Widget HTML #1

Kelemahan Bayar COD Bagi Penjual dan Kurir Pada Belanja Online

Sistem pembayaran COD (cash on delivery) atau bayar di tempat makin populer setelah marketplace (lokapasar) memberlakukannya untuk pembeli mereka.

Dulu cash on delivery diterapkan di Forum Jual Beli (FJB) Kaskus untuk memastikan keamanan transaksi, terutama jika barang yang diperjualbelikan bekas atau koleksi terbatas.

emperbaca

Penjual dan pembeli janjian untuk bertemu lalu bertansaksi saat itu juga. Potensi kerugian dalam transaksi tatap muka seperti ini bisa dihindarkan karena barang dan uang diserahterimakan oleh penjual dan pembeli secara langsung, tidak lewat kurir.

Sementara itu, belanja online di lokapasar menggunakan sistem bayar di tempat, sekilas memang menguntungkan pembeli. Kalau barang yang diterima rusak atau tidak sesuai pesanan, maka pembeli boleh tidak membayar dan mengembalikan paket itu lewat kurir.

Namun, kebijakan membuka paket itu cuma disediakan oleh Shopee. Marketplace lain seperti Tokopedia, Lazada, TikTok Shop, dan lainnya tidak mengizinkan pembeli membuka paket.

1. Risiko Penolakan Barang

Salah satu kelemahan terbesar sistem COD adalah risiko pembeli menolak barang saat pesanan tiba. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Barang yang diterima tidak sesuai dengan ekspektasi pembeli.

  • Pembeli berubah pikiran setelah memesan.

  • Pembeli tidak memiliki uang tunai pada saat barang datang. Kasus penolakan barang sering kali membebankan biaya pengembalian kepada penjual, yang pada akhirnya merugikan mereka secara finansial.

2. Keamanan dan Beban Kerja Kurir

Kurir yang mengantarkan pesanan COD memiliki tanggung jawab lebih besar dibandingkan kurir biasa. Mereka tidak hanya mengantarkan barang, tetapi juga harus memastikan pembayaran dilakukan dengan benar. 

Jika pembeli tidak ada di tempat, kurir harus kembali di lain waktu untuk menyelesaikan transaksi, sehingga beban kerja mereka menjadi lebih berat. Hal ini juga memperlambat proses pengiriman untuk pelanggan lain.

Kurir juga menghadapi risiko membawa uang tunai dalam jumlah besar yang berpotensi memicu tindak kejahatan.

3. Kurangnya Kepastian Transaksi

Ini terjadi karena pembayaran dilakukan saat barang tiba, ada risiko pembatalan dari pembeli di saat-saat terakhir.

Sistem COD lebih cocok untuk pembelian kecil, di mana jumlah uang tunai yang harus dibawa tidak terlalu banyak. Untuk pembelian dalam jumlah besar, COD menjadi tidak praktis karena pembeli dan kurir harus membawa uang dalam jumlah besar, yang meningkatkan risiko keamanan. 

4. Potensi Penipuan

Selama ini kita mengira penjual online di marketplace berpotensi menipu dengan mengirim barang yang tidak sesuai pesanan. Namun, Sistem COD juga rawan penipuan karena hal berikut.

  1. Pembeli Fiktif. Pembeli memesan barang tanpa niat untuk membayar atau menerima produk.

  2. Pembayaran Palsu. Ada kemungkinan pembeli menggunakan uang palsu untuk membayar pesanan COD.

5. Kesulitan dalam Pengelolaan Uang Tunai

COD mengharuskan kurir membawa uang tunai dalam jumlah yang cukup besar. Ini menimbulkan risiko keamanan, seperti pencurian atau kesalahan dalam penghitungan uang.

6. Ketergantungan pada Uang Tunai

Di era digital, COD terkesan ketinggalan zaman karena pembayarannya masih bergantung pada uang tunai. Hal ini menjadi kurang praktis dibandingkan metode pembayaran digital yang lebih cepat dan aman.

7. Proses Pengembalian Dana (Refund) Lebih Rumit

Jika barang yang diterima pembeli bermasalah dan harus dikembalikan, proses refund pada sistem COD menjadi lebih rumit. Pembeli harus menunggu hingga penjual menerima barang kembali dan menyetujui pengembalian uang, yang bisa memakan waktu lebih lama dibandingkan metode pembayaran lainnya.

8. Mengurangi Kepercayaan pada Penjual

Ketika barang yang dikirim ternyata berbeda dari deskripsi atau rusak saat diterima, pembeli sering kali menyalahkan penjual. Hal ini bisa menurunkan reputasi penjual, meskipun masalah tersebut sebenarnya disebabkan oleh kurir atau sistem COD itu sendiri.

***

Meskipun COD memudahkan pembeli, ada baiknya untuk mempertimbangkan metode pembayaran lain yang lebih aman dan praktis, seperti transfer bank atau dompet digital. Sebabnya, karena yang namanya belanja online, baik di e-commerce maupun marketplace, transaksi idealnya juga harus online. 

Kalau mau bertransaksi dengan uang tunai lebih pas dan mudah dilakukan di toko fisik.

Posting Komentar untuk "Kelemahan Bayar COD Bagi Penjual dan Kurir Pada Belanja Online"