Kenapa Ada Orang Betah Banget di Rumah?

Kenapa Ada Orang Betah Banget di Rumah?

Banyak orang yang tidak betah di rumah, salah satunya karena rasa suntuk dan sumpek kalau berada di rumah. Mungkin karena rumahnya kecil, sempit, dan dihuni banyak orang jadi tidak nyaman.

Bisa jadi karena selalu sendirian di rumah sehingga rasanya sepi dan kesepian. Jadi walaupun sedang libur kuliah atau kerja mereka tidak betah di rumah.

Ada yang tidak betah, ada juga ada orang yang betah banget di rumah. Baginya rumah adalah my home is my palace atau rumahku istanaku. Tiap kali pulang ke rumah rasanya home sweet home, tiada tempat senyaman rumah.

Apa saking mager (malas gerak)-nya sampai mereka betah banget di rumah? Ternyata ini alasan kenapa ada orang betah banget di rumah.

1. Hiburan Lengkap

Mereka punya fasilitas hiburan yang bisa dipakai untuk menghibur diri atau menghabiskan waktu. Misal, punya konsol game, alat musik, langganan streaming film dengan home theater, dan internet yang tidak lemot.

Tanpa harus ke mana-mana mereka bisa menikmati hiburan di rumah sambil istirahat. 

2. Rumah Nyaman

Rumah nyaman tidak berarti besar dan mewah, cukup rumah yang bersih dengan sirkulasi udara yang baik dan cukup sinar matahari kita sudah bisa merasakan rumah yang nyaman.

Kenyamanan di rumah makin terasa hangat kalau penghuninya damai, tidak sering ribut dan  bertengkar, juga saling menyayangi dan menghargai.

Tidak harus rumah pribadi, kamar kost dan rumah petakan juga bisa terasa nyaman kalau kita menjadikannya nyaman.

Seking nyamannya rumah, mereka betah menghabiskan waktu di rumah dan tidak ke mana-mana.

3. Bebas Menyalurkan Hobi

Banyak orang merasa rumah adalah tempat terbaik untuk menyalurkan hobi. Misalnya membaca, menulis, berkebun, main musik, mengurus hewan peliharaan, atau bersih-bersih rumah. 

Related: Delapan Keuntungan Jadi Anak Rumahan

Bersih-bersih rumah juga termasuk hobi, lho! Very Well Mind menyebut bersih-bersih rumah bagus buat kesehatan mental karena memicu kegembiraan dan meningkatkan suasana hati (mood).

Selain itu rumah yang bersih dan rapi juga menghindarkan penghuninya dari stres dan membantu otak lebih fokus.

4. Hemat Duit

Alasan lain ada orang betah banget di rumah adalah untuk menghemat uang. Uang saku atau gaji mereka mepet banget kalau harus sering beli bensin dan bayar parkir cuma untuk healing beberapa waktu.

Selain uang yang mepet, ada juga yang memilih menabung daripada harus mengeluarkan uang untuk hal yang gak perlu-perlu amat.

Makanya mereka memilih di rumah saja dengan modal kuota dan sedikit cemilan untuk streaming film, nonton YouTube dan TikTok atau untuk scrolling media sosial.

5. Minder

Orang yang minder cenderung menarik diri dari lingkungan sosial. Mereka merasa tidak pintar, tidak cakep, tidak kaya, dan merasa tidak pantas bergaul dengan orang lain. Jadinya mereka memilih menyendiri dan menghabiskan waktu di rumah.

Kalau ada orang betah banget di rumah karena dia minder, kita bisa ajak dia ngobrol lewat chatting WhatsApp atau menelpon dan menanyakan kabarnya. Ajak juga dia berkunjung ke rumah kita untuk nonton film atau baca buku sama-sama.

Orang yang minder tidak boleh dibiarkan minder. Kesehatan mental mereka bisa terganggu karena kesepian yang berujung depresi. Orang depresi sudah tidak punya minat menikmati hidup dan merasa hidup itu sia-sia.

Makanya jangan sampai orang yang kita kenal mengalami depresi. Kita bisa jadi teman untuknya supaya mentalnya tetap sehat.

***

Orang yang memilih menghabiskan banyak waktu di rumah daripada di tempat lain biasanya sering dapat ledekan semisal, "Betah amat di rumah, apa gak lumutan di rumah terus?"

Atau, "Keluar rumah dong, sosialisasi sama orang-orang." Orang yang betah banget di rumah (kecuali yang minder) bukan orang yang tidak suka bergaul. Mereka suka bersosialisasi dan menghadiri acara-acara sosial.

Kadang mereka bahkan menawarkan rumah mereka jadi tempat arisan atau kumpul-kumpul. Jadi tidak berarti orang betah banget di rumah itu karena tidak bisa bersosialisasi.

Kalau disuruh memilih, mereka lebih suka menghabiskan waktu di rumah daripada ikut kegiatan sana-sini demi untuk dibilang gaul dan banyak teman. Mereka berprinsip cukup satu-teman-saja-tapi sefrekuensi daripada banyak-teman-tapi-tidak-sehati.

Alasan Tahun Ajaran Dimulai Juli Bukan Januari

Alasan Tahun Ajaran Dimulai Juli Bukan Januari

Kenapa tahun ajaran baru dimulai Juli bukan Januari? Karena Juli itu musim kemarau sedangkan Januari musim hujan. 

Lha, alasannya, kok, aneh banget?! Iya, itu alasan yang dibilang oleh Mendikbud periode 1978-1983 Daoed Joesoef (baca: Daud Yusuf).

Sebelum 1978 tahun ajaran baru dimulai Januari dan berakhir Desember. Baru beberapa bulan menjabat Mendikbud Daoed memundurkan tahun ajaran baru dari Januari ke Juli. Perubahan itu tertuang dalam UU Nomor 0211/U/1978 yang mengatur tentang dimulainya tahun ajaran pada Juli dan berakhir di bulan Juni tahun berikutnya.

Pemunduran tahun ajaran baru itu menuai penolakan, salah satunya dari Mendagri Prof. Soenarjo dan Gubernur DKI Ali Sadikin. Mereka bilang jangan sampai anak sekolah dijadikan kelinci percobaan dengan mengubah sistem pendidikan.

Mendikbud Daoed Joesoef beranggapan kalau tahun ajaran baru di Januari menyulitkan, karena:

1. Kontras dengan akhir tutup buku anggaran sehingga sulit menyusun anggaran pendidikan jika tahun ajaran baru dimulai Januari.

2. Kebanyakan sekolah di luar negeri dimulai Juni. Mendikbud Daoed Joesoef ingin anak-anak Indonesia melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Maka tahun ajaran baru perlu diubah supaya sesuai dengan tahun ajaran baru di luar negeri.

3. Desember adalah puncak curah musim hujan. Kalau tahun ajaran berakhir di Desember, maka anak-anak tidak bisa menikmati liburannya karena terganggu hujan. 

Mendikbud ingin anak-anak menikmati masa liburannya di bulan Juni dengan bermain di tanah lapang, sawah, ladang, dan kegiatan luar ruang lainnya.

Mendikbud Daoed benar. Juni sudah masuk musim kemarau dan anak-anak di desa biasa main layangan di sawah, lapangan, atau pantai. Kalau liburan sekolahnya saat puncak musim hujan, mereka tidak bisa main dan cuma lebih banyak di rumah.

Libur Puasa Sebulan Dihapus


Kontroversi Mendikbud Daoed masih ada. Beliau menghapus libur sebulan penuh di bulan Ramadan. Beliau beralasan bulan puasa adalah bulan ibadah dan sekolah termasuk ibadah jadi tidak perlu diliburkan selama bulan puasa.

