa karena harapannya berlama-lama berbalas pesan dengan Sidiq tidak terwujud.
 
Ternyata ada status baru muncul dari Sidiq. Mata June membulat senang. Sidiq mengepos status berupa kartun perempuan dan kata-kata mutiara tentang wanita salihah yang jadi idamannya.
 
June ingin mengomentari, tapi gengsinya lebih tinggi dari rindunya, apalagi Sidiq tadi cuma menjawab alakadar. Bagaimana bila komentarnya malah tidak dibalas? 
 
Pukul sebelas malam June jatuh tertidur dengan ponsel terdekap di dadanya.
 
Sabtu pukul sepuluh pagi Sidiq datang lima menit lebih awal dari June, Jeni, dan adik Jeni. Dia menunggu berdiri di depan pintu galeri dan bersandar pada tiang besar. Tangan kirinya dimasukkan pada saku jeansnya sementara tangan kanannya memegang ponsel.
 
June senang bukan kepalang. Jantungnya bedebar dan mulutnya ingin terus menyunggingkan senyum. Persis remaja yang baru merasakan pengalaman cinta monyet dengan lawan jenis. 
 
Otot lengan Sidiq tampak kokoh dibalik kaos oblongnya, membuat June rasanya ingin bersandar.
 
Wajah Sidiq tidaklah tampan, tapi juga tidak jelek. Kulitnya putih. Meskipun tinggi badannya tidak termasuk kriteria lelaki idamannya, June menyukai pembawaan Sidiq yang tenang, senang bercanda, dan mudah bergaul dengan orang bermacam karakter. 
 
Sidiq orang paling lama yang bekerja di divisinya, yang terkenal punya turn over tinggi, karena yang lain hanya bertahan satu tahun saja bekerja dibawah direktur yang sulit. Sidiq menjadi tempat curhat para karyawan probie yang merasakan tekanan tanpa batas. Itu menjadikan Sidiq kepanjangan tangan para karyawan sekaligus orang kepercayaan direktur.
 
Setelah Sidiq dan Jeni saling berkenalan dan berbasa-basi tentang lalu lintas yang tumben-tidak-macet, mereka masuk ke galeri, diekori adik Jeni yang menggerutu tentang betapa tidak menariknya melihat batu-batu dipahat.
 
June melihat Sidiq tidak kesulitan menikmati seni pahat, bahkan yang oleh orang awam dianggap vulgar berupa patung putri duyung berkemben dengan lelaki yang nyaris telanjang. June agak tercengang. Andai Sidiq pura-pura menikmati, maka kepura-puraan itu sempurna.
 
Sementara adik Jeni juga tampak tertarik memandangi pahatan berbentuk lelaki bertubuh asimetris, walau setelahnya dia mengeluh betapa anehnya bentuk-bentuk seni yang ada di pameran itu.
 
Harapan June mengobrol selain urusan pekerjaan dengan Sidiq akhirnya tercapai.
 
Sidiq bertanya mengapa June menyukai seni pahat. June bertanya apa yang membuat Sidiq mau menemaninya ke pameran. 
 
Sidiq menanyakan berapa lama June bersahabat dengan Jeni. June menanyakan apakah Sidiq juga sering hangout bersama adiknya seperti Jeni atau tidak. 
 
Begitulah mereka bertukar tanya sembari melihat-lihat aneka bentuk pahatan kontemporer.
 
Pukul setengah satu siang Sidiq pamit meninggalkan pameran karena ada janji makan siang dengan orang lain.
 
June kecewa karena sebetulnya dia juga berencana mengajak Sidiq makan siang.
 
Sidiq dan June berpisah di depan galeri, betapapun June telah merayu dan berakting kesepian supaya Sidiq mau makan siang dengannya, tidak menggugah Sidiq.
 
Pekan berikutnya June hanya tiga kali berbalas pesan dengan Sidiq. Mereka tidak bertemu lagi di kantor karena Sidiq dipromosikan jadi asisstant vice president yang membuatnya pindah ruangan ke lantai 5.
 
June kemudian juga sibuk bersama tim humas untuk pembukaan kantor agen baru dan gathering bersama para wartawan. Pekerjaan yang menyita waktu di Makassar dan Palembang membuat June melupakan Sidiq sejenak.
 
