Bejibun Manfaat Tidak Nonton Film Bajakan

Bejibun Manfaat Tidak Nonton Film Bajakan

Kalau ada yang gratis kenapa harus bayar? Gitu, ya, kira-kira, sebagian dari kita menganggap kalau yang gratisan itu lebih menguntungkan karena tidak membuat duit cepat habis untuk beli ini-itu.

Mengurangi mental gratisan besar manfaatnya buat kita, lho! Kita jadi lebih giat bekerja atau mencari cara kreatif untuk dapat duit supaya bisa nonton bioskop, misalnya. 

Kenapa, ya, kita selalu tertarik nonton film bajakan? Padahal kita, kan, bukan orang misqueen.

Alasan Orang Nonton Film Bajakan

 

Ternyata alasan orang lebih senang nonton film bajakan bukan melulu karena mereka miskin atau pelit.

1. Bioskop jauh.
Di luar Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangeran, Depok, Bekasi) bioskop cuma ada di mal. Malnya juga cuma satu di tiap kabupaten/kota.
 
Jadi orang-orang non-Jabodetabek sering harus menempuh belasan kilometer ke mal hanya untuk nonton bioskop. Makanya mereka terpaksa nonton film bajakan di internet atau DVD beli di pasar yang lebih praktis.

2. Nonton hanya sesekali.
Banyak orang yang jarang nonton film karena sibuk bekerja, kuliah, atau beraktivitas lain. 
 
Mereka cuma nonton kalau ada film yang betul-betul bagus atau yang sedang populer. Daripada langganan streaming film tidak pernah ditonton, mereka pilih nonton film bajakan.

3. Kena FOMO (takut ketinggalan yang sedang populer).
Orang yang FOMO atau fear of missing out tidak akan melewatkan satu film pun yang sedang populer.
 
Sedang bokek dan bioskopnya pun jauh. Kalau sampai ketinggalan, dia bisa bengong saat teman-temannya membicarakan jalan cerita atau pemain dari film yang sedang tayang di bioskop.
 

Jadi dibela-belain buat dia nonton film bajakan supaya tidak ketinggalan film terbaru yang sedang populer di medsos. 

Kalau menunggu film bioskop tayang di platform berbayar seperti Netflix, Disney+ Hotstar, Prime Video, HBO Max, KlikFilm, atau VIU, bisa berbulan-bulan baru tayang

Dampak Film Bajakan Bagi Industri Film

 

Kita berpikir tidak apa-apa nonton film bajakan, toh perusahaan film sudah dapat untung. Toh tidak bakal bikin bintang filmnya miskin, mereka, kan, dibayar mahal.

Lagian kalau cuma aku yang nonton bajakan gak bikin production house-nya bangkrut, deh! Coba kalau ada sejuta orang yang mikir "cuma aku yang nonton bajakan" apa gak beneran bangkrut mereka.

Sampai Juni 2022, penduduk dewasa usia produktif (15-64 tahun) jumlahnya ada 190,83 juta jiwa. Usia produktif artinya masih bisa bekerja mencari uang dengan tenaga dan pikirannya sendiri.

Dari 190 juta orang sangat mungkin kalau ada satu juta orang yang nonton film bajakan karena berpikir "cuma aku".

Terus, pemain film memang dibayar mahal, tapi pekerja lain seperti penata cahaya, penata suara, penata rambut dan busana, sampai supir dan office boy, kan, juga perlu dibayar.

Related: Pekerjaan yang Tersedia di Film Selain Aktor dan Sutradara

Kalau kita nonton film bajakan, yang dapat duit bukan perusahaan pembuat film (production house/rumah produksi), melainkan si penyebar film bajakan. Duit itu tidak akan masuk ke para pekerja film yang sudah bekerja keras menghasilkan satu film yang bagus dan enak ditonton.

Manfaat Tidak Nonton Film Bajakan

 

1. Nonton nyaman dengan kualitas maksimal tanpa diganggu iklan

Film bajakan yang kita tonton di internet atau aplikasi ilegal sering disusupi iklan judi dan pornografi di tengah-tengah film. Yang begini tentu bikin kenyamanan nonton jadi terganggu.

Selain itu judi dan pornografi adalah jenis iklan terlarang di blantika periklanan tanah air. Jadi banyak pelanggaran hukum saat kita nonton film bajakan.

Nonton film di bioskop atau di platform resmi membuat acara nonton jadi nyaman karena kita menikmati cerita dengan maksimal.

2. Tidak melanggar hukum

Pembajakan adalah hal terlarang seperti yang tertuang dalam UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Menonton film bajakan di internet, mendownloadnya di internet, dan membeli DVD bajakan juga termasuk perbuatan melanggar hukum, sama dengan orang yang menyebarkan film bajakan itu.

Kenapa melanggar hukum? Karena film adalah hak cipta, dibuat oleh orang-orang yang menciptakan film itu. 

Pekerjaan mereka dilindungi hukum. Maka orang yang menyebarkan film yang bukan bikinannya sendiri sama dengan pencuri. Orang yang menonton dan mendownloadnya juga ikut melakukan aktivitas pencurian.

3. Menghidupi para pekerja film dan membuka lapangan kerja

Uang yang kita keluarkan untuk nonton di bioskop dan platform resmi selain digunakan untuk menggaji para pekerja film, juga untuk membeli teknologi yang berhubungan dengan film.

Pekerjaan baru yang berhubungan dengan film juga muncul seiring dengan makin canggihnya teknologi di bidang film.