Beliau juga bilang kalau libur sekolah sebulan saat Ramadan itu peninggalan penjajah Belanda untuk meninabobokan orang Indonesia. Kalau libur sekolah selama sebulan penuh, anak-anak muslim jadi tertinggal intelektualitasnya dan yang rugi kita sendiri, bukan Belanda. Begitu kira-kira yang dikatakan Mendikbud Daoed Joesoef dalam memoar Dia dan Aku: Memoar Pencari Kebenaran.

Bagi Menteri Daoed, belajar saat puasa itu sesuai dengan perintah pertama Allah pada umat manusia, iqra yang artinya “bacalah”. Anak-anak Indonesia mesti belajar lebih keras untuk mengejar mutu intelektual yang lebih bagus.

Kebijakan ini ditentang oleh MUI yang mengatakan bahwa libur sekolah selama Ramadan bukan penilnggalan kolonial, tapi kebiasaan di masyarakat yang memang ada sejak jaman kolonial.

Libur Puasa Sebulan Masa Penjajahan 


Pada waktu itu, penasehat bumiputera Dr. N. Andriani berpendapat pemerintah Belanda tidak boleh mencabut "hak Islam" pada pribumi. Makanya anak-anak muslim harus diberi kebebasan dalam beribadah. Urusan sekolah dan hal-hal duniawi tidak boleh menghalangi peribadahan itu.

Maka pemerintah kolonial membuat keputusan meliburkan sekolah selama 39 hari selama puasa dan Idulfitri. Para pekerja kemudian pengin juga libur seperti anak sekolah. Mereka lalu ambil cuti menjelang lebaran.

Karena banyaknya pegawai pemerintahan dan swasta yang cuti, kantor-kantor lalu tutup. Pemerintah Belanda tidak bisa apa-apa karena melarang libur lebaran bisa berakibat rakyat memberontak.

Suratkabar kemudian ikut libur juga beberapa hari menjelang lebaran. Mereka terbit lagi sebelum lebaran untuk mengumumkan bahwa besok Idulfitri tiba. Orang Belanda menyebut lebaran atau Idulfitri dengan Tahun Baru Pribumi.

Kebijakan Daoed Joesoef menghapus libur puasa sebulan penuh bertahan sampai tahun 1999, setahun setelah reformasi. Di masa pemerintahannya yang hanya 21 bulan (1999-2001) Gus Dur meliburkan kembali sekolah selama bulan puasa.

Namun, tidak bertahan lama, libur selama bulan puasa dihapus lagi di pemerintahan Megawati Soekarnoputri sampai sekarang. Di masa ini, anak sekolah menikmati libur puasa hanya di tiga hari pertama Ramadan dan sepekan sebelum Idulfitri.

Meski begitu, sekolah Islam swasta dan madrasah biasanya memberi libur puasa dan lebaran lebih lama kepada peserta didiknya dibanding sekolah negeri.

Tahun Ajaran Dimulai Juli Berakhir Juni

 

Kebijakan Daoed Joesoef yang menggeser tahun ajaran baru dari Januari ke Juli bertahan sampai sekarang.

Karena tahun ajaran baru dimulai Juli maka di Desember anak-anak sedang libur semesteran dan mereka bisa menikmati libur bertepatan dengan orang tua mereka libur Natal dan tahun baru.

Tahun Ajaran, Tahun Pelajaran, dan Cara Menulis Angka Tahun Ajaran

Tahun Ajaran, Tahun Pelajaran, dan Cara Menulis Angka Tahun Ajaran

Tahun ajaran baru di Indonesia dimulai pada Juli dan berakhir pada Juni tahun berikutnya. Dari Juli tahun ini ke Juni tahun berikutnya kita sebut dengan satu tahun ajaran.

Belakangan sering kita baca 'tahun pelajaran' alih-alih 'tahun ajaran'. Sebenarnya yang betul itu tahun ajaran atau tahun pelajaran?

Etimologi Tahun Ajaran dan Pelajaran


KBBI mengartikan pelajaran sebagai:

  1. n yang dipelajari atau diajarkan: ~ Bahasa Indonesia; daftar ~
  2. n latihan: ~ mengetik
  3. ihwal belajar

Sedangkan ajaran artinya:

  1. n segala sesuatu yang diajarkan; nasihat; petuah; petunjuk: ia senantiasa memegang teguh ~ orang tuanya
  2. n paham: ~ terlarang

Ternyata KBBI juga punya kata turunan, yaitu tahun ajaran yang artinya tingkatan masa siswa belajar; masa belajar dalam tahun tertentu. Dengan begitu jelas kata yang sesuai kaidah bahasa Indonesia adalah tahun ajaran, bukan tahun pelajaran.

Selain itu, kata pelajaran juga bisa bermakna yang diajarkan dan langsung dapat dipraktikkan, semisal mengetik, menyetir mobil, menjahit, kelistrikan, bangunan, dan keterampilan informal lainnya yang ketika dipelajari langsung dapat dipraktikkan.

Sementara itu, kata ajaran lebih cocok digunakan untuk hal-hal yang perlu pemikiran lebih dulu sebelum mempraktikkannya, seperti Matematika, IPA, IPS, Agama, Sosiologi, Antrologi, dan lain-lain.

Maka untuk mempertegas aktivitas akademik yang dilakukan di sekolah yang merupakan satuan pendidikan formal, maka penggunaan kata 'tahun ajaran' lebih tepat daripada 'tahun pelajaran'.

Takwim dan Penulisan Tahun Ajaran


Takwim diambil dari bahasa Arab yang artinya penanggalan atau kalender. KBBI mengartikan tahun takwim sebagai tahun berdasarkan kalender (berawal dari 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember).

Tahun ajaran tidak dimulai pada 1 Januari sampai 31 Desember, melainkan sejak Juli tahun ini dan berakhir pada Juni tahun berikutnya. Itu berarti dalam satu tahun ajaran ada dua takwim.

Ejaan yang Disemburnakan Edisi Kelima (EYD V) menyebut fungsi garis miring digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa 1 tahun yang terbagi dalam 2 tahun takwim.

Karena menggunakan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim, maka penulisan tahun di tahun ajaran menggunakan garis miring (sering disingkat menjadi garing), yaitu tahun ajaran 2024/2025 bukan tahun ajaran 2024-2025.

Kalau kita tulis tahun ajaran 2024-2025 artinya satu tahun ajaran akan berlangsung dari Januari 2024 sampai Desember 2025

Sedangkan kalau ditulis dengan garis miring yaitu tahun ajaran 2024/2025 artinya satu tahun ajaran di sekolah berlangsung di antara tahun 2024 dan 2025

Di antara tahun 2024 dan 2025 bisa berarti Juni 2024 sampai Juli 2025 atau sejak Agustus 2024 sampai Juli 2025 seperti tahun akademik di perguruan tinggi.

Tahun Ajaran atau Tahun Pelajaran?

 

Isi Permendikbudristek soal sekolah, peserta didik, kurikulum, dan lainnya menggunakan kata 'tahun pelajaran' sementara KBBI menggunakan 'tahun ajaran'. Lalu mana yang harus kita ikuti dan yakini kebenaran penulisannya?

Di Kurikulum Merdeka juga ada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kata projek merupakan bentuk tidak baku dari proyek. Idealnya Kemdikbudristek menggunakan kata Proyek alih-alih Projek pada P5 karena KBBI dibuat oleh Badan Bahasa yang ada dibawah Kemdikbudristek.

Meski demikian, hal itu mungkin untuk kepraktisan karena tidak semua orang paham kata baku dalam bahasa Indonesia.

Berkenaan dengan tahun ajaran atau tahun pelajaran, mereka yang berprofesi sebagai tenaga pendidik boleh menulisnya dengan 'tahun pelajaran' mengikuti pedoman dan petunjuk dalam banyak Permendikbudristek yang ditujukan untuk sekolah dan tenaga pendidik.

