𝑒𝓂𝓅𝑒𝓇𝒷𝒢𝒸𝒢 : Pop Culture
Tidak Makan Nasi? Lucu Sekali!

Tidak Makan Nasi? Lucu Sekali!

Belakangan ini kampanye untuk mengganti nasi makin lucu saja. Rakyat disuruh makan aneka umbi-umbian, jagung, sagu, gandum, dan lainnya selain nasi. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku sangat serius dalam mengampanyekan program pengurangan konsumsi beras, bukan hanya kepada masyarakat luas tetapi juga kepada koleganya para menteri di kabinet.

Bahkan Pemkot Depok sudah menghidupkan kampanye Hari Tanpa Nasi. Sebagai langkah awal kantin-kantin di kantor pemerintahan Kota Depok dilarang menyediakan menu nasi setiap Selasa. Para pegawai juga tidak diperkenankan makan atau membawa bekal nasi di lingkungan kantor pemerintahan.

Semua itu karena Indonesia kehabisan stok beras. Sudah jarang ada petani menanam padi karena pupuk mahal, beras dibeli pengijon dengan harga murah, belum lagi serangan hama dan cuaca yang sering berubah dengan cepat. Petani lebih sering gagal panen daripada menghasilkan padi berlimpah. Akhirnya pemerintah mengandalkan impor beras dari negara-negara tetangga. Sayang sekali impor beras makin menghabiskan uang negara. Karena alasan-alasan itulah maka jalan pintasnya adalah : batasi konsumsi nasi.

Kegetolan pemerintah menyuruh rakyat membatasi konsumsi nasi adalah tindakan lucu yang bodoh, karena menurut saya makanan pokok orang Indonesia itu ya nasi. Kalau ada yang makan sagu atau jagung itu hanya dibeberapa bagian wilayah Indonesia saja. Tapi coba saja orang yang makanannya sagu dan jagung itu disuruh makan nasi, toh mereka juga tak mau karena nasi bukan makanan pokok mereka. Apalagi nasi yang jadi makanan utama hampir seluruh penduduk Indonesia. Namanya orang Indonesia kalau belum makan nasi namanya belum makan meskipun dia sudah menghabiskan tiga mangkuk mie ayam.

Lucu bin Ajaib Iklan Layanan Masyarakat ala Kementerian

Lucu bin Ajaib Iklan Layanan Masyarakat ala Kementerian

Sekali dua kali Anda tentu pernah lihat iklan layanan masyarakat muncul di televisi. Meski Anda lebih sering nonton televisi berbayar tapi saya yakin secara tak sengaja Anda pernah menyaksikan iklan dari berbagai kementerian meskipun hanya sekilas. Iklan-iklan itu enak dilihat karena dikerjakan oleh rumah produksi profesional. Alur ceritanya jelas dan grafisnya moderen. Namun sebenarnya iklan-iklan keluaran kementerian itu lebih banyak lucunya daripada mendidik karena kita yang melihatnya merasa lebih terhibur daripada tercerahkan.

Iklan-iklan yang mana sajakah itu? Tapi sebelumnya kita lihat iklan dari Kementerian Sosial yang isinya mengajak masyarakat hati-hati terhadap penipuan berkedok undian. Iklan ini masuk akal dan terasa mendidik mengingat masih banyaknya penipuan bermodus ini. Kementerian Sosial juga melengkapi iklannya dengan nomor telepon untuk mengecek apakah undian itu sah atau tidak.

Sementara itu, mari beranjak melihat klan yang paling sering muncul di televisi, yaitu dari Kementerian Perindustrian, Memakai pesohor Anya Dwinov, iklan itu berisi kelincahannya bercerita bagaimana ia dulu sering belanja tas, sepatu, dan baju diluar negeri. Ia kemudian terkejut ketika mendapati bahwa separuh dari barang-barang itu ternyata di produksi di Indonesia. Maka sejak itu ia berpaling dan memakai barang produksi Indonesia. Padahal bisa dipastikan bahwa sehari-hari ia tetap memakai kaos dan celana pendek impor dari Hongkong dan Taiwan, juga memakai BlackBerry. Ponsel satu ini memang sedang banjir di Indonesia. Hampir semua pejabat, pesohor, pebisnis, anak orang kaya, tukang parkir sampai alay (anak layangan/anak lebay) juga pakai BlackBerry, padahal BlackBerry adalah produk asli pabrik di Kanada, Argentina, Slowakia, dan belakangan diproduksi di Malaysia. Jadi sungguh lucu iklan ini. Gembar-gembar pakai produk asli Indonesia tapi kenyataannya pejabat di kementerian bersangkutan (dan si artisnya sendiri) justru pakai produk asli luar negeri.

