Punya Mobil tapi Tidak Kaya dan Cara Jadi Orang Kaya

Mobil mewah termasuk dalam kebutuhan tersier karena dibeli kalau kebutuhan primer (pangan, sandang, papan) dan sekunder terpenuhi.

orang kaya

Kebutuhan primer adalah kebutuhan untuk bertahan hidup. Kita butuh makanan supaya tidak mati kelaparan (pangan), pakaian yang layak dikenakan (sandang), dan rumah untuk tempat berteduh (papan).

Sedangkan kebutuhan sekunder adalah kebutuhan untuk membuat hidup lebih bahagia. Makin maju peradaban manusia, kebutuhan sekunder makin menjadi primer karena wajib dipenuhi untuk membuat manusia bahagia dan tidak jadi gila.

Salah satu kebutuhan sekunder paling umum yang dimiliki manusia adalah motor dan mobil, termasuk di dalamnya ada mobil jadul, mobil butut, dan mobil low cost green car (LCGC).

Sementara itu mobil mewah tidak termasuk kebutuhan sekunder karena harganya mahal dan cuma bisa dibeli orang yang kebutuhan sekundernya telah terpenuhi.



Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " 3 Kategori Mobil Mewah Dilarang Gunakan Pertalite, Bagaimana dengan Low MPV? ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/otomotif/mobil/3-kategori-mobil-mewah-dilarang-gunakan-pertalite-bagaimana-dengan-low-mpv.


Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps

Kalau mengacu pada PP Nomor 73 Tahun 2009 terkait dengan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang termasuk mobil mewah adalah mobil dengan kapasitas mesin 3.000-4.000 cc atau lebih.

Namun, sehubungan dengan pengurangan subsidi BBM yang akan membatasi pembelian Pertalite, maka mobil dengan kapasitas mesin 2000 cc sudah dikategorikan sebagai "mobil mewah".

Akan tetapi, dimuat rencana bahwa per 1 September 2022, seperti diberitakan Liputan6, BPH Migas mengatakan bahwa mobil diatas 1400 cc akan dilarang menggunakan Pertalite, harus Pertamax.

Sampai sekarang belum ada kejelasan berapa batas minimun kapasitas mesin  yang dibolehkan membeli Pertalite. Seribu empat ratus, seribu lima ratus, atau dua ribu cc.

Andai diberlakukan aturan mobil berkapasitas mesin di atas 1400 cc tidak boleh membeli Pertalite, maka pemilik Fortuner, Xenia, Terios, Avanza, Xpander, Ertiga, Stargazer, dan banyak merek mobil lainnya akan kembang-kempis.

Sebabnya karena pemilik mobil di bawah 2000 cc bukan cuma orang kaya, melainkan juga mereka yang tidak berkantung tebal. Tongpes, kok, punya mobil?

Ciri Orang Punya Mobil tapi Tidak Bisa Disebut Kaya


Berikut ini adalah para pemilik mobil yang walau nampak berkecukupan, sebenarnya mereka belum bisa dianggap kaya. Sebabnya mereka membeli mobil karena alasan ini.

1. Dapat warisan. 
Seseorang yang dapat warisan cenderung membeli mobil lebih dulu daripada barang lainnya karena mobil dianggap menaikkan status sosial dan ekonomi.

2. Dapat undian berhadiah mobil
Kalau si pemenang undian berhadiah mobil bukan orang kaya, dia harus membayar pajak kendaraan, membeli bensin, dan mengeluarkan biaya perawatan mobil.

Punya mobil bisa saja malah jadi beban kalau seseorang yang berkantong pas-pasan dapat undian berhadiah mobil.

2. Transportasi keluarga besar. 
Ada banyak orang yang sengaja membeli mobil untuk transportasi keluarga besar kalau ada acara kawinan kerabat, melayat, silaturahmi, atau piknik bersama.
 
Makanya mereka membeli mobil bekas keluaran jadul supaya murah, karena memang sekadar untuk transportasi. 

3. Dapat ganti rugi tol.
Barang pertama yang cenderung dibeli orang yang dapat ganti rugi tol adalah mobil.
 
Alasannya sudah pasti karena mobil dianggap menaikkan status ekonomi dan sosial. Selain itu manusia cenderung ingin naik ke kelas tersier kalau kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi.

