Chasing Gerhana Matahari Total

Total solar eclipse atau gerhana matahari total terjadi lagi di Indonesia. Delapan kota mengalami gerhana matahari total dan beberapa mendapat gerhana matahari parsial atau sebagian.

Gerhana matahari total 9 Maret 2016 ini lebih ramai penuh gegap-gempita dibanding pada 1983, 1988, dan 1995. Yaiyalah tahun segitu Pak Harto masih berkuasa, mana ada gegap-gempita, wong kumpul-kumpul lebih dari selusin orang, kecuali Jumatan, aja dilarang 

Pada masa ini, media online dan pengguna media sosial aktif mempromosikan konser musik, tari-tarian, dan nonton bareng yang digelar pemerintah kota-kota yang terkena gerhana matahari total. Meriahnya acara pendukung membuat orang tertarik mendatanginya.

Adik perempuan saya yang PNS di Kementerian Pariwisata kebetulan dapat tugas ke Belitung saat gerhana matahari total berlangsung. Dari foto-foto yang ia kirim, tampak ramai Belitung kedatangan orang-orang dari dalam dan luar negeri.

Sementara di Magelang terasa tidak ada bedanya antara hari biasa dengan hari ketika gerhana matahari total terjadi. Mungkin karena hanya kena sebagian, terjadinya pagi hari atau mungkin pemerintah lokalnya yang malas promosi. Hanya masjid-masjid saja yang menggelar shalat sunnah gerhana.
Penjual kacamata gerhanapun tidak ada. Karena tidak ada kacamata khusus untuk melihat gerhana, suami saya pakai pantat gelas yang tebal warna coklat selama beberapa detik untuk melihat proses gerhana matahari sebagian, heuheuheu, maksa.

Adik laki-laki saya yang tinggal di Bintaro, Jaksel, termasuk orang yang santai meski ada gerhana. Dia tidur-tiduran aja dikamar sambil nonton siaran langsung dari TV 

Kalau tukang sayur langganan mertua malah bilang, "Kalau orang hamil gak boleh liat gerhana, harus ngumpet supaya anaknya gak tompel atau sumbing." Ngg... Apa hubungannya ya. Mitos memang masih dipercaya banyak orang.

Zaman orang Jawa masih percaya pada animisme - dinamisme (percaya pada roh nenek moyang dan berhala), gerhana matahari dianggap bawa musibah. Anak-anak harus ngumpet di kolong tempat tidur yang diberi sesajen supaya tldak dimakan buto kala. Selama gerhana terjadi orang-orang memukul kentongan supaya kampung tidak kena bala.

Kalau tidak terpengaruh mitos, melihat gerhana matahari total bisa memunculkan rasa kagum, terpesona, terharu, bahkan bersyukur pada Sang Pencipta.

Buat yang belum bisa lihat fenomena ini, do not worry, insya Allah tahun 2023 akan ada lagi kok. 




Sumber foto : dok.pribadi dan Wikipedia

0 komentar

Posting Komentar