Beda Teknologi Informasi dan Teknologi Digital
Kita sering dengar istilah teknologi informasi di era digital. Bahkan bahkan kementerian kita ganti nama dari Kementerian Komunikasi dan Informatika jadi Kementerian Komunikasi Digital. Kuy, cari tahu artinya biar kalau dengar istilah itu kita gak ngang-ngeng-ngong lagi.
Teknologi Informasi
Pada 1996, Stephen Haag dan Peter Keen mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat alat yang membantu pekerjaan pemrosesan informasi. Kemudian pada 2015 Brian K. Williams dan Stacey Sawyer menambahkan bahwa teknologi informasi (TI) menggabungkan komputasi dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video.
Tujuan utama teknologi informasi adalah memecahkan masalah, membuka kreativitas, serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam aktivitas manusia
1. Fungsi Teknologi Informasi
Teknologi Informasi punya enam fungsi inti untuk mendukung siklus informas, yaitu
- Menangkap dan menerima input dari perangkat seperti keyboard, mikrofon, dan scanner (pemindai).
- Mengolah serta memproses data masukan melalui kalkulasi, analisis, dan konversi.
- Menghasilkan untuk mengorganisasikan informasi menjadi bentuk laporan, grafik, dan tabel
- Merekam data ke media penyimpanan seperti hard disk, flash disk, atau cloud (penyimpana di "awan" alias dalam jaringan).
- Menelusuri dan mengambil informasi yang telah disimpan.
- Mentransmisi dan mengirim data dan informasi antar lokasi melalui jaringan komputer.
2. Manfaat Teknologi Informasi
TI mempercepat akses dan pertukaran informasi dari berbagai belahan dunia. Kita bisa tahu detik ini juga peristiwa yang terjadi di Kutub Utara dari pemberitaan internet atau foto di media sosial.
TI memudahkan pelayanan dan penyimpanan arsip sehingga tidak perlu repot menyimpan banyak tumpukan kertas. Contohnya pelayanan publik yang dilakukan secara online seperti pembuatan KIA (Kartu Identitas Anak) atau KK. Sistem informasi di RS yang memuat rekam medis pasien dan sistem absensi karyawan di perusahaan juga termasuk dalam teknologi informasi.
Pembuatan e-KTP juga termasuk dalam ranah teknologi informasi karena memanfaatkan TI untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan memverifikasi data penduduk secara terpusat. Data yang direkam mencakup informasi pribadi, biometrik (sidik jari, foto, iris mata), dan tanda tangan digital. Semuanya diolah dalam basis data nasional.
Maka yang menjadi cakupan TI adalah:
- Perangkat keras (server, komputer, jaringan)
- Perangkat lunak (aplikasi, sistem operasi)
- Sistem basis data dan manajemen informasi
- Beda Teknologi Informasi dan Teknologi Digital
Teknologi Digital
Teknologi digital adalah turunan dari teknologi informasi yang seluruh prosesnya berbasis data biner (0 dan 1), sehingga informasi dapat diolah, disimpan, dan dikirim dengan cepat, presisi, dan mudah diintegrasikan.
Berbeda dengan teknologi analog yang mengandalkan sinyal kontinu, teknologi digital mengubah informasi menjadi format yang dapat dibaca, diproses, dan disimpan oleh komputer atau perangkat pintar.
Karena merupakan turunan dari teknologi informasi, maka manfaat teknologi digital lebih terasa di hampir semua aspek kehidupan seperti menerima dan mengirim email (surat elektronik), belanja online, menggunakan dompet digital (Gopay, DANA, OVO dll), dan streaming musik dan film untuk hiburan.
Teknologi digital juga mendorong pertumbuhan ekonomi digital karena dapat membuka peluang usaha baru di sektor kreatif, teknologi, dan jasa. Misalnya, untuk naik ojek dulu kita jalan ke pangkalan, sekarang sambil duduk manis menyeruput teh bisa pesan ojek di aplikasi dan ojek akan datang ke depan rumah.
