Blog Banjir Order Meski Domain Authority Rendah
Dapat duit dari blog yang dikelolanya adalah impian para blogger. Meski tidak berlimpah, minimal bisa nutup biaya domain (dan hosting) dan pajaknya. Apalagi banyak narablog (blogger) sekarang turun pendapatannya dari AdSense, Adsterra, Opt360, dan sejenisnya.
Beberapa dari mereka juga belum bisa menarik uang dari penyedia iklan karena kelipatan penarikan yang disyaratkan minimal Rp1,3 juta. Jadi meski di saldo ada Rp1 juta, belum bisa masuk rekening selama belum menyentuh angka Rp1,3 juta.
Spam Score 11%
Emperbaca.com juga pasang AdSense, tapi masih jauh panggang dari api untuk withdraw. Jadi untuk pemasukan saya mendaftarkan emperbaca.com ke agen backlink untuk jualan backlink. Emperbaca.com memang berkualitas dan keren karena semua artikelnya original, tapi saya sadar blog ini susah berkembang karena multiniche.
Terasa sedikit mengenaskan karena backlink emperbaca.com masih nofollow. Padahal di theme (template) secara default harusnya dofollow.
Ciri blog yang multiniche membuat domain authority (DA) emperbaca.com skornya cuma 4 dengan page authority (PA) 32. Tadinya blog ini punya DA 5 dan PA 34. Setahun kemudian turun dan sampai sekarang mentok di angka 4 dan 32.
Page authority 32 termasuk tinggi, artinya terpercaya dan berkualitas karena banyak artikel emperbaca.com yang nangkring di halaman satu Google.
Untungnya traffic bulanan emperbaca.com pernah melonjak sampai 31.000 per bulan, jadi lumayan mendongkrak performa di mata klien. Sekarang stabil di angka 13.000-an per bulan. Sedikit, karena multiniche dan saya hampir tidak pernah menerapkan SEO on-page.
DA rendah, backlink nofollow, blog multiniche, dan kena apes spam score 11% membuat saya tidak bisa pasang harga tinggi. Waktu itu spam score emperbaca.com 11% karena banyak komentar yang meninggalkan broken link yang lupa saya hapus.
Dulu, sebelum tahun 2014, blog masih jadi primadona. Para narablog saling berkunjung dan menyapa di kolom komentar. Lama-lama tergantikan oleh medsos dan blog pun ditinggalkan. Akhirnya juga meninggalkan banyak broken link.
Order Pertama
Order pertama datang dua pekan setelah saya gabung di agen backlink. Berhubung saya pasang harga tidak tinggi dan harus dipotong biaya admin 25% maka penghasilan pun masih sedikit. Alhamdulillah dengan statistik blog yang jeblok ternyata ada yang mau order backlink.
Artikel sepanjang 800 kata pun saya kerjakan dan menaruh tautan dengan kata kunci sesuai keinginan klien. Sepekan kemudian order kedua, ketiga, dan keempat datang berturut-turut di saat spam score masih 11%, DA masih 4, dan nofollow pula.
Setelah saya bereskan semua broken link dari komentar, spam score kembali turun ke 1%. Butuh waktu empat bulan untuk menurunkan spam score dari 11% jadi 8%, lalu normal 1%. Padahal beberapa narablog ada yang spam score-nya 56% turun jadi 1% hanya dalam 2 bulan.
Tarif Normal
Sekarang dengan spam score yang kembali 1% dan global rank di urutan 954.866, saya menaikkan tarif content placement jadi Rp39.000 (nantinya dipotong biaya admin 25%) untuk artikel yang dibuat oleh advertiser.
Tarif itu masih di bawah normal karena backlink emperbaca.com masih nofollow. Tarif blog yang nofollow biasanya 35% - 50% di bawah blog yang dofollow. Meski page autohority tinggi, tapi domain authority rendah dan nofollow jadi faktor besar yang bikin emperbaca.com belum bisa pasang tarif normal.
Artikel dibuat oleh advertiser artinya artikel itu sepenuhnya dibuat oleh advertiser. Blogger hanya menyuntingnya sedikit, sebelum diposting, untuk disesuaikan dengan gaya dan ciri khas emperbaca.com, juga memasang satu link keluar.
