Gemuk, Benarkah Tak Sehat?!

Gemuk, Benarkah Tak Sehat?!

Gendut identik dengan penyakit. Karena orang gendut berisiko kena penyakit jantung, diabetes, kolesterol dan darah tinggi yang berujung pada stroke.

Tapi saya punya cerita. Saya dan dua saudara ipar yang perempuan sama-sama jalan kaki dari tempat parkir naik ke makam aulia di Desa Gunung Pring Kecamatan Muntilan, Magelang. Sepanjang menaiki anak tangga sampai ke atas bukit tempat makam alm Mbah Dalhar berada mereka ngos-ngosan dan harus berhenti sejenak untuk mengambil nafas. Pulangnya, turun tangga, mereka juga sedikit ngos-ngosan. Sementara saya, Alhamdulillah, lancar naik keatas tanpa menggeh-menggeh dan tidak berhenti untuk istirahat. Padahal berat badan saya 70 kg dan mereka dikisaran 50-55 kg. Aktivitas saya banyak di rumah mengasuh dua anak balita tanpa pembantu. Mereka pekerja kantoran yang sering lembur.

Dari kejadian itu saya berkesimpulan bahwa olahragalah yang membuat seseorang bugar, bukan berat badan.

Meskipun dua ipar perempuan saya itu orang kantoran yang sering melakukan kerja lapangan, namun mungkin mereka tidak banyak melakukan aktivitas fisik dibanding saya.

Selain mengurus dua balita saya juga membersihkan kamar mandi, mencuci baju (pakai mesin, sih) dan melihatnya, membereskan rumah yang seperti kapal pecah tiap anak-anak selesai main, dan membereskan perkakas bekas masak. Juga berulang kali bangun-duduk-berdiri sepanjang hari. Tapi suami sering bantu juga sih, hehehe!

Anyway, aktivitas mengasuh anak dan mengurus rumah mungkin membuat saya yang gendut lebih bugar daripada ipar-ipar saya yang langsing.

Dulu saya langsing dengan berat badan 50 kg. Lalu jadi gendut karena hamil dan tidak bisa turun lagi ke berat semula. Ditambah lagi saya sering makan malam pada jam 21.00 atau 22.00 dan tidak sempat makan pada pagi dan siang harinya.

Sekarang saya sedang diet dengan program dari suami, hehee! Dengan badan gendut susah cari baju apalagi celana. Orang gendut juga cenderung susah memadu-padankan pakaian karena kalau tidak cermat malah membuat badan kelihatan menggembung seperti balon 😐. Saya akui lebih menyenangkan jadi orang kurus daripada gendut.

Tapi tidak semua orang langsing itu bugar dan orang gendut itu penyakitan lho! Saya sudah membuktikannya 😀

Main-mainan Pokemon

Main-mainan Pokemon

Siapa yang tidak tahu game Pokemon Go? Yaa, minimal tahulah kalau game ini lagi booming meski cara mainnya ga ngerti.

Game ini mengharuskan pemainnya jalan kaki untuk melacak keberadaan para Pokemon. Atau kalau naik kendaraan, kendaraan itu harus pelan atau Pokemon tidak akan terlihat. Kalau si monster sudah kelihatan lempar deh pakai bola. Sehat karena jalan kaki, tapi seperti zombie karena fokus hanya pada layar ponsel.

Indonesia termasuk negara yang penduduknya gila Pokemon. Ada anak teman kerja ipar saya yang mencari Pokemon dikantornya. Ya mengganggu karena disaat orang sibuk kerja anak itu menyelusup kemana-mana mengejar Pokemon. Kenapa bisa ada Pokemon di ruang kantor ya?!

Padahal Pokemon Go sendiri belum resmi dirilis untuk pasar Indonesia sehingga keamanannya belum terjamin. Keamanan gimana maksudnya? Pokemon Go meminta akses kamera dan lokasi penggunanya. Karena keamanan belum terjamin siapa tahu ada pihak yang menerobos celah untuk mencuri data-data diponsel kita.

As far as I know, Badan Intelijen Negara sedang mewaspadai game ini karena letak Pokestop dan monster-monster Pokemon ada di kantor polisi, militer, perusahaan tambang, dan kantor pemerintahan sehingga dikhawatirkan mengganggu keamanan nasional.

Pokemon Go memakai teknologi augmented reality yang memasukkan karakter game ke dalam dunia nyata. Teknologi ini membuat orang merasa bermain di dunia nyata, bukan dunia virtual.

However, I opined that children are not allowed to play this game kecuali ditemani orang dewasa yang mengawasi mereka. Kalau tidak diawasi mereka jalan kesana-kesini nyasar, bisa dirampok, diculik atau tertabrak kendaraan. Seram, tapi namanya juga jaga-jaga kan.