Mau Kopi Nikmat? Silahkan!

Mau Kopi Nikmat? Silahkan!

Saya, seperti Anda juga mungkin, adalah salah satu dari jutaan penggemar kopi di seluruh dunia. Jauh sebelum kafe Starbucks, Coffee Bean atau Oh La La muncul di tanah air, masyarakat Indonesia sudah biasa minum kopi, terutama di pagi hari sebelum beraktivitas. Warung-warung kopi alias warkop ada di setiap sudut kampung, pasar, pinggir jalan raya, juga kantin perkantoran atau bahkan rumah sakit. Bila di Starbucks kita minum kopi sambil ditemani sandwich atau croissant, maka di warung kopi nikmat sekali minum kopi ditemani roti bakar, pisang atau ubi goreng.

Mengintip sejarah kopi di negeri lain, konon zaman dulu di Swedia, Raja Gustaff II menghukum sepasang kembar yang dituduh bersalah. Karena hanya salah satunya yang benar-benar bersalah maka selama dalam tahanan seorang dari mereka hanya diberi minum teh, dan kembarannya hanya boleh minum kopi. Siapa yang lebih dulu meninggal dialah yang bersalah. Ternyata yang lebih dulu meninggal adalah si peminum teh dalam usia 83 tahun. Sejak itulah masyarakat Swedia menjadi salah satu bangsa peminum kopi fanatik di dunia.

Mari kita tinggalkan Swedia dan kembali ke tanah air. Penikmat kopi di negeri kita sepertinya lebih menyukai kopi bubuk biasa dibanding kopi instant. Alasannya adalah karena citarasa kopi lebih terasa dan harumnya dapat membangkitkan semangat dibanding kopi instant. Kopi bubuk akan lebih kuat aromanya bila langsung diseduh dengan air mendidih, diaduk pelan-pelan sembari dituangkan air mendidih itu sedikit demi sedikit.

Baking Soda from Top to Toe

Baking Soda from Top to Toe


Siapa yang suka sarapan pagi dengan roti dan teh hangat? Saya! Hehehe. Roti memang katanya khas makanan orang bule, meskipun sehari-hari banyak dari kita yang tinggal di kota besar juga "ngemil" roti sebagai kudapan kala santai. Tapi tahukah Anda salah satu bahan pembuat roti, yaitu baking soda juga bermanfaat untuk kecantikan?

Ya bisa juga sambil makan roti sambil luluran baking soda

Baking soda atau bicarbonate of soda atau sodium bicarbonate (sodium bikarbonat) atau  kalau di pasar-pasar namanya soda kue, adalah sejenis garam kimia yang punya nama NaHCO3 dan katanya terbuat dari batu-batuan (benarkah?) Si serbuk putih ini biasa digunakan untuk campuran roti dan donat supaya mengembang dan lembut.


Karena aman dicampur dalam makanan maka baking soda juga bisa digunakan untuk perawatan kecantikan. Well, tadinya sih saya kurang percaya soalnya saya masih belum menemukan terbuat dari apa sebenarnya baking soda itu. Penjelasan yang lumayan ada di situs Wise Geek 
Punk Oii..oii!

Punk Oii..oii!

Anak punk biasanya berambut ala Indian mohawk, yang ditata tinggi diatas kepala mirip daun pohon kelapa dan diberi lem supaya awet. Lem? Ya. Karena kalo beli jel rambut atau hairspray mereka tak mampu, mahal. Lagian masak anak punk beli hairspray, cemen  ah! Itu kan gaya hidup orang mapan. Selain itu, mereka suka pakai celana hitam ketat yang lusuh, kaos belel, rambut acak – acakan tanpa disisir, penampilan dekil dan rada bau badan (alias jarang mandi).

Kalau teman – teman punk yang dulu saya kenal (karena mereka mahasiswa, anak band dan orangtuanya cukup duit) biasa pakai celana ketat butut warna – warni, kaos mahal yang sengaja di belel-belelin, rambut tak disisir tapi pakai wax, dan tak bau badan.