Narablog yang punya domain authority diatas 25 pasang tarif Rp100.000 - Rp150.000 untuk artikel yang dibuat advertiser. Kalau artikel dibuat oleh si narablog tentu tarifnya di atas itu.
Risiko Pinalti Google
Menjual backlink sebetulnya melanggar pedoman Google karena mereka melarang praktik jual-beli link yang dimaksudkan untuk memanipulasi peringkat pencarian. Untuk menghindari sanksi, tiap link (tautan) yang dibayar harus diberi tag rel="sponsored" atau rel="nofollow". Kalau tidak, Google akan menganggapnya sebagai upaya manipulasi pagerank.
TIm peninjau Google kemudian akan memberikan “manual penalty” kalau menemukan bukti kuat kalau ada blog yang profil backlink-nya dimanipulasi. Biasanya notifikasi muncul di Google Search Console.
Jadi, backlink nofollow yang dipunya emperbaca.com sebetulnya sudah benar, ya. Lebih aman untuk blog karena kemungkinan untuk melanggar pedoman Google jadi sangat kecil.
Situs besar yang juga menerima content placement seperti Kumparan. CNCN Indonesia, Fimela, dan KompasTV, backlink-nya juga nofollow. Mereka mematok tarif Rp3jt - Rp5jt untuk artikel-dibuat-oleh advertiser.
Namun, kalau ingin monetisasi, membuat blog dengan backlink dofollow lebih disarankan daripada nofollow.
1. Ciri Blog Kena Pinalti Google
- Penurunan drastis di hasil pencarian
- Beberapa halaman bahkan bisa langsung terdeindeks (dilepas dari pengindeksan Google)
- Kehilangan trafik organik jangka panjang
- Reputasi situs tergerus, sulit dipulihkan meski link dihapus
Kenapa Google yang jadi parameter? Karena mayoritas orang di seluruh dunia mengandalkan mesin pencari dari Google sehingga penting bagi para narablog untuk membuat blog mereka ramah Google.
Dan, andai telanjur kena pinalti karena tautan yang dianggap tidak alami, kita bisa memperbaikinya dengan menghapus link di blog atau disavow tautan yang mengarah ke blog.
2. Menghindari Pinalti Google
Supaya tidak kena pinalti karena terlalu banyak link yang mengarah ke dalam (atau luar) blog, ini yang bisa kita lakukan:
- Tandai setiap link berbayar dengan
rel="sponsored"
ataurel="nofollow"
- Jual link secara bertahap dan dari situs relevan dengan otoritas baik
- Variasikan anchor text (brand name, generic, long-tail)
- Periksa apakah ada broken link secara berkala untuk menghapus tautan berkualitas rendah
- Fokus pada konten berkualitas tinggi dan strategi link building alami (guest post, digital marketing, share di medsos)
Cara lain yang dilakukan kebanyakan blogger untuk menghindari pinalti Google adalah membuat tiga artikel orisinal tiap kali mereka memposting satu artikel berbayar. Hal ini berguna untuk mempertahankan ciri khas (niche) dan kualitas blog.
Monetisasi Blog Kecil
Rata-rata order yang didapat emperbaca.com 5-7 artikel per bulan. Ini membuktikan blog kecil multiniche dengan trafik menengah, domain authority rendah, dan nofollow juga bisa bersaing dengan blog niche populer (pendidikan, keuangan, digital marketing, otomotif, dan gaya hidup).
Bayarannya memang tidak sebesar mereka, tapi cukup untuk kita memperpanjang domain tahun berikutnya, plus pajaknya. Buat ngopi di kafe tiga kali sebulan cukup juga, sih. Meski begitu, blog baru dengan usia domain kurang dari setahun wajib sabar.
Meski domain authority sudah di atas 10 dan artikel sudah banyak, klien masih melihatnya sebagai blog baru yang belum tentu eksis dan konsisten di tahun depan. Jadi kalau blog belum bisa monetisasi selain AdSense dkk, sabar aja, ya.
Posting Komentar untuk "Blog Banjir Order Meski Domain Authority Rendah"
Posting Komentar