Namun, kita yang bukan tenaga pendidik harus menulisnya dengan 'tahun ajaran' mengikuti kaidah di KBBI dan EYD V yang bisa kita lihat di situs ejaan.kemdikbud.go.id dan kbbi.kemdikbud.go.id.

Kotak

Kotak

Cerita pendek karangan Ashri Riswandi Djamil ini berbentuk naratif bertema psikologis yang menggunakan sudut pandang orang pertama.

Silakan membaca perlahan-lahan supaya bisa menangkap makna dan menikmati ceritanya secara keseluruhan.

Aku tidak gila. Aku bisa pastikan itu. Ya aku tidak gila….. Pandanganku mulai melemah, muncul pixel kotak-kotak putih memenuhi sepandanganku hingga putih semua lalu hilang. 

Aku hilang kesadaran. Terakhir kali aku berada di depan pintu kamar tidurku terbaring di lantai bukan di ranjang. Lalu “tok-tok” suara pintu diketuk dari luar. Aku membuka pintu dan melihat sosok wanita berpakaian serba hitam. Setelah itu aku tidak ingat apa-apa.

Mata basah saat tersadarkan diri di atas ranjang putih serba putih. Aku tak dapat membedakan apakah ini nyata atau mimpi. Berusaha untuk menghentakkan diri bangun tapi tak ada tenaga. Tubuh serasa lumpuh. Bahkan bibirku saja sulit digerakkan. 

Apa ini?! Aku emosional, kesal, dan marah. Tak ada, daya percuma. Setelah sadar beberapa jam kemudian. Aku telah menyadari bahwa aku mengalami yang namanya sleep paralysis atau tidur lumpuh yang penjelasannya tidak aku mengerti.

Mimpi buruk pikirku. Kulihat jam weker di atas meja kerjaku. Jam enam pagi. Aku lupa ternyata aku tidak perlu lagi bangun pagi dan bergegas pergi ke kantor. Aku sudah resign tiga hari yang lalu tepat setelah libur Lebaran. 

Ya, keputusan yang sudah bulat. Pandemi telah memberi pelajaran berharga buatku. Kerja dari rumah yang keterusan. Bekerja di rumah adalah duniaku. 

Aku merasa bebas dari aturan kerja. Entah kepada siapa aku harus berterima kasih. Kepada orang-orang di Wuhan sana? Atau siapapun pencipta virus itu. Bagiku ini adalah sebuah berkah. Asalkan tidak kuposting di sosmed. Cukup aku saja yang merasakan sukacita ini.

Aku menyadari juga kalau kasur ini bukan warna putih maksudnya seprainya bukan putih, tapi hitam. Setelah kupastikan ini memang kamarku lalu kubuka laptop dan ternyata sudah menyala. 

Aku bahkan lupa sudah menyalakannya. Kilatan mimpi semalam muncul seperti potongan-potongan gambar di penglihatanku. Hanya sebentar mungkin hanya sedetik. Kutampar kecil pipiku. Memastikan aku berada di alam sadar. Aku sedang sadar. Mengapa seluruh tubuhku terasa capek dan sakit? Aku masih belum bisa mengingat apapun sebelum mimpi itu.

Layar laptopku menampilkan email dan situs freelance. Aku sedang mengerjakan sebuah proyek membuat desain grafis. Ternyata pekerjaanku sudah selesai, tinggal melakukan submit dan menunggu admin untuk menyelesaikan transaksi. Saldo sudah lebih seribu dolar. Karena aku melakukan pekerjaan dengan platform luar dengan bayaran dolar. Pekerjaan impian banyak orang saat ini. Kuncinya adalah kerja keras dan konsisten. Satu lagi: percaya diri.

Aku melihat notif tidak ada pekerjaan selanjutnya artinya aku bisa fokus untuk mencari tahu apa yang terjadi pada diriku sebelum terakhir kali tidur dan mimpi aneh. Aku keluar kamar dan melihat sekeliling rumah, dapur ruang tamu dan balkon. 

Aku ringgal di rumah susun sederhana dengan biaya sewa bulanan yang lumayan murah untuk ukuran kota besar. Kuamati meja tamu ada tumpukan koran dan buku catatan. Asbak yang masih bersih dan botol air mineral. Tidak ada yang berantakan seperti biasanya. TV dan perabotan semua terlihat normal. Jendela pun masih tertutup. Aku biasa membukanya pagi-pagi.

Menuju pintu utama. Aku terpana dengan sesuatu yang menyembul di sela-sela pintu di bawah. Amplop putih kecil. Tanpa pikir-pikir kuambil saja amplop itu. 

Tertulis : “To : Ardio"

Penasaran setengah mati aku terawang amplop itu untuk menjaga agar isinya tidak ikut sobek saat aku membukanya. Isinya kuraba berupa kertas yang sedikit tebal seperti kertas karton dengan salah satu permukaannya licin. Foto atau gambar pikirku seketika dan ku lihat …..

Dan aku kaget serta panik sambil melempar foto itu “ANJING!!! SIAL!” nyaris teriak aku menutupi mulut dengan kedua tanganku. 

Mataku melotot panik. Foto itu tergeletak di lantai. Di foto itu aku sedang tertidur lelap dengan cahaya redup tetapi bukan di atas ranjang kamarku. Semua hitam kecuali aku dengan cahaya redup kemerahan. Apa ini? Kenapa? Apa yang terjadi? Aku frustrasi. Kakiku lemas dan aku menjatuhkan diri diatas sofa ruang tamu.

Apakah aku mengalami penculikan semalam? Atau mohon seseorang beritahu aku. Aku menutup wajahku dengan kedua tangan. Tidak ada keterangan di foto polaroid itu. Aku ambil air minum untuk menenangkan diri dan kunyalakan rokok kretek yang biasa kuhisap. 

Kutarik dalam-dalam dan ku hembuskan perlahan. Mencoba mencerna apa yang terjadi beberapa jam sebelumnya. Pagi yang menegangkan pikiranku. Aku membuka kunci pintu rumah dan membuka sedikit. Memang masih sepi sepagi ini seperti biasanya. Hanya terdengar suara tukang sapu di bawah yang biasa menyapu pagi-pagi dengan sapu lidi besarnya. 

Seorang bapak tua yang juga salah satu penghuni rumah susun ini. Mungkin beliau tahu atau setidaknya ada sedikit informasi yang bisa kuperoleh. Apakah ada orang asing masuk ke area rusun ini. Ide yang bagus pikirku. Namun, nanti setelah aku lebih tenang lagi. Kubiarkan pintu sedikit terbuka agar ada sedikit udara masuk.

Sudah lima cangkir kopi habis dan dua bungkus rokok sisa dua batang. Asbak penuh aku masih di sofa menatap layar TV yang menayangkan film tengah malam. Aku sempat tertidur. Bangun karena kaget mendengar adegan tembak-menembak dari TV. 

“Sial!” teriakku. Aku bangkit dari sofa menuju kamar mandi untuk buang air kecil.

Aku merasa ada bayangan terpantul dari cermin wastafel kamar mandi. Cepat sekali dan hitam. Jantungku berdegup kencang seketika. Kumenoleh cepat ke belakang jaga-jaga ada orang masuk tanpa sepengetahuanku. Aku bergegas keluar sambil membawa pisau dapur. Menuju pintu masuk kupastikan sudah terkunci. Aman pikirku. Kalaupun ada di rumah, aku pasti sudah mengetahuinya. 

Rusun ini kecil dan hal kecil sekalipun aku bisa merasakannya. Kamar tidur balkon aman. Jantungku sudah lebih tenang. Nafas mulai normal. Tapi pikiranku kacau. Permainan apa ini. Aku takut semua ini hanya di dalam kepalaku. Tapi mengapa terasa begitu nyata?

