Empat Jenis Tugas Kelompok

Empat Jenis Tugas Kelompok

Kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya tugas atau kerja kelompok sebab hal itu bagian dari menyelesaikan tugas atau persoalan dengan lebih mudah dan cepat. Ringan sama dijinjing berat sama dipikul, begitu pepatah tentang menyelesaikan pekerjaan berat bersama-sama lebih baik dari sendirian.


Meski begitu, ada orang yang menganggap kerja kelompok cuma buang waktu karena tiap orang dalam kelompok semua mau menang sendiri, lebih senang menyuruh, dan memaksakan kehendak. Jadinya yang seorang itu kadang menawarkan diri  untuk mengerjakan semua dan anggota yang lain membiayai atau menyediakan bahan yang diperlukan.

Manfaat Kerja Kelompok
  1. Melatih diri untuk tidak egois.
  2. Melatih cara berkomunikasi dengan banyak orang
  3. Melatih bekerjasama dengan berbagai macam karakter orang.
  4. Berlatih menjadi pemimpin 
  5. Mengisi kebutuhan dasar manusia untuk bersosialisasi

Kerja kelompok merupakan salah satu cara yang melatih kita menjadi pribadi yang tidak menang sendiri dan terampil dalam berhubungan dengan banyak orang. 

Walau begitu banyak juga orang yang sering melakukan kerja kelompok, tapi tetap egois, malas, suka mengatur, merasa paling pintar, dan tidak mau ikut mengerjakan tugas. Bagaimana kalau kita dapat teman tugas kelompok yang seperti itu? 

Terus, bagaimana membangun chemistry dengan teman kelompok yang tidak se-circle? Paling penting kita netralkan dulu hati dan pikiran untuk tidak merasa paling pintar dan paling benar. Selebihnya biarkan komunikasi mengalir sesuai situasi dan kondisi di dalam kelompok.

Empat  Jenis Tugas Kelompok

Ada Empat jenis tugas kelompok yaitu collaborative learning, cooperative learning, group work, problem-based learning, dan team-based learning.

1. Collaborative Activity

 

Collaborative learning sering disebut juga dengan collaborative activities atau teori pembelajaran/aktivitas kolaboratif.

Teori Pembelajaran Kolaboratif dicetuskan oleh Lev Vygotsky (1896-1934) seorang psikolog dari Uni Soviet. Lev terkenal karena membuat kerangka perkembangan psikologis anak yang disebut dengan Zone of Proximal Development.

Pada collaborative learning, semua peserta dalam kelompok mau tidak mau harus bekerja sama untuk memecahkan masalah supaya tugas mereka selesai tepat waktu. Contoh dari pembelajaran kolaboratif adalah mencocokkan, menyortir, memberi peringkat, atau memasang.

Jenis tugas kelompok collaorative learning membuat anggota kelompok harus bekerja bersama-sama dalam satu waktu. Bila tidak dikerjakan bersama dalam waktu yang bersamaan, tugas tidak akan selesai tempat waktu.

Collaborative activities bermanfaat untuk melatih keterampilan memimpin dan berkomunikasi lisan juga mengembangkan higher-level thinking atau kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi ini meliputi pembentukan konsep, penggambaran konsep, visualisasi, pemecahan masalah, berpikir kritis, berpikir praktis, aktif, dan kreatif.

2. Cooperative Activity


Cooperative activities atau aktivitas kerja sama efektif dilakukan pada kegiatan terstruktur yang dilakukan kelompok kecil terdiri dari 2-5 orang.

Yang dimaksud dengan kegiatan terstruktur adalah kegiatan yang semuanya sudah ditentukan oleh guru, dosen, manajer, supervisor, ketua RT, dan siapa pun yang memberi tugas. Tiap kelompok tinggal menjalankan apa yang jadi kewajiban dan batasan untuk menyelesaikan suatu tugas.

Cooperative activity bermanfaat untuk membangun rasa saling percaya antar anggota kelompok.

3. Problem-based Learning

 

Problem-based learning disebut juga dengan pembelajaran berbasis masalah. Ini cocok diterapkan pada sekelompok pelajar supaya mereka memahami suatu materi secara lengkap dan mendalam, caranya dengan melakukan tugas kelompok.

Sebelum bekerja berkelompok, tiap anggota kelompok harus lebih dulu membaca dan mengerti materi yang akan mereka kerjakan sebelum dicari penyelesaiannya dalam kerja kelompok.

Problem-based learning selalu berorientasi pada kelompok sehingga bermanfaat untuk melatih siswa menyisihkan waktu diluar jam sekolah untuk mengerjakan proyek kelompok mereka.

4. Team-based Learning 


Team-based learning disebut juga dengan pembelajaran berbasis tim/kelompok. 

Siswa, mahasiswa, atau siapa pun anggota kelompok diharapkan membaca dengan teliti serangkaian materi persiapan yang dapat berupa bacaan, slide presentasi, audio, atau video. Setelah itu baru menyelesaikan tugas bersama-sama dengan memadukan pengetahuan tiap anggota kelompok terhadap suatu materi.

Delapan Keuntungan jadi Anak Rumahan

Delapan Keuntungan jadi Anak Rumahan

Orang yang sering keluar rumah untuk berkegiatan dan beraktivitas dianggap orang yang punya banyak teman dan relasi. Kalau teman dan relasinya sedikit mana mungkin tiap hari ada saja kegiatannya di luar rumah.

Sebaliknya, orang yang lebih sering di rumah kuper (kurang pergaulan) dan tertutup karena tidak punya teman untuk diajak berkegiatan diluar rumah.

Bagi orang yang sering keluar rumah, entah untuk berkegiatan, ngopi-ngopi, mengerjakan tugas kuliah dan kantor, atau sekadar arisan,  jadi anak rumahan adalah sesuatu  yang membosankan dan tidak akan mereka lakukan kalau tidak terpaksa.

Alasan Orang Sering Keluar Rumah

 

1. Jadi aktivis sosial. Aktivis sosial termasuk didalamnya karang taruna, PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), Dasawisma (dawis), kelompok senam, dan perkumpulan kajian agama.

Apa beda PKK dengan Dawis? Dasawisma adalah sekelompok anggota PKK yang terdiri dari 1 ibu-ibu yang berada dalam satu RT. Dawis bisa juga dibilang sebagai kelompok terkecill dari PKK.

Kalau seseorang senang melakukan kegiatan sosial dia akan senang hati melakukan apa yang dibutuhkan masyarakat di sekitarnya. Walau tidak dibayar dan lebih sering nombok, beraktivitas sosial dapat membuatnya bahagia.

2. Rumah sepi dan tidak ada fasilitas. Biasa dialami oleh ibu rumah tangga yang suaminya kerja kantoran dan anak-anaknya sekolah dan kuliah sampai sore.

Supaya tidak gabut dan beogong sendirian, mereka biasanya shopping, saling berkunjung ke rumah teman, ikut arisan, atau sekadar ngebakso bareng sembari menunggu jadwal menjemput anak.

Anak-anak muda yang rumahnya sepi juga lebih sering keluar rumah. Apalagi kalau dirumahnya tidak ada fasilitas hiburan seperti internet, alat musik, konsol game, perlengkapan hobi, atau hewan peliharaan, jadinya mereka lebih pilih keluar rumah.

3. Rumah sempit dan ramai. Sering dialami orang yang rumahnya kecil, sempit, berada dalam gang, dan dihuni banyak orang.

Orang dengan kondisi rumah seperti itu cenderung lebih suka berada di luar rumah untuk melepas kesumpekan. Tidak jauh, mereka biasanya duduk-duduk di luar rumah untuk ngobrol dengan tetangga atau nongkrong di warung terdekat.

Menurut Very Well Mind, tinggal di rumah kecil sebenarnya membantu mereduksi stres karena rumah lebih mudah dibersihkan dan tetap rapi yang membuat perasaan jadi tenang. Akan tetapi, kalau rumah kecil itu diisi lebih dari 4 orang, apalagi dihuni bersama mertua dan ipar, maka stres lebih cepat menghampiri.

Jadi rumah kecil ideal dan nyaman bikin tenang kalau dihuni 1-2 orang, tapi kalau dihuni banyak orang malah bikin stres.

4. Keluarga kurang harmonis. Ayah, ibu, dan anak-anak yang jarang bercengkrama dan bercanda bisa dibilang kurang harmonis sebab tidak ada kedekatan di hati satu sama lain.

Bila berkumpul dirumah pun masing-masing ada di dalam kamar atau sibuk melakukan aktivitas sendiri-sendiri. Karena itu suasana rumah jadi kurang nyaman dan penghuninya ingin selalu beraktivitas diluar rumah.

Keluarga kurang harmonis bisa juga terjadi karena orang tua sering bertengkar, dan terlalu memaksakan kehendak dan sering melarang anak.

5. Jenuh bekerja. Ada banyak orang kantoran yang memilih jalan-jalan, nongki bersama teman, atau melakukan kegiatan yang memeras adrenalin ketika mereka libur kerja.

Mereka beranggapan sayang sekali waktu kalau cuma digunakan untuk tidur di hari libur. Bagi mereka me-recharge energi dan kejeuhan adalah dengan melakukan aktivitas kesukaan di luar rumah.