Contohnya teknologi CGI (computer generated imagery) butuh ahli untuk mengoperasikannya.

Teknologi itu juga sangat mahal saking canggihnya. Hanya rumah produksi bermodal besar kelas dunia yang sanggup membuat film dengan teknologi CGI seperti Avatar, seri Fast and Furious, Star Wars, Star Trek, X-Men, Doctor Strange, Avengers, dan lainnya.

Nanti yang menikmati film dengan teknologi tinggi itu, kan, kita juga sebagai penikmat film.

4. Membantu kemajuan industri film Indonesia

Uang yang kita keluarkan untuk beli karcis bioskop dan berlangganan platform streaming resmi akan masuk ke rumah produksi atau pemegang hak cipta film tersebut. Nantinya uang itu akan digunakan lagi untuk membiayai film yang bagus, berkualitas, dan enak ditonton.

Makin banyak film berkualitas yang diproduksi setiap tahunnya, makin maju industri film negara kita.

Jadi dengan tidak nonton film bajakan, secara langsung kita berkontribusi bagi kelangsungan industri film di Indonesia. 

Siapa yang tidak bangga, sih, kalau film kita lebih bagus dari Bollywood, bahkan Hollywood. Be proud and confident!

10 Film Anak-anak Terbaik Sepanjang Masa yang Membuat Keluarga Makin Akrab

10 Film Anak-anak Terbaik Sepanjang Masa yang Membuat Keluarga Makin Akrab

Orang tua di negara kita masih belum peduli dengan tontonan anak-anaknya. Rating usia film sering diabaikan cuma karena orang tuanya ingin nonton film horor di bioskop dan tidak ingin anak mereka dititipkan di kerabat.

Padahal rating usia pada film dibuat supaya tidak menganggu kesehatan mental anak. Supaya perkembangan kognitif anak tidak terganggu dan dia punya kecerdasan emosional yang baik ketika dewasa.

Rating usia film yang kita kenal ada:

  • Semua umur
  • 13+
  • 16+
  • 17+
  • 21+

Kalau kita ingin mengajak keponakan atau anak nonton film, lebih baik nonton dari platform streaming karena sudah tertulis untuk usia berapa tontonan itu ditujukan. Kalaupun pengin banget ngajak mereka ke bioskop, pastikan rating filmnya semua umur atau sesuai dengan usia anak dan keponakan.

Related: Lima Film Angkasa Luar Spektakuler Non-Hollywood

Kalau masih bingung mau nonton apa bareng anak atau keponakan, berikut emperbaca.com rekomendasikan film anak sepanjang masa yang tidak bosan walau ditonton 2-3 kali. 

Film disusun secara acak dan tidak berdasarkan kriteria tertentu. Semua film juga ditonton langsung oleh emperbaca.com.

1. Dumbo (2019)

 

Film tentang anak gajah yang bisa terbang ini tayang pertama kali pada tahun 1941 dalam bentuk animasi. 

Tadinya Dumbo adalah buku cerita anak karangan Helen Aberson dan Harold Pearl. Namun buku cerita itu tidak jadi terbit karena hak ciptanya dibeli oleh Disney pada 1930-an. 

Dumbo bersama Milly dan pemilik sirkus ketika ibu Dumbo akan dijual ke sirkus lain (Foto: Disney)

Dumbo adalah gajah sirkus yang dilahirkan ibunya bernama Mrs Jumbo. Suatu hari, sirkus itu nyaris bangkrut. Mrs Jumbo dijual ke pemilik sirkus lain dan Dumbo jadi kesepian. Berkat kuping anehnya yang sangat lebar, Dumbo belajar terbang dan jadilah dia si gajah terbang.

Film Dumbo kemudian tayang lagi dalam bentuk layar lebar pada 2019. Tidak lagi berbentuk animasi, melainkan dengan karakter hidup. berupa live action.

2. Coco (2017)

 

Ini film bagus walaupun agak sedih. Ayah Coco tidak pernah kembali pulang setelah meninggalkan rumah karena ingin berkarir di dunia musik. Ibu Coco lalu melarang musik di rumah mereka.

Miguel dan keluarganya (Foto: deCode Magazine)

Suatu ketika adik Coco bernama Migule bernyanyi dan memainkan gitar milik ayahnya. Ternyata ayah Coco dan Miguel selama ini telah diculik. Sementara itu ingatan Coco makin hilang karena penyakit dementia.

FIlm ini mengajarkan tentang nilai kekeluargaan yang sangat kuat dan hangat, lewat musik.

3. Sing! (2016)


Sesuai namanya film ini berkisah cita-cita jadi penyanyi dan musisi. Sing! disuarakan oleh aktor terkenal seperti Reese Witherspoon, Matthew MacConaughey, dan Scarlett Johansson. 

Para hewan yang mengikuti audisi menyanyi, menari, dan bermusik (Foto: IMdB)

Bertempat di dunia yang dihuni oleh hewan antropomorfik, film ini berfokus pada pemilik teater yang berjuang mengadakan kompetisi menyanyi dalam upaya untuk mencegah teaternya disita. Ternyata kompetisi tersebut mengganggu kehidupan para kontestanya.

4. Puss in Boots: The Last Wish (2011 dan 2022)


Puss in Boots berasal dari dongeng di Spanyol, Italia, dan Prancis yang pertama kali hadir tahun 1697.

Setelah itu karakter Puss in Boost terkenal luas saat muncul di film Shrek 2 (2004) sampai Shrek 3. Maka itulah film Puss in Boots bisa dibilang spin-off (film sempalan) dari film Shrek.

