"Tokyo MER", Jibaku Menyelamatkan Manusia dari Persaingan Politik

Walau di judul ada kata "politik", tapi percayalah, film ini jauh dari intrik politik rumit seperti di film The Post, The Darkest Hour, bahkan Angel Has Fallen. 

(Disney+ Hotstar)

Intrik politik di Tokyo MER tidak ada fitnah, hoax, dan manipulasi pemberitaan media. Mereka cuma saling sikut dan menjatuhkan program lawan politik dari kekurangan program itu sendiri.

Karena intrik politiknya "cuma segitu doang", maka tidak merugikan siapa-siapa, kecuali adik kepala Tokyo MER yang bernama Suzuka. Itu pun Suzuka tidak jadi korban politik, melainkan karena bom teroris.

Lho, kok, di Jepang ada teroris? Ada, tapi bukan teroris karena sentimen dan latar belakang agama, melainkan kejiwaan. Si pengebom punya masalah kejiwaan yang menyebabkan dia malah dendam ke Kota Kitami karena diselamatkan saat hendak meregang nyawa.

Menurut World Population Review, pada tahun 2021 sebanyak 29 persen orang di Jepang mengaku ateis. Ini menjadikan negeri sakura ada di peringkat 2 setelah Tiongkok sebagai negara yang punya warga ateis terbanyak di dunia. Di Tiongkok ada 69% warga yang mengaku ateis dari total penduduk yang banyaknya 1,44 miliar jiwa per data 2021.

Itu sebab tidak ada adegan bernuansa keagamaan atau kepercayaan terhadap Sang Pencipta di Tokyo MER, apalagi adegan teroris beridentitas agama tertentu. 

Lalu siapa Kota Kitami? Dia adalah kepala Tokyo MER (Mobile Emergency Rescue) yang gercep banget melakukan operasi bedah di dalam mobil operasi.

MER dibentuk oleh Gubernur Tokyo Azusa Akatsuka untuk menolong korban kecelakaan dan bencana. Sebelum sampai di rumah sakit, gubernur ingin para korban lebih dulu ditolong sehingga kemungkinan mereka tewas di tempat kejadian bisa diperkecil. Itu juga yang jadi tugas utama MER; tidak boleh ada korban jiwa. Mungkinkah?

Pusat Data

Selama di TKP, Tokyo MER terhubung oleh BPBD-nya Tokyo lewat earpiece. BPBD memantau lokasi TKP melalui video yang mereka dapat dari satelit. Mengingat teknologi komunikasi Jepang yang sangat maju, mendapat dan menghubungkan video kemana-mana tidaklah aneh,

Jika ada kecelakaan atau bencana, BPBD akan memanggil Tokyo MER dan mengirim video real-time kejadian di TKP ke tablet yang dipegang dokter atau perawat MER.

Kru Tokyo MER terdiri dari dua dokter bedah, satu dokter anestesi, satu dokter magang, dua perawat, dan satu teknisi mesin medis sekaligus sopir ambulans. Belakangan muncul dokter Otowa. Dokter kementerian yang disusupkan ke MER.

Intrik Politik

Siapa yang menyusupkan dokter Otowa? Tak lain tak bukan adalah Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Mariko Shirokane. 

Shirokane dan Akatsuka adalah lawan politik. Mereka sedang bersaing untuk posisi bakal calon perdana menteri Jepang. Halusnya intrik politik di Tokyo MER mungkin karena di kehidupan nyata, situasi politik Jepang masih diselimuti budaya malu, jadi tidak sepanas Amerika, apalagi Indonesia.

Kita mengetahui bahwa pada 2019, Menteri Perdagangan Jepang Isshu Sugawara mundur dari jabatannya karena dianggap dianggap melanggar UU Pemilu. Menteri Sugawara kedapatan memberikan melon dan kepiting kepada konstituen di daerah pemilihannya (dapil).

Masih di tahun yang sama Menteri Kehakiman Katsuyuki Kawai mundur juga dari jabatannya karena sekretaris kampanye istrinya disebut oleh satu majalah telah memberikan hadiah kepada calon pemilih.

Bukan cuma menterinya, tercatat ada tiga perdana meteri Jepang yang mengundurkan diri, yaitu Shinzo Abe, Yasuo Fukuda, Yukio Hatoyama, dan Naoto Kan. 

Sesuai kehidupan aslinya, persaingan politik di Jepang tdak bakalan bikin kita geregetan.

Fasilitas Medis

Di dalam ambulans MER sudah tersedia kabin operasi lengkap dengan peralatan medisnya. Pasien yang luka parah dan berisiko kehilangan nyawa jika lebih dulu dibawa ke RS, akan dioperasi langsung di kabin operasi.

Bukan cuma Kota Kitami yang gercep (bergerak cepat), semua dokter, perawat, dan teknisi MER juga bekerja sangat cepat, sepertinya, dalam hitungan detik saja. Banyak istilah medis yang diucapkan sama cepatnya, seolah istilah-istilah kedokteran tersebut keluar dari komputer, bukan dari mulut manusia,

Saking cepatmya mereka membantu orang-orang yang terluka di tempat kejadian perkara (TKP), IGD rumah sakit di negara kita jadi kelihatan lebih lambat dari siput.

***

Serial sepanjang 11 episode yang tayang di Disney+ Hotstar ini, rencananya akan dibuat versi filmnya tahun depan. Pemeran filmnya masih akan sama. Pun judulnya sama, yaitu Hashiru Kinkyuukyuumeishitsu yang merupakan judul asli Tokyo MER.

0 komentar

Posting Komentar