Delapan Keuntungan Jadi Anak Rumahan

 

Seseorang jadi anak rumahan biasanya terjadi atas kemauan dan kesadarannya sendiri. Alasannya bisa karena menikmati kesendirian, ingin meluangkan waktu bersama keluarga, atau terlalu lelah karena selalu punya circle yang toxic.

Anak rumahan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah homebody.

Sebagian besar anak rumahan berkepribadian introversion (kita biasa menyebutnya dengan introvert) dan pastinya anak rumahan berbeda dengan orang yang menghindari dunia luar karena depresi. 

Anak rumahan menyukai aktivitas yang dilakukan didalam rumah. Sedangkan orang stres dan depresi berada di rumah karena takut dan cemas berhadapan dengan orang selain keluarganya.

Berikut keuntungan jadi anak rumahan yang bermanfaat bagi kesehatan jiwa dan raga.

1. Puas melakukan eksplorasi hobi. Banyak hobi yang bisa dilakukan di rumah dengan modal alakadar seperti memasak, menulis, berkebun, membaca, mengutak-atik elektronik, berolahraga, bahkan membersihkan rumah juga termasuk hobi, lho!

Eksplorasi hobi yang kita lakukan bisa membuat kita jadi menguasai bidang tersebut. Nantinya hobi itu bisa jadi uang atau membuat kita jadi ahli yang mana keahlian itu akan dibutuhkan banyak orang.

Connect Health mengungkap bahwa melakukan hobi dapat membuat kita bahagia yang baik bagi kesehatan memtal.

2. Bisa menerapkan gaya hidup sehat. Saat berada di rumah kita bisa memasak resep baru atau mencoba resep buatan sendiri dengan bahan sederhana yang sehat tanpa vetsin, makanan kaleng. atau yang berpengawet.

Tidur yang cukup juga bisa kita terapkan saat berada di rumah untuk menjaga kesehatan.

3. Terhindar dari penuaan dini akibat paparan sinar matahari dan kosmetik. 

Walau keluar rumah mengendarai mobil yang kacanya sudah anti-UV, tapi kita masih bisa terpapar saat keluar dari parkiran atau saat matahari sedang terik-teriknya menembus kaca film mobil dan mengenai kulit kita.

4. Menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi udara. Kendaraan yang dipakai orang Indonesia masihlah yang berbahan bakar bensin yang dibuat dari fosil dinosaurus.

Bahan bakar dari fosil merupakan energi tidak terbarukan dan bisa habis dengan cepat bila semua orang boros memakainya. Dengan jadi anak rumahan, kita bisa menghemat bensin.

Related: Kenapa Ada Orang Betah Banget di Rumah?

Pun kita tidak ikut-ikutan bikin polusi dari ojek, taksi, motor, dan mobil pribadi yang kita pakai untuk keluar rumah.

5. Terhindar dari keinginan mengikuti segala tren yang sedang viral atau dikenal dengan istilah fear of missing out (FOMO).

Related:  FOMO dan JOMO Ketakutan dan Kegembiraan Atas Keterlibatan Tren Sosial

Seringkali orang yang terjebak FOMO menghabiskan waktu dan uang dengan percuma karena tidak ingin dikatakan kudet (kurang update). Anak rumahan tidak ambil pusing pada apa yang sedang tren dan viral sebab hal itu belum tentu bikin mereka bahagia.

6. Menghemat pengeluaran karena tidak perlu ngopi cantik di kafe, ngebakso, atau nongki di  mall bersama teman-teman yang bisa bikin boros.

Ada juga, sih, anak rumahan yang sering pesan GoFood dan GrabFood dibanding masak sendiri, tapi itu biasanya anak rumahan jadi-jadian atau yang sedang capek kemana-mana. Anak rumahan yang asli lebih suka memasak daripada pesan makanan.

Kalau mau sering pesan juga tidak apa-apa, yang penting pengeluaran harus selalu lebih kecil dari pemasukan. Jangan tergoda PayLater atau pinjol karena itu sama saja berutang pada rentenir.

7. Suka menerima dan menjamu tamu. Menjadi anak rumahan bukan berarti anti-sosial. Kebanyakan anak rumahan lebih senang dikunjungi daripada mengunjungi orang lain.

Anak rumahan akan senang hati mengajak orang main ke rumahnya dan menjamu mereka sebaik mungkin.

8. Menghargai hal kecil yang dilakukan orang lain. Anak rumahan sering memberi apresiasi kepada hal positif yang dilakukan orang lain seperti tersenyum pada penyapu jalan, memuji anak yang sopan, memborong dagangan penjual lampu merah, atau memberi sedekah secara spontan.

Semuanya terjadi karena anak rumahan tidak sering berada di tengah orang banyak sehingga terbiasa menghargai orang dan memperhatikan tiap detail yang menarik perhatiannya atau yang terlintas di depan matanya.

Ada orang yang tadinya senang beraktivitas di luar rumah kemudian jadi anak rumahan. Ada juga yang tadinya anak rumahan sekarang jadi gampang bosan di rumah dan lebih suka bepergian. 

Jadi tidak selamanya seseorang jadi anak rumahan terus dan tidak selalu orang yang suka keluyuran tidak bisa jadi anak rumahan. Semua tergantung kondisi orang dan keluarga yang bersangkutan.

Post-holiday Blues dan Cara Menghindari Galau yang Cemas Sepulang Liburan dan Kembali ke Rutinitas

Post-holiday Blues dan Cara Menghindari Galau yang Cemas Sepulang Liburan dan Kembali ke Rutinitas

Liburan bermanfaat untuk kesehatan mental karena mengembalikan kesegaran pikiran, mencegah stres, dan menciptakan rasa bahagia. Rasa capek sepulangnya liburan pun wajar karena ada banyak hal yang kita lakukan diluar rutinitas meski kita cuma liburan di rumah saudara atau sekadar pulang kampung. 

Penyebab Lelah Sepulang dari Liburan

 

1. Mengepak dan mengeluarkan baju dari koper. Mengeluarkan baju-baju dari lemari dan menyusunnya di koper butuh tenaga dan waktu ekstra, terutama buat ibu yang tidak punya pekerja rumah tangga (PRT).

Selain baju kita juga harus menyiapkan peralatan mandi, skin care, dan obat-obatan. Semua itu bisa bikin kita capek bahkan sebelum berangkat liburan.

2. Berkeliling ke tempat baru. Biasanya kita cuma jalan kaki dari kampus atau kantor ke terminal terdekat atau ke pangkalan angkot dan ojek.

Saat liburan kita lebih banyak jalan kaki mengelilingi tempat wisata, cari rumah makan, ke tempat parkir, kembali ke hotel, atau mencari oleh-oleh dan suvenir.

Capek juga akan terasa kalau kita pergi ke tempat liburan mengendarai mobil pribadi. Sudah lelah nyetir, masih juga harus jalan kaki kesana-kemari.

3. Baju kotor dan membereskan barang liburan. Setibanya di rumah pulang dari liburan kita masih harus mencuci baju kotor dan membereskan isi koper. 

Enak kalau kita punya pekerja rumah tangga tinggal minta tolong, kalau tidak punya, ya, harus kita kerjakan sendiri.

Lelah Normal dan Lelah yang Bikin Stres

Semua capek fisik yang kita rasakan amat wajar terjadi. Namun selain capek normalnya kita juga merasakan kepuasan batin dan kesenangan hati karena telah mengalami liburan yang mengembalikan kesegaran otak.

Sekembalinya dari liburan kita amat merasa lebih semangat dan siap menjalani rutinitas sehari-hari seperti biasa.

Normalnya rasa bahagia sepulang dari liburan masih menempel beberapa hari setelah kita melakukan aktivitas rutin. Hal itu membantu mental kita lebih sehat menghadapi kemumetan yang terjadi selama menjalani rutinitas.

Akan tetapi kalau capek itu disertai rasa stres, tidak siap kembali ke rutinitas, cemas berlebihan menghadapi aktivitas harian, dan ingin liburan terus, maka harus diwaspadai sebab kita bisa saja kena post-holiday blues.

Apa Sebenarnya Post-holiday Blues?

 

Post-holiday blues (perasaan galau sepulang liburan) disebut juga dengan post-vacation syndrome atau sindrom pascaliburan. Post-holiday blues adalah kelelahan mental dan kecemasan yang terjadi sepulangnya dari liburan karena tidak ingin kembali ke rutinitas harian. Lelah mental dan kecemasan ini bisa mencetus stres dan depresi.

Munculnya post-holiday blues bisa terjadi karena:

1. Sudah stres lebih dulu sebelum liburan. Itu terjadi bisa karena pekerjaan, aktivitas harian, atau masalah lain. yang tiba-tiba datang atau belum selesai.

Selama liburan kita jadi tidak menikmati dan malah menganggap liburan itu sia-sia karena toh kita akan menghadapi tekanan rutininas lagi sepulangnya dari liburan.

2. Tidak ada yang membantu membereskan sisa liburan. Rumah yang ditinggal beberapa hari sudah pasti agak kotor karena tidak disapu dan dipel seperti biasa.