Pembuatan film Puss in Boots diawali dari pemutaran film Shrek di Festival Film Cannes. Karakter Puss in Boots yang bertingkah seperti bangsawan pemberani-tapi-agak-penakut ternyata disukai banyak orang. Maka dibuatlah film khusus yang berkisah tentang si Puss. 

Wajah ikonik Puss ketika mengelabui musuh sebelum berubah jadi garang (Foto: Bobo Grid)

Film pertama Puss in Boots tayang pada 2011 berkisah tentang Puss yang menjadi buronan. Puss berusaha mengembalikan kehormatannya dengan mencari Jack dan Jill yang memiliki kacang ajaib yang telah dia cari sepanjang hidupnya.

Sementara itu Puss in Boots The Lasti Wish memuat kisah tentang petualangan Puss di dunia lain yang memainkan imajinasi penonton.

5. Happy Feet 1, Happy Feet 2, Happy Feet 3 (2006, 2011, 2021)


Kisah inspiratif tentang anak pinguin bernama Mumble yang fisiknya berbeda dari pinguin lainnya hingga dia kerap diledek dan dikucilkan.

Ternyata Mumble punya kelebihan dibanding pinguin lainnya. Dia mahir menari dengan lincah dan akhirnya dikagumi oleh pinguin lain.

Film ini disuarakan oleh bintang film terkenal seperti Elijah Wood, Hugh Jackman, Nicole Kidman, dan mendiang Robin Williams.

6. Ice Age (2002, 2006, 2009)


Ini kisah fabel tentang kehidupan 20.000 tahun yang lalu di mana Bumi adalah dunia prasejarah yang menakjubkan yang penuh dengan bahaya besar, tidak terkecuali awal zaman es. 

Untuk menghindari radang dingin yang sangat parah para hewan bermigrasi ke selatan. Tokoh dalam film ini punya karakter berlainan seperti mammoth berbulu, harimau bertaring tajam, tupai, dan tikus. Semuanya bersatu dan saling menolong walau kadang bertengkar juga.

Ice Age 2 berkisah tentang es yang makin lama makin mencair dan para hewan yang berjuang menyelamatkan diri dari es yang mencair.

Sedangkan Ice Age 3 menceritakan petualangan kawan-kawan Sid yang menyelamatkan Sid dari penculikan tyranosaurus. Sid dan kawan-kawannya bertualangan di dunia tropis yang dihuni oleh dinosaurus.

7. Laskar Pelangi (2008)


Salah satu film anak-anak terbaik sepanjang masa yang berkisah tentang sekolah swasta di Pulau Belitung yang nyaris tutup karena sudah kekurangan murid. Murid yang tersisa tinggal 10 orang ditambah anak orang kaya pindahan dari sekolah swasta mahal.

Related: Film Petualangan Dalam Game, Seru!

Laskar Pelangi termasuk film yang tidak bosan ditonton berulang kali karena adegannya alami, jalan ceritanya dekat dengan keseharian kita, dan sangat menggugah hati.

8. Raya and the Last Dragon (2021) 


Naga di film ini bukanlah naga bersayap, melainkan berbentuk seperti ular atau mirip barongsai. Wajar, ya, karena film ini dikisahkan berasal dari Asia, bukan Barat yang mana naganya bersayap dan menyemburkan api.

Foto: Disney+ Hotstar

Alkisah, ada seorang anak bernama Raya, prajurit perempuan cilik yang pemberani dan berbudi luhur. Dia dilatih untuk menjadi Penjaga Permata Naga. Raya mulai mencari sang naga terakhir demi memulihkan kedamaian di Kumandra dan mengubah pola pikir ayahnya yang keras

9. How to Train Your Dragon (2010, 2014)

 

Seorang anak dari bangsa Viking bernama Hiccup tidak suka melihat bangsanya memburu naga untuk dijadikan tunggangan. Dia merasa kasihan pada naga-naga itu. 

Suatu hari tanpa sengaja Hiccup menemukan anak naga langka yang terjerat jebakan di hutan. Hiccup diam-diam memelihara naga itu. Suatu saat ada kewajiban bahwa semua anak harus memilih dan melatih sendiri naga mereka atau dikeluarkan dari sukunya.

Hiccup dan si naga langka bernama Teeth itu lantas menemukan persahabatan dan kekompakan keduanya akan membawa kita ke petualangan seru di angkasa, darat, dan udara.

10. Wreck it Ralph (2012, 2018)


Film unik yang bercerita tentang Ralph, si karakter game yang bosan menjadi penjahat di tempat permainan game arcade (di Indonesia namanya tempat Dingdong). Ralph ingin jadi pahlawan supaya disukai orang yang memainkan gamenya. Karena itulah dia mengubah permainan.

Mengubah permainan ternyata berakibat fatal bagi karakter dan game itu sendiri. Bahkan fatal bagi tempat Dingdong di mana dia dan teman-temannya hidup di dalam game. 

Ralph dan Vanellope di dalam internet dan harus membayar ribuan dolar untuk menyelamatkan tempat Dingdong (Foto: Disney Movie)

Kemudian ada Wreck it Ralph 2 atau yang berjudul Ralph Breaks the Internet yang menceritakan tentang tempat Dingdong yang akan tutup karena hampir bangkrut. Ralph dan sahabatnya Vanellope harus menyelamatkan tempat itu dan nyasar sampai ke amazon.com.

