Artikel SEO Gak Enak Dibaca?!
Kadang kita menemukan artikel yang membahas hal yang kita cari, tapi waktu dibaca, kok, rasanya aneh. Ada kata yang diulang-ulang. Banyak juga kalimat yang gak nyambung satu sama lain. Bukannya dapat informasi kita bacanya jadi serasa kejeduk-jeduk.
Kalau kita membacanya di blog, maka itu pasti artikel SEO yang dibuat oleh blogger supaya blognya cepat terindeks dan terus muncul di halaman pertama mesin pencari. Bisa saja seorang narablog (blogger) membuat artikel yang SEO-friendly sekaligus enak dibaca, tapi hal itu nampaknya sulit mereka lakukan.
Alasan Artikel SEO Gak Enak Dibaca
Hal pertama yang bikin artikel SEO gak enak dibaca tentu karena ada pengulangan kata kunci. Para narablog sering mengulang kata kunci sebanyak tujuh kali dengan harapan kata kunci itu cepat dimengerti oleh robot perayap dan membuat artikel cepat terindeks di mesin pencari.
Kata kunci yang diulang-ulang bikin isi artikel jadi tidak alami meski disebar di berbagai paragraf sepanjang 800 kata.
Alasan lain sulit membuat artikel SEO yang enak dibaca karena hal berikut.
1. Orientasi Mesin Pencari
Google, sebagai mesin pencari utama yang dituju para blogger, sebetulnya tidak pernah menetapkan bahwa sebuah kata kunci harus diulang tujuh kali agar artikel terindeks. Namun, para narablog kawakan yang sudah malang-melintang di dunia digital marketing meyakini kata kunci yang diulang tujuh kali bisa membuat robot Google yang merayapi cepat memahami isi artikel.
Karena robot perayap cepat mengerti artikel, maka dimasukkanlah si artikel itu ke halaman pertama mesin pencari. Artikel yang ada di halaman pertama mesin pencari akan lebih sering diklik pembaca daripada artikel yang ada di halaman 2, 3, dan seterusnya.
Makin banyak orang yang mengklik artikel dari halaman pertama Google dan membacanya, makin tinggi organic traffic blog itu. Makin tinggi organic traffic berarti makin laris artikel itu yang bisa membuat page authority blog jadi tinggi.
Page authority bersama domain authority merupakan indikator seberapa tinggi nilai sebuah blog.
2. Orientasi Iklan
Usaha blogger mendudukkan artikelnya di halaman pertama Google bertujuan juga untuk monetisasi. Blog yang traffic bulanannya tinggi dapat peluang menghasilkan banyak uang dari penayangan AdSense, Adsterra, AdOpt360 dkk di blognya.
Namun, sekarang banyak pembaca internet yang menggunakan adblocker sehingga iklan di blog tidak muncul. Karena itulah banyak narablog yang tidak lagi mengandalkan AdSense dkk, melainkan monetisasi dari penulisan artikel berbayar.
Penulisan artikel berbayar adalah kondisi di mana advertiser akan membayar blogger untuk menulis dan memposting artikel di blognya. Makin tinggi traffic, domain authority, dan page authority, makin tinggi pula blogger dibayar.
Bisa juga artikel disediakan oleh advertiser. Narablog hanya memposting artikel itu diblognya dengan sedikit revisi untuk disesuaikan dengan niche atau karakter blognya.
3. Bahasa Terlalu Santai
Banyak blogger yang menulis dengan gaya bahasa terlalu santai seperti penggunaan kata "gue" alih-alih "saya" atau "kita". Terasa blogger ingin mengakrabkan diri dengan pembacanya, tapi tidak semua pembaca merasa akrab karena yang mereka butuhkan adalah informasi, bukan kedekatan dengan si penulis artikel.
Lalu, semua artikel SEO pasti menggunakan kata ganti orang kedua tunggal "kamu". Penggunaan kata "kamu" terlalu menggeneralisasi seolah pembaca blog adalah anak muda atau bocah ingusan yang tidak tahu apa-apa.
Padahal pembaca blog terbanyak adalah Milenial yang usianya 28-44 tahun. Sudah dewasa. Gen Z atau mereka yang berusia 16-27 tahun bukanlah pembaca blog sebab mereka mencari informasi di medsos seperti Instagram dan platform berbagi video seperti TikTok.
Kata "kamu" kalau dibaca oleh orang dewasa atau lansia akan terasa seperti menggurui dan bikin artikel tidak nyaman dibaca.
4. Seolah Ditujukan Bukan Untuk Manusia
Rata-rata artikel SEO sering diisi kalimat yang tidak jelas apa maksudnya karena mengulang kata kunci tidak pada tempatnya.
Struktur kalimatnya pun kaku harus tersedia H2 (heading-2) yang diturutkan dengan H3, H4, dan poin-poin yang pasti ada di tiap heading.
