Beda Tabungan dan Investasi, Mana Paling Cocok Untuk Orang Berduit Pas-pasan?

Investasi sedang jadi tren di dunia anak muda (30 tahun ke bawah) karena mereka menganggap dengan menyimpan uang dalam sebuah investasi, sama artinya dengan menabung.

Hal lain yang membuat mereka tertarik karena uang yang disimpan tidak bisa diambil kapan saja seperti kalau menabung di bank. 

Menabung atau investasi

Itu membuat mereka menganggap investasi bisa mengerem nafsu jajan mereka dibanding kalau menabung di bank yang uangnya bisa diambil kapan saja lewat ATM atau transaksi elektronik. Sebab itulah yang membuat banyak orang lantas menyamakan investasi dengan menabung.

Uang untuk Tabungan


Uang untuk ditabung bisa diambil dari gaji, sisa belanja bulanan, uang jajan, atau bahkan uang titipan. Andai kita memaksakan diri menabung dengan cara puasa terus-terusan juga tidak apa-apa.

Sumber uang untuk ditabung di bank bisa berasal dari mana saja karena mengambil kembali uang di tabungan itu gampang. Cukup dengan kartu ATM atau tarik tunai di kasir bank.

Sumber Uang untuk Investasi

 

PALING BAIK, uang yang akan disimpan dalam instrumen investasi haruslah uang dingin, uang nganggur, atau uang kelebihan yang tidak akan dipakai untuk keperluan apa pun dalam jangka waktu pendek, menengah, dan panjang.

Jadi uang itu harus betul-betul uang yang tidak akan dipakai untuk keperluan apa pun, termasuk untuk sekolah anak, merenovasi rumah, membeli kendaraan, liburan, atau pergi haji,

Kalau kita punya uang lalu diniatkan untuk hal-hal diatas, masukkan uang ke tabungan, bukan ditaruh pada instrumen investasi.

Risiko Tabungan

 

Risiko tabungan lebih sedikit dan minim daripada investasi. Risiko yang kita terima saat menabung di bank adalah uang kita dipotong biaya administrasi dan kartu ATM. Bisa juga karena banknya bangkrut dan paling apes uang di rekening kita dicuri karyawan bank.  

Kalau kita kena tipu via telepon, WhatsApp, atau email apakah termasuk risiko menabung?

Tidak, karena transaksi dilakukan oleh kita sendiri, baik secara sadar atau tidak, atas panduan si penipu atau tidak, bukan oleh bank.

Kemudian, misal banknya bangkrut. Bila uang kita sampai nominal 2 miliar hilang, akan diganti oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).

Kalau yang hilang lebih dari 2 miliar, akan diurus oleh Tim Likuidasi berdasarkan hasil likuidasi kekayaan bank. Ini berarti kalau uang yang hilang lebih dari 2 miliar akibat pencurian oleh karyawan bank, seperti yang terjadi pada pro player Winda Earl di Maybank, kemungkinan besar tidak akan diganti oleh Tim Likuidasi karena bank tidak dalam kondisi bangkrut.

Risiko Investasi

 

Bila pada tabungan di bank ada jaminan pengganti uang hilang dari LPS, maka di investasi tidak.

Tiap investasi juga ada risikonya masing-masing. Makin besar keuntungan yang ditawarkan maka makin besar juga risiko uang kita berkurang bahkan hilang. Ini namanya high risk-high return.

Kalau ada yang menawarkan investasi tanpa risiko, sudah pasti itu investasi bodon atau judi terselubung.

Kamudian, bisakah kita katakan membeli reksadana sama dengan menabung? 

Tidak. Reksadana, apa pun jenisnya, adalah investasi yang punya risiko.

Risiko investasi lebih tinggi dan besar dibanding tabungan. Kita wajib mempelajari dulu risiko-risikonya sebelum memutuskan membeli atau menaruh uang pada satu jenis investasi.

Jenis-jenis Investasi yang Dikenal Orang Indonesia


1. Deposito. Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu. 

Kalau kita menyimpan uang di bank dalam bentuk deposito, uang hanya bis diambil kalau jangka waktunya telah berakhir, misal 3 bulan, 6 bulan, atau setahun.

