Asal Mula Panggilan Haji dan Hajjah di Indonesia


Zaman ketika Belanda masih menjajah Indonesia, setiap orang yang hendak berangkat dan pulang dari beribadah haji ke Arab Saudi didata oleh pemerintah Belanda. Hal ini dilakukan jika ada wilayah yang bertolak melawan pemerintahan kolonial maka orang-orang yang sudah berhaji itulah yang lebih dulu dicari.

Why is that? Mengapa begitu? Karena orang-orang Indonesia yang bukan keturunan Arab semangat jihad dan keimanannya pasti berlipat-lipat ketika sampai di tanah tempat Islam diturunkan itu. Semangat itu dibawa sampai pulang ke Indonesia. Inilah yang ditakuti Belanda. Jika semua orang yang pulang beribadah haji punya semangat dan keimanan tebal maka pendudukan Belanda pasti terancam. Pribumi (kata yang digunakan penjajah Belanda kepada orang Indonesia asli) akan melawan dan mengusir mereka.

Maka Belanda mendata semua orang yang pulang dari tanah suci. Mereka dikarantina disuatu tempat sebelum pulang ke rumah masing-masing dan diberi tanda "haji" atau "hajjah". Orang yang pulang berhaji dari Arab akan ditandai dengan "haji" dan "hajjah" untuk memudahkan Belanda  mengawasi mereka karena semangat dan keimanan mereka bisa membuat orang-orang di sekitar mereka melawan pemerintah Belanda.

Penandaan "haji" dan "hajjah" itu berlanjut sampai sekarang. Kita memanggil orang yang sudah berhaji dengan sebutan, misal, "Haji Udin" atau "Hajjah Mirna".

Padahal pergi haji ke Mekah itu ibadah wajib (bagi yang mampu) sama seperti ibadah shalat, puasa, dan zakat. Apa selesai kita melakukan shalat tahajud lantas kita dipanggil dengan Tahajud Polan, atau Maghrib Polan? Kan tidak. Jadi tidak ada kewajiban memanggil orang yang sudah naik haji dengan sebutan "pak haji" dan "bu hajjah", itu hanya kebiasaan dan penghormatan terhadap orang yang sudah jauh-jauh pergi haji ke Arab.

However, itulah Islam Nusantara. Islam yang rahmatan lil alamiin tapi berasimilasi dengan kebudayaan dan kebiasaan di Indonesia tanpa meninggalkan Qur'an, hadits, mahzab, dan ijtima ulama.

0 komentar

Posting Komentar