Persamaan antara anak punk miskin dan kaya adalah mereka sama – sama kurus cenderung ceking. Rasanya saya belum lihat ada anak punk yg gemuk. Muka mereka sama – sama dekil, meski ada yang sengaja dibuat
Naturalisasi Jangan Jadi Solusi

Naturalisasi Jangan Jadi Solusi

Indonesia sedang bersukacita karena tim nasional sepakbola terbilang sukses di Piala AFF Suzuki Cup 2010 dengan menjadi juara grup dan masuk semifinal. Kaos timnas ludes dan tiket untuk semua kategori terjual habis. Sesi latihan timnas selalu dijubeli pengunjung yang ingin menyaksikan ketampanan Irfan Bachdim dari dekat. Ya, Irfan Bachdim adalah idola baru dari dunia sepakbola Indonesia.

Irfan Bachdim adalah pendatang baru. Ia diimpor dari Belanda dan diberi kewarganegaraan Indonesia kemudian diplot jadi pemain nasional. Selain Irfan ada Christian Gonzales yang juga diberi kewarganeraan Indonesia. Meski sama-sama pemain naturalisasi, Christian sudah lama dikenal karena sudah 6 tahun bermain sepakbola di Indonesia sebelum jadi WNI. Ia juga sudah 5 tahun tidak pernah pulang ke kampung halamannya di Uruguay dan telah menikah dengan perempuan Indonesia. Bahasa Indonesia Christian sangat fasih dibanding Irfan. Sampai tulisan ini dibuat, Irfan lebih sering berbahasa Inggris. 

Christian, pemain Persib Bandung berjulukan El Loco (Si Gila) ini bermain sama baiknya dengan Irfan Bachdim meski usianya sudah 34 tahun. Usia pensiun untuk kebanyakan atlet. Ia bahkan menyumbang dua gol yang mengantar Indonesia ke final bersama Malaysia.
Deodoran vs Tawas: Ketiak Putih Bebas Bau Badan

Deodoran vs Tawas: Ketiak Putih Bebas Bau Badan

Deodoran adalah kewajiban bagi banyak orang untuk dipakai sehari-hari. Fungsinya sebagai pencegah bau badan yang  kemudian membuat orang jadi percaya diri. Tapi tidak semua orang cocok memakai deodoran karena bisa menyebabkan noda di baju, juga menyebabkan ketiak menjadi hitam. Pada sebagian orang deodoran jenis stik malah menyebabkan baju di area ketiak menjadi  keras dan berwarna kekuningan. Lalu kenapa deodoran bisa menyebabkan ketiak menghitam? Karena kandungan bahan kimianya bereaksi dengan kelenjar keringat dan bakteri. Kalau ketiak gatal dan kita menggaruknya, proses penghitaman ketiak akan lebih cepat lagi. Itulah sebabnya dalam pemakaian jangka panjang warna kulit di area ketiak lebih hitam dari kulit lainnya.

Kalau kulit ketiak menghitam, pakai saja krim pemutih ketiak, kan banyak dijual di pasaran. Memang benar, pemakaian krim pemutih ketiak lebih praktis, tinggal oles saja. Tapi kalau pemakaiannya tidak rutin, bagaimana ketiak jadi putih? Tiap hari kita beraktivitas, eringat pasti keluar meski hanya sedikit. Karena aktivitas itu kita  butuh deodoran supaya tidak bau badan, jadi kapan kita bisa pakai krim pemutih itu kalau kita juga butuh deodoran untuk mencegah bau badan?

Mudah Murah Berambut Bonding Smoothing

Mudah Murah Berambut Bonding Smoothing

Rambut smoothing
Kamu, para perempuan, pasti sudah tahu bahwa bonding dan smoothing bisa membuat rambut lebih lurus dan halus. Dulu selama masih kerja kantoran saya dua kali men-smoothing rambut dalam jangka waktu dua tahun untuk alasan supaya selalu rapi dan tidak perlu menyisir., hehe! Pada kenyataannya saya memang jarang sekali menyisir rambut, paling cuma merapikannya dengan jari, soalnya rambut yang di-smoothing sudah lurus rapi.