Pekerjaan yang Tersedia di Film Selain Sutradara, Aktor, dan Aktris

Pekerjaan yang Tersedia di Film Selain Sutradara, Aktor, dan Aktris

Sebuah film disebut sukses kalau ia sudah ditonton minimal 1.000.000 orang di bioskop atau memenangkan suatu penghargaan. Kalau satu film berhasil mendapat minimal satu juta penonton sekaligus menang penghargaan, maka film itu sukses besar.

Contoh film Indonesia yang menang banyak penghargaan, tapi minim jumlah penontonnya adalah Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak yang dibintangi oleh Marsha Timothy.

Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak memenangkan sejumlah kategori di Festival Film Indonesia, Indonesian Movie Actor Awards, Piala Maya, Festival Film Tempo, Stiges di Spanyol, Tokyo FILMex, dan Asian World Film Festival.

Film yang disutradarai oleh Mouly Surya itu juga telah tayang di 23 negara dengan judul yang disesuaikan dengan bahasa setempat.

Kebanyakan sutradara dan produser lebih memilih filmnya sukses meraih jutaan penonton daripada menang festival. Banyak penonton berarti film dikenal oleh banyak orang dan laba yang didapat juga banyak daripada menang penghargaan.

Bagus tidaknya suatu film bukan tergantung dari sutradara atau pemainnya saja, melainkan semua orang yang terlibat dalam pembuatan film itu.

Berikut adalah macam pekerjaan yang ada di dunia film selain sutradara, aktor, dan aktris.

1. Produser

 

Produser adalah orang yang memprakarsai, membiayai, mengoordinasi, mengawasi, dan mengelola manajerial dan administratif dari sebuah produksi film.

Produser dalam film bisa satu atau dua orang tergantung kebutuhan produksi film tersebut. Mereka terlibat di seluruh tahapan produksi dari awal sampai selesai. 

Produser sedikit beda dengan executive producer (produser eksekutif). Executive producer tidak terlibat langsung dalam proses produksi, tapi bertanggung jawab terhadap pendanaan sebuah film termasuk mencari sponsor bila diperlukan.

2. Sinematografer (Penata Fotografi/ (Director of Photography)

 

Tugas seorang sinematografer adalah menyusun adegan demi adegan supaya tercipta film yang sesuai keinginan sutradara dan tujuan film itu dibuat. 

Sinematografer juga membawahi seluruh kameramen, mengatur pencahayaan pada set film, membuat keputusan artistik dan teknis saat pengambilan gambar, serta meninjau rekaman di tahap pascaproduksi.

Beda sinematografer dengan videografer dari sisi teknis adalah; sinematografer mengambil gambar film menggunakan kamera seluloid. Sedangkan videografer memakai kamera digital.

Sinematografer juga memerhatikan seni dan kreativitas, sementara videografer hanya mengambil gambar saja.

3. Penyunting Film (Film Editor)


Beda penyunting (editor) film dengan sinematografer ada saat proses kerjanya. Sinematografer mengatur pencahayaan, angle kamera, dan teknik pengambilan gambar saat syuting.

Sementara itu, tugas editor film adalah menyunting video dan gambar mentah setelah pengambilan gambar dan syuting semuanya selesai.

4. Lighting Technician (Penata Cahaya)


Karena namanya penata cahaya sudah pasti tugasnya menyediakan kebutuhan pencahayaan dan menata setting lampu di setiap adegan.

Kru tata cahaya dalam film Harry Potter (Warner Bros)

Penata cahaya bekerja di semua tahap dari praproduksi, produksi, sampai pascaproduksi.

5. Runner


Tugas runner (pelari), adalah siap sedia di lokasi syuting bila ada keperluan mendadak yang harus disediakan dan dibeli.

Runner juga bertugas membeli atau menyewa perlengkapan yang digunakan untuk properti, hiasan, dan pelengkap syuting.

6. Location Manager (Locman/Manajer Lokasi)


Tugas utama location manager adalah mencari, meneliti, dan mengamankan lokasi syuting film.

Termasuk di dalam pekerjaan manajer lokasi adalah membayar sewa lahan dan bangunan. Juga mengurus perizinan di kepolisian dan lingkungan, termasuk izin ke penduduk sekitar.

Manajer lokasi memastikan lokasi syuting benar-benar siap dan tidak ada masalah ketika digunakan.

7. Sound Technician/Sound Engineer (Teknisi Suara)


Teknisi suara tugasnya mengatur dan mengeluarkan sisi artistik dari suatu adegan. 

Tim sound technician juga memastikan alat perekam, mikrofon, amplifier, mixer, penguat audio, dan perlengkapan lainnya berfungsi dengan baik.

Sound technician pada tim audio film terdiri atas beberapa bagian yang dikerjakan orang berbeda seperti foley artist, dubbing mixer, boom operator, dan sound editor.

Tim sound engineers film The Revenant berpose setelah dapat penghargaan Best Sound dalam ajang BAFTA 2016 (REUTERS/Toby Melville)

Tata suara di film atau pertunjukan panggung berperan menambah daya imaginasi sehingga peran dan adegan jadi lebih hidup dan merangsang pengembangan ilusi. 

8. Film Researcher (Periset/Peneliti Film)


Film researcher membantu produser dan sutradara untuk memastikan semua detail dalam setiap lakon film benar secara faktual.

Misal, setting film berlatar kerusuhan tahun 1998 dan ada latar siaran televisi tentang prakiraan cuaca oleh BMKG. Periset film memastikan tahun 1998 nama lembaganya betul BMKG atau masih BMG.

Contoh lainnya, film berkisah tentang keluarga miskin. Sangat tidak masuk akal kalau keluarga miskin itu punya Honda Scoopy.