Aku lupa untuk menanyakan orang asing itu ke bapak tua tukang sapu rusun. Aku mengenakan jaket parka dan saat kenop pintu kuputar, pintu terbuka dan kulihat ada sosok berjaket hitam dan bertopi ponco membelakangiku. Tak ada firasat apa-apa. Sosok itu berbalik ke arahku pelan, tiba-tiba gerakanku ikut pelan dengan mata terbelalak setelah melihat wajah di balik jaket hitam itu. Tubuhku seketika lumpuh. Pandangan gelap. Aku blackout.

Aku terbangun, mataku terasa berat namun masih gelap, padahal mataku sudah terbuka. Kali ini aku pasrah apa pun yang terjadi selanjutnya. Pandangan masih gelap. Bau tanah yang menyengat merasuk seperti memnuhi semua rongga di tubuhku. 

Sesak nafas seperti tenggelam tapi bukan air. Tanah lembab. Mungkin ini akhirnya. Aaaarrrrggghhhh! 

Sosok hitam di pintu itu muncul kembali dengan seringai ngeri tak terbayangkan. Apakah kesakitan atau kenikmatan yang akan kudapatkan? Semua lenyap seketika.



Menghindari Head Hopping Saat Membuat Cerita Fiksi

Menghindari Head Hopping Saat Membuat Cerita Fiksi

Kita sebagai pengarang menceritakan perasaan dan sudut pandang beberapa karakter dalam satu adegan.

Head hopping terjadi ketika sebuah cerita atau adegan diceritakan dari sudut pandang satu tokoh, tapi tiba-tiba beralih ke sudut pandang tokoh atau narator yang berbeda. Hal ini terjadi ketika penulis secara tidak sengaja memasukkan pemikiran, pengamatan, atau detail yang tidak mungkin diketahui oleh karakter di PoV saat ini.

Untuk menghindari head hopping dan kontradiksi antar tokoh, JK Rowling mempekerjakan orang yang bertindak sebagai Harry Potter Specialist. 

Harry Potter Specialist bertugas memeriksa detil demi detil karakter antar tokoh dan alur supaya JK Rowling tidak menulis karakter atau jalan cerita yang kontradiktif di novelnya.

Novel Harry Potter juga kita ketahui menggunakan sudut pandang orang ketiga. Pengarang yang menggunakan sudut pandang orang ketiga rentan mengalami head hopping karena mereka berperan sebagai pengamat yang menceritakan banyak karakter, alur, dan sudut pandang dalam cerita.

Selain alur atau plot, head hopping juga terjadi saat pengarang menulis jalan cerita yang tidak sesuai kenyataan. Misal, dia menulis:

Supri berjalan kaki meninggalkan kampungnya di Bandung sejak subuh. Tidak terasa dia sudah sampai di Jakarta pada sore hari.

Jarak Bandung ke Jakarta 150 km dan butuh 23 jam kalau kita jalan kaki untuk sampai ke tujuan. Jadi unsur plausibilitas dalam cerita tidak terpenuhi karena pengarang menulis Supri jalan kaki pada pagi hari dari Bandung ke Jakarta, tapi sore sudah sampai.

Mestinya Supri baru sampai esok paginya. Itupun kalau Supri berjalan kaki tanpa henti tanpa istirahat.

Related: Unsur Plausibilitas dalam Cerita Fiksi

Cerita dengan Sudut Pandang Orang Ketiga

 

Head hopping sering terjadi pada pengarang yang menggunakan sudut pandang orang ketiga karena si pengarang memposisikan dirinya sebagai pengamat. Karena itulah si pengarang menggunakan kata ganti "dia" dan "ia" untuk menggambarkan jalannya cerita dan pemaparan tokoh-tokoh.

Kata "dia" dan "ia" sebetulnya bermakna sama. Pada KBBI "dia" artinya persona tunggal yang dibicarakan. Di KBBI "dia" juga berarti ia.

Sedangkan "ia" berarti orang yang dibicarakan, tidak termasuk pembicara dan kawan bicara. KBBI juga mengartikan "ia" sebagai dia dan benda yang dibicarakan.

Ini berarti "dia" digunakan untuk manusia baik laki-laki dan perempuan. Sedangkan "ia" bisa digunakan selain untuk kata ganti manusia juga kata ganti untuk binatang dan benda.

Untuk menghindari head hopping saat menggunakan sudut pandang orang ketiga, kita bisa membaca ulang beberapa kali cerita itu untuk memastikan tidak ada inkonsistensi dan kontradiksi antar tokoh atau pada alur.

Cara lain adalah dengan membuat outline. Kita tulis dulu siapa saja tokoh yang akan ada di cerita dan bagaimana karakter mereka. Tulis juga bagaimana alurnya dan bagaimana ending yang akan kita buat di cerita itu.

Cerita dengan Sudut Pandang Orang Kedua

 

Gampang saja mengenalinya. Ciri utama cerita yang menggunakan sudut pandang orang kedua adalah si pengarang tidak akan pernah menggunakan kata "aku".

Karya fiksi dengan sudut pandang orang kedua ini banyak ditemukan di puisi dan sajak. Contoh cerita dengan sudut pandang orang kedua:

Kaubisa memandang langit dan melihat dari balik bintang
Disitu ada kilat dan kilau sinar yang menyala
Seperti matamu yang selalu menyala
Dan memeluk bumi dengan dekapan hangat

Cerita dengan sudut pandang orang kedua juga bisa membuat kita melakukan head hopping kalau tergelincir menggunakan kata aku, dia, ia, atau si pengarang tiba-tiba memposisikan diri sebagai pengamat.

Cara menghindari head hopping saat menulis cerita dengan sudut pandang orang kedua adalah konsisten menggunakan kata "kau" dan "kamu". Buatlah kalau kita seolah sedang bercerita kepada satu orang saja dan tidak membicarakan diri kita sama sekali.

Cerita dengan Sudut Pandang Orang Pertama

 

Membuat cerita dengan sudut pandang orang pertama bisa dibilang paling gampang karena kita memposisikan diri sebagai tokoh utama. 

Banyak novel best-seller dunia yang menggunakan sudut pandang orang pertama. Head hopping saat menggunakan sudut pandang orang pertama minim terjadi karena pengarang memposisikan dirinya sebagai tokoh utama sehingga minim terjadi lompatan karakter.

Namun, bukan berarti head hopping tidak bisa terjadi sama sekali. Head hopping bisa terjadi kalau pengarang menceritakan terlalu banyak alur dan karakter antar tokohnya mirip sehingga pembaca susah membedakan mana tokoh A, mana tokoh B, dan seterusnya.

Cara menghindari head hopping saat menulis cerita menggunakan sudut pandang orang pertama adalah dengan konsisten menceritakan kisah hanya dari pandangan dan pikiran tokoh utama.

Piala Itu Ternyata Bukan untuk Anak Berprestasi, Berkarakter, Elok, dan Terpercaya

Piala Itu Ternyata Bukan untuk Anak Berprestasi, Berkarakter, Elok, dan Terpercaya

Sewaktu wisuda (12/6) kemarin saya harap-harap cemas yang akhirnya berujung pada penguatan bahwa dunia ini memang tidak adil. 

Keadilan hanya didapat setelah kiamat dalam bentuk surga dan neraka, begitu kata orang.

Cemas karena di undangan wisuda tertulis jadwal penghargaan kepada peserta didik dengan nilai Asesmen Sumatif Akhir Jenjang (ASAJ) Terbaik. Harap-harap karena anak saya sejak kelas 4 selalu meraih nilai tertinggi di kelas. Dia juga tidak pernah berulah dan selalu disiplin.

Kalau badan masih bisa jalan dan duduk, sesakit apa pun dia tetap pergi sekolah. Di saat teman-teman hadrohnya memilih tidak berangkat karena kelelahan pascalomba, dia tetap berangkat dan oleh gurunya disebut sebagai murid teladan.