Rambut saya memang sudah lurus hanya lurusnya tidak sebagus orang yang berambut lurus..nngg.. gimana mendeskripsikannya ya. Ya pokoknya begitulah.
Ada sedikit perbedaan hasil rambut yang dibonding dan smoothing. Rambut hasil bonding lurusnya lebih kelihatan kaku dan terlihat tidak alami. Sementara rambut hasil smoothing lebih lembut dan lurusnya lebih alami. Kalau kamu mau rambut yang dibonding tidak lepek dan kaku mintalah pada hairstylish di salon untuk tidak mencatok rambutmu setelah proses netralisir atau proses akhir. Keringkan saja rambut dengan hairdryer tanpa dicatok lagi.

Aksi Kompor Mleduk

Aksi Kompor Mleduk

Pagi ini si “kompor mleduk” beraksi. Tapi yang mleduk bukan kompor gas Photo courtesy www.hnsa.orgya

Dua tetangga saya adu mulut sampai urat tenggorokan mereka nyaris putus. Mereka bertengkar dan saling tuduh bahwa salah satunya menjelekkan dan memfitnah yang lain. Adu mulut itu berakhir setelah para suami menenangkan dan membawa masuk istri-istrinya ke dalam rumah. Kasihan mereka, saya tahu persis keduanya bukan tipe orang yang suka bergosip apalagi menjelekkan orang lain. Penyebab mereka bertengkar karena merasa difitnah saya duga itu karena ulah para “kompor mleduk.”

Begini cara kerja para kompor mleduk di kampung tempat saya tinggal, mereka mendengar satu kabar tentang si Fulan kemudian bercerita kepada orang lain bahwa si Fulan begini begitu, cerita itu ditambah bumbu supaya sedap. Lalu kepada yang lain lagi, kompor mleduk itu bercerita dengan tambahan provokasi, dan kepada yang lain lagi cerita itu ditambah bumbu yang lain lagi. Jadilah racikan “bom” yang siap diledakkan kepada Fulan.

Ketika Jintan Hitam Masuk Perut

Ketika Jintan Hitam Masuk Perut

Tahu jintan hitam?


Jintan hitam (the Black Seed/Habbatusauda) mulanya digunakan oleh orang-orang Parsi dalam masakan dan obat-obatan mereka. Jintan hitam berasal dari kawasan Mediteranean, namun kini ia juga ditanam di Afrika Utara dan sebagian Asia seperti India. Minyak dari jintan hitam ini dijumpai dalam makam Raja Tuthankamen. Konon, jintan hitam juga digunakan oleh Cleopatra untuk kesehatan dan kecantikannya.

Jintan hitam digunakan ahli pengobatan Yunani untuk mengobati sakit gigi, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengatasi parasit usus seperti cacing. Ahli pengobatan Islam yang terkenal, Ibnu Sina di dalam bukunya menyatakan bahwa jintan hitam dapat digunakan untuk meningkatkan metabolisme dan meningkatkan semangat. Jintan hitam juga dikenal sebagai BRM (Biological Response Modifier) karena di barat ada penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak dari bijinya bersifat toksik kepada sel kanker. Penelitian ini dilakukan terhadap tikus. Penelitian ini juga menunjukkan, sel kanker yang diberi ekstrak jintan hitam dalm inkubator tidak dapat menghasilkan faktor untuk pertumbuhan (Fibroblast Growth Factor) dan protein berkolagen yang diperlukan untuk pertumbuhan tumor.

Jintan hitam  digunakan di banyak negara timur tengah untuk pengobatan alami selama lebih dari 2000 tahun. Sejak 1960 terdapat lebih dari 200 studi di universitas berbagai negara yang telah menemukan manfaat dari jintan hitam ini. Para ilmuwan di Eropa baru-baru ini menyatakan bahwa si Habbatussauda (the Black Seed) bekerja sebagai anti bakteri dan anti jamur. Para ilmuwan imunobiologi dan kanker menemukan bahwa Habbatussauda dapat merangsang sumsum tulang dan sel-sel kekebalan tubuh untuk meningkatkan produksi interferon serta melindungi sel-sel normal terhadap efek-efek virus yang merusak sel, juga menghancurkan sel-sel tumor.

Namun, ternyata tak semua orang cocok dengan kapsul jintan hitam. Saya, yang juga alergi dengan zat ginko biloba dalam obat, ternyata juga tak cocok dengan jintan hitam. Tiga hari 

Suporter Bola yang Meraja

Suporter Bola yang Meraja



Bonek - suporter Persebaya
Sebagian dari kita mungkin sangat tahu siapa itu Jakmania. Juga mafhum  apa itu Bonek.  Kedua nama itu adalah kelompok suporter pendukung klub sepakbola Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya. Lalu, kemudian, apakah Anda tahu siapa Markus Horison atau Ricardo Salampessy?

