Widget HTML #1

Cara Mudah Ibu Rumah Tangga Menyimpan Uang untuk Masa Depan

Ibu rumah tangga yang tidak punya penghasilan sampingan sering sulit menabung karena uang bulanan mengikuti penghasilan suami. Kadang untuk makan harus tempe lagi tempe lagi, beli skincare mesti ditunda, dan liburan pun hanya angan-angan.

Cara mudah ibu rumah tangga menyimpan uang

Jangan kecil hati, kita bisa punya tabungan yang dikumpulkan sedikit demi sedikit dari seribu rupiah ke seribu rupiah. Setelah terkumpul bisa kita pindahkan tabungan dari celengan ke bank digital. Namun, sebelumnya kita harus melakukan beberapa kebiasaan lebih dulu.

Paksa Diri Tidak Mengutang

Kadang kita tergoda mengajukan ke aplikasi pinjol untuk kebutuhan konsumtif seperti beli ponsel, nongki bareng teman lama, bayar arisan, atau bayar cicilan motor.

Usahakan memaksa diri untuk tidak mengutang ke pinjol, saudara, teman, atau rentenir kecuali untuk keperluan sangat mendesak yang tidak bisa ditunda, misal bayar kontrakan, berobat, atau uang sekolah anak. 

Skala Prioritas

Langganan TV Kabel bisa dihentikan kalau di rumah jarang ada yang nonton. Langganan Spotify dan YouTube Premium juga bisa dihentikan kalau versi gratisnya tidak mengganggu kenyamanan kita menghibur diri.

Kalau TV digital dirasa cukup memberikan hiburan, hentikan sementara langganan Netflix dan layanan streaming film lainnya. Meski cuma beli yang sharing seharga Rp20rb, penghematan yang bisa dilakukan dari Rp20rb lumayan juga.

Sehat, Bukan Mewah

Usahakan tidak membeli makanan olahan seperti nugget, sosis, roti, kornet, keju, susu, dan lainnya. Selain lebih mahal, makanan olahan juga tinggi garam dan pengawet. Masak simpel seperti goreng tempe, telur dadar, atau sayur sop lebih dianjurkan. 

1. Memilih Makanan 

Sementara itu menurut ahli nutrisi Dr. Tan Shot Yen, orang Asia tidak cocok mengonsumsi susu karena secara genetik intoleran terhadap laktosa (kandungan gula alami pada susu). Pemenuhan kalsium dan protein bisa didapat dari tempe, tahu, ikan, dan sayuran hijau.

Jadi, tidak perlu memaksakan beli susu kalau memang uangnya tidak cukup. Makan dengan ikan bawal goreng dan sayur bayam campur wortel dan jagung sudah cukup bergizi. Buah-buahan pilih yang harganya murah seperti pepaya atau buah yang sedang musim.

Makan nasi sebetulnya juga tidak perlu dihindari kalau tidak menderita diabetes. Nasi mengandung karbohidrat kompleks yang membantu kenyang lebih lama. Kalau di keluarga semua makan nasi dan cuma kita yang makan umbi-umbian karena ingin diet, sebaiknya kita makan nasi juga dengan porsi lebih sedikit dari normal.

Membeli beras sekaligus umbi-umbian bikin pengeluaran jadi berlipat, jadi tidak perlu dilakukan kalau kita tidak ada pantangan makan nasi oleh dokter.

2. Memilih Aktivitas Fisik dan Olahraga 

Aktivitas membakar lemak juga bisa dilakukan dengan olahraga di rumah selama 30 menit tiap hari. Caranya bisa dengan membersihkan rumah 30 menit tanpa henti. Menguras bak dan membersihkan kamar mandi, berkebun, atau aerobik dan senam mengikuti YouTube.

Kalori secara efektif terbakar kalau kita bergerak nonstop dan mengeluarkan keringat minimal 30 menit dalam satu waktu kegiatan. 

Gimana kalau rumah ditinggali juga oleh mertua dan ipar? Kalau rumahnya lega, cari spot khusus untuk kita senam. Namun, kalau rumahnya sempit, jalan pagi atau jogging keliling komplek/desa setelah mengantar anak sekolah bisa jadi pilihan.

Olahraga akan memicu keluarnya hormon endorfin yang mengurangi stres, membuat bahagia, dan membantu tidur lebih nyenyak.

Setelah olahraga barulah mengerjakan urusan rumah tangga seperti bebersih rumah, masak, mencuci, dan menyetrika. Setelah selesai kita bisa santai menikmati teh sambil baca buku atau nonton film kesukaan. Bisa juga dibalik, mengerjakan pekerjaan rumah tangga dulu, baru olahraga. 

Yang penting olahraganya jangan sore karena malah bikin kita tidak bisa tidur. 

Kumpulkan Uang Sedikit demi Sedikit

Pepatah lama sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit masih relevan sampai sekarang. Mengumpulkan uang sedikit-sedikit secara konsisten lebih efektif daripada menunggu dapat uang banyak lalu ditabung.

Sisihkan uang tiap hari Rp1.000 saja. Taruh di dompet tersendiri atau di bawah kasur juga bisa. Kapan ngumpulnya kalau sehari cuma Rp1.000? Kalau ada lebih dari Rp1.000 itu bagus, tapi daripada tidak menabung, Rp1.000 pun bisa.

Kalau uang yang kita simpan sudah terkumpul Rp100.000 bukalah tabungan di bank digital. Kalau mau lebih sabar, kumpulkan sampai Rp500.000 sebelum buka rekening di bank digital.