Hewan peliharaan juga perlu diberi makan dan kotorannya dibersihkan. Belum lagi tanaman juga mulai layu. Baju-baju kotor dalam koper harus dikeluarkan dan dicuci, perlengkapan dan peralatan pribadi keluarga juga harus dibereskan.

Ini umumnya dialami oleh ibu yang tidak punya pekerja rumah tangga (PRT) dan anggota keluarga yang lain tidak bisa membantu karena punya kesibukan masing-masing.

3. Bercampurnya urusan pekerjaan dengan liburan. Pekerja kantoran yang cuti tidak disaat hari raya agama atau hari besar nasional kadang tidak bisa masih mengerjakan urusan kantor karena deadline atau tidak ada yang menggantikan.

Supaya Tidak Stres Sepulang dari Liburan

 

Kita bisa menghindari post-vacation blues atau post-holiday syndrome dengan cara menyiapkan dan memastikan pekerjaan atau urusan yang harus selesai sebelum liburan betul-betul selesai.

1. Selesaikan pekerjaan dan urusan yang bisa diselesaikan sebelum liburan. Jangan sampai pekerjaan menumpuk lebih banyak. Selesaikan yang bisa diselesaikan sebelum liburan.
 
Selesaikan juga urusan pribadi dan jangan tunda penyelesaiannya berlarut-larut sampai pulang liburan.

Liburan biasanya direncanakan jauh-jauh hari jadi kita bisa memprioritaskan mana pekerjaan atau urusan yang harus selesai dan mana yang memang harus diselesaikan sepulang liburan.

2. Bersihkan dan bereskan rumah sebelum berangkat. Pastikan rumah atau kamar pribadi rapi dan bersih supaya waktu pulang liburan kita tidak stres melihat tumpukan sampah dan debu yang menempel di ruangan.
 
3. Membagikan foto dan video saat liburan ke WhatsApp atau media sosial. Ini bisa membuat kita mengingat kembali saat-saat menyenangkan ketika liburan.
 
Dengan begitu kita bisa hati senang lebih lama walau liburannya sudah lewat dari sepekan, bahkan sebulan.
 
4. Segera bereskan baju kotor dan kembalikan koper ke tempat semula. Menunda mencuci baju kotor dan membereskan perlengkapan liburan cuma bikin tambah lelah.

Hindari post-vacation blues dengan secepatnya membereskan segala baju kotor, suvenir, perlengkapan liburan, dan peralatan pribadi. Dengan begitu kita masih punya waktu luang sebelum kembali ke rutinitas.

5. Sediakan waktu santai sebelum menjalani aktivitas harian dan rutinitas pekerjaan. Misal kita kembali kuliah atau kerja di hari Senin, pulanglah liburan 2-3 hari sebelum Senin.
 
Waktu senggang itu kita gunakan untuk membereskan barang-barang liburan, menyiapkan keperluan kuliah atau kerja Senin, dan istirahat dari liburan yang melelahkan fisik.

Jadi di hari Senin kita sudah betui-betul segar dan semangat setelah berlibur melepas penah dari kejenuhan sehari-hari.

Related: Perjalanan Pulang Terasa Lebih Cepat Karena Return Trip Effect


Liburan mestinya jadi momen menyenangkan yang membawa kesan dan membuat hati senang. Kalau pulang liburan kita stres dan malah depresi Healthline menyebut kita mungkin punya masalah mental yang tercetus dari liburan tersebut.

Kalau sudah begitu sebaiknya kita ngobrol dengan orang terdekat atau psikolog supaya kesehatan mental kita terjaga.
Alasan Orang Selalu Buka Jastip Kemana pun Pergi

Alasan Orang Selalu Buka Jastip Kemana pun Pergi

Pernah titip makanan atau barang dari teman yang sedang liburan ke luar kota atau luar negeri? Harganya lebih murah atau malah lebih mahal daripada beli di toko resmi di kota kita? 

Kalau untuk barang branded seperti tas, sepatu, baju, atau makanan khas seperti coklat Belgia atau kopi Korea, beli lewat jastip (jasa titipan) memang lebih murah karena tidak kita tidak keluar uang untuk pajak. Pun tidak harus terbebani sewa toko dan gaji karyawan yang dibebankan ke harga jual.

Pajak akan dibebankan ke penjual jastip kalau harga barang yang dia bawa melebihi ketentuan dari bea cukai.

Beda Jastip dengan Personal Shopper

 

Pelopor personal shopper yang terkenal sejak 2006 yaitu Miss Jinjing yang bernama asli Amelia Masniari. Berawal dari kesukaannya jalan-jalan dan belanja ke luar negeri, Miss Jinjing kemudian sering dimintai tolong oleh selebritas dan ibu-ibu pejabat untuk membelikan mereka aneka barang bermerek terkenal di luar negeri.

Amelia juga membuat blog yang berisi panduan jalan-jalan dan berbelanja saat liburan ke luar negeri. Dari situlah kemudian dia membuat buku berjudul "Miss Jinjing: Belanja Sampai Mati" yang membuat namanya makin terkenal.

Personal Shopper berbelanja sesuai pesanan dari perorangan atau beberapa orang yang ada dalam satu circle saja. Jadi dia hanya berbelanja kalau ada pesanan dan tidak menawarkan jastip ke banyak orang secara random (acak) seperti halnya penyedia jastip.

Personal shopper harus mampu membelikan apa saja barang yang diminta klien walau di ujung dunia sekalipun. Dia juga harus paham barang yang hendak dibelinya sehingga bisa memberikan masukan kepada klien. Mulai dari material yang digunakan dan cara barang itu dibuat apakah handmade atau buatan mesin pabrik.

Sedangkan penyedia jastip tidak harus paham sedetail itu, karena dia hanya membelikan barang/makanan sesuai yang dia tawarkan. 

Penyedia jastip juga membelikan barang untuk orang dari berbagai kalangan dan siapa saja yang tertarik membeli dari jastipnya. Makanya dia biasa membeli makanan atau barang dalam jumlah banyak di satu waktu.

Kalau personal shopper tidak, karena dia berbelanja hanya untuk orang-orang dan circle tertentu. Barang yang dibelinya bisa saja cuma satu item atau sekaligua banyak tergantung keinginan klien yang menggunakan jasanya.

Related: Jadi Personal Shopper Mau Profesional atau Asal-asalan?

Orang-orang atau circle yang menggunakan jasa personal shopper banyak yang tidak ingin diketahui umum kalau dia membeli suatu barang atau makanan di luar negeri. Jadi personal shopper harus menjaga kerahasiaan kliennya.

Lalu kita penasaran, kenapa ada orang yang open jastip kemana pun mereka pergi? Yang dimaksud orang disini adalah individu yang sering plesiran sekaligus terima jastip, bukan perusahaan atau biro jasa khusus jastip.

Ini alasan orang selalu buka jastip kemana pun pergi.

1. Hobi Belanja

 

Alasan ini dimiliki semua individu yang buka jasa titip saat mereka sedang liburan atau bepergian menjenguk saudara di luar kota atau luar negeri.

Dengan buka jastip, hobi belanja mereka tersalurkan tanpa banyak menguras dompet. Malahan mereka bisa dapat untung karena pembeli jastip juga membayar biasa jasa. Biaya jasa itu kalau dikumpulkan besarnya bisa menutupi ongkos transportasi.

2. Menghemat Biaya Transportasi

 

Pada jastip kecil-kecilan seperti makanan dan oleh-oleh di kota yang tidak jauh, ongkos transport baik bensin mobil pribadi atau karcis bus, bisa tertutupi dari jastip. 

Hanya saja supaya biaya transportasi tertutupi dari jastip, kita harus beli makanan atau oleh-oleh dalam jumlah banyak. Kalau yang nitip cuma 5-6 orang, ya, ga nutup. Minimal 30, syukur-syukur 50 orang.  

Jadi ada orang yang buka jastip kemana pun pergi untuk menghemat biaya transportasi.

3. Cari Tambahan Penghasilan


Jastip memang termasuk usaha yang menguntungkan walau kita harus modal duit lumayan banyak sebelum pembeli membayarnya dengan cara cash on delivery (COD) atau transfer.

Kadang ada orang yang sengaja datang ke kota atau luar negeri hanya untuk open jastip bukan sekalian liburan atau menjenguk keluarga. Itu karena mereka memang cari tambahan penghasilan dari bisnis jastip.

4. Eksplorasi ke Tempat Baru 

 

Ada beberapa orang penyedia jastip yang sengaja menawarkan barang atau makanan yang harus dibeli di tempat-tempat yang belum pernah dia datangi. Tujuannya untuk eksplorasi ke tempat-tempat baru.

Jadi kalau ada yang ingin beli barang atau makanan yang sedang viral, penyedia jastip yang ingin mengeksplorasi tempat baru akan senang hati menerimanya.

5. Mencari Tantangan

 

Membawa banyak barang yang dibeli dari kota tujuan bukanlah perkara gampang. Mobil jadi penuh, apalagi kalau naik motor. Belum lagi kalau kita sambil liburan dengan anak-anak yang masih dibawah umur.

Selain harus mengawasi anak-anak, kita juga harus mengurusi barang dan makanan jastip.