Tugas film researcher-lah memastikan setiap latar dan adegan dalam film faktual, natural, dan sesuai skenario.

9. Hair and Makeup Artist (Penata Rambut dan Tata Rias)


Hair and makeup artist bertugas memperkuat karakter aktor dan aktris melalui polesan tata rias dan gaya rambut.

Para penata rambut dan riasan ini memilihkan busana dan tata rias yang tepat untuk tiap peran dan adegan. Makanya mereka juga membaca skenario dan bekerja sama dengan aktor dan aktrisnya, selain dengan sutradara.

(filmexperience.net)

Selain menata rambut dan merias wajah, tugas hair and makeup artist termasuk menyiapkan wig dan efek riasan seperti luka bakar, lebam, wajah chubby, bahkan wajah kuntilanak.

10. Produser Musik


Jelas tugas produser musik adalah membuat musik pembuka, pengiring, dan lagu yang mendukung seluruh lakon dalam film. 

Banyak original soundtrack (ost) atau theme song film yang dibuat oleh produser musik kemudian sukses di pasaran mengikuti suksesnya film tersebut.

Semisal My Heart Will Go On dari film Titanic, Laskar Pelangi dari film Laskar Pelangi, atau Ku Bahagia dari film Ada Apa dengan Cinta.

11. Penulis Naskah (Screenplay)


Inilah dia si pembuat skenario film. Penulis naskah menciptakan dan meletakkan dasar acuan bagi pembuatan film dalam bentuk naskah (skenario). 

Si penulis akan menulis penokohan, jalan cerita, monolog atau dialog, dan deskripsi visual dalam bentuk skenario.

Skenario yang ditulis bukan cuka mencakup dialog yang diucapkan oleh karakter, tapi juga garis besar adegan demi adegan dari aksi film tersebut.

12. Concept Artist


Seorang concept artist haruslah lulusan dari jurusan design grafis atau fine art (seni murni).

Fine art adalah bentuk seni yang dibuat untuk keindahan tanpa mempertimbangkan kegunaannya. Kebalikan dari fine art adalah applied art atau seni terapan.

Concept artist berperan besar di film animasi. Di film non-animasi concept artist bekerja memperkuat ilustrasi adegan, menciptakan ilusi, dan mengembangkan imajinasi tokoh dan adegan film.

***

Ternyata banyak, ya, pekerjaan yang dibutuhkan di industri film. 

Semua pekerjaan diatas bekerja dibawah arahan sutradara (termasuk aktor dan aktrisnya) dan sutradara bekerja dibawah koordinasi produser.

Perguruan tinggi sekarang sudah banyak yang menyediakan jurusan sesuai dengan keperluan di bidang film, jadi kamu bisa belajar lalu jadi profesional di bidang perfilman.

Film Horor Lovecraftian yang Seram Tanpa Hantu, Mutan, dan Pembunuh Berantai

Film Horor Lovecraftian yang Seram Tanpa Hantu, Mutan, dan Pembunuh Berantai

Lovecraftian adalah nama lain dari horor kosmik dan merupakan subgenre film horor yang mengolah rahasia alam dan semesta dan mencampurkannya ke dalam kehidupan manusia. Sifat manusia dengan mudahnya diubah dan dimanipulasi oleh kekuatan yang tidak dijangkau pikiran dan indera manusia.

Ilustrasi diolah dari Geek Sleeprinse Repeat

Genre horor kosmik termasuk film yang susah dibuat karena butuh banyak imajinasi tingkat tinggi yang tidak melibatkan hantu, pembunuh berantai, atau hewan mutan.

Sekilas semua hal yang berbau supranatural dapat dimasukkan ke subgenre lovecraftian, meski tidak semua yang supranatural bisa disebut lovecraftian. 

Related:  Rekomendasi 7 Film Petualangan Dalam Game yang Seru!

Hantu-hantuan juga supranatural, tapi tidak dikelompokkan ke lovecraftian karena (menurut pemahaman Barat) hantu adalah arwah manusia yang batal ke surga, tapi tidak bisa ke neraka. 

Sedangkan horor lovecraftian adalah tentang alam semesta, ruang angkasa, dan semua yang tidak bisa dilihat dan dijelaskan oleh pikiran dan indera manusia. Kata lainnya: horor yang aneh dan enggak masuk akal.

Asal Kata 


Lovecraftian diambil dari nama pengarang AS yang pertama kali menulis cerita bersubgenre kosmik ini, dialah Howard Phillip Lovecraft yang biasa disapa HP Lovecraft. Gamerant menyebut bahwa HP Lovecraft telah menulis 65 karya fiksi yang didominasi bersubgenre horor kosmik. 

Karangan paling terkenal dari orang yang meninggal karena kanker di tahun 1937 ini adalah The Call of Cthulhu.

Pengarang pencipta subgenre horor lovescraftian atau horor kosmik Howard Phillip Lovecraft (foto: hplovecraft.com)

HP Lovecraft hanya dapat uang sangat sedikit dari menulis dan mengarang sehingga dia tidak menghidupi dirinya sendiri. Karya-karyanya bahkan baru terkenal jauh setelah dia wafat.

Ketika membuat karangan, HP Lovecraft sebelumnya telah terinspirasi oleh pengarang Edgar Allan Poe, Algernon Blackwood, dan Lord Donsany.

Karakteristik Horor Lovecraftian/Kosmik

 
Ini yang membedakan horor lovecratian dengan horor berhantu, horor pembunuhan, atau horor dengan pelaku psikopat. 
 
