Apa Saja yang Bisa Kita Nikmati di Taman Pintar Yogyakarta

Taman Pintar Yogyakarta bisa dibilang tempat rekreasi edukatif yang murah meriah asalkan kita tidak beli semua tiket  yang ada di sana.

Waktu kami kesana tiket yang harus dibeli jumlahnya Rp440.000 untuk empat orang (dua anak dua dewasa). Itu karena kami beli tiket untuk wahana edukasi yang ada di sana, termasuk Planetarium dan Taman Kreasi yang terdiri dari membatik, melukis kaus, membuat kerajinan gerabah, dan mewarnai gerabah.

Tetapi tiket yang kami beli itu belum termasuk tiket Kapal Mini karena anakn-anak kami menolak mencoba wahana itu. Kata mereka wahana itu terlalu kanak-kanak. 

Planetarium

 

Planetarium adalah wahana primadona di Taman Pintar Yogya. Karcis yang harus dibayar untuk menikmati pertunjukkan di planetarium sebesar Rp20.000 untuk anak dan dewasa.

Pertunjukkan di planetarium yang paling mengesankan adalah hujan meteor. Tampilang langit saat meteor berjatuhan ke bumi super keren! Tambah lagi musik pengiringnya juga kece.

Kalau dibandingkan planetarium di TIM, Jakpus, tentu planaterium di Taman Pintar Yogya lebih kecil dan durasi pertunjukkannya pun lebih singkat. Namun itu sudah cukup buat kita menikmati pemandangan angkasa luar dan pengetahuannya.

Dalam Gedung Oval

 

Saat masuk ke Gedung Oval kita akan disambut akuarium besar yang berisi ikan lele raksasa, ikan nila, ikan sapu-sapu, dan ikan bawal berukuran besar. 

Di dalam Gedung Oval ada banyak informasi tentang ilmuwan dan pengetahuan, penemuan teknologi, dan berbagai percobaan ilmiah yang bisa dilakukan langsung oleh pengunjung.

Di sini juga ada ruang simulasi gempa. Kita bisa merasakan bagaimana kekuatan goncangan bumi saat gempa terjadi dari 0-7 9 Skala Richter dan Magnitudo 8-9.

Skala richter digunakan untuk mengukur gempa kecil dan sedang, sementara magnitudo digunakan untuk gempa dengan getaran sedang sampai kuat.

Dalam Gedung Kotak

 

Kita bisa menemukan poster besar berisi macam-macam informasi ilmu pengetahuan tentang tubuh manusia, teknologi, dan lainnya. Hanya saja kalau mau lebih fun, kita bisa membeli tiket untuk menikmati beberapa wahana yang ada di Gedung Kotak seperti berikut:

1. Kereta Dino

Tiket bisa dibeli di loket seharga Rp20.000 untuk dewasa dan Rp15.000 untuk anak. Saya merekomendasikan usia TK atau 5 tahun keatas untuk menikmati Kereta Dino. Kalau anak balita mungkin akan terganggu dengan suasana remang di dalam wahana yang disertai suara bermacam jenis dinosaurus.

2. 4D Theater

Kita harus merogoh kocek senilai Rp15.000 untuk anak dan Rp20.000 untuk dewasa supaya bisa masuk ke bioskop mini dan menikmati film pendek berformat 4D.

Sayangnya, film di 4D teater kurang greget karena cuma menceritakan tentang dinosaurus karnivora albino yang diasuh oleh keluarga herbivora. Kalau untuk balita cerita seperti ini mungkin cocok, tapi untuk yang lebih dewasa terasa, "Hah, gini doang."

Meski begitu, pesan moralnya bagus walau terlalu menggurui. Tampilan 4D-nya di mata kita pun standar saja dan efek 3D-nya tidak banyak.

Kursi di dalam teater juga banyak yang rusak dan tidak terawat. Jadi bayar Rp20.000 untuk dewasa rasanya agak kemahalan.

3. Broadcasting/Presenter TV

Kita bisa cosplay jadi penyiar televisi yang membacakan berita atau melaporkan kejadian yang kita ceritakan sendiri.

Studionya asli dengan kamera televisi betulan. Kita akan direkam selama siaran dan hasil rekaman itu akan kita bawa pulang sebagai kenang-kenangan atau untuk diposting di media sosial.

Tiket untuk siaran bisa kita beli seharga Rp15.000 untuk dewasa juga anak.

4. Smart and Fun/Hand os Science

Di dalam ruangan Smart and Fun ini kita bisa melakukan bermacam percobaan ilmiah didampingi petugas profesional.

Anak yang sudah besar bisa masuk sendiri tanpa pendampingan orang tua dengan membeli tiket seharga Rp10.000

Taman Kreasi

 

Taman Kreasi tidak luas dan alatnya juga tidak banyak. Jadi kalau pengunjungnya sedang banyak di akhir pekan atau libur sekolah, kita harus menunggu sampai pengunjung lain selesai berkreasi. 

Kalau kita sedang asyik berkreasi saat ada banyak pengunjung yang antre, kita bakal diminta segera menyelesaikan atau pindah ke luar ruangan untuk memberi kesempatan pengunjungl lain berkreasi supaya tidak terjadi penumpukan antrean.