Sayangnya, nilai ASAJ anak saya yang ganteng, putih, pinter, jago futsal, dan jago main keyboard itu memang cuma dua yang dapat nilai 100, yaitu Matematika dan IPA. Namun, dia meraih nilai rata-rata UCO (ujicoba) ASAJ tertinggi di kelasnya dan dapat peringkat 1.

Nilai, karakter, kedisiplinan, dan kerajinan dialah yang lantas membuat saya berharap kalau sekolah tidak menggelar penghargaan untuk peraih nilai ASAJ tertinggi, melainkan kepada anak yang berprestasi dilihat dari nilai rapornya selama 5 semester berturut-turut.

Ternyata, apa yang tertulis di undangan memang tidak keliru. Penghargaan berupa piala yang diumumkan di depan peserta dan orang tua wisudawan itu untuk peserta didik yang nilai ASAJ-nya tertinggi.

Jelas mengecewakan. Gimana gak kecewa kalau 2 dari 3 anak dari kelas 6A yang dapat penghargaan, dua di antaranya cuma bagus di nilai ASAJ-nya saja. Kepandaian akademik dua anak itu sehari-harinya biasa saja dan nilai rapornya pun sejak kelas 4 juga cuma ada di 8 besar, bukan 3 besar.

Kecewa berat dan sakit hati karena merasa sekolah tidak adil tambah saya rasakan karena peringkat pertama diraih oleh anak lelaki yang beberapa kali ketahuan membawa vape dan mencontek saat ASAJ!

Waktu mencontek dia bukannya kepergok oleh guru sekolah sendiri, melainkan oleh guru dari sekolah lain yang kebetulan sedang mengawasi di SD anak saya. Emangnya yang gitu gak malu-maluin, ya?

Bukannya harusnya ada sanksi atau apa, kek, buat orang tua anak itu atau si anak sendiri. Andai sekolah memberi penghargaan kepada siswa terbaik dari prestasi dan karakternya selama sekolah, pasti anak yang berhaklah yang dapat penghargaan. Bukan anak yang sering bawa vape dan ketahuan mencontek!

Sebelum peringkat pertama diumumkan, teman-teman kelas anak saya bahkan sudah berteriak-teriak menyebut namanya sebagai peraih peringkat pertama. Itu membuktikan dia memang sudah dikenal sebagai anak berprestasi.

Bukan cuma pandai di akademik. Dia pernah ikut futsal sebagai penjaga gawang dan dapat juara 3 sekabupaten bersama tim sekolahnya. Juga jadi keyboardis di grup hadroh sekolah dan juara 3 sekabupaten juga.

Kurang berprestasi apa, coba? Kenapa sekolah malah mempertimbangkan nilai ASAJ tertinggi untuk diberi piala dan diumumkan di wisuda. Padahal itu cuma satu ujian saja. Ujian itu juga bukan ujian yang susah karena sudah ada ujian ujicoba yang soal-soalnya cuma dibolak-balik saja.

Nilai rapor dan penghargaan memang bukan segalanya, tapi itu jadi penyemangat anak karena dia merasa prestasi, kedisplinan, dan karakter baiknya dihargai.

Pada akhirnya anak saya dipanggil ke atas panggung berjejer bersama anak-anak peraih nilai 100 di ASAJ untuk menerima buket uang senilai Rp100rb. Lumayan buat pelipur lara dia, tapi tidak untuk saya. 

Saya sudah telanjur kecewa berat dengan sekolah sampai lupa bersyukur anak saya dapat nilai 100 di dua mata pelajaran tersulit bagi anak-anak Indonesia - Matematika dan IPA.

Cobek Muntilan, Dibuat dari Batu Merapi oleh Keturunan Pemahat Candi Borobudur

Cobek Muntilan, Dibuat dari Batu Merapi oleh Keturunan Pemahat Candi Borobudur

Saya beberapa kali dimintai tolong membelikan cobek Muntilan oleh teman-teman di Jabodetabek. Kata mereka cobek Muntilan bagus, enak dipakai, dan awet. 

Harga cobek Muntilan juga ternyata murah. Murah dalam artian satu munthu (ulekan) kecil dihargai mulai Rp5000 saja. Cobek ukuran kecil dan sedang yang biasa untuk nyambel emak-emak bisa dibeli mulai Rp25.000.

Sebetulnya mereka bisa saja beli cobek batu Muntilan di Tokopedia atau Shopee, tapi katanya kalau beli dari "orang Muntilan asli" rasanya lebih otentik dan orisinil. 

Soal "orang Muntilan asli" ini wagu. Penjual di lokapasar itu juga orang Muntilan asli yang punya toko cobek di Muntilan. Sedangkan saya walau tinggal di Muntilan, tapi bukan orang Muntilan asli.

Spesialnya cobek Muntilan diyakini karena dua hal, bahan bakunya dan pembuatnya.

Batu Merapi


Pada erupsi besar tahun 2010 yang menewaskan kuncen (juru kunci) Merapi Mbah Maridjan, Merapi memang melontarkan banyak batu besar. Believe or not ada yang ukurannya hampir semobil Agya.

Lontaran batu itu sampai ke Kecamatan Salam yang jaraknya 20 kilometer dari puncak Merapi. Letak Kecamatan Salam berimpitan dengan Muntilan.

Batu-batu besar ini bisa kita temukan di kebun penduduk, sungai, bahkan di pinggir jalan raya. Selain itu aktivitas penambangan batu di gunung Merapi juga masih berlangsung sampai sekarang.

Jadi amat mungkin cobek-cobek Muntilan memang dibuat dari batu gunung Merapi. Lalu siapa yang punya keahlian membuat cobek dan ulekan ini?

Keturunan Pemahat Candi Borobudur

 

Para pembuat dan penjual cobek Muntilan dilakukan turun-temurun dari kakek kepada cucunya dan begitu seterusnya. Mereka diyakini sebagai keturunan dari para pemahat yang membuat relief-relief di candi Borobudur.

Sejak 2021 pengunjung tidak boleh menaiki candi Borobudur. Naik ke atas candi khusus untuk umat Buddha yang akan melakukan ibadah.

Candi Borobudur dibangun pada abad 8 atau tahun 700-an dan tidak berada di Kecamatan Muntilan, melainkan di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Namun, di Muntilan ada candi Buddha yang sama-sama dibangun pada abad 8 juga oleh Dinasti Syailendra, yaitu candi Ngawen.

Candi Ngawen diperkirakan berusia lebih tua dari candi Borobudur berdasarkan arsitektur dan relief yang ada di candi. Dilihat dari jarak, dari candi Borobudur ke candi Ngawen cuma dipisahkan sekitar 9,8 kilometer saja.

Candi Ngawen yang terletak di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang

Adanya candi Ngawen makin menguatkan keyakinan kalau orang-orang yang membuat cobek dan munthu di Muntilan saat ini adalah keturunan para pemahat yang membuat relief di candi Borobudur.

Para pembuat dan pemahat relief di candi Borobudur adalah keturunan mereka yang membuat dan memahat candi Ngawen.

Pasir Muntilan

 

Ada hal tersohor lain dari Muntilan yang berkaitan dengan Merapi, yaitu pasir.

Kata orang pasir Muntilan kualitasnya bagus karena didapat dari semburan gunung Merapi. Memangnya Merapi berapa kali meletus tiap tahunnya sampai bisa menghasilkan pasir terus-menerus? 

Entah, kalau erupsi kecil, sih, sering, tapi tidak sampai mengganggu aktivitas warga di lereng, jadi yang diingat cuma letusan besarnya saja.

Sewaktu erupsi Merapi 2010, timbunan pasir hasil abu vulkanik yang dimuntahkan gunung Merapi dipinggirkan oleh Pemda Kabupaten Magelang ke pinggir-pinggir jalan. Pasir itu menggunung dan sebagian ditaruh di tanah kosong yang akhirnya jadi depo pasir.