Teknologi selalu berkembang dan kita tak bisa membendungnya. Gunakan saja bila perlu dan tinggalkan kalau tidak perlu.

Ponsel vs Pesawat Terbang

Ponsel vs Pesawat Terbang

Kalau membaca berita tentang Kepala BKPMD Propinsi Bangka-Belitung yang asik smsan lalu memukul pramugari Sriwijaya Air karena tersinggung disuruh mematikan ponsel, saya jadi ingat bahwa pernah beberapa kali menemukan orang yang masih sempat-sempatnya smsan atau buka internet saat pesawat siap take off.

Semua peralatan elektronik, tidak cuma ponsel harus dimatikan, terutama, saat take off dan landing karena ponsel tidak hanya dapat mengirimkan atau menerima frekuensi radio, tetapi juga memancarkan radiasi tenaga listrik untuk menjangkau menara pemancar radio BTS yang kemampuannya sangat tergantung pada kualitas jaringan seluler tersebut.

Dalam kondisi on ponsel tetap dapat memancarkan sinyalnya terus menerus secara periodik meski pada jarak ketinggian tertentu. Selain itu ponsel tetap teregistrasi pada jaringannya dan akan tetap melakukan kontak dengan BTS terdekat.

Ponsel, televisi, dan radio menurut otoritas penerbangan FAA dikatagorikan sebagai portable electronic devices (PED) yang berpotensi mengganggu peralatan komunikasi dan navigasi pesawat udara. Peralatan tersebut dirancang untuk mengirim dan menerima sinyal. Pada radio FM misalnya, oscilator frekuensi di dalam radio yang mendeteksi gelombang FM mengganggu sinyal navigasi VHF pesawat udara.

Nah, saat pesawat terbang menambah jarak dan menjauhi BTS di darat, tenaga yang akan dihasilkan juga bertambah kuat, hingga dapat mencapai batas maksimum. Oleh karenanya, risiko adanya gangguan pun akan semakin besar.

The Future Vehicle Called Mobil Listrik

The Future Vehicle Called Mobil Listrik

Beberapa produsen mobil membuat mobil listrik karena inilah mobil masa depan disaat bahan bakar minyak makin menipis persediaannya. Tapi ketika Menteri BUMN Dahlan Iskan ingin mendorong supaya Indonesia bisa memproduksi sendiri mobil listrik kenapa tidak ada yang mendukungnya?

Mobil buatan Dasep Ahmadi dikendarai Dahlan Iskan
Mobil listrik pertama kali dibuat di Brighton, Inggris pada 1888. Mobil ini mirip becak karena beroda tiga. Ada catatan sejarah lain yang mengatakan bahwa mobil listrik pertama sudah dibuat 50 tahun sebelumnya oleh orang Skotlandia bernama Thomas Davenport. Sayangnya mobil ini menggunakan baterai yang tidak bisa diisi ulang (non-rechargeable batteries) jadi tidak berkembang. Meskipun monbil listrik ditemukan sebelum mobil bensin di Eropa, Amerika pada awalnya tidak ikut ambil bagian dalam pengembangannya karena fokus pada mobil bensin, sampai abad ke-20 Amerika punya taksi di New York yang bertenaga listrik.

Mobil listrik dianggap ramah lingkungan karena tidak menghasilkan gas buang sehingga tidak menimbulkan polusi, bebas getaran, aman dinyalakan dalam ruangan tertutup karena tidak meninggalkan karbon monoksida. Tenaga listrik untuk menjalankan mobil hanya butuh diisi ulang. Keunggulan mobil listrik.

Mobil listrik Tucuxi buatan Danet Suryatama
Di Indonesia, perancang mobil listrik yang sehari-hari dikendarai Dahlan Iskan, Dasep Ahmadi, merancang kendaraan mobil listrik dengan kemampuan yang menyamai bikinan Jepang. Mitsubishi i-MiEV memakai baterai berkapasitas 16 kiloWatt jam yang bisa dipakai berkendara sejauh minimal 100 kilometer. Sementara Nissan Leaf dipasangi baterai berkapasitas 24 kiloWatt jam sanggup melahap jalanan sejauh 117 kilometer. Dengan kapasitas baterai 21 kiloWatt jam, mobil listrik Dasep berada di antara dua produsen luar negeri tersebut.  Perhitungan yang dilakukan Dasep menunjukkan mobil listrik menghemat pengeluaran untuk energi. Dengan jarak tempuh 7-8 kilometer per kiloWatt jam dan tarif listrik nonsubsidi sebesar Rp 1.100 per kiloWatt jam, maka perjalanan sejauh 126 kilometer hanya membutuhkan biaya sebesar Rp 18.480. Angka ini akan lebih murah lagi jika mobil listrik diisi menggunakan listrik subsidi yaitu Rp 12.264. Sebagai perbandingan, mobil bahan bakar premium paling hemat biasanya menghabiskan satu liter bensin untuk jarak 15 kilometer. Jarak sejauh 126 kilometer membutuhkan bensin sebanyak 8,4 liter atau setara dengan pengeluaran sebanyak Rp 37.800. Itupun masih menggunakan bahan bakar bersubsidi.
Mobil listrik buatan Cina