4. Disewakan.
Ada orang yang membeli mobil untuk disewakan alias untuk rental. Jadi seseorang belum tentu jadi orang kaya walau dia punya 4-5 mobil, karena mobil itu untuk disewakan, bukan dikoleksi.

5. Taksi online.
Pada kurun 2018-2019 banyak orang yang sengaja membeli mobil baru jenis LCGC untuk digunakan mencari nafkah sebagai mitra driver di Grab.

Penghasilan dari menjadi mitra Grab (juga Gocar) dianggap sama baiknya dengan menjadi karyawan kantoran, bahkan lebih baik karena jam kerjanya fleksibel.

***
 
Orang yang membeli mobil karena lima alasan di atas biasanya juga jarang melakukan perawatan mobil seperti spooring dan balancing, membersihkan saluran AC, tune-up, dan memeriksa kondisi ban.
 
Perawatan paling maksimal yang mereka lakukan adalah mengganti oli, bukan perawatan macam steaming, fogging interior, apalagi detailing
 
Kadang-kadang diantara mereka ada juga yang kesulitan membayar pajak kendaraan dan berharap pada pemutihan pajak. Makanya mereka punya mobil, tapi tidak bisa disebut kaya.
 

Ciri Orang Kaya


Secara umum yang disebut orang kaya adalah orang yang asetnya sudah bernilai miliaran rupiah.
 
Berikut ciri orang kaya:

1. Punya penghasilan rutin (mingguan atau bulanan) yang nominalnya minimal puluhan juta rupiah. 

Seorang aktor, selebriti internet, YouTuber, atau TikToker sudah bisa disebut kaya kalau dia mendapat penghasilan puluhan juta secara rutin selama bertahun-tahun, bukan cuma 1-2 tahun saja.

Dengan demikian dia sudah masuk dalam kategori mapan finansial karena punya kelebihan uang untuk ditabung dan berinvestasi, setelah memenuhi kebahagiaan hidupnya dengan kebutuhan sekunder.

2. Pengeluaran lebih sedikit dari penghasilan. 
Walau seseorang punya penghasilan 50 juta sebulan, tapi habis untuk membayar cicilan, membiayai hidup ipar, orang tua, dan mertua, atau untuk foya-foya, maka dia tidak bisa disebut kaya.

Kalau penghasilannya habis, dia jadi tidak bisa punya tabungan karena semuanya habis untuk mencukupi pengeluarannya yang juga besar.

3. Punya tabungan yang tidak diambil-ambil
Disebut juga uang dingin yang artinya uang di tabungan tidak digunakan untuk keperluan harian, membayar tagihan, dan kebutuhan rumah tangga.

Uang tabungan itu amat mungkin malahan terus bertambah alih-alih bekrurang karena pemiliknya rajin menabung daripada memakainya untuk kebutuhan hidup.
Bukan cuma 1-2 tabungan. Orang kaya biasanya punya lebih dari 3 rekening di bank berbeda.

4. Punya aset tidak bergerak.
Aset tidak bergerak merupakan sumber ekonomi berupa barang yang biasa digunakan sebagai jaminan atas kredit jangka panjang.

Contoh aset tidak bergerak adalah tanah, rumah, pabrik dan kapal pesiar.

Kapal pesiar walau bergerak, tapi dikategorikan sebagai aset tidak bergerak karena bobotnya lebih dari 20 meter kubik. Menurut Pasal 314 Kitab Undang-undang Hukum Dagang, kapal yang bobotnya diatas 20 meter kubik termasuk dalam aset tidak bergerak.

5. Menginvestasikan uangnya. Membeli polis asuransi, saham atau forex, dan membeli emas batangan termasuk dalam investasi dengan berbagai risikonya.

Investasi yang ideal adalah yang dibeli menggunakan idle money, alias uang tidak terpakai setelah kebutuhan rutin dan tabungan terpenuhi

Sangat tidak dianjurkan berinvestasi dengan uang gaji dan uang tabungan apalagi uang pinjaman. Uang yang betul-betul nganggur dan tidak digunakan untuk apapun itulah yang digunakan untuk berinvestasi.