Meski begitu, di Muntilan sendiri cuma ada satu depo pasir kecil. Depo pasir justru lebih banyak di Kecamatan Salam, tetangga Muntilan.

Saya kurang paham kenapa Muntilan juga terkenal dengan pasirnya (untuk bangunan) yang berkualitas tinggi. Mungkin karena penggali dan penambang pasir di gunung Merapi banyak yang asalnya dari Muntilan. Jadi orang lebih mudah menyebut pasir itu dengan "pasir Muntilan".

Mungkin juga karena depo pasir besar yang ada di Kecamatan Salam letaknya mepet dengan Muntilan, dan Muntilan lebih terkenal  dibanding Salam. Jadi orang lebih mudah menyebutnya dengan "pasir Muntilan" daripada "pasir Salam".

Pasir dari gunung Merapi sering disebut sebagai pasir Muntilan yang dikenal karena kualitasnya

Pun meski Salam berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta orang tidak menyebutnya dengan "pasir Yogya" sebab Yogya terkenal karena kekhasannya yang lain, bukan pasir. 

***

Sebagai orang yang tinggal di Muntilan karena mengikuti suami, saya tambahkan kalau Muntilan itu selain terkenal dengan tape ketan, wajik Nyonya Pang, candi Ngawen, dan orangnya yang tjakep-tjakep, kota dagang yang punya penduduk terbanyak sekabupaten Magelang ini juga terkenal dengan cobek, perajin batu, dan pasir.

Lima Kerugian Nonton Film Bajakan

Lima Kerugian Nonton Film Bajakan

Nonton film bajakan memang enak karena kita tidak perlu keluar duit buat biaya langganan dan kita bisa nonton film bersamaan dengan film itu tayang di bioskop.

Namun, ternyata banyak kerugiannya kalau kita nonton film bajakan. Selain melanggar UU Hak Cipta karena ikut menonton film bajakan, ini kerugian yang kita dapat kalau nonton film bajakan.

1. Kualitas FIlm Buruk

Sering kita baca keterangan di situs film bajakan kalau film itu berkualitas DVDRip meski di keterangan ditulis kualitasnya DVDRip, nyatanya yang kita tonton adalah film berkualitas Web-DL (web dowload).

Menonton film dengan kualitas jelek bikin kita jadi sulit menikmati isi cerita karena gambar dan suara yang tidak bagus.

Hal ini karena admin situs atau aplikasi film bajakan tidak mau pusing dan buang waktu untuk mengecek satu-satu kualitas film yang mereka unggah. Kebanyakan situs dan aplikasi film bajakan juga tidak mengupload sendiri filmnya, melainkan cuma mengambil dari server tertentu.

2. Membuat Komputer, Laptop, dan Ponsel Rentan Kena Virus

Film-film bajakan yang diambil dari server itu kadang bisa membawa virus juga. Virus itu akan menginfeksi komputer, laptop, atau ponsel yang kita pakai untuk nonton film bajakan.

Related: Cybersecurity dan Jaga Smagarphone

Kalau sudah kena virus kita perlu antivirus berbayar untuk membersihkan gawai secara tuntas dari semua virus sampai ke akar-akarnya.

3. Subtitle Berantakan

Subtitile di film bajakan lebih sering ngaco. Kadang muncul kadang tidak. Tata bahasanya pun berantakan ada yang menggunakan campuran bahasa baku dan tidak baku.

Malah banyak juga yang menggunakan bahasa pergaulan dan kata-kata umpatan pun muncul sehingga kita bacanya jadi bingung dan bikin nonton jadi tidak nyaman.

Oya, padanan kata subtitle ke bahasa Indonesia adalah sulih kata atau telop.

4. Disusupi Pornografi dan Judi Online

Film bajakan ilegal (melanggar hukum), makanya iklan yang muncul di situs dan aplikasi film bajakan juga hal-hal ilegal seperti judi dan pornografi.

Terlalu sering melihat pornografi dan judi online, kesadaran kita akan menganggapnya sebagai hal yang normal. Akibatnya kita jadi pengin coba-coba dan akhirnya terjerat judi online dan kecanduan pornografi.

Lebih bahaya kalau pornografi itu tidak sengaja dilihat anak-anak yang meminjam ponsel atau laptop kita. Otak mereka jadi tercemar.

5. Tidak Menghargai Para Pekerja yang Terlibat Dalam Film 

Kalau kita nonton film bajakan, uang dari iklan yang ada di situs dan aplikasi mengalir ke para pembajak, bukan ke pemain film, sutradara, penata cahaya, penata suara, kameraman, penata busana, dan semua orang yang bekerja dibalik terciptanya sebuah film.

Padahal merekalah yang bekerja keras membuat film, sementara para pembajak dengan mudahnya mencuri apa yang bukan haknya.

Maka sebaiknya kita tidak menonton film bajakan karena dibalik sebuah film ada para pekerja yang mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menghasilkan karya seni bernama film. 

Bagaimana kalau hasil kerja kita dicuri kemudian dijual bebas tanpa kita dapat sepeser pun duit padahal itu karya kita?

Pengin Nonton Film tapi Gak Punya Duit Buat Langganan?

 

Operator seperti Telkomsel, XL Axiata, Axis, atau Indosat Ooredo biasanya punya promo langganan streaming murah untuk Prime Video, Disney+ Hotstar, HBO Go, bahkan Netflix. 

Penyedia streaming lokal seperti KlikFilm, Vidio, RCTIPlus, Maxstream, dan lainnya juga punya biaya langganan harian dan mingguan yang terjangkau. Cara lainnya kita bisa nonton potongan-potongan adegan film di YouTube.

Yang penting hindari perasaan FOMO (fear of missing out) yang membuat kita takut ketinggalan tren dan akhirnya nekat nonton film bajakan.

Related: FOMO Takut Ketinggalan Tren Sosial

Jaga Data Pribadi dengan Cybersecurity

Jaga Data Pribadi dengan Cybersecurity

Keamanan siber atau cybersecurity sering disebut juga dengan keamanan informasi. Maksudnya, semua informasi kita yang ada di laptop, komputer, handphone, email, media sosial, dan apa pun yang terhubung ke internet harus aman dari serangan virus, pencurian data, pembajakan oleh hacker, dan sebagainya.

Kalau dari pengertian formal ilmu teknologi informasi, yang disebut cybersecurity adalah hal-hal yang menyangkut teknologi, tindakan, atau praktik apa pun untuk mencegah serangan siber atau memitigasi dampaknya.

Keamanan siber itu sendiri bertujuan untuk melindungi sistem, aplikasi, perangkat komputasi, data sensitif dan aset keuangan individu dan organisasi dari virus komputer, serangan ransomware yang canggih dan mahal, dan banyak lagi. 

Ransomware adalah jenis malware yang menyandera data atau perangkat korban, mengancam akan menguncinya kalau korban tidak membayar uang tebusan kepada penyerang. Singkatnya ransomware adalah serangan virus yang minta tebusan uang pada korbannya.

Serangan siber mempunyai kekuatan untuk mengganggu, merusak, atau menghancurkan bisnis, dan kerugian yang ditanggung para korbannya terus meningkat.

Serangan siber tiap tahun meningkat karena meningkatnya juga aktivitas dalam jaringan seperti:

  1. Peningkatan adopsi komputasi awan (cloud computing)
  2. Kompleksitas jaringan
  3. Pekerjaan jarak jauh (remote working) dan bekerja dari rumah (work from home)
  4. Program BYOD (bring your own device), yaitu kebijakan yang membolehkan karyawan menggunakan perangkat pribadi mereka untuk terhubung ke jaringan kantor untuk mengakses sistem dan data terkait pekerjaan.
  5. Perangkat serta sensor yang terhubung dalam segala hal mulai dari bel pintu, mobil, hingga jalur perakitan.

