Widget HTML #1

Ternyata Renang Gaya Dada Lebih Gampang dari Gaya Bebas

Kebanyakan kolam renang di Kabupaten Magelang ditujukan untuk rekreasi, bukan olahraga air. Makanya ukurannya pun tidak besar dan kebanyakan dibagi dua untuk dewasa dan anak-anak. Kedalaman kolam untuk dewasa pun hanya 160 sentimeter saja.

Renang gaya dada lebih gampang dari gaya bebas

Kalaupun ada kolam renang seukuran olimpiade 50 meter x 25 meter dengan kedalaman 2-3 meter paling hanya 2-3 saja.

Tiap di kolam renang umum saya lihat semua orang yang berenang pakainya gaya dada dan tidak ada yang pakai gaya bebas. Orang-orang jadi sering menoleh karena saya satu-satunya yang renang dengan gaya bebas. Dikira aneh, mungkin.

Ternyata, itu karena berenang dengan gaya dada lebih gampang daripada gaya bebas. Menurut laman Tacticalinpolice, gaya dada (katak/breaststrock) lebih mudah dikuasai pemula karena:

  • Gerakannya lebih lambar dan stabil.
  • Membantu menjaga pernapasan tetap terkontrol sahingga mengurangi risiko kelelahan.
  • Kepala akan sering muncul di permukaan jadi lebih aman buat yang belum biasa menahan atau bernapas di air.

Alasan Gaya Dada Lebih Gampang dari Gaya Bebas

Faktor utamanya karena gaya dada memungkinkan kepala selalu di atas permukaan air, jadi lebih mudah bernapas tanpa harus mengatur ritme napas khusus. Sementara itu, berenang gaya bebas (crawl) memerlukan koordinasi antara gerakan lengan, kaki, dan napas yang lebih sulit.

Risiko tersedak dan terminum air juga lebih besar di gaya bebas, terutama bagi yang belum terlatih, daripada gaya dada.

1. Mudah Dipelajari

Gaya dada lebih mudah dipelajari karena gerakan lengan yang melingkar dan tendangan kaki seperti katak jauh lebih mudah dipahami secara alami. 

Perenang cepat merasa nyaman dan aman dengan ritme gerakan yang sinkron, sehingga sering menjadi gaya pertama yang diajarkan di kolam renang umum. Makanya banyak perenang rekreasional (berenang hanya untuk bersenang-senang) yang belajar gaya dada lebih dulu daripada gaya yang lain. Mereka jadi terbiasa menguasai gaya dada dibanding gaya bebas.

2. Renang Rekreasi

Kolam renang umum, terutama di Kabupaten Magelang, dirancang untuk renang santai dan rekreasi, bukan untuk olahraga atau latihan performa. Pun kolam yang menggelar lomba renang juga tidak banyak. Jadi pengunjung tidak perlu repot belajar renang dengan berbagai gaya, yang penting main air.

3. Lingkungan Kolam

Berenang dengan gaya dada relatif lebih lambat dibanding gaya bebas. Kecepatan ini membantu mencegah tabrakan dengan pengunjung lain di kolam. 

Sementara itu gaya bebas relatif butuh jalur khusus karena tubuh kita akan meluncur lebih cepat ketimbang gaya dada sehingga ada risiko bertabrakan dengan perenang lain terutama jika kolam sedang ramai.

Tips Latihan Gaya Bebas untuk Pemula

Pertama, kita harus bisa meluncur dulu. Cara meluncur itiu mudah karena cuma mengepakkan kaki saja supaya tubuh bisa maju. 

1. Cara Meluncur

  1. Berdiri di pinggir kolam dengan posisi sudah di air. Luruskan tangan ke depan.
  2. Tempelkan kaki kanan atau kiri ke dinding kolam untuk bersiap menendang dinding kolam. Setelah siap, tendang dinding kolam untuk membantu meluncurkan tubuh ke air. Tangan tetap lurus ke depan sambil menggerakkan kaki ke atas-bawah bergantian kanan dan kiri.
  3. Lutut usahakan tetap lurus saat digerakkan ke atas-bawah dan tidak dibengkok-bengkokkan. 
  4. Saat meluncur kepala tetap di bawah air menghadap ke bawah. Maka ambil napas yang banyak dulu sebelum meluncur. 
  5. Angkat kepala dan berhenti meluncur kalau napas sudah terasa mau habis. 
Renang gaya dada lebih gampang dari gaya bebas

2. Gaya Bebas untuk Pemula

Gerakan kaki sama dengan saat kita meluncur, yaitu menggerak-gerakkan kaki ke atas-bawah dengan lutut tetap lurus. Lutut tidak dibengkok-bengkokkan untuk meminimalkan hambatan dalam air. 