Tiga pekan berikutnya, di kamarnya yang beraroma lavender, June berniat menanyakan kabar dan pekerjaan Sidiq di jabatan barunya, tapi June tergerak untuk lebih dulu menggeser fitur WhatsAppnya ke bagian Status sebelum menyapa Sidiq.
 
June hampir merasa jantungnya copot melihat status WhatsApp Sidiq berisikan foto dirinya sedang berdiri berhadapan dengan perempuan berjilbab ungu yang bajunya berwarna sama dengan Sidiq.
 
Jantung June sekarang copot betulan saat membaca keterangan foto “Bismillah. Melamarmu menuju keluarga sakinah insyaallah.”
 
Dilemparnya ponsel ke lantai dan June sesenggukan sambil menutup wajahnya dengan bantal.

Kirim Naskah ke Penerbit Mayor, Indie, atau Self-Publishing, Mana Lebih Baik?

Kirim Naskah ke Penerbit Mayor, Indie, atau Self-Publishing, Mana Lebih Baik?

Disebut penerbit mayor (besar) karena selain punya modal besar, mereka punya jaringan dan sistem baku yang mengatur segala hal yang berkaitan dengan penerbitan buku.

Self-published

Niat Membuat Buku


Sebelum mengirim naskah ke penerbit, tanyakan dulu pada diri kita sendiri, apa niat kita membuat buku.

Misal,  niat kita inginnya menginspirasi orang lain agar tidak mudah menyerah dalam menggapai impian. Lalu kita pikir lagi,  supaya orang mau membaca dan terinspirasi, buku itu akan kita bagikan gratis atau orang harus beli?

Kenapa hal gituan aja dipikirin? Yang penting, kan, naskah dan bukunya.

Memikirkan akan dikemanakan buku yang telah kita tulis penting sebagai langkah awal memilih penerbit yang tepat.

Secara umum, ada empat tujuan orang menulis buku.

1. Kenang-kenangan. Menulis buku untuk kenang-kenangan terhadap diri sendiri atau untuk menginspirasi orang lain biasanya dibuat oleh tokoh masyarakat, pemuka agama, atau pemimpin daerah.

Mereka membuat buku untuk menceritakan perjalanan karir atau riwayat hidup yang penuh lika-liku sebelum akhirnya jadi orang sukses.

Kenang-kenangan seperti ini umumnya ditulis dalam bentuk memoar, biografi, dan otobiografi.

Kemudian, bagaimana cara seseorang menginspirasi lewat buku? Apakah buku itu dibagikan gratis supaya orang bisa membaca dan mendapat manfaatnya? Apakah orang harus membeli buku itu, atau bagaimana?

2. Nama dan kebanggaan. Bisa menghasilkan sebuah buku yang ditulis sendiri rasanya sebuah kebanggaan tiada tara. 

Apalagi buku yang kita tulis dipajang di toko buku dan dibeli orang secara suka rela. Rasanya bangga setengah mati.

Buku yang ditulis pendidik atau ASN juga bisa dijadikan nilai tambah untuk kenaikan pangkat dan jabatan.

3. Cari duit. Menulis untuk mendapat uang biasanya dilakukan blogger (narablog) atau penulis yang dalam setahun menghasilkan 2-3 buku.

Tapi blogger tidak menulis buku, melainkan menulis konten untuk blognya yang dimonetisasi. Sedangkan penulis buku yang menulis beberapa buku hanya dalam setahun biasanya karena mata pencaharian utamanya memang dari menulis.

4. Kepuasan batin. Orang dengan niat seperti ini biasanya tidak peduli apakah ada yang membaca bukunya atau tidak.

Yang penting mereka menulis untuk memenuhi hasrat. Orang yang menerbitkan buku untuk kepuasan batin biasanya adalah para penyuka buku yang hobi membaca.

Mereka juga tidak peduli berapa uang yang didapat dari penjualan bukunya karena sudah punya penghasilan lain. Menulis bagi mereka adalah hobi yang memuaskan batin sehingga tidak perlu dikomersialkan.

Penerbit Indie

 

Sesuai namanya, indie adalah kependekan dari independent (mandiri). Disebut independen karena penulis tidak harus mengikuti selera pasar seperti pada penerbit mayor. Juga tidak akan mengalami penyuntingan dan pemangkasan naskah berlebihan, bahkan tidak perlu mengikuti kaidah penulisan PUEBI dan KBBI.