Idealnya, kita yang sering kerja di internet atau selalu terhubung ke internet paham bagaimana cara memproteksi semua gawai (gadget) supaya tidak kena serangan cyber.

Melindungi Handphone, Laptop, Tablet, Komputer dari Serangan Siber

 

Berikut cara mudah melindungi handphone, laptop, tablet, dan komputer dari serangan siber (cyber attack)

1. Pasang Antivirus dan Cleaner

Kalau kita aktif bertransaksi di mobile banking dan e-wallet, atau kita aktif ngonten di medsos, baiknya beli atau langganan antivirus premium yang berbayar supaya perlindungannya maksimal.

Andai tidak punya cukup duit untuk beli yang premium, pakai yang gratisan tidak apa-apa asal pilih antivirus yang sudah dikenal.

Sementara itu cleaner berfungsi membersihkan cache dan data yang menempel di aplikasi. Cache yang tidak dibersihkan akan membuat memory handphone cepat penuh.

Beberapa antivirus sudah menyertakan cleaner jadi tidak perlu meng-install terpisah. Namun, kalau antivirus tidak ada cleaner bawaan, kita perlu memasang aplikasi cleaner lagi.

2. Tidak Perlu Install Aplikasi yang Tidak Dibutuhkan

Pastikan aplikasi yang ada di gadget adalah aplikasi yang betul-betul kita gunakan dan perlukan.

Hindari juga meng-install aplikasi pencari uang yang menjanjikan, misalnya "nonton 400 video dapat satu juta). Aplikasi seperti itu selain tidak ada gunanya juga bisa menyadap kontak telepon dan kamera di HP kita.

Kalau tidak perlu-perlu amat hindari menonton film bajakan. Situs dan aplikasi film bajakan biasanya menyisipkan iklan judi dan pornografi. Judi dan pornografi terbukti merusak mental dan otak kita.

Handphone dan laptop kita juga rawan tersusupi malware dan virus dari situs dan aplikasi bajakan.

3. Hati-hati Menginstall Aplikasi yang Sudah di-Mod

Sering kita tergoda untuk install game atau aplikasi yang sudah dimodifikasi sehingga tidak perlu bayar untuk membuka fitur premiumnya.

Akan tetapi, siapa yang tahu kalau dibalik game mod itu ada virusnya atau tidak dan ada pengintai datanya atau tidak. Andai betul-betul ingin memainkan game atau meng-install aplikasi yang sudah di-mod, install dari situs yang sudah lama ada dan menjamin aplikasi mereka tidak mengandung virus dan malware.

4. Pasang PIN pada Device

Aktifkan PIN (Personal Identification Number) untuk membuka device (peranti) yang sering kita gunakan. Namun, baiknya hindari membuat PIN dari tanggal lahir karena mudah ditebak.

PIN bisa mencegah device kita dipakai orang andai hilang atau dicopet. Misal kita kehilangan handphone, si pencuri tidak bisa langsung menggunakannya karena terkendala PIN. Dengan begitu kita punya waktu untuk menonaktifkan mobile banking dan aplikasi keuangan lainnya.

Bila perlu aktifkan juga Find My Device yang ada di semua ponsel Android versi 10 keatas atau di iPhone dengan nama Find My Apple (App). Saat kita sadar handphone hilang langsung gunakan Find My Device untuk mengetahui di mana handphone kita berada.

5. Jangan Sering Pinjamkan Gawai Ke Orang Lain

Saling meminjam atau memainkan HP atau laptop sering terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa. Bisa jadi teman kita tidak sengaja mengklik email atau SMS atau meng-install aplikasi yang mengandung virus dan akhirnya merusak gawai.

Kalau tidak kepepet, hindari meminjamkan HP ke teman atau saudara atau siapa pun. Waspada itu perlu.

Pekerjaan Bidang Cybersecurity

 

Kalau tertarik mendalami cybersecurity kita bisa kuliah di jurusan cybersecurity. Ada 7 kampus di Indonesia yang punya jurusan cybersecurity, yaitu Binus (Bina Nusantara), Telkom University, Universitas Tanjungpura, Universitas Surabaya, AMIKOM Yogyakarta, dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Lulusan cybersecurity nantinya bisa bekerja dan menjalani profesi sebagai berikut.

1. Analis Keamanan Informasi

Seorang analis keamanan informasi punya tugas melindungi keamanan data di kantor swasta, lembaga pemerintahan, yayasan, bank, BUMN, dan lainnya.

Tugas analis keamanan informasi meliputi mencegah kebocoran data, pemalsuan identitas, dan penyebaran virus pada sistem komputer.

2. Security Architect

Security architect merupakan ahli IT senior yang merancang, membangun, dan memelihara sistem keamanan untuk memastikan keamanan dan privasi data.

Arsitektur yang dimaksud adalah penilaian risiko, alat, kebijakan, dan langkah-langkah untuk mengendalikan akses ke perusahaan, jaringan, dan aplikasi.

3. Network Administrator

Mengutip Glints, seorang network administrator bertugas memberikan pengawasan teknis WAN (wide area network) dan menyiapkan dan memelihara dokumentasi konfigurasi jaringan dan tata letak kabel.

Masih ada lagi, dia juga merancang dan mengelola infrastruktur nirkabel dan sistem pendukung, merekomendasikan peningkatan jaringan dan peralatan baru, dan menganalisis, memahami, dan merancang sistem keamanan jaringan komputer pada suatu perusahaan.

Gaji seorang network administrator di Indonesia rata-rata Rp4,8 juta per bulan.

4. Computer Forensic Investigator

Investigator forensik komputer bertugas mengekstrak bukti digital dari sistem komputer. Bukti yang dikumpulkan sering digunakan di pengadilan atau oleh perusahaan yang menghadapi risiko keamanan. 

Computer forensic investigator sering bekerja sama dengan penegak hukum, tim kepatuhan, dan tim SDM untuk merekonstruksi rangkaian peristiwa yang mengarah pada pelanggaran hukum.

Kemudian, tugas lain dari computer forensic investigator adalah Mengidentifikasi ancaman potensial dan memberikan rekomendasi keamanan yang lebih baik.

Computer forensic investigator di Indonesia dibayar rata-rata Rp167 juta.

5. Teknisi Teknologi Informasi (IT Technician)

IT Technician punya tugas memastikan semua jaringan komputer berfungsi dengan baik, termasuk menjaganya dari serangan virus. Dia juga harus cepat menyelesaikan kalau ada masalah di jaringan.

Rata-rata IT Technician digaji Rp6,8 juta per bulan.

6. IT System Engineer

Hasil riset Kelly Services bertajuk Indonesia 2019 Salary Guide, profesi ini termasuk yang bergaji tinggi di kisaran Rp10 juta-Rp50 juta.

System engineer punya tanggung jawab memimpin tim dalam proses desain dan integrasi sistem baru yang digunakan perusahaan termasuk sistem komputer dan mekanik. 

Dia juga harus mengawasi performasi sistem, mendesain dan mengimplementasikan sistem baru, serta membantu permasalahan teknis yang dialami oleh klien dan konsumen.

7. Penetration Tester

Seorang penetration tester bisa dibilang sebagai hacker karena dia harus menguji keamanan sistem dengan menggunakan teknik hacking. 

Penetration tester juga menguji keandalan dan kerentanan sistem serta aplikasi untuk mendapatkan informasi sensitif yang harus dilindungi. Kalau ditemukan kerentanan atau kelemahan, dia akan merekomendasikan perbaikan di sistem itu.

Pekerjaan ini bergaji fantastis di kisaran Rp169 juta-Rp300 juta untuk penetration tester di Indonesia.