1. Tidak peduli pada kemanusiaan.
Unsur kemanusiaan dan hal yang berbau manusiawi tidak penting di subgenre ini. 
 
Makhluk tidak terlihat non-hantu dan alien yang mengobrak-abrik akal serta fisik manusia adalah tema utama dari lovecraftian. 
 
2. Pengasingan.
Xenophobia-ketakutan pada orang dari ras atau budaya lain- dan rasisme sering kita jumpai dalam cerita horor lovecraftian.
 
Itu karena lovecrat memanfaatkan rasisme itu untuk memunculkan pikiran irrasional manusia yang kemudian menyakiti diri mereka sendiri.
 
Karena xenophobia dan rasis itulah maka karakter tokoh dalam film lovecraftian digambarkan sebagai individu yang penyendiri dan terisolasi secara sengaja atau tidak.

3. Dekat dengan kegilaan.
Coror kosmik sering melewati garis rasionalitas dan kewarasan. 

Kewarasan ditampilkan sebagai hal yang rapuh dan lemah, dengan pengalaman kengerian akan sifat sebenarnya dari realitas cukup untuk membuat seseorang jadi gila.

7 FIlm Horor Lovecraftian

 

Emperbaca belum menenukan film Indonesia bersubgenre horor lovecraftian. Semua film horor Indonesia pasti melibatkan hantu atau roh halus.

Mungkin yang mendekati genre horor lovecraftian adalah Kala (2007) yang dibintangi Fachry Albar dan Shanty.

Related: Rekomendasi 5 Film Angkasa Luar Mancanegara

Film Kala menceritakan tentang lokasi bukit harta karun yang petanya dinyanyikan lewat tembang Jawa. Dua orang penjaga bukit sering muncul tiba-tiba seperti hantu, padahal manusia. Boleh dibilang horor-thriller dalam Kala yang paling mendekati karakter horor kosmik, nama lain dari lovecraftian.

Berikut rekomendasi film horor kosmik (horor lovecraftian) yang telah ditonton oleh emperbaca.com.

1. Bird Box (2021). FIlm ini dibintangi Sandra Bullock dan berkisah tentang penampakan takkasat mata yang membuat manusia bunuh diri bila melihatnya.

Manusia yang selamat hanya yang buta dan sedikit orang dengan penglihatan normal yang selamat dari makhluk tak terlihat ini.

2. Nanny (2022). Ini film tentang pengasuh dari Senegal yang meninggalkan anak di tanah kelahirannya itu.

Dia harus mencari uang supaya dapat membawa anaknya ke Amerika dan mulai hidup baru yang bahagia bersama sang anak. Ada kekuatan yang memperingatkan si pengasuh sekaligus kekuatan yang menggoyang sang anak. Film ini dapat ditonton di Amazon Prime Video.

3. Warriors of Future (2022). Temanya tentang pohon alien yang makin kena air pohon itu makin menggila dan melenyapkan manusia.

Walau genre utamanya fiksi angkasa luar, namun unsur lovecratian bisa ditemui dengan munculnya pohon alien dan rasa frustasi manusia menyelamatkan hidupnya di bumi.

4. Annihilation (2018). Film in diangkat dari novel berjudul sama karangan Jeff VanderMeer yang terbit pada 2014.

Alkisah pada Annihilation sekelompok ilmuwan wanita yang meneliti sebuah zona karantina bernama The Shimmer. 

Di dalam tempat tersebut ditemukan fakta bahwa sejumlah tumbuhan hingga hewan bermutasi karena adanya kehadiran sosok alien. Alien yang seperti apa? Inilah yang jadi misteri.

5. The Lighthouse (2018). Adegan-adegannya tidak seram, cuma mengganggu perasaan saja. 

Adegan paling mengiris sekaligus menakjubkan adalah ketika badai besar menerjang mercusuar yang cuma dijaga dua orang. Terjangan air merendam bagian bawah mercusuar sementara penjaga harus tetap waras menghadapi badai dan kesendirian di tengah lautan.

6. Cloverfield Paradox (2018). Mengisahkan bumi yang diambang peperangan. 

Para astronot yang berada di stasiun angkasa luar melakukan uji coba alat yang dianggap bisa memecahkan krisis energ. Mereka kemudian harus berhadapan dengan efek negatif dari eksperimen tersebut.

7. Stranger Things (2016-2022). Serial yang tayang di Nefflix mengisahkan tentang Kementerian Energi AS yang membuat percobaan supranatural dan paranormal yang melibatkan manusia sebagai subjek uji coba.

Percobaan itu menciptakan ruang waktu bernama Upside Turn yang muncul dari semesta lain. Orang-orang dari Upside Down dan Upside Up yang muncul dari Upside Turn akhirnya saling mempengaruhi dan mengancam.

Ada unsur horornya di serial ini? Ada banget!

***

Bukan cuma sebatas di film, subgenre horor lovecraftian juga biasa kita temui di video game seperti yang ada pada game legendaris Silent Hill. Subgenre horor kosmik bisa kita baca juga di komik berjudul Yuggoth Cultures.

Pengarang yang novel-novel Lovecraftiannya diangkat ke layar lebar adalah Stephen King.

"Sekarang semua kisah saya didasarkan pada premis mendasar bahwa hukum dan minat serta emosi manusia yang umum tidak memiliki validitas atau signifikansi dalam kosmos yang luas pada umumnya." —H.P. Lovecraft

5 Film Angkasa Luar Spektakuler dari Mancanegara

5 Film Angkasa Luar Spektakuler dari Mancanegara

Sekarang industri film di Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Rusia, bahkan India sudah maju. Mereka sudah bisa bikin film bertema ruang angkasa dan alien dengan modal besar.
 