Sekarang tiap belanja kita tidak perlu repot meyimpan receh dari kembalian. Pembayaran di swalayan, toko baju, gerai makanan, restoran, bahkan beli bawang di lapak sayur bisa dilakukan secara digital lewat QRIS (quick response Indonesian standard) dari mobile banking atau dompet digital.
Dulu kita kirim foto lewat kantor pos, sekarang kirim 100 foto bisa sambil rebahan.
Singkatnya, yang jadi cakupan teknologi digital ada semua perangkat dan sistem berbasis digital seperti komputer, smartphone, IoT (internet of think), kamera digital, cloud computing, dan teknologi hiburan, komunikasi, dan otomasi yang berbasis digital.
Pelajaran AI/Coding di Sekolah
Mulai tahun ajaran 2025/2026, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah resmi memasukkan pelajaran coding dan kecerdasan artifisial (artificial intelligence) jadi salah satu mata pelajaran kokurikuler lewat Permendikdasmen No. 13/2025.
Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran di luar jam pelajaran formal (intrakurikuler), tapi tetap terintegrasi dalam kurikulum.
Kebijakan ini sifatnya pilihan dan bertahap karena tidak semua siap melaksanakannya. Mapel AI/coding butuh guru yang berlatar pendidikan teknologi informasi, sementara semua guru di sekolah berlatar sarjana pendidikan.
Seberapa penting pelajaran AI/coding buat anak sekolah? Kalau melihat zaman, tentu sangat penting karena kita hidup sudah serba TI, digital, dan dipenuhi kecerdasan buatan. Hanya saja literasi dan numerasi anak Indonesia masih sangat rendah.
Data UNESCO 2024 menunjukkan bahwa minat baca kita cuma sekitar 0,0001% atau cuma satu dari seribu orang yang suka baca. Ini bikin ndonesia ada di peringkat sangat bawah dalam literasi global.
Sementara itu Perpusnas (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia) (Perpusnas) melaporkan adanya peningkatan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) sebesar 73,52 dan Tingkat Gemar Membaca (TGM) 72,44 yang lebih tinggi dari target 73,52.
Data dari perpusnas menunjukkan bahwa minat baca di Indonesia masuk kategori sedang. Peningkatan skor IPLM dan TGM Perpusnas barangkali karena di daerah-daerah ada program wajib kunjung perpustakaan.
Sekolah-sekolah yang ada di dekat Perpusda secara terjadwal mengunjungi perpustakaan daerah di jam sekolah untuk membaca. Kalau tidak begitu, mana mau anak-anak sekolah baca buku, mending scroll TikTok.
Jadi, lebih baik kalau sembari belajar AI/coding, para pelajar juga didorong untuk banyak membaca dan tidak malas berhitung. Percuma bisa bikin chatbot kalau baca caption Instagram aja masih salah paham.
Hubungan Teknologi Informasi, Digital, dan AI
Bayangkan sebuah pohon rindang tumbuh di pekarangan tengah halaman. Akar dan batangnya adalah teknologi informasi sebagai fondasi yang menopang seluruh kehidupan pohon itu. Dari batang itu tumbuh cabang-cabang kokoh bernama teknologi digital, yang membawa nutrisi (data biner) ke setiap ranting dan daun.
Lalu, di ujung cabang, tumbuh buah-buah segar, itulah artificial intelligence. Buah ini bisa dimakan mentah atau diolah jadi jus, rujak, bahkan selai. Seperti di dunia nyata, hasilnya tergantung siapa yang memetik dan bagaimana mengolah pohon dan buah itu.
Di tangan yang paham, AI bisa jadi santapan bergizi yang menguatkan ekosistem. Di tangan yang salah, bisa saja jadi buah busuk yang merusak pohon, akar, dan tanahnya sekaligus.
Posting Komentar untuk "Beda Teknologi Informasi dan Teknologi Digital"
Posting Komentar