***

Kalau kita punya keponakan, saudara, tetangga, atau anak sendiri yang suka mengutak-atik komputer, laptop, bahkan mengutak-atik aplikasi di handphone, beritahukan kepadanya kalau ada pekerjaan yang berhubungan dengan internet, jaringan, dan komputer namanya bidang cybersecurity.

Siapa tahu dia jadi teknisi, konsultan, analis bahkan hacker andal. Hacker tidak selalu jahat. Banyak hacker baik yang menguji sistem di perusahaan-perusahaan. 

Mereka akan memberitahukan celah dan kerentanan di sistem itu dan sering tanpa minta bayaran. Kalaupun dibayar, mereka tidak pernah mematok harga karena bentuknya sebagai ucapan terima kasih perusahaan yang bersangkutan.

Bukan Introvert Bukan Ekstrovert tapi Ambivert

Bukan Introvert Bukan Ekstrovert tapi Ambivert

Senang berada di keramaian dan bercengkrama dengan banyak orang, tapi juga suka menyendiri. Bisa membaur saat sedang diskusi kelompok, tapi bisa juga fokus mengerjakan tugas sendirian.

Orang yang tidak introvert, tapi juga bukan ekstrovert dinamakan ambivert. Orang yang ambivert menikmati waktu berada ditengah keramaian bersama banyak orang, tapi juga nyaman menikmati waktunya sendirian. 

Menurut asal katanya sebetulnya adalah introverted, extroverted, dan ambiverted yang kalau diindonesiakan menjadi introversi, ekstroversi, dan ambiversi. Namun, emperbaca.com menyebut dan menulis berdasarkan pendapat umum supaya lebih familiar, maka jadi introvert, ekstrovert, dan ambivert.

Delapan Tanda Ambivert

 

1. Ramah tapi Pendiam, Pendiam tapi Ramai

Orang Introvert akan merasa lelah dan boring terlalu lama berada dalam acara yang melibatkan banyak orang. Sementara itu ekstrovert akan merasa linglung kalau sendirian dan tidak berada diantara orang banyak.

Seorang ambivert selalu ramah terhadap siapa pun, tapi dianggap kurang supel dan luwes untuk ukuran ekstrovert. Di sisi lain dia juga dianggap terlalu gaul buat para introvert.

2. Bisa Bekerja Sama Baiknya Saat Sendiri dan Berkelompok

Ambivert bisa mengerjakan suatu pekerjaan seorang diri kalau diperlukan. Dia juga tidak banyak cingcong dan asik-asik aja saat kondisi mengharuskannya bekerja dalam kelompok.

Related: TIpe Orang yang Sering Kita Temui Saat Kerja Kelompok

3. Netral Terhadap Obrolan Ringan

Seorang introvert tidak menyukai small talk (orbolan ringan/chit-chat/basa-basi) karena bikin capek doang. Sementara itu, orang ekstrovert lebih suka obrolan basa-basi atau yang ringan daripada deep talk dan percakapan serius.

Sedangkan ambivert netral. Mereka tidak benci basa-basi, tapi juga tidak cinta. Biasa saja.

4. Fleksibel Menentukan Kapan Harus Menyendiri

Saat sedang butuh sendirian, ambivert akan menikmati waktunya dan tidak peduli ada ajakan nongki dan party dari teman-temannya.

Juga kalau sedang ingin ramai dia bisa di luar rumah sampai pagi untuk hangout bersama teman-teman dan social circle-nya.

5. Sesekali Senang Jadi Sorotan

Introvert tidak suka jadi pusat perhatian, sedangkan ekstrovert suka. Saat di keramaian ambivert kadang senang jadi sorotan, tapi kadang pengen diem aja di belakang jauh dari penglihatan orang.

6. Menikmati Jalan-jalan Sendirian Sama Nyamannya dengan Beramai-ramai 

Kalau teman-teman atau keluarga sedang tidak bisa menemani, si ambivert gak masalah jalan sendirian ke mana pun. Kalau harus bepergian dan traveling rame-rame juga gak masalah.

Mau sendiri atau ramai-ramai, ambivert selalu menyesuaikan diri.

7. Merasa Bukan Ekstrovert

Tidak cocok jadi orang ekstrovert karena merasa ekstrovert terlalu ekstrem ingin selalu bersosialisasi ingin sama-sama orang lain, ingin selalu ngobrol, dan takut kesepian.

8. Merasa Tidak Cocok Jadi Introvert

Tidak cocok jadi introvert karena merasa introvert terlalu antisosial karena lebih senang  melakukan banyak hal sendirian.

Penemu Karakter Ambivert

 

Karakter ambivert ditemukan oleh psikolog-sosiolog Amerika Serikat bernama Kimball Young. Pada 1927 Kimball menerbitkan buku berjudul Source Book of Psychology

Sumber: Simplypsychology

Mantan ketua Asosiasi Sosiolog Amerika tahun 1945 itu meyakini ada kepribadian lain yang lebih kompleks dari introvert dan ekstrovert, bahkan memiliki semua karakter dua kepribadian itu. Dari pemikiran dan studi yang dilakukannya, Kimball kemudian menciptakan istilah ambivert.

Ada bukti lain yang menunjukkan bahwa introvert dan ekstravert bukanlah ciri yang tetap karena orientasi yang dilaporkan sendiri oleh seseorang dapat berubah seiring berjalannya waktu.  

Ini menunjukkan bahwa orang tidak selalu terkurung dalam ciri introvert atau ekstrovert, namun mungkin berada di antara keduanya (Botwinick, 1984) dan itulah ambivert.

Orang dengan kepribadian ambivert mungkin merasa tertekan karena harus bersikap sebagai introvert atau ekstrovert karena orang lain mungkin tidak menyadari sisi lain dari kepribadian ambivert (Grant, 2013).

Keuntungan Jadi Ambivert

Jadi orang ambivert sama istimewanya seperti introvert dan ekstrovert. Hanya saja karena jarang dibahas, ambivert kurang populer, padahal diperkirakan kepribadian ambivert dimiliki oleh separuh populasi dunia. Ini keuntungan jadi orang ambivert.

  1. Cepat beradaptasi di lingkungan berbeda.
  2. Punya kemampuan jadi pembicara sekaligus pendengar yang baik.
  3. Nyaman berada dalam perkumpulan besar dan kelompok kecil.
  4. Mampu bekerja sama dalam tim sama baiknya dengan bekerja sendirian
  5. Punya self-awareness yang kuat. Self awareness adalah kesadaran tentang diri sendiri di mana pikiran, perkataan, dan perbuatan kita selaras satu sama lain.

Kontroversi Ambivert

Laman Myers-Briggs Indicator Tipe (MBTI) dalam artikel yang ditulis Melissa Summer (2023) menyebutkan kalau ambivert itu tidak ada.

Melissa mengibaratkan introvert dan ekstrovert seperti orang yang menggunakan tangan kanan atau kiri saja untuk beraktivitas. Tidak ada orang  yang menggunakan tangan kanan dan kiri sama baiknya.

Hal itu berlaku juga dalam teori kepribadian. Tidak ada ambivert. Kadang-kadang orang berkepribadian ekstrovert bisa terlihat seperti introvert karena dia sedang jenuh dan butuh istirahat saja.

Pun orang introvert kadang terlihat seperti ekstrovert karena dia ramah dan sering mengajak ngobrol orang lain lebih dulu. Meski secara kasat mata orang itu punya kepribadian ambivert, sejatinya dia kalau tidak ekstrovert, ya, introvert.

Meski begitu, Barry Smith, pengajar dan direktur Laboratorium Psikofisiologi Manusia di Universitas Maryland meyakini kalau sekitar 68% dari total populasi adalah ambivert.
 
***
Kalau kita merasa bisa jadi ekstrovert sekaligus introvert, tidak ada salahnya untuk mengatakan kalau kita adalah orang dengan kepribadian ambivert.