Lebih lagi kalau beli jastip di luar negeri kita harus membayar biaya kelebihan bagasi, dan memasukkan barang ke koper juga perlu waktu. Makanya jastip termasuk kegiatan yang memacu adrenalin, apalagi kalau sampai berurusan dengan bea cukai kalau kita membawa berkilo-kilo barang jastip melebihi ketentuan.

Mengutip dari situs Bea Cukai, barang jastip dikategorikan sebagai barang pribadi dan bebas pajak bila nilainya tidak melebihi $500 per orang. Nilai barang jastip yang melebihi $500 per orang dikenakan bea masuk.

Misal kita bawa barang jastip tas Hermes yang harganya $5.000, maka kita harus bayar bea masuk setelah dikurangi nilai bebas pajak $500 tadi.

Jastip adalah bisnis yang cocok dijalan orang yang senang bergaul, bepergian, dan belanja. Meski begitu tidak semua orang yang suka belanja cocok jadi penyedia jastip, sebab mereka belanja untuk kesenangan pribadi tanpa ingin direpoti oleh banyak pesanan dan mengirim pesanan tersebut.

Kenapa Orang Indonesia Tidak Bisa Berenang Padahal Tinggal di Negara Air?

Kenapa Orang Indonesia Tidak Bisa Berenang Padahal Tinggal di Negara Air?

Indonesia adalah negara kepulauan yang punya 17.024 pulau yang namanya sudah dibakukan dan tercatat koordinatnya. Pencatatan nama baku dan koordinat belasan ribu pulau tersebut terakhir diperbarui oleh Badan Informasi Geospasial pada tahun 2022.

kenapa orang Indonesia tidak bisa berenang padahal tinggal di negara air

Dengan begitu negara kita punya garis pantai sepanjang 99.083 kilometer pada tahun 2021. Ini menjadikan Indonesia negara nomor dua yang punya garis pantai terpanjang di dunia setelah Kanada. Panjang garis pantai Kanada mencapai 202.000 kilometer.

Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan saat terjadi air pasang tertinggi. Panjang garis pantai sebuah negara diukur mengelilingi seluruh pantai yang ada di kawasan tersebut.

Maka tidak heran kalau luas perairan Indonesia mencapai 6,32 juta km per segi. Sementara itu luas daratan Indonesia hanya 1,91 juta km per segi. Ini berarti Nusantara memang negara air karena perairannya lebih luas dari daratan.

Namun mengapa banyak penduduk Indonesia yang tidak bisa berenang padahal negaranya dikelilingi air berbentuk negara kepulauan? 

Ini penyebab orang Indonesia banyak yang tidak bisa berenang versi emperbaca.com.

1. Dipaksa Penjajah Jadi Negara Agraris

 

Selain kaya akan sumber daya laut, tanah Indonesia juga amat subur. Kalau kata Koes Plus, lempar kayu saja jadi tanaman. Tujuan utama penjajah (Belanda, Portugis, Inggris, Jepang) adalah merampok hasil bumi Indonesia untuk dibawa ke negaranya.

Penjajah Inggris bahkan juga merampok emas berton-ton dari Keraton Yogyakarta. Karena itu rakyat Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatra, menjadi negara agraris karena telah dipaksa bercocok tanam terus-terusan selama 350 tahun dalam cengkeraman penjajah.

Akibatnya kita melupakan laut. Ikan dan kekayaan laut kita banyak dicuri negara lain karena tidak menganggap diri sebagai negara bahari melainkan negara daratan.

Jadinya banyak orang Indonesia tidak bisa berenang karena menganggap diri orang darat dan tidak menganggap kalau bisa berenang itu penting.

2. Malu Pakai Baju Renang

 

Cara supaya bisa berenang adalah kita harus latihan di kolam renang. Seringkali orang Indonesia, terutama perempuan, nyemplung ke kolam mengenakan baju biasa (kaus dan celana panjang) bukan baju renang.

Mereka tidak pakai baju renang karena malu terlihat lekukan tubuhnya. Baju renang dibuat dari bahan lycra, polyester, dan nilon yang memang tidak menyerap air sehingga tidak menghambat gerakan di air, tapi karena itulah baju renang juga menempel lekat di tubuh terutama saat kita berada di air.

Sementara itu, baju biasa yang kita pakai sehari-hari biasanya terbuat dari campuran katun dan ketika kena air akan berat ditubuh karena baju itu menyerap air. Baju yang menyerap air akan berat dipakai dan menghambat gerakan di air. 

Itulah sebabnya banyak kolam renang mewajibkan seluruh tamu memakai baju renang supaya risiko tenggelam akibat kelelahan memakai baju yang berat bisa dihindarkan.

Kolam renang yang sering terpapar baju berbahan katun juga lebih rentan tersumba sehingga mengganggu sirkulasi air.

Kemudian selain malu pakai baju renang di kolam renang. Para perempuan juga enggan dilatih pelatih laki-laki sementara di tempat tinggal mereka belum ada pelatih renang perempuan.

3.Tidak Ada Kolam untuk Latihan


Ada daerah yang punya banyak kolam renang umum dan ada yang tidak. Di kecamatan tempat admin emperbaca,com tinggal di Kabupaten Magelang ada 6 kolam renang umum. Sedangkan di kecamatan lain satu pun belum tentu ada.

Kalau tidak ada kolam renang lantas bagaimana orang mau latihan berenang? Kecuali mereka tinggal di pesisir pantai atau di laut seperti suku Bajo.

4. Terlalu Takut Tenggelam

 

Di banyak kolam renang banyak kita temui orang dewasa hanya mengapung-apung ringan di kolam dangkal atau hanya menemani anak-anak mereka berkecipakan di air. Selain karena malu (sudah dewasa, kok, main air) tidak sedikit orang dewasa yang takut tenggelam.

Padahal kalau tidak nyemplung, bagaimana mau mencontohkan atau mengajarkan anak berenang.

Soal takut tenggelam sebenarnya dengan udara di paru-paru manusia bisa mengapung dengan sendirinya bila tidak sengaja tenggelam di koam renang. Bahkan bila tenggelam di sungai berarus atau laut pun kita masih bisa mengapung tanpa pelampung untuk menjaga kepala tetap diatas air guna menghirup oksigen.

Karena terlalu takut tenggelam itulah, banyak orang memilih olahraga lain karena berenang yang dianggap terlalu berisiko.

5. Mitos Laut

 

Tidak sedikit mitos yang berasal dari laut, contohnya di pantai selatan yang dipercaya jadi tempat tinggal Nyi Roro Kidul atau Ratu Laut Selatan. 

Selain itu ombak di laut selatan memang besar dan tinggi karena berada di Samudera Hindia yang merupakan samudera terbesar ketiga di dunia. Perairan di samudera berair hangat itu juga labil dan relatif tidak bisa diprediksi seperti samudera-samudera lainnya.

Titik terdalam atau palung Samudera Hindia berada di kedalaman 7.725 meter terletak di Laut Jawa. Jadi kalau ada makhluk hidup yang tenggelam diatas palung (lekukan panjang dan sempit di dasar laut) sangat mungkin tidak bisa naik lagi karena keburu meninggoy.

Karena bayangan akan seramnya laut itulah, banyak orang Indonesia yang senang ke pantai, tapi cuma main-main di pasir, berjemur, dan foto-foto sambil menikmati deburan air dibawah teriknya matahari.

Kalau lautnya tenang seperti Selat Sunda atau Selat Bali mungkin banyak orang yang mau berenang, ya. Kalau di samudera, kan, gelombangnya tinggi dan arusnya kuat.

Deklarasi Djuanda, ZEE, dan Negara Kepulauan


Berkaitan dengan nama Samudera Hindia, Badan Informasi Geospasial sedang memperjuangkan perubahan nama Samudera Hindia menjadi Samudera Indonesia.

Nama Samudera Indonesia sendiri berasal dari presiden RI Ir. Soekarno untuk menyebut bagian lautan dari Samudera Hindia yang masuk ke dalam wilayah kedaulatan Indonesia. Bagian ini luasnya 200 mil atau yang disebut dengan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Bung Karno memperkenalkan nama Samudera Indonesia untuk menandai wilayah laut dan ZEE milik Indonesia yang kemudian diakui dunia internasional dalam Deklarasi Djuanda tahun 1957.

Isi Deklarasi Juanda adalah: "Bahwa semua perairan di sekitar, diantara, dan yang menghubungkan pulau-pulau yang masuk daratan NKRI adalah bagian-bagian yang tak terpisahkan dari wilayah yurisdiksi Republik Indonesia".

Pada 1982, Konvensi Hukum laut PBB ke-III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982) mengakui deklarasi itu. Barulah kemudian muncul Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 untuk mempertegas aturan dari PBB yang menyatakan Indonesia negara kepulauan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "13 Desember 1957, Deklarasi Juanda Jadi Titik Balik Kelautan Indonesia", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2018/12/13/10262121/13-desember-1957-deklarasi-juanda-jadi-titik-balik-kelautan-indonesia.


Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

ZEE sebenarnya sudah diterima banyak negara pada 1976 di mana negara-negara kepulauan sangat diuntungkan dengan adanya ZEE sejauh 200 mil dari pantai terluar. Namun baru diakui secara internasional pada 1982 dalam Konvensi Hukum laut PBB ke-III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982) yang mengakui deklarasi Djuanda dan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang diminta Indonesia.

Setelah diakui dunia, kemudian terbit UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 untuk mempertegas aturan dari PBB yang menyatakan Indonesia negara kepulauan.

Sebagai penduduk di negara kepulauan apakah ada kewajiban bagi penduduknya untuk bisa berenang? Kan, tidak. Namun ada baiknya anak-anak sudah dilatih berenang sedari kecil, sebab negara kita dikelilingi air.

Orang dewasa pun tidak usah malu belajar berenang. Minimal untuk mitigasi terutama kalau tinggal di daerah rawan banjir seperti Jakarta.

Lagipula sangat masuk akal rakyat yang tinggal di negara yang dikelilingi air punya kemampuan berenang-walau hanya sekadar mengapung dan mempertahankan kepala diatas air-dibanding rakyat yang tinggal di negara padang pasir.

Tugas Pengurus Komite Sekolah Sesuai Permendikbudristek 75/2016

Tugas Pengurus Komite Sekolah Sesuai Permendikbudristek 75/2016

Di satu sekolah ada yang namanya Paguyuban Kelas dan Komite Sekolah.

Paguyuban Kelas beranggotakan semua orang tua/wali siswa yang ada di kelas tersebut. Paguyuban Kelas ini dibentuk berdasarkan Permendikbud No. 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan.

Related: Tugas Ketua Paguyuban Kelas, Fungsi, dan Efek Sosialnya

Bila Paguyuban Kelas mengurus kebutuhan pembelajaran dan menyalurkan aspirasi orang tua hanya di satu kelas, maka Komite Sekolah mengurus kebutuhan sekolah untuk memajukan kualitas pendidikan di sekolah secara keseluruhan.

Kenapa harus ada Paguyuban Kelas dan Komite Sekolah? Sebab kepala sekolah dan para guru tidak bisa sekaligus mengawasi jalannya pendidikan di sekolah dan mencari dana sambil melakukan kegiatan belajar-mengajar. 

Adanya Paguyuban Kelas dan Komite Sekolah berguna untuk mengawasi, memberi masukan kepada guru dan kepala sekolah bila diperlukan, dan memenuhi kebutuhan tiap kelas dan sekolah yang bersangkutan.

Kapan Komite Sekolah Terbentuk?

 

Komite sekolah sudah ada sejak Kurikulum 2004 diberlakukan. Kurikulum 2004 disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Komite sekolah waktu itu dibentuk berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Kemudian pada 2006 KBK disempurnakan dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulum dalam KTSP dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. 

Sementara itu, Dewan Pendidikan merupakan lembaga yang ditetapkan berdasarkan musyawarah dari pejabat daerah setempat, komisi pendidikan pada dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), pejabat pendidikan daerah, kepala sekolah, tenaga pendidikan, perwakilan orang tua peserta didik, dan tokoh masyarakat. Dewan Pendidikan menetapkan kebijakan sekolah berdasarkan berbagai tentang pendidikan yang berlaku. 

Selanjutnya Komite Sekolah menetapkan visi, misi dan tujuan sekolah dengan berbagai implikasinya terhadap program kegiatan operasional untuk mencapai tujuan sekolah.

Kemudian kurikulum berganti jadi Kurikulum 2013 (K13) dan terbit Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 yang menguatkan peran Komite Sekolah dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan oleh satuan pendidikan. 

Permendikbud ini merevitalisasi peran dan fungsi Komite Sekolah agar dapat menerapkan prinsip-prinsip gotong royong, demokratis, mandiri, profesional, dan akuntabel.

Tugas Ketua Komite Sekolah dan Pengurus Komite Sekolah


Menurut Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 75 Tahun 2016 tugas Komite Sekolah adalah sebagai berikut.

1. Memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan.

Terkait didalam adalah memberi pertimbangan terkait hal:

  1. Kebijakan dan program sekolah, termasuk bila sekolah perlu mengadakan ekstrakurikuler tertentu yang banyak diminati siswa.
  2. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah/Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
  3. (RAPBS/RKAS)
  4. Kriteria kinerja sekolah
  5. Kriteria fasilitas pendidikan di sekolah, misalnya merenovasi perpustakaan dan menambah koleksi bukunya.
  6. Kriteria kerjasama sekolah dengan pihak lain, misalnya mengadakan kampanye anti-bullying. atau kampanye bebas narkoba di sekolah.

2. Menggalang dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari masyarakat baik perorangan/organisasi/dunia usaha/dunia industri maupun pemangku kepentingan lainnya melalui upaya kreatif dan inovatif. 

Upaya kreatif dan inovatif yang dimaksud harus memenuhi kelayakan, etika, kesantunan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Jadi tidak boleh dengan cara memaksa, mengintimidasi, dan lainnya yang tidak sesuai etika kelayakan dan kesantunan.

Penggalangan dana dilakukan bila sekolah membutuhkan dana untuk membayar honor guru, mengupah penjaga sekolah, membayar pelatih ekstrakurikuler, atau menambah fasilitas. Sekolah bisa mengajukan permohonan dana ke Komite Sekolah bila dana BOS tidak cukup.

Kemudian Komitelah yang akan menggalang dana dari berbagai pihak, terutama orang tua, supaya kebutuhan sekolah tersebut terpenuhi.

Sekolah sendiri, terutama negeri, tidak boleh meminta sumbangan uang kepada orang tua/wali siswa sebab itu akan jadi pungutan. Pungutan dala bentuk apa pun dilarang oleh Kemendikbudristek. Jadi yang boleh menggalang dana untuk kebutuhan sekolah hanyalah Komite Sekolah.

3. Mengawasi pelayanan pendidikan di sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pelayanan disini bisa berarti cara guru mengajar, mutu makanan di kantin, kualitas pelatih ekstrakurikuler, dan atau ketersediaan seragam dan alat tulis di koperasi sekolah.

4. Menindaklanjuti keluhan, saran, kritik, dan aspirasi dari peserta didik, orangtua/wali, dan masyarakat serta hasil pengamatan Komite Sekolah atas kinerja sekolah.

Pada poin ini Komite Sekolah dapat ditafsirkan menjadi jembatan bagi siswa, orang tua/wali siswa dengan sekolah, termasuk mencari jalan keluar terbaik bila ada permasalahan dan keluhan terhadap sekolah.

Masyarakat yang keberatan dengan sekolah yang siswanya sering tawran juga bisa mengaspirasikannya ke Komite Sekolah.

Masa Jabatan Pengurus Komite Sekolah

 

Permendikbud No. 75/2016 memberi aturan masa jabatan pengurus Komite Sekolah selama tiga tahun dan dapat dipilih lagi untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

Itu berarti masa jabatan ketua, wakil,  sekretaris, bendahara, dan semua pengurus Komite Sekolah paling lama enam tahun saja. Kalau lebih dari enam tahun berarti melanggar Permendikbud No. 75/2016.

Akan tetapi seseorang bisa saja jadi pengurus Komite Sekolah selama 10-13 tahun berturut-turut karena diangkat dari unsur berbeda-beda.

Misal, awalnya dia diangkat dari perwakilan orang tua siswa selama enam tahun selama anaknya ada di kelas 1-6 SD. Kemudian tiga tahun berikutnya dia diangkat dari unsur tokoh masyarakat dan dilanjutkan sampai 3 tahun berikutnya.

Itu berarti dia sudah 12 tahun ada di satu sekolah sebagai pengurus Komite Sekolah. Seseorang yang sudah terlalu lama memegang jabatan sosial seperti itu rentan berada dalam konflik kepentingan atau memanfaatkan posisinya untuk menguntungkan diri dan kelompoknya.

Apalagi Komite Sekolah termasuk kerja sosial yang tidak dapat upah apalagi gaji, jadi amat mungkin kalau dia tidak bisa menghindari menggunakan posisinya demi memperoleh keuntungan finansial.

Pro Kontra Keberadaan Komite Sekolah


Apa yang didapat bila seseorang jadi pengurus Komite Sekolah? Paling mungkin adalah prestige atau gengsi dan status sosial. Dia akan dipandang sebagai orang penting di sekolah dan dihormati oleh guru dan orang tua/wali siswa.

Makanya kalau yang bersangkutan menyanggupi jadi ketua, wakil, atau pengurus komite sekolah, seyogyanya dia berkomitmen menjalankan tugas dan fungsinya demi kepentingan nama baik sekolah, peserta didik, dan guru di sekolah tersebut.

Walau rentan berhadapan dengan konflik kepentingan, sebisa mungkin seseorang tidak menyalahgunakan jabatan sosialnya sebagai Komite Sekolah untuk mengambil keuntungan pribadi.

Selain itu bila melakukan tugas dengan baik tanpa memanfaatkan jabatannya sebagai pengurus Komite Sekolah, yang bersangkutan insyaallah dapat pahala dari amal ibadahnya membantu sekolah. 

Pada Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang sedang digodok DPR-RI, ada usulan menghapus Komite Sekolah karena dianggap arogan dan hanya mengumpulkan uang. 