1. Membatik

Kreasi batik bisa ditebus seharga Rp20.000 per orang. Kita akan membatik dengan canting dan malam di selembar kain persegi.


Tahap pertama kita akan membuat sketsa dengan pensil diatas kain tersebut. Kemudian melapisi seluruh sketsa dengan malam. Terakhir, kain yang sudah dibatik itu kita warnai.

Sayang sekali karena pewarnanya sudah dipakai banyak orang jadi antar warna sudah tercampur. Air bilasan kuas yang tidak diganti juga membuat kuas jadi tidak bersih dan warna makin butek alik-alih cerah warna asli. 

Menurut kami bisa saja air bilasan itu diganti tiap ada pengunjung yang berbeda. Toh, kerannya cuma didepan ruang membatik. Tapi, mungkin ada pertimbangan lain.

Setelah pewarnaan selesai, kain akan dibilas oleh petugas dan dijemur. Selama menunggu proses penjemuran, kita bisa berkreasi di tempat lain atau menunggu saja di situ tidak apa-apa kalau sedang tidak banyak pengunjung.

2. Melukis Kaus

Melukis kaus adalah kreasi terfavorit kami sekaligus yang termahal karena sama dengan kita membeli kaus seharga Rp45.000.

Kita bisa melukis apa saja di atas kaus dengan cat 12 warna dalam waktu sejam. Kalau sudah satu jam kita harus mengumpulkan kaus itu untuk dikeringkan dengan hairdryer

Kausnya sendiri katun yang nyaman dipakai. Hasil lukisan kita di kaus juga tidak luntur walau dicuci berkali-kali. Kalau pudar, iya, tapi luntur, tidak.

Pengemasan kaus pasca dilukis juga cakep! Pakai plastik dan paper bag, jadi seperti beli kaus di distro.

3. Membuat Gerabah

Membuat gerabah ini yang paling membuat kami bingung karena tidak tahu harus membuat apa jadi kami cuma membolak-balik gerabahnya saja.

Di kreasi ini kita akan diberi segumpal besar gerabah untuk kita kreasikan menjadi macam-macam kerajinan. Karena bingung dan bosan membuat kreasi gerabah, akhirnya kami beralih ke mewarnai gerabah.

Membuat gerabah dan mewarnai gerabah bayarnya beda. Kita bisa pilih membuat gerabah saja atau mewarnai gerabah saja. Bisa juga pilih dua-duanya seperti kami, yang ternyata menyesal juga beli tiket Membuat Gerabah karena kami tidak sekreatif itu dengan gerabah.

4. Mewarnai Gerabah

Asyik, lho! Gerabah harus diwarnai dulu dengan cat putih. Kemudian baru kita bebas mewarnainya dengan 12 warna yang disediakan.

Gerabah yang diwarnai waktu kami kesana ada yang bentuknya angry bird, kura-kura, dan kumbang. Petugas akan memberi kita bentuk gerabah secara random jadi tidak bisa pilih.

Food Court dan Jajanan

 

Semua lapak jajanan menjual makanan yang seragam seperti takoyaki, sosis bakar, hottang, jasuke (jagung-susu-keju), aneka minuman, rujak buah dalam kemasan, dan harum manis. Harganya sedikit lebih mahal dari luar, tapi masih amat terjangkau.

Cita rasa makanan di food court sama seperti rasa makanan di rest area jalan tol: alakadar. Jadi kalau cari makan enak lebih baik cari di luar saja karena food court cuma tempat pelepas dahaga dan mengganjal perut saja biar tidak kena maag.

Letak food court ada di jalur keluar setelah kita selesai menikmati Gedung Oval dan Gedung Kotak. Sayangnya jalur keluar ini tidak searah dan tidak dijag jadi bisa saja orang datang tidak beli tiket, lalu masuk lewat food court dan naik tangga langsung ke Gedung Kotak.

Toilet dan Masjid

 

Toilet ada di Gedung Oval dan Gedung Kotak, tapi kebersihannya tidak terjamin. Bau juga. Jadi baiknya sebelum ke Taman Pintar pipis dan buang air besar di rumah dulu supaya tidak kebelet selama di Taman Pintar.

Masjid ada di dekat pintu keluar dan lumayan buat menampung banyak jamaah sekaligus walau tempat wudunya termasuk sempit.

Jam Tutup


Gedung Oval tutup pukul 16.00 WIB. Pengunjung masih diperkenankan berada dalam di dalam gedung maksimal sampai 16.30 WIB.


Jam tutup Taman Kreasi juga sama. Mendekati pukul 16.00 petugas akan mengingatkan pengunjung untuk segera menyelesaikan kreasinya karena mereka akan tutup pukul 16.00.

Paling enak ke Taman Pintar Yogyakarta saat akhir pekan atau libur sekolah. Kalau hari biasa pasti sepi dan kita bakal tidak nyaman karena serasa uji nyali berada di sana dalam suasana sepi.

0 komentar

Posting Komentar