Membaca artikel seperti ini memang praktis, tapi karena strukturnya kaku seolah artikel jadi ditujukan untuk robot, bukan manusia.
Artikel SEO vs Non-SEO
Perbedaan utama artikel SEO dan non-SEO ditulis ada pada tujuannya. Artikel SEO (search engine optimization) punya tujuan meningkatkan visibilitas di mesin pencari lewat optimasi kata kunci, struktur heading dan pointer, serta elemen teknis.
Sementara itu artikel non-SEO lebih fokus pada kualitas tulisan, gaya narasi, atau kebutuhan khusus pembaca tanpa mempertimbangkan algoritma mesin pencari.
Pada artikel SEO judul pastilah mengandung kata kunci utama, sedangkan yang non-SEO tidak. Penulis artikel non-SEO bebas memilih judul sesuai selera atau kepada siapa artikel itu ditujukan.
Secara keseluruhan artikel SEO memang tidak enak dibaca dibanding yang bukan SEO, tapi bukan berarti kita tidak bisa menulis artikel yang enak dibaca sekaligus SEO-friendly.
Cara Membuat Artikel SEO yang Enak Dibaca
Tentukan dulu tema tulisannya, mau menulis tentang apa. Algoritma Google, Bing, Yahoo, serta mesin pencari lainnya sudah canggih. Mereka akan menampilkan informasi bahkan dari situs atau blog yang belum terkenal.
Yang penting blog kita harus terdaftar dulu di Google Search Console supaya artikel apa pun yang kita tulis dapat terbaca di Google. Masukkan juga ke Bing Webmaster Tool supaya terbaca di mesin pencari Bing.
Kadang srtikel yang isinya curhat pun bisa tampil di mesin pencari meski dalam artikel tidak ada kata kunci khusus.
Kalaupun mesin pencari menampilkan informasi atau potongan artikel melalui AI (artificial intelligence) yang ada di halaman depan, nama blog atau situs kita tetap muncul sebagai sumber informasi.
1. Tetap Masukkan Kata Kunci
Kata kunci tidak harus ditempatkan pada judul. Tulis judul apa saja yang merepresentasikan isi artikel. Boleh yang agak nyeleneh untuk memancing minat baca, tapi usahakan tetap nyambung dengan isi tulisan.
Kalau dirasa perlu tempatkan kata kunci di paragraf pertama atau kedua. Namun, kalau paragraf pembuka tidak memungkinkan untuk ditaruh kata kunci, tidak usah maksa. Taruh kata kunci di mana saja, disesuaikan dengan kalimat sebelum dan sesudahnya.
Jangan paksa untuk menaruh tujuh kata kunci kalau bikin artikel jadi tidak dibaca.
2. Sudut Pandang Pribadi
Pakai bantuan AI untuk mencari daftar pustaka dan informasi penting yang ingin ditaruh di artikel sebagai sumber referensi.
Ubah kalimat yang diberikan AI menggunakan bahasa sendiri dari sudut pandang sendiri. Meski bahasa di AI sudah luwes, tapi tidak ada soul. Pembaca akan mudah menebak bahwa kalimat-kalimat itu ditulis oleh AI.
Menulis dengan sudut pandang sendiri, meski seluruh artikel isinya full informasi tanpa opini, bisa membuat artikel jadi enak dibaca.
3. Banyak Baca
Supaya tulisan kita lebih luwes dan memberikan soul (jiwa) pada pembaca, kita mesti banyak baca. Bisa baca artikel berita, baca artikel milik blogger lain (blogwalking), atau baca buku.
Banyak membaca akan memperkaya kosakata dan memperluas sudut pandang. Dengan begitu kita tidak akan kesulitan mencari diksi (pemilihan kata) supaya artikel kita enak dibaca sekaligus ramah SEO.
4. Curhat Sedikit Saja
Artikel yang isinya curhat boleh, tapi jangan kebanyakan. Misal, kita kecewa karena juri lomba yang kita ikuti ternyata tidak adil. Tulis kekecewaan itu dengan bahasa yang netral tanpa menghina, menyebut nama orang dan lembaga, juga jangan menyebut nama lombanya.
Kemudian beri informasi tentang dampak mental orang yang dicurangi, diambil dari situs terpercaya seperti Halodoc, Healthline, Psikologi Today, lain sejenisnya. Beri informasi dampak buruk kecurangan bagi peserta dan buat juri yang curang itu sendiri.
***
Gampang, ya, karena menulis artikel sejatinya untuk dibaca manusia, bukan robot. Pakai SEO memang perlu untuk memudahkan artikel kita muncul di halaman pencarian Google, Bing, atau Yahoo. Namun, jangan sampai karena mengutamakan pencarian mesin, kita jadi lupa menulis dengan bahasa yang enak dibaca.
Posting Komentar untuk "Artikel SEO Gak Enak Dibaca?!"
Posting Komentar