Namun penghapusan Komite Sekolah masih diwarnai pro dan kontra karena keberadaannya dinilai masih dibutuhkan untuk mengawasi jalannya pendidikan di tiap satuan pendidikan.

Masyarakat dapat mengajukan usul pada RUU Sisdiknas lewat situs Kemdikbudristek di SINI.

Iklan Gila-gilaan: Penyebab Orang Malas Baca Blog

Iklan Gila-gilaan: Penyebab Orang Malas Baca Blog

Orang malas baca blog tidak melulu karena rendahnya minat baca. Penempatan iklan yang gila-gilaan dan ada di tiap paragraf jadi penyebab utama orang malas baca blog.

Sudah iklannya menutupi artikel, tiap kali kita klik muncul iklan pop-up. Sudah muncul pop-up kita dibawa lagi ke situs  lain. Alhasil niat mau baca info di blog kita malah nyasar kemana-mana. Sangat mengganggu dan menghabiskan waktu, menghabiskan kuota juga.

Maka kita kemudian memasang adblocker. Para pembaca memasang adblocker bukan untuk menghalangi blogger mencari  uang yang didapat dari iklan, tapi demi kenyamanan membaca karena mereka benar-benar butuh info dan hiburan yang ada di blog itu.

Related: Beda Content Writer dan Blogger yang Tidak Sama dengan Wartawan

Tidak kurang akal untuk menghalau adblocker, para blogger kemudian minta pengunjung mematikan adblocker dengan alasan, "Blog dibuat pake waktu dan tenaga, jadi biarkan kami menyuguhi iklan segunung.supaya kami dapat penghasilan." Kasarnya begitu, ya.

Jadinya seperti makan simalakama, deh.

Pengunjung blog yang memakai adblocker terbebas dari iklan yang mengganggu, tapi blogger jadi minim penghasilan karena iklannya tidak tayang di layar pengunjung tersebut. Akan tetapi, kalau blogger pakai script anti-adblock, pengunjung bisa saja membatalkan kunjungannya ke blog tersebut dan mencari blog lain yang iklannya dapat ditolerir.

Masa Jaya Blog dan Blogger


Blogger disebut juga dengan narablog atau diserap kedalam bahasa Indonesia jadi bloger, mengalami masa kejayaan sebelum adanya medsos, yaitu tahun 2005-2015. Di masa itu sudah ada medsos seperti Friendster, MySpace, dan Facebook. Twitter juga sudah ada. Namun medsos waktu itu belum jadi gaya hidup dan baru sedikit orang yang jadi seleb medsos dan influencer.

Di masa jayanya, orang yang punya blog rasanya keren banget. Sama kerennya dengan punya puluhan ribu follower di masa sekarang dan dapat duit dengan meng-endorse produk dan jasa,

Kini masa jaya blog sudah lewat. Orang sudah banyak yang meninggalkan blog dan kalaupun ingin ngeblog, mereka pilih blog publik daripada bikin blog sendiri yang memeras waktu, tenaga, dan biaya.

Related: Menulis di Blog Pribadi atau Blog Publik? Ini Perbandingannya

Blog publik seperti Kompasiana, IDN Times, Terminal Mojok, Seword dan lainnya memberi bayaran pada para penulis konten yang mencapai syarat tertentu. Inilah yang jadi daya tarik orang menulis di blog publik selain dari kepraktisannya.

Maka wajar saja kalau menurut konsultan marketing ConvertKit orang yang masih melakoni profesi sebagai blogger adalah mereka yang berusia 35-44 tahun. Mereka sudah tahu apa itu blog dan bisa membedakannya dengan situs berita, forum, medsos, dan sumber informasi lain yang ada di internet.

Penempatan Iklan 

 

Makin banyak blogger memasang iklan, secara hitung-hitungan kasar makin besar pula penghasilannya karena probabilitas orang akan mengklik iklan-baik sengaja atau tidak-juga lebih besar.

Namun faktanya makin banyak iklan yang tidak tayang karena pengunjung menggunakan adblocker. Selain itu orang sudah malas baca blog karena sudah ada medsos yang lebih menghibur sekaligus memberikan informasi hanya yang mereka butuhkan. 

Itu sebabnya banyak perusahaan kemudian mengalihkan belanja iklan mereka dari TV, radio, dan internet ke media sosial. Bayaran blogger dari per klik iklan makin sedikit yang mengakibatkan mereka makin gila-gilaan menaruh iklan di setiap sudut konten. 

Kalau blognya tidak berisi informasi khusus mengenai hal spesifik yang dicari banyak orang (niche), saya pikir blogger tidak perlu menempatkan iklan secara berlebihan dan serampangan. Paling penting adalah kontennya, baru kemudian iklannya. 

Para pembuat algoritma Google juga makin sadar bahwa konten/artikel yang ada dalam blog adalah yang utama. Makanya mereka selalu memperbarui algoritma untuk mencari blog mana yang punya konten berkualitas yang layak tampil di halaman pertama mesin pencari Google.

Full-Time Blogger

 

Profesi sebagai full-time blogger atau narablog penuh-waktu masih dilakoni sebagian kecil orang, Full-time blogger menghabiskan waktu 3-6 jam sehari untuk mengelola blog mereka, entah itu menulis, memeriksa tautan, komentar, dan analitik, mengerjakan kerja sama penulisan artikel, mengecek penempatan iklan, dan lain sebagainya.

Sebetulnya tidak harus 3-6 jam per hari. Blogger yang blognya sudah mapan dalam artian domain authority dan page authority-nya sudah diatas 15 biasanya cuma perlu menulis satu artikel tiap hari (one day one article) untuk menjaga robon mesin pencari aktif merambat di blog mereka. 

Kemudian tidak sedikit full-time blogger yang mengelola 3-4 blog dalam satu waktu untuk memaksimalkan penghasilan dari penempatan iklan. Penghasilan mereka per bulannya ada di angka Rp5 jutaan. Kalau trafik blog sedang turun mereka masih bisa mengantungi Rp2-3 juta per bulan. Penghasilan segitu itu sudah cukup membuat mereka disebut sebagai full-time blogger.

Untuk menambah penghasilan para blogger juga biasanya rajin ikut lomba menulis atau writing competition yang diselenggarakan kementerian atau perusahaan swasta.

Blogger dan Medsos


Di era medsos ini idealnya seorang blogger bukan cuma menulis, dia juga harus meng-update postingan mereka di media sosial dalam bentuk video, podcast, atau ilustrasi yang dibuat sesuai kesukaan pengguna medsos. 

Jadi selain menulis blogger juga harus kreatif di medsos supaya menarik minat orang datang ke situs blognya. Bisa juga dia jadi blogger sekaligus influencer.

Related: Konten Evergreen Berawal dari Riset Keyword yang Gagal

Namun sulit bagi blogger untuk aktif menulis di sekaligus jadi influencer yang membuat konten medsos. Sebab membuat artikel/konten di blog saja butuh waktu tidak sebentar apalagi ditambah dengan konten di medsos. Karena itu mereka biasanya hanya melakukan mirroring konten di blog ke akun media sosial.

Mirroring dalam konteks medsos artinya meneruskan tautan (link) yang disertai miniatur halaman (thumbnail) dari blog ke akun medsos blogger atau ke akun medsos mana saja.

***

Walau sudah tenggelam dimakan aneka platform media sosial, keberadaan blog masih relevan selama masih ada orang yang suka menulis dan senang membaca. Apalagi blogger relatif tidak penuh hiruk-pikuk seperti medsos.

Membaca blog selain menambah pengetahuan dan menikmati beragam bacaan menghibur, juga bisa menambah wawasan yang berbeda dari yang ada di medsos.



8 Film Balas Dendam Berakhir Manis yang Enak Ditonton Berulang-kali

8 Film Balas Dendam Berakhir Manis yang Enak Ditonton Berulang-kali

Walau yang namanya balas dendam selalu merugikan dan dilarang oleh agama Islam karena merugikan diri sendiri, tapi film berikut ini termasuk hiburan dan tidak merugikan, bahkan bisa jadi inspirasi karena orang baik yang terpaksa berbuat jahat akan kembali jadi orang baik walau ada tekanan yang bisa membuat akal sehat hilang.

Makanya film balas dendam yang berakhir manis ini enak ditonton dan cocok dinikmati oleh orang yang sedang butuh motivasi hidup.

Berikut 7 film tentang balas dendam yang berakhir manis yang telah ditonton langsung oleh emperbaca.com.

1. The Shawshank Redemption (1994)

 

Walau bergenre drama, The Shawshank Redemption tidak membosankan ditonton berkali-kali, Berkisah tentang seorang suami yang dituduh membunuh istrinya hanya karena dia ada di lokasi kejadian perkara.

Adegan dalam The Shawshank Redempstion antara Andy dan Red saat berada di penjara (sumber: Prime Video)

Film ini diadaptasi dari novel berjudul Rita Hayworth and the Shawshank Redemption karya Stephen King yang terbit tahun 1982.

Alkisah, karyawan bank bernama Andy Dufresne laki-laki yang dituduh membunuh istrinya itu kemudian dipenjara dan mengalami tekanan dari sipir yang diperintahkan kepala penjara. 