***
Kelima hal di atas juga jadi alasan mengapa orang kaya tambah kaya walau wabah Covid-19 merajalela selama dua tahun. Karena aset dan investasinya terus bertambah nilainya serta beranak-pinak menghasilkan uang.


Kemudian, kelima syarat tersebut harus dipenuhi kalau seseorang mau disebut orang kaya. Kalau ada satu saja yang tidak terpenuhi, maka dia belum bisa dikatakan kaya, apalagi tajir, terlebih sultan. Dia masih berada di kelas menengah.

Cara Jadi Orang Kaya


Ada dua cara menjadi kaya yang mudah dicapai tanpa kerja keras, yaitu dapat warisan dari orang tua yang kaya. Kedua, rumah atau tanah yang kita miliki dibeli pemerintah untuk proyek infrastuktur.

Namun, orang yang tidak punya dua hal itu juga bisa jadi kaya raya kalau menerapkan hal berikut ini.

1. Kurangi lihat medsos
Medsos membuat kita tidak fokus berkarya di dunia nyata karena setiap harinya banyak hal viral di medsos yang mengalihkan perhatian kita.

Belum lagi kita jadi menghabiskan waktu membandingkan kehidupan kita dengan kerabat, teman, dan kenalan, padahal waktu untuk melihat medsos bisa kita gunakan untuk berkarya di dunia nyata, walau sekadar membersihkan rumah.

Selain itu makanan, pakaian, dan gaya hidup yang marak di medsos bisa membuat kita tergoda untuk mencobanya. Mencoba hal baru yang dikenalkan di medsos membuat kita jadi boros.

Rhenald Kasali pernah mengatakan orang yang benar-benar kaya tidak bakalan pamer di medsos karena mereka mengutamakan privasi dan kenyamanan. Sebagian dari mereka bahkan tidak punya akun medsos.

2. Disiplin menyisihkan minimal 20% penghasilan untuk ditabung
Seberapa pun besaran gaji yang kita dapat, usahakan sisihkan 20 persennya untuk ditabung. 

Untuk memenuhi target minimal 20 persen (syukur-syukur lebih) beli paket kuota yang lebih murah, bawa bekal dari rumah, rajin masak untuk mengurangi jajan, dan stop langganan Netflix, Spotify, atau VIU.

Pilh hiburan dengan mendengarkan radio dan menonton televisi konvensional (bukan televisi streaming dari internet).

Irit selalu lebih baik dari boros karena irit tidak berarti pelit.

3. Cari peluang menghasilkan uang selain dari gaji rutin. 
Misal jadi reseller, jualan produk MLM, jualan makanan yang dibuat sendiri, atau menjalankan kerja sampingan sebagai ojek atau taksi online, misalnya.

Usaha sampingan dapat membuat kita mengisi waktu dengan efektif daripada hanya nongki dengan teman atau mengikuti klub ini-itu yang belum waktunya kita ikuti.
 
4.  Pindah pekerjaan kalau kamu generasi sandwich.
Disebut generasi sandwich karena selain dirinya sendiri, seseorang harus membiayai lintas generasi dari keluarganya, entah itu orang tua dan kakak-adiknya, atau mertua dan iparnya.

Kalau kamu termasuk generasi sandwich dan usia masih memungkinkan, cari pekerjaan lain dengan gaji lebih besar atau yang menawarkan tunjangan lebih komplet.

5. Lakukan investasi yang paling cocok dengan karaktermu. 
Contohnya, orang yang suka tantangan dan berani mengambil risiko cocok menginvestasikan uangnya di foreign exhange (forex) dan saham. 

Sedangkan orang konvensional bisa memilih reksadana atau emas. Semua investasi punya risiko. Kalau tidak ada risiko dan mengiming-imingkan laba besar, itu namanya bukan investasi, tapi penipuan, bahkan judi seperti Binomo.

***

Semua orang bisa jadi kaya, tapi proses untuk menjadi kaya itulah yang tidak semua orang bisa menjalaninya.

0 komentar

Posting Komentar