Sindu Kusuma Edupark, Dufan Mini Murah Meriah

Saya katakan mirip Dufan (Dunia Fantasi di Ancol, Jakut) karena saya amat menyukai taman rekreasi itu. Sejak kecil sampai kuliah saya selalu menyempatkan tamasya ke Dufan, baik bersama teman-teman atau berdua saja dengan almarhumah adik bungsu.

Sindu Kusuma Edupark atau orang-orang sana menyingkatnya dengan SKE, bisa disebut sebagai Dufan Mini karena wahana yang ada di sana sama seperti di Dufan, kecuali Sepeda Mabur. 

Wahana Cakra Manggilingan di SKE

Tiket terusan masuk ke Sindu Kusuma Edupark yang ada di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman, DIY, murah, hanya Rp50.000 per dewasa dan anak-anak. Hanya saja tiket terusan ini berlaku untuk 1x main. Artinya kita hanya boleh menaiki wahana dan nonton di sinema 4D dan 8D masing-masing hanya sekali saja.

Waktu itu kami menaiki Cakra Manggilingan, masuk ke House of Terror, dan naik Sepeda Mabur dua kali. Kami mengira masuk ke sinema 8D tidak termasuk tiket terusa, jadi kami beli tiket lagi seharga Rp30.000 per orang. 


Ternyata petugas di pintu masuk yang melihat gelang terusan kami bilang bahwa wahana itu bisa dimasuki gratis. Oleh petugas lain kami dibolehkan naik wahana lain yang kami inginkan untuk kali kedua.

Kalau Anda ingin naik wahana tidak cuma sekali, datanglah pagi saat Sindu Kusuma Edupark baru buka. Naik wahana Cakra Manggilingan lebih dulu baru kemudian wahana yang lain. Pada pagi hari petugas jaga wahana tidak menandai gelang tiket terusan kita. 

Saat siang ketika SKE main ramai, barulah petugas menandai gelang tiket terusan supaya pengunjung tidak naik dan masuk wahana berkali-kali. Saat sudah ramai ini kita bisa masuk dan main wahana untuk kali kedua karena petugaspun membolehkannya (mungkin juga petugasnya lupa kalau kami sudah menikmati wahana itu) dan gelang kitapun ditandai.

Efek pandemi

Sayang sekali karena pandemi yang mengharuskan SKE tutup lumayan lama, taman rekreasi itu jadi kurang terurus. Wajar saja karena mereka tidak ada pemasukan, sementara para karyawan harus tetap digaji.

Taman-taman masih berantakan dengan rumput yang meninggi. Daun-daun kering dari pohon yang meranggas belum disapu.

Area sekitar toilet juga berantakan dengan tumpukan barang-barang bekas yang tidak ditumpuk teratur. Jalan menuju toiletpun jelek. Untung saja toiletnya lumayan bersih.

Wahana Sepur Ngebul dan Cangkir Putar tidak beroperasi. Pun dengan Kamar Musik. Kolam terapi ikan kosong dan kolamnya penuh lumut. Taman Buddha sama juga tidak terurus dan banyak lumut di hampir semua keramiknya.

Tempat wudhu di musholanya, Alhamdulilah, dipisah antara laki-laki dan perempuan. Di dalam musholanya juga bersih, tapi toilet di lokasi mushola gelap gulita.

Kalau lapar dan haus kita bisa makan di kedai-kedai yang ada di antara pintu masuk dan keluar. Harga makanannya wajar untuk ukuran tempat wisata, tapi rasanya jangan harap lezat. 

Ada satu kedai yang menyediakan dimsum enak. Yang enak hanya dimsumnya, makanan lain di kedai itu bercita rasa alakadar. Ada juga d

SKE buka Kamis sampai Minggu dari jam 08.00-20.00 WIB. Lokasinya mudah ditemukan karena berada di pinggir jalan besar.

Sindu Kusuma Waterpark

Kalau Anda suka berenang bersama keluarga, Sindu Kusuma Edupark juga punya taman air yang berada di dalam komplek edupark. 

(emperbaca.com)

Sayang sekali, tidak semua bagian kolam renang beroperasi. Hanya kolam utama dan kolam yang mengelilingi area saja yang beroperasi. Mungkin efek pandemi belum usai sehingga dana pemeliharaan belum utuh.

Sindu Kusuma Edupark buka dari Kamis-Minggu dari. Untuk sementara pada hari besar dan libur nasional tutup. 

Untuk mengitari semua wahana termasuk makan siang, salat, dan mengantre, kita cuma butuh waktu tidak sampai setengah hari saja berada di Sindu Kusuma Edupark.

2 komentar

  1. Wah. Serasa balapan mobil. Dah rindu masa kecil deh diriku akhirnya. πŸ˜ƒ

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tiada yg bisa mengalahkan masa kecil yg bahagia, ehehee! Terima kasih sudah menyemarakkan blog saya, Pak Guru.

      Hapus


EmoticonEmoticon