Ramadan (Bukan) Bulan Pesta Pora

Akal dan logika mengatakan bahwa selama Ramadan harusnya kita bisa berhemat karena selama sebulan kita puasa. Tidak makan di siang hari yang harusnya menghemat uang untuk makan siang. Pun Islam menyuruh kita puasa agar rendah hati dan menumbuhkan empati pada orang miskin yang tidak mampu makan tiga kali sehari.

Namun, yang terjadi sebaliknya. Alih-alih menumbuhkan empati dan mengasah kerendah-hatian, kita malah memborong bahan pangan selama Ramadan. Alasannya, supaya anak semangat puasa. Maka diboronglah sirup, susu, sari kelapa, dan kue-kue.

Alasannya, untuk menjaga vitalitas tubuh supaya tetap bugar saat bekerja sambil puasa. Maka diboronglah buah, aneka vitamin, dan suplemen makanan.

Belum lagi aneka makanan dan kue khas yang hanya dibuat dan dijual di bulan Ramadan, membuat air liur terbit dan akhirnya kita beli tiap hari. 


Jangan heran bila dompet kita malah jebol selama puasa. Alih-alih menyesapi esensi puasa, kita malah pesta pora.

Bulan Pesta Pora

Kok Ramadan dibilang pesta pora, sih? Itu menista agama!! Tahan, jangan marah dulu.

Puasa adalah bulan dimana kita harusnya menahan segala nafsu, termasuk nafsu makan. tapi kenapa kita malah beli banyak makanan untuk stok puasa?  

"Itu membantu ekonomi umat! Betul, tapi kita bisa beli dagangan mereka tiap hari, kan? Bukan cuma saat Ramadan?

"Mereka jualan cuma pas puasa aja, hari lainnya mereka jadi kuli bangunan." Kalau begitu di hari lain, kita bantu kasih mereka makan supaya kuat bekerja seharian selama jadi kuli. 

"Sambil nunggu Maghrib enaknya jalan-jalan sambil liat-liat, siapa tahu ada makanan enak buat buka puasa." Berarti fix, ya, karena lapar mata, bukan karena kebutuhan.

Pun, munculnya banyak pedagang karena hukum suppy and demand (pasokan dan permintaan). Mereka jualan karena yakin bakal diborong oleh orang yang puasa. Pedagang takjil tidak akan jualan kalau tidak ada yang beli.

Jangan sampai keberkahan puasa lenyap karena kita menuruti nafsu memborong sesuatu yang sebenarnya kita tidak butuhkan. Lain soal bila kita orang kaya. Tiap hari borong pun gak masalah karena duitnya memang ada. Setelah borong jangan dimakan sendiri. Bagi-bagikan ke panti asuhan, panti wreda, dan orang-orang miskin di lingkungan rumah.

Ramadan Momentum Berhemat


Kita telah memperlakukan bulan Ramadan sebagai bulan pesta pora dan pesta identik dengan pemborosan, Makanya pengeluaran kita jadi lebih boros saat bulan puasa.

Cara berhemat saar puasa bila kamu masih ingin punya uang ekstra saat Lebaran 

  • Beli takjil secukupnya. Beli hanya yang benar-benar kita ingin coba atau yang hanya yang kita suka.
  • Tidak keluar rumah saat sedang tongpes (kantong kempes/bokek). Ini untuk menghindari kita lapar mata lantas berutang.
  • Masak menu makanan seperti hari biasa.
  • Tidak perlu sering buka puasa bersama (bukber). 
  • Beli kebutuhan pokok sama seperti diluar bulan-bulan puasa.
  • Perbanyak mengaji dan ibadah sunah lain supaya terhindar dari keinginan beli ini-itu diluar kebutuhan.
Tidak perlu minder dan gengsi hanya karena di meja makan tidak ada menu spesial Ramadan. Ramadan akan afdol justru bila kita memahami esensi puasa dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

0 komentar

Posting Komentar