Baiklah, kalau begitu mari kita kenalan dulu. Markus Horison adalah nominator kiper terbaik Asia 2009 asal klub PSMS Medan. Satu-satunya nominator pemain terbaik dari Indonesia. Hebat, kan? Lalu Ricardo Salampessy adalah pemain dari Persipura Jayapura. Ricardo memang bukan nominator pemain terbaik  tapi ia sama-sama bermain untuk tim nasional bersama Markus.

Viking - suporter Persib
Nah, dari kilasan diatas tadi jelas bahwa para suporter klub sepakbola lebih terkenal daripada pemain sepakbola itu sendiri. Namun yang disesalkan adalah terkenalnya mereka karena berperilaku buruk, bukan karena hal baik. Selain perilaku buruk suporter ketika menonton klub kesayangannya bertanding –mengganggu lalu lintas, melempari bus umum, merusak kendaraan pribadi dan merusak stadion– adalah  bernyanyi. Nyanyian itu memang merdu dinyanyikan beramai-ramai saat pertandingan berlangsung. Tapi sayang seribu sayang, nyanyian itu penuh dengan kata-kata “anjing”, “bantai”, “bunuh”, dan lainnya, yang ditujukan untuk menghina kelompok suporter lain.

Perpanjang KTP Panjaaaang Ribetnya

Perpanjang KTP Panjaaaang Ribetnya

Saya adalah orang keseribu, atau mungkin kesejuta yang mengeluh soal repotnya mengurus KTP di negeri ini (Jakarta terutama). Yang akan saya tulis berikut ini sudah pasti sering ditulis orang, tapi saya akan tulis lagi siapa tahu malaikat menggerakkan hati para aparat pemerintah agar pengurusan KTP dipermudah dan tidak buang waktu lagi, Amin!

Pertama, untuk memenuhi syarat utama memperpanjang KTP, saya datang ke rumah sekretaris RT untuk minta surat pengantar, setelah itu saya pergi ke rumah ketua RT untuk minta tanda tangan di atas surat pengantar tadi. Baru langkah pertama saja sudah repot begini. Kenapa blanko surat pengantar tidak disimpan RT saja? Apa fungsi dari sekretaris RT sementara ketua RT hanya bertugas untuk menandatangani? Sampai disini saya diminta mengisi kas RT serelanya. Kalo ga rela gimana, pak? hehehe!

Kedua, pergi ke ketua RW untuk minta tanda tangan lagi diatas surat pengantar itu. Ndilalahnya, di lingkungan tempat tinggal saya ada kantor RW yang buka hanya pada malam hari pukul 20.00 – 21.00, telat sedikit saja harus datang lagi esok harinya. Dalam hal ini menurut hemat saya kantor RW sangat tidak perlu dan tidak berguna. Warga yang akan mengurus kelengkapan surat-surat kan bisa langsung datang ke rumah ketua RW. Lebih praktis dan langsung ketemu orang yang dituju. Sampai disini saya tidak dimintai uang sepeserpun, mungkin karena saya belagak cuek, kalau basa-basi sebentar mungkin saya harus rela keluar uang Rp 10 – 20 ribu untuk mengisi kas RW.

Senin pagi saya ke kelurahan lalu menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan. Tunggu 5 menit lalu saya dipanggil, “Balik kesini tanggal 10 ya untuk foto, nanti bawa kertas ini untuk foto,” kata seorang petugas berseragam coklat khas Pemda kepada saya.

“Tanggal sepuluh?! Kenapa butuh waktu seminggu cuma untuk foto?!

“Ini sudah prosedur, Mbak. Oh ya, biayanya Rp 15.000.”

Apa?! Cuma menyerahkan berkas dimintai uang lima belas ribu?! Alamak! Betapa terlalu kelurahan Gandaria Utara ini!  Bukan masalah nominalnya, tapi saya itu CUMA menyerahkan fotokopi kartu keluarga, KTP asli, dan surat pengantar RT/RW kok dimintai Rp 15.000 buat apa ya? Tapi saya tak mau memperpanjang urusan dengan aparat kelurahan karena saat itu sudah jam 9.15 sementara waktu kerja saya mulai jam 8.45. Untunglah dari rumah saya ke kantor kelurahan hanya butuh 5 menit jalan kaki jadi selama itulah saya mengomel dalam hati. Kalau jaraknya lebih jauh saya akan lebih banyak dosa karena akan mengomel lebih lama lagi.

