Widget HTML #1

Jadi Pelayan Saat Raja Berak yang Diincar Para Bangsawan, Groom of the Stool

Mungkin banyak dari kita mengira jabatan bergengsi yang selalu andalan raja adalah penasehat, panglima, dan menteri. Ternyata jabatan mentereng lain yang diperebutkan para bangsawan adalah groom of the Stool

Pelayan saat raja berak

Stool dalam bahasa Indonesia punya dua makna, yaitu bangku portabel berongga tempat raja buang air besar (dilengkapi baskom air berkisi dan wadah tisu). Makna kedua artinya feses, tinja, eek, atau tahi manusia. Jadi groom of the stool dapat diartikan sebagai pelayan buang air besar. 

Namanya juga raja, saat buang air pun harus dilayani secara khusus dengan sebenar-benarnya. Namun, pekerjaan ini cuma tersedia di Kerajaan Inggris dan diincar para bangsawan di abad pertengahan.

Tugas Utama Groom of the Stool

Sebagai pelayan saat raja buang air besar, tentu saja groom of stool bertugas menyediakan kursi yang nyaman bagi raja, menemani ke jamban, dan memenuhi kebutuhan raja selama buang air besar. Groom of Stool juga harus memastikan raja dimandikan, dirapikan, dan didandani dengan benar. 

Pelayan saat raja berak emperbaca.com
Bentuk close-stool atau jamban portabel abad 13-18 (foto: Ancient Origin)

Dia juga bertanggung jawab terhadap kebersihan kamar dan jamban raja supaya tetap bersih dan rapi. Inilah tugas utama groom of the stool

  1. Menyediakan, merakit, dan membawa close-stool (jamban), baskom air, handuk, garam mandi beraroma.  
  2. Menyeka dan membersihkan area pribadi sang raja.  
  3. Mencatat frekuensi, warna, konsistensi tinja, dan memberi tahu tabib kalau ada kelainan.
  4. Membantu berpakaian, menata rambut dan kuku, menyiapkan mandi, kadang mendampingi saat raja makan kecil di kamarnya. 

Pemegang Groom of the Stool

Nama resmi jabatan ini adalah Groom of the King’s Close Stool. Muncul di abad pertengahan atau sekitar tahun 1300-an, dan berakhir saat Ratu Victoria naik tahta tahun 1837.

Meski job desc-nya menjijikkan, groom of the Stool ternyata salah satu jabatan penting di istana Kerajaan Inggris. Posisi ini cuma bisa dipegang oleh bangsawan yang paling berkuasa, berpengaruh, dan dipercaya oleh raja.

Saat raja sedang berak, groom of the stool akan menemani ngobrol tentang apa saja. Saat raja ingin ngemil sambil berpakaian, raja sering mendengar pendapat dan minta pandangan dari groom of the stool

Dapat akses langsung ngobrol dengan raja dan pendapatnya sangat mungkin diterima, menjadikan groom of the stool punya pengaruh politik yang kuat di Kerajaan Inggris. 

Inilah yang membuat banyak keluarga bangsawan memperebutkan posisi ini, terutama di masa trah Tudor (house of Tudor) di bawah kekuasaan Henry VIII (tahun 1509-1547). Di masa Henry VII dan Henry VIII, jabatan groom of the stool sejajar dengan menteri karena pengaruh politik dan kekuasaannya yang kuat.

Meski begitu, untuk dapat pekerjaan jadi groom of the stool tidak gampang. Seseorang harus berasal dari keluarga bangsawan, punya "orang dalam" di istana, dan dapat dukungan dari penguasa setempat seperti lord atau duke (menteri dan gubernur kalau di jaman sekarang).

Melihat pekerjanya punya gelar bangsawan, orang kaya, dan berpengaruh, sepertinya groom of the stool punya banyak asisten. Apa iya mereka mengerjakan sendiri tugas menyiapkan jamban dan menceboki raja?!

Transformasi Groom of the Stool

Groom of the stool lama-lama tidak lagi melayani keperluan buang air besar raja karena sudah jadi tangan kanan atau orang kepercayaan raja. Tetek bengek menyiapkan jamban dan membersihkan kotoran raja diurus oleh pekerja kelas bawah.

Beberapa hal yang diurus groom of the stool kala tidak lagi menceboki raja seperti di bawah ini.

  • Mendengar keluh kesah, strategi, keputusan pribadi sang raja—bahkan kisah asmaranya.
  • Mengelola kantong pribadi raja, membagikan uang hadiah pada tamu, dan dalam beberapa kasus groom of the stool juga mengatur aliran dana untuk kampanye politik.
  • Siapa pun yang ingin memberi hadiah, menyuap, atau mempengaruhi raja seringkali harus melewati groom of the stool lebih dulu.

Ketika Ratu Victoria naik tahta tahun 1837, tugas groom of the stool bertransformasi lagi menjadi hanya sekadar simbol yang digunakan di momen seremonial saja. Jabatan ini lalu dihapus sebelum Ratu Victoria wafat tahun 1901 untuk digantikan oleh asisten pribadi raja dan staf medis istana.

***

Kisah groom of the stool mengajarkan satu hal bahwa peran sekecil apa pun ketika bersinggungan langsung dengan pengambil keputusan, bisa mengantarkan pemegangnya ke puncak kekuasaan. 

Meski kini perannya digantikan oleh asisten pribadi modern, warisannya tetap hidup yakni tentang mereka yang setia mendampingi pemimpin, menjaga rahasia, dan membisikkan gagasan besar di balik tirai.

Groom of the stool
dengan tugas yang juga ada di kerajaan lain seperti Spanyol dan Prancis. Di Spanyol namanya camarero mayor dan di Prancis disebut dengan grand chambellan.

Posting Komentar untuk "Jadi Pelayan Saat Raja Berak yang Diincar Para Bangsawan, Groom of the Stool"