Andy berhasil setelah membobol dinding selnya dan kabur lewat saluran pembuangan air kotor. Dia mencairkan uang hasil money laundering kepala sipir dan tinggal di pulau di pasifik bersama teman penjaranya yang bernama Red (diperankan oleh Morgan Freeman).

2. The Devil All the Time (2020)


Bertabut aktor keren seperti Robert Pattinson, Tom Holland, dan Harry Melling. Film ini banyak adegan penikaman dan pembunuhan karena masing-masing punya dendam dan masalah kejiwaan.

(Sumber: Hollywood Insider)

Arvin yang dibintangi Tom Holland juga terpaksa membunuh pendeta yang mencabuli banyak gadis. Namun Arvin akhirnya jadi satu-satunya yang selamat dalam tragedi saling-silang pembunuhan itu sekaligus jadi yang paling tidak bersalah.

Related: Rekomendasi Film Perang dan Nasionalisme Indonesia

Nonton The Devil All the Time perlu sedikit mikir karena juga bergenre psikologi thriller dengan selubung misteri pada setiap tokoh dalam film.

3. The Green Mile (1999)


Film paling epic tentang orang baik yang sering menolong orang lain, tapi malah masuk penjara dan dihukum mati karena dituduh membunuh gadis kecil. Saat kejadian dia sebenarnya mau menolong, tapi karena luka gadis kecil itu sangat parah jadi sudah bisa ditolong.

Para sipir yang bersimpati pada John tidak bisa berbuat apa-apa ketika John hendak dieksekusi mati (sumber: Prime Video)

Saat hendak menolong John ditemukan orang tua korban dalam keadaan berlumuran darah. Tambahan lagi dia mengalami diskriminasi karena kulitnya hitam.

4. John Wick (2014-2023)

 

Daya tarik utama tentu Keanu Reeves yang berperan sebagai John Wick. Dalam setiap film selalu terselip aksi balas dendam John terhadap bekas orang-orang jahat baik yang pernah bekerja dengannya atau musuh lamanya.

sumber: Netflix

Termasuk di dalamnya seri John Wick dari 1 sampai 5. Namun film ini mengandung adegan kekerasan nyaris ekstrem yang tidak nyaman ditonton sebagian orang. 

5. The Count of Monte Cristo (2002)

Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya sastrawan Prancis Alexandre Dumas tahun 1844. Berkisah tentang laki-laki bernama Edmond Dantes yang dituduh melakukan tindak kriminal. Dia dijebloskan ke penjara di sebuah pulau tanpa proses pengadilan.

Edmond berhasil kabur dari penjara dan membalas orang-orang yang mencelakainya menggunakan harta dan mengganti namanya jadi Count of Monte Cristo (sumber: Rotten Tomatoes)

Edmond berhasil kabur dari penjara dan menemukan harta di pulau Monte Cristo. Dia kemudian mengubah namanya jadi Count of Monte Cristo dan melakukan balas dendam dengan hartanya kepada orang-orang yang pernah jahat dan berkonspirasi menjebloskannya ke penjara.

6. The Man From Nowhere (2010)

 

Film aksi menegangkan Korea yang dibintangi oleh Won Bin yang berperan sebagai Cha Tae-sik. Cha Tae-sik difitnah membunuh tetangganya yang bernama Hyo-jeong dan memperdagangkan organ dalamnya.

Sumber: AsianWiki

Serangkaian aksi balas dendam Cha Tae-sik menarik untuk ditonton kamu yang menggemari film aksi penuh ketegangan. Dibanding John Wick, aksi kekerasan dalam film ini masih terbilang wajar meski berdarah-darah juga.

7. The Unforgivable (2021)

 

Sebenarnya ini bukan balas dendam, tapi usaha Ruth Slater (diperankan dengan sangat baik oleh Sandra Bulluck) untuk bertemu lagi dengan adik kandungnya. 

Ruth Slater (diperankan Sandra Bullock) bersama pengawas pembebasan bersyarat yang membantunya mendapat pekerjaan selepas dari penjara (Sumber: Netflix)

Ruth dipenjara selama hampir 20 tahun karena menembak mati polisi. Adiknya yang jadi sebatang kara kemudian diadopsi sepasang suami-istri. Apa yang sebenarnya terjadi dibalik penembakan Ruth kepada polisi itu bikin kita terperanjat di akhir film.

8. The Mother (2023)

Salah satu yang paling menarik dari The Mother adalah film aksi ini dibintangi oleh Jennifer Lopez yang berperan sebagai mantan kaki tangan bos penjahat yang tidak punya nama dan cuma dipanggil the mother (sang ibu).

Jennifer Lopez memerangkan sang ibu yang melindungi anaknya dari kejaran penjahat yang tidak ingin dia jadi orang baik (sumber: Netflix)

Sang ibu terpaksa meninggalkan anaknya demi keselamatan si anak. Para penjahat akhir mengetahui keberaan si anak 12 tahun kemudian. Disinilah aksi seru sang ibu menyelamatkan anaknya dimulai.

***

Semua film ini dapat ditonton di platform resmi. emperbaca.com menganjurkan untuk tidak menonton film bajakan karena merugikan kita dan para pembuat film.

Related: Manfaat Tidak Nonton Film Bajakan

Film adalah hak cipta yang dibuat dari kerja keras banyak orang. Dengan tidak menonton film bajakan kita menghargai hasil karya mereka sekaligus melatih diri untuk tidak jadi pencuri.

Arti Deadline dan Dateline dari Beragam Konteks

Arti Deadline dan Dateline dari Beragam Konteks

Deadline dengan dateline bila diucapkan oleh lidah orang Indonesia memang sekilas tidak ada bedanya. Makanya banyak yang kemudian menulis dateline padahal yang dimaksud adalah deadline.

Dateline dapat diucapkan oleh lidah Indonesia dengan pengucapan: detlayn. Sedangkan deadline bisa diucapkan simpel dengan menyebut: dedlayn.

Dateline (Garis/Baris Tanggal)

 

Dateline artinya garis tanggal atau baris tanggal. Biasanya ada di surat kabar atau media berita online. Letaknya di kiri atas untuk memberitahukan lokasi berita tersebut berasal dan waktu terjadinya.

Bagian kiri atas yang dilingkari disebut dengan dateline

Kamus Merriam-Webster mengartikan dateline sebagai a line in a written document or a printed publication giving the date and place of composition or issue (sebuah baris dalam dokumen tertulis atau publikasi cetak yang menyebutkan tanggal dan tempat penulisan atau penerbitan).

Bisa juga kita pakai istilah dateline untuk merujuk pada konteks membicarakan tanggal kapan suatu publikasi dibuat. Misalnya saat kita mengerjakan majalah dinding atau  buletin kegiatan, tanggal yang tercantum pada sebelah kiri atas majalah dinding dan buletin itulah yang juga disebut dengan dateline.

Bagian kiri atas yang dilingkari disebut dengan dateline

Dateline juga bisa ditulis terpisah yang terdiri dari dua suku kata, yaitu date line, tapi umumnya media menulisnya dengan dateline dengan satu suku kata.

Darimana istilah dateline berasal dan bagaimana istilah dateline muncul? 

Tradisi garis tanggal dimulai pada masa awal pemberitaan surat kabar, yang disebut juga dengan media cetak, sebelum ada telegraf dan telepon. 

Istilah dateline muncul karena adanya selang/jeda/jarak/rentang waktu dari saat wartawan meliput suatu kejadian sampai saat berita tentang kejadian itu muncul di surat kabar. Pembaca tidak kesulitan mengetahui kapan dan di mana berita tersebut terjadi karena ada dateline yang memberitahukan tanggal dan tempat kejadian.

Deadline (Tenggat Waktu atau Batas Waktu)

 

Sesuai arti deadline yaitu tenggat waktu atau batas waktu, maka makna deadline berhubungan dengan batas akhir suatu pekerjaan harus selesai.

Misal, "Deadline tugas kelompok paling lambat Jumat pekan ini harus dikumpul." atau "Deadline masih dua hari lagi, tapi saya sudah selesai mengerjakan laporan keuangan untuk bos."

Menurut Oxford Languages deadline artinya the latest time or date by which should be completed (waktu atau tanggal terakhir yang harus diselesaikan). Sedangkan menurut Merriam-Webster deadline bermakna:

  1. A line drawn within or around a prison that a prisoner passes at the risk of being shot (garis yang ditarik di dalam atau di sekitar penjara yang dilewati oleh seorang tahanan dengan risiko ditembak).
  2. A date or time before which something must be done (tanggal atau waktu sebelum sesuatu harus dilakukan).
  3. The time after which copy is not accepted for a particular issue of a publication (waktu setelah salinan tidak diterima untuk terbitan tertentu dari suatu terbitan).

Darimana istilah deadline berasal? 

Istilah deadline tidak diketahui asal-usulnya, tapi penggunaan kata deadline awalnya mengacu pada garis yang tidak bergerak yang sering dipakai dalam konteks masa perang saudara di Amerika Serikat.

