Enam Kecerdasan Buatan yang Bisa Diajak Ngobrol Selain ChatGPT

Tahun 2022 kemunculan ChatGPT menghebohkan jagat maya karena kecerdasan buatan chatbot (chatting robot) berbasis NLP tersebut bisa membuat puisi, merangkai artikel, menerjemahkan, memberi pendapat, meringkas jurnal, bahkan mencari dalil Al-Qur'an dan Hadis.

ChatGPT


Kecerdasan buatan (artificial intelligence) besutan OpenAI ini sementara hanya dapat diakses melalui website. Kalau ada aplikasi ChatGPT di Play Store dan App Store bisa dipastikan itu palsu. Nantinya akan ada versi ChatGPT berbayar.

Para guru dan dosen juga mesti waspada soal keberadaan ChatGPT karena kecerdasan buatan ini bisa membuat karya tulis dan makalah bahkan merangkum beberapa jurnal jadi satu.

Alih-alih membuat karya tulis menggunakan pikiran mereka sendiri, siswa dan mahasiswa bisa saja menggunakan ChatGPT. Hasil yang dibuat ChatGPT memang mirip dengan otak manusia.

Dia bahkan bisa mendiagnosis penyakit dengan akurat, seperti dikutip dari Insider. Dokter dan ilmuwan komputer di Harvard bahkan menemukan kalau ChatGPT membuat diagnosa lebih baik daripada dokter kebanyakan.

Natural Language Processing (NLP)


Supaya efektif chatbot harus mampu menerjemahkan ucapan dan bahasa manusia menjadi sesuatu yang dapat dipahami oleh komputer. 

Proses memahami, menganalisis, dan menanggapi tulisan dan ucapan manusia disebut sebagai natural language processing (NLP/pemrosesan bahasa alami).

NLP bekerja dengan mengambil input teks atau suara dari manusia, memecahnya menjadi kode-kode komputer dari artificial intelligence yang dibuat manusia, lalu menentukan arti input tersebut. 

Terakhir, chatbot mengenali entitas didalam ucapan/tulisan yang membantu menentukan detail maksud. Entitas biasanya adalah hal-hal seperti tanggal, waktu, tempat, nama, atau lokasi yang memberikan kekhususan lebih lanjut untuk maksud pengguna.

Chatbot kemudian menghasilkan dan mengirimkan respons yang sesuai dengan suara dan tulisan sesuai tujuan si manusia menghubungi chatbot tersebut.

Kerja chatbot ini hanya berlangsung dalam sepersekian detik saja, jadi kita cuma perlu menunggu 1-2 detik untuk mendapat jawaban dari chatbot.

Berikut kecerdasan buatan (artificial intelligent) berbasis NLP yang serupa seperti ChatGPT.

1. Microsoft Bing Chatbot

Kalau ChatGPT bisa kita gunakan dengan gampang di website openai.com, Bing Chatbot terhubung dengan mesin pencari Bing kepunyaan Microsoft.

Bing Chatbot tidak perlu aplikasi kalau kita pakai di desktop (komputer dan laptop). Namun kalau mau menggunakannya di handphone, kita harus mengunduh aplikasi Bing di Play Store, App Store, Samsung Store, atau lainnya.

2. Google Bard

Google Bard rilis pada 21 Maret 2023 dan didesain untuk menstimulasi percakapan dengan manusia menggunakan NLP.

Sayangnya saat ini Google Bard baru tersedia di Amerika Serikat dan Britania Raya. Pengguna juga harus berusia 18 tahun keatas untuk menggunakan chatbot Google Bard ini.

3. Character AI

Versi beta-nya dapat dicoba di situs beta.character.ai. Tampilannya sederhana mirip ChatGPT dan jawaban yang kita tanya lumayan lengkap.

Kita memilih karakter chatbot untuk kita tanya. Ada karakter Mario Bros juga. Bila ChatGPT sudah bisa menerima pertanyaan dan menjawab dalam bahasa Indonesia, Character AI belum.

Pertanyaan yang diajukan dalam bahasa Inggris juga tidak semuanya dimengerti oleh Character AI. Mungkin karena masih versi beta.

4. YouChat

Selain di websitenya web.youchat.com, chatbot ini dapat diunduh di Play Store dan App Store. 

6 kecerdasan buatan serupa ChatGPT

Selain ngobrol dengan chatbot, kita bisa mengajak teman bergabung, chatting, dan saling mengiri foro-video. Jadi YouChat bisa jadi media sosial juga.

5. JasperChat

Sebelum menggunakan JasperChat kita akan ditanya dulu mau pakai JasperChat untuk keperluan apa. 

Chatbot selain ChatGPT

Sayangnya JasperChat ini berbayar dan kita dapat free-trial 7 hari untuk mencoba JasperChat.

6. WriteSonic

Chatbot ini tampak menspesialisasikan diri untuk membantu para blogger membuat konten yang SEO-friendly. Bukan cuma itu, orang yang ingin pasang iklan di Facebook Ads dan Google Ads juga bisa minta bantuan WriteSonic untuk membuat kata-kata yang memancing minat orang.

Lagi-lagi chatbot ini gak gratis. Sebelum membayar, kamu bisa coba free-trial maksimal 10.000 kata dari WriteSonic. 

Apakah keberadaan kecerdasan buatan WriteSonic bakal mengancam lahan pencaharian para penulis freelance

Baru-baru ini, Economic Times melaporkan bahwa para penulis naskah amat khawatir akan keberadaan ChatGPT dan mesin pembuat naskah lain.

Orang awam bisa dengan mudahnya dikelabui oleh mesin dan menganggap hasil tulisan itu sebagai buatan manusia. Selain itu, ChatGPT dkk juga rentan menyebarluaskan plagiarisme. Karya seorang penulis bisa dicomot dan dianggap sebagai hasil karya kecerdasan buatan.

Keberadaan kecerdasan buatan ini juga membuat para penulis dibayar lebih murah dari sebelumnya.

***

Semua chatbot diatas tidak mengizinkan obrolan atau pertanyaan yang menyangkut rasisme, pornografi, dan pornoaksi.

Sejauh ini keenam chatbot tidak akan menampilkan hasil yang berkaitan dengan hal yang dilarang tersebut.

0 komentar

Posting Komentar