Ketika Jintan Hitam Masuk Perut

Tahu jintan hitam?


Jintan hitam (the Black Seed/Habbatusauda) mulanya digunakan oleh orang-orang Parsi dalam masakan dan obat-obatan mereka. Jintan hitam berasal dari kawasan Mediteranean, namun kini ia juga ditanam di Afrika Utara dan sebagian Asia seperti India. Minyak dari jintan hitam ini dijumpai dalam makam Raja Tuthankamen. Konon, jintan hitam juga digunakan oleh Cleopatra untuk kesehatan dan kecantikannya.

Jintan hitam digunakan ahli pengobatan Yunani untuk mengobati sakit gigi, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengatasi parasit usus seperti cacing. Ahli pengobatan Islam yang terkenal, Ibnu Sina di dalam bukunya menyatakan bahwa jintan hitam dapat digunakan untuk meningkatkan metabolisme dan meningkatkan semangat. Jintan hitam juga dikenal sebagai BRM (Biological Response Modifier) karena di barat ada penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak dari bijinya bersifat toksik kepada sel kanker. Penelitian ini dilakukan terhadap tikus. Penelitian ini juga menunjukkan, sel kanker yang diberi ekstrak jintan hitam dalm inkubator tidak dapat menghasilkan faktor untuk pertumbuhan (Fibroblast Growth Factor) dan protein berkolagen yang diperlukan untuk pertumbuhan tumor.

Jintan hitam  digunakan di banyak negara timur tengah untuk pengobatan alami selama lebih dari 2000 tahun. Sejak 1960 terdapat lebih dari 200 studi di universitas berbagai negara yang telah menemukan manfaat dari jintan hitam ini. Para ilmuwan di Eropa baru-baru ini menyatakan bahwa si Habbatussauda (the Black Seed) bekerja sebagai anti bakteri dan anti jamur. Para ilmuwan imunobiologi dan kanker menemukan bahwa Habbatussauda dapat merangsang sumsum tulang dan sel-sel kekebalan tubuh untuk meningkatkan produksi interferon serta melindungi sel-sel normal terhadap efek-efek virus yang merusak sel, juga menghancurkan sel-sel tumor.

Namun, ternyata tak semua orang cocok dengan kapsul jintan hitam. Saya, yang juga alergi dengan zat ginko biloba dalam obat, ternyata juga tak cocok dengan jintan hitam. Tiga hari 


saya mengonsumsi kapsul jintan hitam sesuai dosis yang dianjurkan yaitu sehari 4 kapsul, maksimal 6 kapsul. Pada hari pertama saya  berpikir gatal itu disebabkan detoksifikasi dari jintan hitam yang membuang racun dari dalam tubuh, seperti halnya buah pace dalam produk Tahitian Noni. Tapi ternyata pada hari keempat gatal itu malah bertambah parah dan menimbulkan bercak jelek di kulit. Akhirnya saya menghentikan konsumsi kapsul jintan hitam.

Gatal akibat tidak cocok juga dirasakan ibu dan adik saya. Jadi saya simpulkan tak semua orang cocok dengan khasiat jintan hitam. Tadinya kami yakin jintan hitam sangat berkhasiat karena dalam botolnya tertera kutipan sunnah yang menyatakan segala macam penyakit sembuh, insya Allah, oleh jintan hitam ini. Tapi ternyata memang tak semua orang cocok. Ibu dan adik saya malah berkata lebih ekstrim lagi, “Mungkin karena harganya murah jadi efeknya malah terbalik.”

Hahaha, murah? Ya, memang saya akui dibanding obat tradisional lain, jintan hitam memang murah. Satu botol isi 200 kapsul harganya Rp 33.000. Obat lain harganya bisa ratusan ribu untuk ukuran sama.

Saya tak punya gambaran ilmiah atau non-ilmiah tentang mengapa kami malah menemukan efek gatal  pada kulit jintan hitam. Padahal mestinya tidak karena di label tertulis jintan hitam juga berkhasiat mengobati eksim. Lhaa, kalau saya, misalnya, punya eksim, tentu gatal itu akan sangat berbahaya, karena bukannya sembuh, malah eksim makin menjadi-jadi. Atau mungkin karena tidak punya eksim malah jadi gatal? Ah, tidak mungkin juga.
Padahal pada botol obat itu lengkap berlabel Depkes RI dan halal MUI. Tapi ya dasarnya mungkin memang tidak cocok di badan, mau bagaimana lagi.
=======================================
Berikut adalah komentar para sobat dalam blog lama Yana di rayakawula yang di copy-paste kesini.

Alhamdulillah, anda sdh tahu jinten hitam dan pernah mengkonsumsinya paling tidak kita sdh melaksanakan sunnah Rosulullah.
Kemungkinan gatal-gatal karena terjadi proses detoksifikasi (detoks) yaitu proses pengeluaran racun atau zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh.
untuk keterangan lengkap bisa dilihat di :
http://www.ziddu.com/download/5960810/HabbatS-Buku-Saku.pdf.html
semoga ada manfaatnya dan tidak “kapok” untuk mengkonsumsi jinten hitam karena memang jinten hitam (habbatussauda) banyak manfaatnya
islamulana@yahoo.com
  1. Iya, kbnyakan sepupu dan saudara saya minum jintan hitam tiap hari. Saya sih ga kapok, tp sementara berhenti dl minum sampai ktemu produk jintan hitam yg bener2 berkualitas :)
  2. Iya, makasih ya, emailnya udah masuk ke daftar kontak kok :)
  3. trims ya….
    kemaren baru beli juga, tapi belum tau betul khasiatnya
    sebaiknya kita terus mencari tau khasiatnya, ini ada pengaruhnya dengan sugesti.
  4. alhamdulillah, meski dah lama konsumsi masih tetep lanjut! keep on healthy and fresh di badan. tapi nunggu pesenan dateng kalo pas persediaan habis tu lama……..
  5. Gatal karena jintan hitam? Tidak mungkin. Gatal terjadi karena Anda (sekeluarga) alergi dengan zat kemasan (bahan kapsul) yang digunakan membungkus jintan hitam. Coba konsumsi jintan hitam bubuk (bukan yang dalam bentuk kapsul). Semoga membantu.
  6. saya baru beberapa hari ini minum kapsul jinten hitam. di kepala saya muncul seperti bisul. pertama 1, lalu 2, sekarang 4. saya mikirnya mungkin efek detoxnya bekerja. tapi kok munculnya di kepala. tp masih saya teruskan minumnya karena belum terlalu mengganggu. dan saya rasakan wajah saya bersih. biasanya saya harus konsumsi vit-e, tp vit-e saya hentikan untuk sementara.
    di toko dekat tempat saya ada 2 macam. jinten dari (…saya kurang jelas) sama dari arab saudi. katanya seperti durian biasa dan durian monthong. yg saya minum yg biasa, isi 60′s- 17rb. sedang yg dari arab saudi 60′s-30rb. minumnya 3×2 caps.
    sekedar sharing saja. semoga bermanfaat.

0 komentar

Posting Komentar