Naskah apa pun boleh kita kirim ke penerbit indie tanpa adanya penolakan seperti yang dilakukan oleh penerbit mayor.

Penerbit indie menetapkan tarif, minimal Rp500.000 sampai jutaan rupiah tergantung kebutuhan penulis. Kalau penulis ingin bukunya dicetak dalam jumlah banyak, maka uang yang harus kita bayar juga besar.

Dengan nominal Rp500.000 biasanya kita akan dapat layanan penyuntingan naskah,  desain tata letak dan sampul buku, nomor ISBN, 1-2 buku yang dikirim ke alamat kita, dan royalti setiap bulan jika ada pembelian dari toko online si penerbit.

Salah satu penerbit indie yang mudah diajak kerja sama adalah Ellunar Publisher.

Self-Publishing

 

Penerbit atau penyedia layanan self-publshing tidak memungut tarif sepeser pun karena penyuntingan naskah, tata letak, dan sampul buku dilakukan oleh penulisnya sendiri, termasuk menjual bukunya. 

Penulis mengusahakan sendiri penerbitan bukunya secara pribadi, itulah yang dinamakan self-publishing.

Bila si penulis ingin dibuatkan sampul (cover) buku dan pengaturan tata letak, penyedia layanan self-publishing akan memberikan tarif terpisah yang sifatnya opsional, termasuk menyediakan layanan ISBN.

Jadi pada dasarnya kalau kita ingin menerbitkan buku sendiri, kita tinggal kirim naskah yang sudah tertata rapi format penulisannya dan desain sampul ke penyedia self-publishing. 

Berapa harga buku yang dijual juga kita sendiri yang menentukan. Laba atau keuntungan kita dapatkan setelah dipotong biaya pencetakan di penerbit self-publishing.

Penyedia layanan self-publishing akan menjual buku kita di toko online milik mereka dan mereka akan mengutip bagi hasil dari laba penjualan buku.

Misal, laba buku Rp9.000, penyedia self-publishing dapat Rp3.000, kita dapat Rp6.000 per buku yang terjual di toko online mereka. Kalau kita menjual langsung tanpa lewat toko online mereka, maka 100 persen laba akan masuk kantong kita sendiri.

Salah satu penyedia layanan self-publishing yang sudah lama ada adalah nulisbuku.com

Keuntungan Bila Buku Diterbitkan di Penerbit Mayor

 

Menerbitkan buku sekarang semudah menggoreng pisang. Siapa saja bisa membuat buku, menerbitkannya sendiri, lalu mempromosikan dan menjualnya sendiri. Buku sudah dilengkapi ISBN pula.

Akan tetapi, mengirim naskah ke penerbit mayor masih jadi pilihan utama banyak orang karena keuntungan yang didapat sebagai berikut.

1. Seluruh biaya ditanggung penerbit. Kita cuma menyediakan naskah saja. Pengaturan tata letak, desain sampul, penyuntingan naskah, dan penyusunan daftar isi diurus oleh penerbit.

Makanya biaya penerbitan mahal karena selain royalti untuk penulis, banyak orang yang harus dibayar untuk melakukan hal teknis selain penulisan naskah.

2. Buku sudah pasti masuk jaringan toko buku. Dibanding menerbitkan buku melalui penerbit indie dan self-publishing, buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor sudah pasti masuk ke jaringan toko buku online dan toko fisik.

Buku kita jadi terdistribusikan ke seluruh Indonesia dan peluang lakunya jadi lebih besar.

3. Tidak perlu ikut jualan buku. Urusan promosi, distribusi, dan penjualan buku semuanya diurus penerbit. 

Kita tidak perlu jualan buku seperti kalau kita menerbitkan pada penerbit indie dan self-publishing. Tetapi kalau mau buku kita lebih laku, kita boleh saja mempromosikan buku itu dan menyarankan pembeliannya di marketplace (lokapasar) atau di toko buku terdekat.