Kemudian deadline digunakan untuk menyebut garis yang tidak boleh dilewati oleh para narapidana di dalam penjara. Lambat laun istilah deadline digunakan oleh para wartawan surat kabar untuk menyelesaikan berita sebelum batas waktu akhir naik cetak.

sumber: Tipsmake.com

Kini istilah deadline digunakan untuk beragam kepentingan yang juga dapat berarti luas sebagai batas waktu paling akhir untuk menyelesaikan atau mengumpulkan sesuatu.

Banyak orang yang masih keliru menggunakan istilah deadline dengan dateline karena pengucapannya serupa jadi dianggap sama. Walau ada kesamaan dalam konteks surat kabar dan pemberitaan, makna deadline dan dateline sebenarnya berbeda.

Related: Macam-macam Kata Ulang dan Penggunaannya

Dateline dan deadline tidak ditemukan dalam KBBI karena merupakan kata asing. Jadi kalau mau menggunakan bahasa Indonesia, gunakan saja kata "baris waktu" dan "tenggat waktu" alih-alih dateline dan deadline.

Sejarah Berdirinya Monumen Bambu Runcing Muntilan Diantara Kolonel Bambang Soegeng, Santri, dan Rakyat Magelang

Sejarah Berdirinya Monumen Bambu Runcing Muntilan Diantara Kolonel Bambang Soegeng, Santri, dan Rakyat Magelang

Sejarah berdirinya Monumen Bambu Runcing Muntilan ada hubungannya dengan perlawanan terhadap Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia melalui Agresi Militer Belanda II tahun 1948-1949.

Taman Bambu Runcing Muntilan


Monumen Bambu Runcing Muntilan dikenal juga dengan nama Taman Bambu Runcing. Selain berisi monumen berbentuk bambu runcing yang dikelilingi patung-patung para pejuang dari pelajar sampai tentara, taman ini juga dihiasi oleh permainan anak-anak seperti perosotan dan ayunan, juga jembatan kecil untuk berfoto dengan latar monumen.

Monumen Bambu Runcing Muntilan dibuat untuk memperingati perjuangan rakyat dan santri di Magelang bersama TNI mengusir penjajah Belanda di Agresi Militer II 1948-1949

Sebelum tahun 2010 Taman Bambu Runcing sering dijadikan tempat berkemah oleh sekolah yang mengadakan kegiatan Pramuka. Itu karena taman ini dulu masih kosong berupa hamparan tanah berumput. Isinya cuma ada Monumen Bambu Runcing.

Sekarang sudah ada bangku, aneka mainan anak, dan taman air mancur kecil di tengahnya. Kini Taman Bambu Runcing ini sudah berbentuk taman kota yang asri dan jadi tempat hiburan warga Muntilan untuk melepas lelah dan bersantai. 

Agresi Militer Belanda II 1948-1949

 

TNI dan rakyat Magelang mendapat informasi bahwa akan ada pergerakan tentara Belanda dari Yogyakarta dan Purworejo pada 19 Desember 1948 guna mencapai Magelang. Maka TNI dan rakyat Magelang berupaya menghambat dengan merusak jembatan Krasak. 

Sebelumnya Kolonel Bambang Soegeng yang memimpin Divisi III Jawa yang bermarkas di Kaliangkrik, Magelang menanggapi Perintah Siasat No.1 yang diperintahkan Panglima Besar Jenderal Sudirman.

Perintah Siasat No.1 itu adalah mengubah strategi pertahanan keamanan dari sistem linier diganti dengan sistem wehrkreise atau daerah pertahanan. Secara sederhana, sistem wehrkreise membagi-bagi daerah pertempuran dalam lingkaran-lingkaran yang dapat berdiri sendiri. Dalam daerah pertahanan ini, semua sumber daya yang ada diintegrasikan, baik manusia, material, dan bahan-bahan lain. Strategi wehrkreise ini kemudian dilengkapi dengan taktik perang gerilya.

Kolonel Bambang Sugeng segera membentuk tiga wilayah pertahanan (wehkreise). Wilayah pertahanan I yang meliputi Banyumas, Pekalongan, dan Wonosobo dikomandoi oleh Letkol Muhammad Bahrum. Wilayah pertahanan II meliputi Kedu dan Kendal di bawah komando Letkol Sarbini. Sementara, wilayah pertahanan III meliputi wilayah Yogyakarta dikomandoi oleh Letkol Soeharto.

Sayangnya,  perusakan jembatan Krasak pada 19 Desember 1948 tidak menghambat Belanda karena peralatan dan senjata yang terbatas. Maka pada 20 Desember 1948 Belanda dengan mudah masuk ke Magelang tanpa perlawanan. Rakyat Magelang mengungsi dan mencari perlindung ke luar Magelang. Namun sebelumnya mereka merusak jembatan Elo untuk menghambat Belanda. Akan tetapi hasil yang didapat sama seperti di Krasak.

Rakyat yang masih tersisa di kota kemudian membakar dan meruntuhkan gedung  pemerintahan, sekolah, dan fasilitas militer supaya tidak digunakan Belanda. Ketika Belanda masuk kota, yang tersisa cuma bangunan yang runtuh dan terbakar.

Pada 22 Desember 1948 TNI memerintahkan rakyat keluar dari Magelang karena jembatan Progo akan dihancurkan. Belanda menduduki Magelang selama setahun. Selama itu pula hampir setiap hari terjadi serangan terhadap  markas dan penghadangan tentara Belanda yang membuat Belanda merasa tidak aman.

Selama pendudukan Belanda di Agresi Militer II 1948-1949 rakyat Magelang melakukan banyak serangan mendadak, merusak gedung dan jembatan, serta menebang pohon untuk menghadang datangnya tentara Belanda dengan bimbingan pasukan TNI. Rakyat juga menyediakan dapur umum dan mendirikan posko (pos komando) bagi TNI dan gerilyawan.

Magelang dan Serangan Umum 1 Maret 1949


Serangan Umum 1 Maret 1949 diprakarsai oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan dipimpin oleh Penglima Besar Angkatan Perang RI Jenderal Sudirman pada pukul 04.00 di Yogyakarta. Waktu itu Yogya merupakan ibu kota RI karena situasi Jakarta sudah tidak kondusif untuk dijadikan ibu kota.

Serangan ini bertujuan menunjukkan pada seluruh rakyat Indonesia dan dunia bahwa republik masih berdiri walau terus-menerus digempur Belanda.

Kolonel Bambang Sugeng kemudian membuat Instruksi Rahasia tertanggal 18 Februari 1949 yang memerintahkan penyerangan serentak pagi hari di seluruh wilayah Divisi III (tiga wilayah pertahanan) bersamaan dengan serangan di daerah Solo oleh Divisi II (Jawa Tengah bagian barat) pada 1 Maret 1949.

Wilayah pertahanan I di bawah Letkol Bahrum dan wilayah pertahanan II di bawah Letkol Sarbini berfokus untuk menyerang wilayah sekitar Yogyakarta hingga Magelang. Strategi ini bertujuan untuk menghalangi pasukan Belanda dari sekitar wilayah Yogyakarta masuk ke kota. Di Magelang sendiri, terdapat salah satu batalion terbaik Belanda yang diperkuat oleh satuan tank dan panser yang sewaktu-waktu dapat digerakkan.

Sementara, wilayah pertahanan III di bawah komando Letkol Soeharto menyerang langsung ke jantung Kota Yogyakarta. Serangan umum di dalam Kota Yogyakarta dimulai pada pukul 06.00 pagi bersamaan dengan bunyi sirine pagi tanda berakhirnya jam malam.

Repro foto Bambang Soegeng di Tokyo saat menjabat KSAD (historia.id)

Kedudukan Belanda yang sudah terdesak di Magelang karena serangan terus-menerus dari TNI dan gerilyawan akhirnya makin terdesak setelah adanya Serangan Umum 1 Maret 1949 itu. Belanda akhirnya mengakui kedaulatan RI lewat perjanjian Roem-Royen.

Selama Agresi Militer Belanda II 1948-1949 rakyat Magelang hanya bersenjatakan bambu yang diruncingkan untuk melawan tentara Belanda. Walau bersenjatakan alat sederhana semangat rakyat Magelang tidak pernah padam sampai Belanda benar-benar terusir dari Indonesia. 

Saat itu bukan cuma rakyat yang melawan Belanda, para santri juga termasuk. Konon pesantren yang memimpin dan menggerakkan santri dari pesantren lain untuk membantu TNI selama Agresi Militer Belanda II adalah Pesantren Tegalrejo. 

***

Itulah yang melatarbelakangi berdirinya Monumen Bambu Runcing di Muntilan.

Monumen Bambu Runcing Muntilan dirancang dan dibuat pada tahun 1978-1980 oleh salah satu maestro patung kebanggaan Kabupaten Magelang. yaitu Doelkamid Djayaprana.

Anak SD membuat video perjuangan berlatar Monumen Bambu Runcing Muntilan 

Sementara itu, Kolonel Bambang Soegeng wafat pada 2016 dengan pangkat terakhir Mayjen (anumerta). Jenazahnnya dimakamkan di pekuburan dekat Sungai Progo Magelang. Namanya diabadikan jadi nama salah satu jalan protokol di Kabupaten Magelang. Beliau merupakan KSAD ketiga dalam sejarah Indonesia.