Saat ini ada 17 bank digital yang diawasi dan berizin OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Mereka juga anggota LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Andai bank digital dicabut izinnya atau bangkrut dan tidak beroperasi lagi, uang kita akan diganti oleh LPS maksimal Rp2 miliar.

Bank digital pertama di Indonesia adalah Jenius yang berdiri pada 2016 dari Bank BTPN. Lalu ada Bank Jago dari Gopay, SeaBank, Krom, Line, Aladdin, UOB TMRW, Blu, Raya, Motion Bank, Bank Neo Commerce, Bank Capital, Digi Bank, Superbank, Bank Saqu, AlloBank, dan Hibank.

Cara mudah ibu rumah tangga menyimpan uang
Gambar dari fintechnews.id

Unduh salah satu aplikasi bank digital di Play Store atau App Store. Isi data dan lakukan setor tunai (top-up) ke bank digital yang kita pilih di kasir Indomaret, Alfamart, Agen BRILink, konter pulsa, atau bisa juga dari dompet elektronik (Gopay, DANA, OVO, atau Shopeepay) milik suami.

Alasan Bank Digital Cocok untuk Ibu Rumah Tangga 

Fintechnews menginformasikan bahwa 17 bank digital yang ada di Indonesia merupakan yang terbanyak dari 11 negara ASEAN. Jumlah penduduk Indonesia juga yang terbanyak, jadi wajar kalau kita punya bank digital terbanyak di Asia Tenggara.

Selain banyak pilihan bank digital, ini alasan bank digital cocok untuk ibu rumah tangga dibanding bank konvensional. 

1. Bebas Biaya Admin Bulanan

Menabung di bank digital bebas biaya admin. Ini karena bank digital tidak perlu mengoperasikan kantor cabang dan menggaji karyawan. Kalau menabung di bank konvensional, tabungan kita akan berkurang Rp6.500 - Rp10.000 per bulan untuk biaya administrasi. 

Buat ibu rumah tangga yang tidak punya penghasilan, berkurangnya uang tiap bulan, meski cuma Rp6.500, bikin hati sedih karena ngumpulinnya juga gak gampang. Di bank digital uang yang kita tabung tidak akan berkurang kecuali ada klausul khusus yang sudah diinformasikan saat kita buka rekening.

2. Top-up Mudah

Kalau mau menambah isi tabungan, kita tidak perlu setor tunai ke ATM atau teller bank. Tinggal top-up lewat bank atau dompet elektronik milik suami atau ke kasir Indomaret, Alfamart, dan swalayan. Isi di warung dan konter pulsa juga bisa, kalau mereka menyediakan top up/isi ulang berbagai bank digital. 

Praktis, tidak perlu berpakaian rapi seperti yang, mau tidak mau, kita lakukan kalau ke bank konvensional. Kalau uang di bank digital sudah terkumpul Rp1 juta, kita bisa coba simpan separuhnya di deposito supaya uang itu tetap tersimpan dalam jangka waktu tertentu.

3. Deposito Tidak Perlu Jutaan 

Kalau kita mau simpan uang di deposito bank konvensional, uang yang harus kita siapkan minimal Rp5 juta. Di bank digital cuma Rp1 juta. Beberapa bank digital bahkan mensyaratkan cukup Rp500.000 untuk buka deposito.

Bunga deposito bank digital juga lebih tinggi dibanding bank konvensional, di kisaran 5,5% - 8,25% per tahun. Bunga bank digital diizinkan oleh OJK, jadi tidak perlu kuatir soal penipuan atau apa pun. 

Selain itu, andai perlu menarik deposito karena ada keperluan amat mendesak, ada bank digital yang membebaskan kita dari biaya penalti. Di bank konvensional kalau menarik sebelum jatuh tempo, kita kena penalti sebesar Rp125rb - Rp150rb. 

Kelebihan Menyimpan di Deposito Bank Digital

Pertama, tentu saja membuat kita disiplin tidak belanja sembarangan. Ibu rumah tangga kadang khilaf mata belanja barang yang tidak diperlukan hanya karena tidak enak pada yang menawarkan.

Uang di deposito hanya bisa diambil kalau sudah jatuh tempo. Hal ini memaksa kita disiplin untuk belanja dengan uang yang ada, bukan ambil dari deposito.

Kedua, sebagai tabungan jangka panjang. Kalau kita ambil jangka waktu deposito 3 bulan, misalnya, maka kita baru bisa ambil uang 3 bulan kemudian. Dengan begitu ada rasa tenang karena punya uang di bank untuk kebutuhan di masa depan.

Ketiga, andai ada yang pengin pinjam uang, kita bisa dengan lega dan yakin mengatakan kalau uangnya tidak ada. Memang betul tidak ada di rumah karena disimpan di deposito. 

Melek Keuangan Ibu Rumah Tangga

Menyimpan uang di bank digital berarti kita melek keuangan, lho. Tidak semua orang tahu apa itu bank digital, apalagi menyimpan uang di depositonya. Kita membuktikan bisa mengelola uang dengan cermat dan efisien meski hanya mengandalkan penghasilan suami dengan jumlah tabungan yang sedikit-sedikit.

Itu berarti kita ibu rumah tangga modern dan berpikir maju ya, kan.

Posting Komentar untuk "Cara Mudah Ibu Rumah Tangga Menyimpan Uang untuk Masa Depan"