4. Dapat pengakuan sebagai penulis yang menulis buku berkualitas. Nama penulis yang bukunya diterbikan penerbit indie lebih moncer daripada yang menerbitkan di penerbit indie dan self-publishing,

Ini terjadi karena untuk bisa tembus ke penerbit mayor sangat susah. Penulis yang menembus penerbit mayor dianggap punya kualitas naskah yang bagus.

***

Namun perlu diingat bahwa mengirim naskah ke penerbit mayor sangat amat susah untuk penulis pemula. Kalaupun naskah sudah diterima, kita akan mengalami perombakan besar-besaran yang disesuaikan selera penerbit yang mengacu pada selera pasar.

Selanjutnya soal pembagian royalti. Royalti untuk penulis debutan atau yang belum terkenal hanyalah 5 persen dari harga buku. Penulis sekelas Dewi Lestari dan Andrea Hirata pun cuma dapat 10 persen.

Royalti dibayarkan tiap enam bulan sekali jika kita pilih penerbitan naskah dengan sistem royalti. Kalau kita pilih sistem jual putus, penerbit akan membeli naskah kita seharga Rp3juta-Rp5juta.

Hak cipta sistem royalti ada di tangan penulis, sedangkan hak cipta naskah yang dijual putus ada di tangan penerbit. Andai naskah yang kita jual putus ternyata laku keras, maka kita tidak akan dapat duit sepeser pun. Semua masuk kantung penerbit karena hak cipta ada di tangan mereka dengan cara membelinya dari kita.

ISBN

 

Semua buku yang diterbitkan di penerbit mayor dan penerbit indie sudah pasti ada ISBN. ISBN sifatnya opsional kalau kita menerbitkan secara pribadi atau self-publishing.

ISBN (International Standart Book Numbering) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. 

Informasi tentang judul buku, penerbit, dan kelompok penerbit terangkum dalam ISBN. Karena itu satu nomor ISBN untuk satu buku akan berbeda dengan nomor ISBN untuk buku yang lain.

Di Indonesia, wewenang untuk memberikan ISBN ada di tangan Perpustakaan Nasional yang menjadi Badan Nasional ISBN.

Penulis bisa mencetak bukunya tanpa ISBN, tapi buku tersebut tidak akan masuk database Perpusnas dan Perpusda (Perpustakaan Daerah). Buku tanpa ISBN juga tidak bisa dijual di toko buku fisik dan online karena buku dianggap bukan hasil terbitan penerbit yang sah dan terverifikasi.

Penulis yang bukunya tidak ber-ISBN hanya bisa menjualnya melalui promosi di social circle miliknya dan teman-temannya, atau membagikan bukunya secara gratis.

Pajak Penulis

 

Definisi penulis menurut Direktorat Pajak adalah orang pribadi yang bekerja dengan menggunakan keahliannya berupa menulis, menggambar, dan/atau mengarang untuk menghasilkan suatu karya yang dapat dinikmati oleh orang lain.

Penghasilan royalti penulis seringkali dianggap sebagai bukan penghasilan dari kegiatan usaha sehingga menimbulkan penafsiran yang beragam terkait tata cara penentuan nilai penghasilan netonya.

Yang jadi persoalan:

  1. bayaran penulis jauh lebih minim daripada karyawan kantoran. Tidak semua yang menulis dan membuat buku itu dibayar layak. Bisa dihitung jari penulis yang dapat bayaran besar untuk karyanya. 
  2. Penulis sudah bayar pajak dari royalti mereka yang dipotong penerbit untuk pajak pembukuan.
  3. Penulis diharuskan lagi bayar pajak penghasilan (PPh) atas profesinya mereka sebagai penulis.

Inilah yang dipersoalkan Tere Liye karena ribetnya menghitung pajak penulis yang dialaminya di kantor pajak pada 2017 lalu sampai dia memutuskan seluruh kontrak yang tersisa di penerbit mayor.

Padahal penulis tidaklah bekerja seperti karyawan yang digaji rutin tiap bulannya. Penulis terkenal bahkan harus nego keras dengan penerbit mayor soal royalti yang akan mereka terima (saking kecilnya dan dipotong pajak pula).

Menkeu Sri Mulyani kemudian memberi solusi. Pajak penghasilan yang sudah dipungut oleh penerbit atas royalti dapat dijadikan sebagai kredit pajak yg akan menjadi pengurang pajak penghasilan yang terutang.