Solusi Website yang Mendadak Tidak Bisa Diakses

Solusi Website yang Mendadak Tidak Bisa Diakses

Beberapa hari lalu saya tidak bisa membuka semua blog yang berakhiran domain blogspot.com. Saya coba semua blog netizens yang memakai blogspot.com tapi satupun tidak ada yang mau terbuka baik pada Internet Explorer, Firefox, dan Chrome. Karena penasaran sampai 4 hari berturut-turut saya coba buka semua blog berdomain blogspot.com, tapi nihil, tidak satupun yang bisa diakses.

Awalnya saya pikir ada masalah pada antivirus. Saya non-aktifkan antivirus, non-aktifkan firewall, mencoba Wi-fi gratisan di mall, dan ganti menggunakan mobile broadband. Tetap hasilnya nihil. Lalu saya minta teman saya yang sama-sama menggunakan Fastnet, barangkali Fastnet sengaja memblokir blogspot.com meskipun rasanya tidak mungkin. Ternyata teman saya itu bisa membuka semua domain berakhiran blogspot.com, begitu juga dengan beberapa teman yang sempat saya mintai tolong. Alhasil semakin bingunglah saya.

Alhamdulillah, lagi-lagi dengan bantuan Google search, sayapun menemukan bahwa error bukan pada operator internet tapi pada komputer dan netbook saya, ahahaha! happy0021 Free Emoticons   Happy 

Ada registry yang hilang pada koneksi internet dan sayapun menggunakan WinSockFix. Tinggal download, ukurannya kira-kira 1,35MB, jalankan dan voila! Semua blog yang berakhiran blogspot.com bisa diakses kembali. Senangnya! Buat yang punya masalah serupa, ini ada link downloadnya, klik aja disini. Moga-moga bisa membantu ya!


Sekolah Elit Sekolah Begajulan

Sekolah Elit Sekolah Begajulan

Pic taken from ramadhanfaizal.multiply.com
Jumat, 16 September 2011, SMA 6 dan SMA 70 terlibat tawuran yang berlangsung di sekitaran sekolah mereka di Jalan Mahakam - Bulungan, Jakarta. Tawuran yang mereka lakukan bukan hal baru karena sejak dahulu kala kedua sekolah ini memang punya pentolan tawuran yang selalu ada di tiap angkatan. Kebetulan, wartawan Trans7, Oktaviardi, tertarik meliput tawuran itu karena mungkin dia menganggap tawuran antara dua sekolah elit bakal punya nilai berita yang tinggi. Tapi nahas Oktaviardi terjebak pada tawuran itu. Kamera dan kaset rekaman tawuran dirampas oleh orang yang diduga pelajar SMA 6.

Pada Senin, sekelompok wartawan mendatangi SMA 6 dengan maksud meminta kejelasan dan konfirmasi mengenai kaset rekaman yang diduga dirampas pelajar SMA 6. Saat dialog dengan pihak sekolah sedang berlangsung, diluar sekolah sudah terjadi bentrok antara pelajar dengan wartawan. Karena kalah jumlah wartawan dari Republika, Kompas, Trans TV, Seputar Indonesia, dan Media Indonesia luka-luka karena dikeroyok puluhan siswa.

Poin utama kasus ini buat saya adalah fakta bahwa telah berlangsungnya tawuran di SMA 6 dan SMA 70 selama bertahun-tahun. Dua sekolah itu dikenal sebagai sekolah favorit, sekolah elit yang isinya anak-anak pintar, sebagian anak-anak itu bahkan anak pejabat, jenderal polisi, politikus, dan pengusaha kondang. Karena statusnya yang "elit dan favorit" itu para guru dan kepala sekolah mestinya berupaya menghilangkan tradisi tawuran, bagaimanapun caranya, karena sekolah elit tidak bisa dibilang elit jika perilaku para siswanya begajulan.

Sifat begajulan itu bukan salah pelajar karena jiwa pelajar adalah jiwa remaja labil yang masih selalu ingin coba-coba meskipun hal itu berdampak buruk bagi dirinya. Pihak sekolahlah yang harusnya bertanggung jawab jangan sampai tawuran itu terjadi berulang-ulang dari tahun ke tahun.