Deposito termasuk investasi low risk-low return, artinya risiko bagi investor untuk kehilangan sebagian atau seluruh uangnya terbilang kecil, tapi keuntungan yang didapat juga kecil.

2. Saham. Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti kepemilikan modal.

Saham juga termasuk high risk-high return yang menawarkan imbal hasil besar dengan risiko tinggi.

3. Obligasi. Obligasi adalah surat utang jangka menengah atau panjang yang dapat diperjualbelikan. 

Masyarakat umum bisa memperjualbelikan Obligasi Negara Ritel (ORI) atau Surat Utang Negara. Minimum pembelian ORI mulai Rp1 juta rupiah dan maksimal 2 miliar rupiah.

4. Reksa Dana. Reksa Dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh manajer investasi.

Reksa dana secara umum terbagi atas empat jenis, yaitu reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.

5. Forex Foreign exchange (forex) merupakan transaksi menukarkan mata uang negara tempat kita tinggal dengan mata uang negara asing pilihan Anda. Selain itu, kebutuhan forex biasanya bersifat personal atau pribadi, salah satunya sebagai alat pembayaran di negara lain yang akan dikunjungi.

Sama seperti saham dan reksa dana saham, forex juga termasuk investasi dengan high risk high return. 

Saat ini banyak orang mencari penghasilan di luar gaji dengan menjadi trader forex (atau saham). Sebagian orang bahkan sudah berani menjadi full-time trader yang pencaharian utamanya berasal dari trading forex.

6. Tanah. Tanah termasuk investasi jangka panjang yang harganya terus meningkat walau tidak ada bangunan diatasnya. 

Tanah juga termasuk aset jangka panjang yang tidak akan terdepresiasi, tidak akan bisa rusak, dan tidak bisa dicuri oleh orang lain, kecuali mungkin oleh mafia tanah yang menggandakan sertifikat lalu memperjualbelikan tanah itu.

7. Emas. Sekarang banyak yang mengistilahkan investasi emas dengan menabung emas.

Itu karena untuk membeli satu gram emas, pembeli dapat mencicilnya dengan harga yang sangat terjangkau.

8. Properti. International Accounting Standard mendefinisikan investasi properti sebagai penguasaan berupa tanah, bangunan atau bagian dari bangunan atau keduanya oleh pemilik atau penyewa melalui transaksi jual beli atau penyewaan untuk menghasilkan kenaikan nilai properti.

Termasuk dalam investasi properti adalah rumah tapak, ruko dan rukan, gedung perkantoran, rumah yang dijadikan tempat kost, dan hunian vertikal (apartemen, rumah susun, dsb).

9. Kripto. Investasi dan perdagangan mata uang kripto termasuk dalam jenis investasi high risk-high return

Maka jangan heran kalau harga mata uang kripto tiba-tiba anjlok kita akan kehilangan uang dalam jumlah besar.

***

Orang yang uangnya pas-pasan lebih baik menabung daripada membeli instrumen investasi, termasuk menunda membeli emas koin walau emas itu bisa dibeli dengan mencicil.

Emas termasuk investasi. Jadi walau bisa dijual dalam waktu tidak lama setelah kita membelinya, harga jualnya lebih rendah dari harga waktu kita beli emas itu. Bukannya untung yang didapat, malah buntung karena uang yang kita dapat saat menjual emas lebih sedikit dari saat kita beli.

Idealnya emas koin atau batangan disimpan selama lima tahun sebelum kita dapat manfaat investasinya.

Orang yang duitnya tidak banyak lebih disarankan menabung rutin sedikit demi sedikit daripada langsung membeli investasi. Seperti kata pepatah sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit.

Investasi dibeli kalau kita sudah punya cukup tabungan untuk keperluan darurat.

2 komentar

  1. Bu, emasku udah mulai numpuk garagara dikit dikit ngumpul.🀭🀭🀭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Besok beli langsung sekilo, Pak, biar gampang numpuknya. Bisa jd alas kasur πŸ˜‚

      Hapus


EmoticonEmoticon