Mekanisme Norma Penghitungan

Bagi profesi penulis penghitungan normanya adalah 50 persen dari penghasilannya sebagai penulis (baik royalti maupun honorarium lainnya).

Maksudnya, biaya untuk menghasilkan buku bagi seorang penulis dianggap sebesar 50 persen dari penghasilannya. Artinya, setelah dihitung total penghasilan yang diperoleh oleh penulis selama satu tahun pajak dikalikan dengan 50%, sehingga diperoleh penghasilan netto. 

Sama dengan Wajib Pajak lain, dari penghasilan netto ini dikurangkan dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sehingga diperoleh penghasilan kena pajak. Kemudian, dari penghasilan kena pajak dihitung pajak penghasilan terutang menggunakan tarif pajak progresif sesuai dengan lapisan penghasilan.

Jadi, kawan-kawan yang penghasilannya dari menulis tidak sampai 4,8 miliar per tahun tidak akan dikenakan pajak.

***

pajak penghasilan yang sudah dipungut oleh penerbit atas royalti dapat dijadikan sebagai kredit pajak yg akan menjadi pengurang pajak penghasilan yang terutang.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Ini Tulisan Sri Mulyani Tentang Tere Liye Soal Tarif Pajak Bagi Penulis", Klik selengkapnya di sini: https://kabar24.bisnis.com/read/20170911/15/688901/ini-tulisan-sri-mulyani-tentang-tere-liye-soal-tarif-pajak-bagi-penulis.
Author: Andhika Anggoro Wening
Editor : Andhika Anggoro Wening

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/A

Menerbitkan buku di penerbit mayor, indie, dan self-publishing semua ada kelebihan dan kekurangannya. Kita tinggal menyesuaikan dengan selera dan rencana jangka panjang.

Kalau kita punya rencana jangkan panjang untuk terus menerbitkan buku yang dijual di toko buku, maka usahakan agar buku kita tembus ke penerbit mayor. 

Bagaimana Caranya?

 

1. Baca ketentuan yang ada di situs milik penerbit mayor. Jangan kirim naskah sebelum kamu membaca betul-betul syarat yang mereka tetapkan.

Ada kurang lebih 31 penerbit mayor di Indonesia, beberapa diantaranya yaitu Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Loka Media, Tiga Serangkai, Bentang Pustaka, Erlangga, Yudhistira, dan Diva Press.

2. Sesuaikan naskah dengan keinginan penerbit. Jangan kirim naskah novel fiksi ilmiah ke penerbit yang mengkhususkan diri pada penerbitan buku-buku Islam.

Maka sangat disarankan baca dulu ketentuan yang disyaratkan oleh penerbit di situs web mereka.

3. Naskah ditulis sesuai kaidah PUEBI dan KBBI. Naskah yang ditulis rapi membuktikan kamu benar-benar niat menerbitkan buku, bukan sekadar iseng.

Naskah yang penulisan huruf kapital, tanda baca, tanda kutip dan lain-lain yang sesuai PUEBI dan KBBI, apalagi yang tanpa typo, membuktikan kamu layak jadi penulis sekaligus memudahkan editor membaca naskah.

Naskah akan langsung masuk tempat sampah dan dianggap spam bila pada paragraf awal saja sudah banyak kesalahan penulisan.

4. Lakukan penyuntingan (editing) naskah sendiri. Diamkan naskah selama 1-2 hari tanpa dilihat sedikit pun.

Kemudian baca ulang naskah tersebut. Kamu akan lihat betapa banyak yang harus diubah, entah kaidah penulisannya, alurnya, atau pendalaman tokoh. Hal sama berlaku pada naskah nonfiksi.

5. Kirim naskah hanya kalau benar-benar sudah siap. Siap dalam arti halaman sudah rapi (tidak perlu daftar isi) lengkap dengan prakata, prolog, atau epilog bila ada.

Juga siap dalam arti tidak ada lagi kata yang typo (salah ketik), tanda baca yang berantakan dan penulisan huruf kapital yang keliru.

***

Menulis itu mudah, menerbitkan buku pun gampang, tapi bukan berarti semua prosesnya dianggap gampang. Proses menulis dan menerbitkan buku kadang bisa amat sulit, tapi hasilnya kelak akan sepadan dengan kesulitannya.