Sejarah Cina Dalam Dada Wanita

Sejarah Cina Dalam Dada Wanita


Diresensi oleh : Adi Toha

Judul : Big Breast and Wide Hips
Pengarang : Mo Yan
Penerjemah : Rahmani Astuti
Penyunting : Anton Kurnia
Penerbit : Serambi Ilmu Semesta
Terbit : Maret, 2011
Kolasi : 15 x 23 cm; 752 halaman

Mo Yan adalah nama pena dari Guan Moye, penulis kelahiran Gaomi, propinsi Shandong, Cina, tahun 1955. Mo Yan, dalam bahasa Cina berarti “jangan bicara.” Dia dikenal sebagai salah satu penulis terkenal Cina yang karyanya paling banyak dilarang juga dibajak diantara semua penulis Cina. Guan Moye mengaku bahwa dirinya menggunakan nama pena Mo Yan untuk mengingatkan bahwa dia tidak boleh bicara terlalu banyak. Hal ini mungkin berkaitan dengan politik Cina yang membatasi kebebasan berpendapat warganya.


Rahasia Selma

Rahasia Selma



Diresensi oleh : Nisa Ayu Amalia Elvadiani



Sampul
Membaca kumpulan cerita Rahasia Selma rasanya seperti membaca sebuah penuturan. Saya cukup tergelitik dengan judul buku “Rahasia Selma”. Rahasia Selma sendiri merupakan salah satu judul cerita dalam buku ini.

Pada bagian sampul, saya menemukan kemiripan
konsep dengan
sampul buku berjudul Lolita karangan Vladimir Nabokov. Konsep memajang kaki bersepatu memang tidak asing, bedanya Lolita berkesan lebih menyedihkan dengan tampilan hitam-putih daripada Rahasia Selma yang berwarna lebih dinamis dalam pandangan saya. Sampul ini saya katakan sesuai dengan kisah Rahasia Selma yang menggambarkan keingintahuan seorang gadis bernama Selma akan dunia luar. Ia merasa kesepian dan kemudian melakukan perjalanan secara sembunyi-sembunyi. Saya pikir sampul buku ini tidak merepresentasikan isi cerita-cerita yang ada dalam bukunya.

Ekpedisi Titanic

Ekpedisi Titanic

Semua tentu sudah tahu Titanic. Kapal legendaris yang ketika difilmkan menjadi box office di seluruh dunia dalam waktu berminggu-minggu.

RMS Titanic adalah kapal pesiar terbesar dan paling mewah di dunia pada saat itu. Titanic berangkat dari Southampton, Inggris menuju New York, Amerika Serikat, namun kapal itu tidak pernah sampai tujuan karena tenggelam pada 15 April 1912 setelah menabrak gunung es di Samudra Atlantik.

Kapal yang dibuat  konstruksi baja itu diyakini sangat kokoh sehingga kapal diklaim tidak dapat tenggelam. Nahas, kesombongan manusia mengubah segalanya. Titanic tenggelam karena menabrak gunung es.

Untuk merekonstruksi bentuk kapal, teknologi yang digunakan, dan proses karamnya kapal hingga terbelah menjadi dua, para ilmuwan bergabung dalam Ekspedisi Titanic. Ekspedisi perdana dilakukan 18 Agustus lalu dengan pengambilan ulang gambar sisa-sisa kapal itu di dasar laut.

Ekspedisi itu dibagi menjadi dua tim untuk mengambil gambar tiga dimensi kapal Titanic. Satu tim akan meneliti tentang kondisi kapal secara rinci, sementara tim lainnya meneliti tentang mikroorganisme yang ada pada kapal tersebut.

Ikuti perkembangan eksplorasi kapal Titanic lebih lengkap disini : http://www.expeditiontitanic.com

 

Pot Subur Hutan Gundul

Pot Subur Hutan Gundul

Seratus juta pohon harus ditanam di Indonesia, kata pemerintah beberapa tahun lalu.
Maka mulailah ibu-ibu PKK, anak sekolah, pegawai negeri, sampai tentara semua tumplek-blek menanam tumbuhan di pot, kebun, halaman rumah dan sekolah, atau taman kota. Bagus sekali dan perlu didukung supaya kota jadi segar dan hijau royo-royo. Penduduk jadi sadar lingkungan.

Tapi sepertinya ada yang ketinggalan nih. Ketinggalan ini mungkin hanya berlaku bagi saya yang kurang pergaulan alias kuper dan kurang informasi. Sepertinya program reboisasi atawa penanaman kembali hutan kok kurang digalakkan?! Bukankah hutan yang rusak dan gundul merupakan salah satu penyebab pemanasan global?! Rusaknya hutan juga berarti hilangnya habitat hewan dan musnahnya keanekaragaman hayati, bukan?! Jadi kenapa tidak ada usaha keras untuk menyelamatkan hutan selain merazia kayu gelondongan ilegal?!

Penyelamatan hutan (reboisasi, penghijauan, dan pemeliharaan) lebih mendesak dilakukan karena selain menghambat pelepasan gas-gas hasil polusi, punahnya hewan karena habitatnya rusak bisa dicegah, juga bencana seperti banjir dan longsor. Selain itu pepohonan memang mengikat gas karbondioksida, karena itulah ia mampu mencegah polusi dan membuat udara segar. Namun, pohon-pohon yang mati akan melepaskan kembali karbondioksida yang dulu disimpan pada jaringan kulitnya. Jika tidak ada pohon baru yang menggantikan mengikatnya, maka karbondioksida itu akan lepas ke atmosfer dan menumpuk di rumah kaca, menyebabkan panas yang dikirim ke bumi lebih banyak.