Modal besar membuat sutradara bebas menggunakan teknologi CGI (computer-generated imagery) sehingga tampilan angkasa luar dengan benda-benda langit dan makluk luar angkasa terlihat nyata.

CGI adalah pencitraan 3D atau tiga dimensi digital yang dapat memberikan efek lebih nyata pada sebuah adegan film. Teknologi ini mudah dikontrol dan mampu menghasilkan konten tanpa menggunakan aktor.
 

Sementara itu, film-film yang diproduksi di luar Hollywood punya keunggulan dari sisi alur cerita dan drama. Adegan spektakuler bisa berpadu manis dengan drama kekeluargaan dan romansa tanpa jadi terlihat cengeng.

Berikut lima film bergenre science fiction angkasa luar non-Hollywood yang ditonton langsung oleh emperbaca.com.

1. The Wandering Earth (2019)

 

Salah satu film paling spektakuler setelah Star Wars dan Star Trek. Bedanya Star Wars dan Star Trek berjilid-jilid, The Wandering Earth cuma sekali tayang dan langsung memukau.

Alkisah, matahari sedang membesar menjadi Red Giant. Ukuran matahari yang makin membesar membuatnya berwarna merah dan akan menelan planet-planet, termasuk bumi. 

Foto dari Variety

Itu disebabkan gravitasi matahari makin menguat menyebabkan planet-planet tersedot ke dalam matahari. Ketika ukuran matahari telah membesar mencapai puncaknya, dia akan meledak dan hilangnya tata surya kita.

Related: Tujuh Film Petualangan Dalam Game, Seru!

Karena itu manusia, yang dipelopori oleh Tiongkok, akan memindahkan bumi ke Alfa Centauri yang merupakan sistem bintang terdekat dari tata surya berjarak 4,4 tahun cahaya. Saat pemindahan terjadi manusia hidup di bawah tanah karena suhu di permukaan mencapai minus 88 derajat celcius.

Membekunya bumi disebabkan posisinya menjauh dari matahari sehingga tidak kena cahayanya sedikit pun.

2. Shanghai Fortress (2019)

 

Walau banyak resensi (DISINI) yang bilang film ini gagal, tapi semua adegannya spektakuler dan alur cerita serta unsur dramanya bagus, kok! Jadi dimana gagalnya, ya?

Itu karena mereka membandingkannya dengan The Wandering Earth. The Wandering Earth berdurasi 2 jam 5 menit dan Shanghai Fortress 1 jam 47 menit, jelas saja mereka merasa Shanghai Fortress kurang greget. 

Foto: Netflix

Shanghai Fortress mengisahkan tentang serangan alien ke bumi yang membuat manusia membuat benteng. 

Benteng terkuat dan terbesar ada di kota Shanghai, Tiongkok. Pertempuran antara pesawat alien dengan pesawat tempur manusia sukses bikin adegan spektakuler. Shanghai juga menerbangkan puluhan ribu drone untuk mempertahankan benteng dan mengusir para alien. 

Shanghai Fortress masih tersedia di Netflix.

3. Space Sweeper (2021)

 

Disebut sebagai film berbiaya paling besar di Korea Selatan karena menghabiskan 300 miliar rupiah. Makanya disebut sebagai film blockbuster.

FIlm Space Sweeper berlatar tahun 2092 di mana bumi sudah terpolusi berat, orang-orang kaya dan pejabat pindah ke koloni di orbit yang bernama UTS. 

Salah satu adegan di Space Sweeper (The Jakarta Post)

Sementara itu, orang yang tidak ingin lagi tinggal di bumi yang rusak, tapi tidak berhak tinggal di UTS memilih bekerja sebagai space sweeper alias pembersih bangkai-bangkai angkasa luar dan menjualnya ke perusahaan yang mengelola UTS.

Sebuah kapal pembersih ternyata jadi motor perjuangan melawan perusahaan yang ternyata licik dan menghalalkan segala cara.

Space Sweeper termasuk dalam film utopia di mana keadaan yang sangat tertata di suatu komunitas ternyata memicu huru-hara dan kondisi baru yang berbeda dengan sebelumnya.

Space Sweeper masih tersedia di Netflix.

4. The Spacewalker (2017)

 

FIlm ini dinamakan juga The Age of Pioneers. Diproduksi di Rusia dan menelan biaya 400 juta rubel dan termasuk dalam jajaran box office.

Box office adalah film laris yang mendapat untung lebih besar dari biaya produksinya. 

Bila film lain berlatar masa depan, The Spacewalker berlatar mundur di tahun 1960-an tentang empat kosmonot Rusia yang menjalankan misi ke angkasa luar. 

Poster The Spacewalker dari Office Bomb

Saat berada di orbit, mereka kekurangan oksigen yang menyebabkan halusinasi dan seolah mereka sedang berada di bumi alih-alih di pesawat antariksa.

Mengingat Rusia punya Yuri Gagarin yang jadi manusia pertama yang tiba di ruang angkasa.

5. Warriors of Future (2022)


Sama seperti kebanyakan film genre angkasa luar yang mengisahkan kerusakan bumi, film Warriors of Future juga sama.

Ilustrasi dari Netflix

Bedanya, Warriors of Future berlatar meteor besar yang jatuh ke bumi. Dalam meteor itu ternyata ada tanaman alien yang kalau kena air dia makin besar dan terus membesar jadi monster.