1. Gerakan tangan. Tangan lurus ke depan dan buat gerakan tangan seperti sedang mendayung. Telapak tangan saat mendayung mengarah agak ke luar, bukan ke bawah.

2. Posisi kepala miring mengikuti gerakan tangan saat dikayuh. Kalau sedang mengayuh tangan kanan maka kepala juga miring ke kanan.

Memiringkan kepala berguna untuk mengambil napas. Selalu ambil udara lewat mulut dan bernapaslah juga dengan mulut selama berada di air.

3. Kalau lelah, luruskan tangan ke depan tanpa perlu mengayuh/mendayung. Tetap kepakkan/gerakkan kaki atas-bawah supaya tetap meluncur sekaligus mengapung.

Renang gaya dada lebih gampang dari gaya bebas

Kenapa Harus Belajar Berenang?

Kita hidup dikelilingi air karena 70% wilayah Indonesia adalah perairan, entah itu sungai, laut, atau danau. Andai tercebur ke air, minimal kita tidak langsung tenggelam dan bisa mengapung sampai pertolongan datang. 

Lebih bagus lagi kalau kita bisa berenang ke tepian sehingga tidak hanyut dan tenggelam karena kelelahan. Orang yang pandai berenang saja bisa tenggelam karena kelelahan, apalagi yang tidak bisa berenang.

Kebanyakan orang tenggelam karena panik. Padahal tubuh kita bisa dengan sendirinya mengapung di air selama paru-paru berisi udara. Saat paru‐paru terisi penuh udara, rata‐rata kepadatan tubuh menjadi lebih ringan. Maka gaya apung juga meningkat dan membuat tubuh “terangkat” ke permukaan air. 

Hukum Archimedes dan Orang Gendut Mudah Mengapung

Secara umum, orang dengan persentase lemak tubuh lebih tinggi atau gendut, seperti saya, lebih mudah terapung karena perbedaan massa jenis antara jaringan tubuh dan air di sekitarnya.

Penjelasannya berdasarkan prinsip fisika dari hukum Archimedes, yaitu gaya apung (upthrust) sama dengan berat volume cairan yang dipindahkan tubuh. Semakin banyak volume yang enteng (lemak dan udara di paru-paru), semakin besar gaya apungnya.

Meski orang gendut lebih gampang mengapung daripada yang kurus, bukan berarti kita harus jadi gendut dulu untuk bisa berenang. Hal utama yang bikin kita mengapung adalah pengaturan napas dan kondisi tubuh yang rileks.

Yang Harus Dilakukan Saat Tercebur Ke Air

Pertama tentu saja kita harus tenang supaya kepala tetap di atas permukaan air dan kita bisa ambil napas. Andai hanyut terbawa arus sungai, usahakan kepala tetap di atas supaya bisa mengambil udara.

Ini yang harus dilakukan saat tercebur ke air atau arus sungai:

  1. Usahakan kepala tetap di atas air.
  2. Ambil napas menggunakan mulut. Kalau pakai hidung dan kemasukan air, hidung akan terasa sakit dan bisa bikin kita panik.
  3. Gerak-gerakkan kaki seperti sedang mengayuh sepeda. Ini gunanya supaya kita tetap mengapung. 
  4. Raih kayu atau apa pun yang mengapung, kemudian berpeganglah pada atau benda tersebut.
  5. Jangan pikirkan ada buaya atau hiu. Tetap tenang dan usahakan terus mengapung supaya kepala tetap di atas air. 

***

Jangan takut air. Yakinlah kita tidak akan tenggelam kalau berada di air karena mekanisme tubuh kita dengan sendirinya akan membuat kita mengapung. Nikmatilah berenang dan bersahabatlah dengan air karena kita hidup di negara air alias negara yang luas perairannya lebih luas daripada daratannya. 

Posting Komentar untuk "Ternyata Renang Gaya Dada Lebih Gampang dari Gaya Bebas"