Tanggal sepuluh (saat tulisan ini diedit) saya datang ke kelurahan, dipanggil untuk foto dan ambil sidik jari, setelah  itu saya menghadap ke meja si ibu tukang foto lalu dia bilang :

“Ini ada sumbangan, mau nyumbang berapa?”

Saya sekilas melihat kalau tumpukan kertas mirip buku kwitansi kecil itu adalah sumbangan PMI. Saya tak bisa perhatikan lebih jelas karena buku itu diletakkan mepet ditangan si ibu, kalau buku itu ada ditengah meja mungkin saya bisa melihat tulisan dalam buku itu lebih jelas.


Ganyang Malaysia? Gampang! Ini yang Perlu Disiapkan

Ganyang Malaysia? Gampang! Ini yang Perlu Disiapkan

Hubungan Indonesia dengan Malaysia sebenarnya ibarat api dalam sekam. Tak pernah saudara serumpun ini benar-benar akur sejak dulu. Mantan presiden Soekarno sampai berang karena dulu Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya (Sarawak dan Borneo Utara, kemudian dikenal dengan Sabah) dengan membentuk Federasi Malaysia.

Presiden Soekarno  berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris. Konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan itu sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia. Lebih lagi pada 16 September 1963 Malaysia melihat pembentukan federasi ini sebagai masalah dalam negeri dan tidak mau campur tangan orang luar. Pemimpin Indonesia melihat hal ini sebagai pelanggaran terhadap perjanjian Manila Accord (mengatur batas negara) dan sebagai bukti kolonialisme dan imperialisme Inggris.

Dan ketika demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur meningkat, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI dan merobek-robek foto
Rela Tak Rela Bermacet Ria

Rela Tak Rela Bermacet Ria

Kalau soal macet bukan Jakarta saja lho yang macet. Tokyo, Los Angeles, Sao Paolo, Bangkok, Moscow, sampai Mumbai juga macet. Bahkan di Hebei, Cina, kemacetan bisa sampai 10 hari! Wah, 10 hari!

Tapi bukan berarti kita bisa tenang-tenang saja mentang-mentang Jakarta bukan satu-satunya kota macet di dunia. Jakarta tambah macet akibat kebijakan tambal sulam yang dilakukan setengah hati pemerintah dan warganya.

Jalanan macet tentu karena banyak kendaraan yang melaju bersamaan. Separuh dari pengguna jalan itu adalah mobil pribadi. Separuhnya lagi sepeda motor, dan angkutan umum (taksi, angkot, buskota). Satu keluarga dari kalangan menengah atas di Jabodetabek umumnya memiliki lebih dari 2 mobil. Jika ada ribuan keluarga di Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi meluncurkan mobilnya setiap hari menuju Jakarta ya tentulah macet. Apalagi keluarga di Jakarta juga meluncurkan beberapa mobilnya di jalanan.
Solusi singkat mengatasi kemacetan adalah angkutan umum. Satu angkutan umum, misal bus patas AC, dapat mengangkut sampai 40 penumpang sekali jalan. Sedangkan mobil pribadi mengangkut paling banyak 7 penumpang. Namun, 90 dari 100 orang yang pernah saya tanya menolak naik angkutan umum dengan alasan :
  • Panas, gerah, ga nyaman deh.
  • Orangnya berjubel, bau asem.
  • Banyak copet.
  • Busnya suka ngetem, nyampe tempat tujuan jadi lama.
  • Busnya ugal-ugalan, salip sana-sini (sebenernya yang suka ugal-ugalan ga cuma bus aja, hehee! *Yana)
Dari alasan-alasan diatas maka orang lebih memilih naik mobil pribadi, dan itulah sebabnya tiap tahun penjualan mobil baru b ekas terus meningkat.
Untuk "membujuk" warga beralih ke angkutan umum dan mengurangi macet, pemerintah DKI sudah menyediakan bus Transjakarta. Proyek bus Transjakarta atau yang lebih akrab disebut busway ini dibuat dengan menyontoh kota Bogota di Kolombia. Kota itu sukses mengurangi kemacetan dengan meluncurkan busway dan angkutan umum  yang teringrasi dengan busway itu. Di beberapa tempat juga disediakan parkir khusus sepeda untuk mengurangi penggunaan mobil.