Sekitar 70% permukaan bumi digenangi air, maka bisa dibayangkan makin banyak dan mengerikannya tanaman alien itu.

Warriors of Future rilis di Hongkong dan telah tayang di Netflix.

5 Faktor Sukses Drakor

5 Faktor Sukses Drakor

Kenapa, sih, drakor alias drama Korea mendunia banget? Bukan cuma dramanya, filmnya juga disukai orang-orang yang ada di Afrika. Buktinya, Lee Min-hoo sampai dikirimi surat oleh bujang Nigeria yang merasa dicuekin pacarnya karena si pacar tergila-gila pada aktor 35 tahun itu.

drakor sukses

Penasaran kenapa serial drakor bisa mendunia? Apa karena aktor dan aktrisnya yang cute-cute atau kamu suka tontonan yang bikin baper-baper? Tidak semua drakor melankolis dan bikin baper. Banyak juga yang bikin tegang dan takut.

Ini alasan drakor disukai orang di seluruh dunia

1. Jarang Ada Serial Kejar Tayang 


Kebanyakan serial yang diproduksi Korea Selatan dibuat berdasarkan perencanaan skenario sedari awal, makanya jarang ada drakor yang syutingnya kejar tayang.

Namun, sejak drakor mulai laris manis di Netflix dan berbagai platform streaming film, drakor pun mulai menyesuaikan atas permintan penyedia streaming.

Satu penyesuaiannya adalah membuat serial dengan ending menggantung. Sengaja dibuat menggantung supaya kalau laris manis drakor itu akan dibuat musim ke-2, 3, dan seterusnya. Namun bila tidak disukai, maka cukup 1 musim walau ending-nya mengesankan akan ada musim berikutnya. 

Hal ini berbeda dengan drakor yang tayang di televisi atau dibuat bukan untuk eksklusif platform streaming, hampir tidak ada ending yang menggantung, apalagi yang dibuat kejar tayang.

Kalaupun kejar tayang, waktu syuting dengan waktu tayang jaraknya sepekan, tidak hitungan hari seperti sinetron di Indonesia.

2. Ending Cerita Tidak Bikin Penasaran


Seperti yang sudah dijelaskan diatas, ending atau akhir cerita pada drakor sangat jarang yang dibuat menggantung, kecuali yang tayang di platform streaming.

Ending yang jelas (walau tidak happy ending) bisa memuaskan penonton karena mereka merasa terhibur. Serial yang ending-nya nggantung lebih membuat kita kesal daripada penasaran.

3. Musim Tidak Panjang dan Selesai Dalam Waktu Pendek


Rata-rata drakor dibuat hanya 1-3 musim saja dengan jarak antarmusim yang berdekatan, tidak sampai bertahun-tahun, kecuali mungkin Squid Game yang jarak musim satu dengan dua sampai setahun.

Itu karena Squid Game awalnya memang tidak direncanakan untuk dibuat musim keduanya. Ternyata orang-orang di seluruh dunia menyukainya dan ingin ada musim kedua.

Dari sisi penonton, menonton serial yang jarak musimnya berdekatan lebih hemat waktu karena tidak perlu nunggu kelamaan hanya untuk nonton musim kedua. Kalau kelamaan kita keburu lupa apa saja jalan cerita yang ada di musim pertama.

4. Jalan Cerita Dekat dengan Keseharian dan Memenuhi Fantasi


Mulanya drakor identik dengan percintaan romantis yang bikin baper dan berbunga-bunga, tapi tidak norak. Namun, seiring dengan masuknya drakor ke berbagai platform streaming, tema atau genre yang dibuat makin beragam.

Kaum lelaki yang tadinya tidak nonton drakor karena menganggap drakor terlalu wanita lalu mulai tertarik nonton setelah banyak bermunculan genre fantasi, sejarah, dan aksi. Maka jadilah drakor kini disukai oleh semua gender.

5. Komoditas Ekspor Pemerintah Korsel


Serial atau drama Korea bersama dengan film-film Korea telah jadi komoditas ekspor Korsel yang memberi pemasukan besar bagi Korsel.

Melansir liputan6com, boyband BTS menyumbang lebih dari 50 triliun ke ekonomi Korsel berkat album, konser, dan kerja sama mereka dengan musisi dan brand internasional. 

Itu baru dari BTS, bila ditambah drakor, kuliner, budaya pop, dan penjualan merchandise K-Pop maka Hallyu atau Gelombang Korea jadi penopang perekomian terbesar bagi Korsel.

Gelombang Korsel memang dikembangkan oleh pemerintah Korsel sebagai ekonomi kreatif yang mendunia. Itu karena Korsel tidak punya sumber daya alam sebagaimana Indonesia. Maka yang dijual adalah kebudayaan dan ekonomi kreatif mereka.

Karena diniatkan jadi komoditas ekspor maka Gelombang Korea atau Korean Wave telah disiapkan oleh pemerintah Korsel selama 20 tahun sebelum disebar ke seluruh dunia jadi Korean Wave.

***

Jadi drakor sebagai bagian dari ekonomi kreatif Korsel sebenarnya tidak begitu saja mendunia, tapi sudah disiapkan matang, termasuk mengasah dan menjaga penampilan aktor dan aktrisnya.

Apalagi, beberapa perusahaan hiburan Korsel juga sudah melantai di bursa. Ini membuat mereka betul-betul harus menjual drakor atau K-Pop yang disukai pasar supaya bisa meraih laba dan memberi deviden besar.