Lalu busway di Jakarta? Transjakarta memang laku keras, tapi pengguna mobil tetap tak beralih dan pembeli mobil juga makin bertambah. Bus Transjakarta akhir-akhir tak diminati karena jadwal kedatangan bus lama, yang mengakibatkan penumpang penuh sesak karena jalur khususnya kerap dilewati mobil pribadi sehingga bus terjebak dan arus bolak-balik bus tak lancar. Penyebab mobil pribadi melewati jalur Transjakarta adalah karena mereka tak ingin lama terjebak macet.

Gampang saja sebenarnya menyamankan angkutan umum, meski tak semudah membalik telapak tangan. Kumpulkan dulu itu pemilik-pemilik bus yang tergabung dalam Organda. Bicarakan demi kepentingan  umum, bukan kepentingan kapitalis.
Kemudian bus-bus yang ada diperbaiki, bodinya di cat ulang angkot ngetemsampai kinclong, interior dibersihkan, kursinya dibetulkan,  dan kalau perlu mesinnya diganti dengan yang lebih baik supaya tak berisik dan enak ditumpangi. Lalu sopirnya dilatih dan disuruh bikin SIM. Cuma sopir yang punya SIM  umum yang boleh membawa bus atau angkot. Hapus keberadaan sopir tembak.  Kalau mereka berniat jadi sopir bus/angkot buatlah SIM resmi. Kemudian manajemen bus harus punya aturan untuk mengatur arus perjalanan sehingga tidak ada kendaraan yang ngetem atau ngebut untuk kejar setoran.

Saya pernah naik PPD 45 jurusan Blok M - Cawang. Suspensi busnya empuk sekali, kursinya nyaman, ada kipas angin, dan untuk mereka yang berdiri ada pegangan tangan yang mudah dijangkau oleh orang pendek seperti saya
Bus itu bekas dipakai Jepang dan sudah berumur 20 tahun. Bus bekas saja nyamannya seperti itu bagaimana kalau yang baru ya. Terpujilah Jepang. Para insinyur Indonesia juga mahir membuat bus empuk dan nyaman seperti itu, cuma saja para pemilik modal tak mau menggelontorkan duit banyak untuk bikin bus seperti itu.

Tak perlu tambal sulam bikin kebijakan pembatasan kendaraan di jalan raya. Tak perlu juga melarang motor lewat jalan protokol. Tak perlu melarang metromini lewat daerah perkantoran. Kalau memang pemerintah punya kemauan membenahi sistem transportasi umum, berikan saja insentif ke para pengusaha lewat Organda. Mereka pasti senang hati membenahi armadanya.

Pemprov DKI menyediakan Rp 20 miliar untuk klub bola Persija dan Persitara, padahal sepakbola Indonesia lagi terpuruk. Mestinya Pemprov DKI juga bisa menyediakan anggaran besar untuk transportasi. Toh anggaran yang dikeluarkan akan berbuah manis dengan tak segannya orang naik angkutan  umum yang artinya kemacetan berkurang dan kesemrawutan di jalan raya hilang. Untuk soal transportasi ini negara tetangga kita Singapura bisa jadi contoh.

Tapi yang paling penting menurut hemat saya, terjadi kemacetan parah di Jakarta karena fungsi kota satelit di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi tidak berhasil. Dulu empat kota itu direncanakan akan menjadi kota satelit pendukung kegiatan kota Jakarta. Tapi faktanya empat kota itu hanya jadi pemukiman tanpa ada tempat ekonomi bisnis sehingga orang-orang Bodetabek tetap memilih bekerja di Jakarta. Akibatnya arus kendaraan menumpuk di seputaran Jakarta. Beberapa tahun lalu kita mengenal "survey" yang isinya : 
Penduduk Jakarta kalau siang 10 juta, kalau malam 8 juta saja."

Hmm, kalau tak ada keseriusan dari kita semua, terutama pemerintah yang bersangkutan, ramalan bahwa lalu lintas Jakarta tak akan bergerak pada 2014 akan terjadi. Tak usah menunggu sampai 2014, mungkin tahun depan penduduk Jakarta tak akan bisa kemana-mana karena jalanan tak bisa dilalui.