Beda Sastra dan Linguistik
Sastra dan linguistik sama-sama berasal dari dunia bahasa, tapi ada bedanya. Linguistik mempelajari bahasa secara ilmiah dan sistematis, sedangkan sastra adalah bentuk seni tulis yang punya makna dan nilai estetika.
Orang yang menulis sastra biasa disebut sastrawan atau pengarang, sedangkan orang yang menulis artikel atau karya nonfiksi disebut sebagai penulis atau penulis konten. Lalu, orang yang menulis berita disebut dengan wartawan atau jurnalis.
Semuanya berhubungan dengan bahasa meski punya perbedaan dari sisi merangkai tulisan.
Chomsky dan Linguistiknya
Orang yang berkecimpung di dunia linguistik biasanya mengenal Chomsku Linguistic. Noam Chomsky, linguis asal Amerika Serikat berpendapat bahwa tiap manusia sudah punya kemampuan berbahasa secara alamiah sejak lahir, maka bahasa bukanlah hasil meniru atau karena terbiasa mendengar suatu bahasa.
Karena sudah punya kemampuan berbahasa sejak lahir, tidak heran kalau kita sering dengar anak batita (bawah tiga tahun) sering bicara dengan teman sebayanya menggunakan kalimat yang tidak kita pahami.
Makin besar seseorang, kemampuan berbahasa itu lalu dipengaruhi oleh bahasa ibunya atau di mana dia dibesarkan, apakah dia berbahasa Indonesia, Inggris, Rusia, atau Prancis.
Kemampuan manusia dalam berbahasa itulah yang membuat Chomsky melahirkan Teori Tata Bahasa Universal (Universal Grammar).
Teori Tata Bahasa Universal
Teori Tata Bahasa Universal beragumen bahwa manusia dilahirkan dengan perangkat kognitif bawaan yang sudah dilengkapi struktur dasar untuk bahasa sejak lahir. Struktur ini bukan aturan spesifik satu bahasa, melainkan kerangka generik yang membatasi jenis-jenis aturan tata bahasa yang mungkin ada di dunia.
Jadi, alih-alih meniru setiap aturan tata bahasa secara penuh, seperti menghafal semua kata dan pola urutan, anak-anak cukup “menyetel” beberapa parameter pada perangkat bawaan itu. Lingkungan berbahasa hanya memberikan input terbatas dan anak hanya menyesuaikan saklar-saklar ini supaya selaras dengan ciri bahasa yang mereka dengar sehari-hari.
Maka tidak aneh kalau di Indonesia (terutama orang daerah) yang jadi bilingual. Mereka lancar bicara bahasa Indonesia sekaligus bahasa daerahnya.
Banyak juga orang di dunia yang bisa bicara beberapa bahasa sekaligus, seperti Bung Karno yang fasih bicara 9 bahasa, BJ Habibie menguasai 5 bahasa, Cinta Laura 5 bahasa, dan Maudy Ayunda 4 bahasa.
Orang fasih bicara dalam beberapa bahasa disebut dengan poliglot. Berdasarkan Teori Tata Bahasa Universal dari Chomsky Linguistic, mereka mahir menyesuaikan saklar-saklar dalam otak untuk diselaraskan dengan bahasa yang mereka pelajari. Maka jadilah mereka poliglot.
Sastra
Sastra adalah medium bahasa yang dipoles secara artistik untuk mengungkapkan pengalaman dan makna manusia, sekaligus berfungsi estetis, edukatif, dan kultural. Suatu karya tulis disebut sebagai sastra kalau dia punya ciri sebagai berikut.
1. Kalimat dan bahasa indah. Suatu karya disebut sastra kalau menggunakan gaya bahasa, simbol, irama, dan pengolahan kata yang memberi kesan keindahan.
2. Kreatif dan imajinatif dalam arti mampu mencipta dunia atau sudut pandang baru, tidak sekadar laporan faktual, apalagi opini.
3. Menggambarkan kehidupan manusia. Tema yang ditulis pada sastra umumnya berkisar pengalaman, nilai, dan konflik kemanusiaan.
4. Punya nilai estetika dan moral. Selain indah, karya sastra sering memuat nilai-nilai yang menyerukan pembaca untuk berpikir atau bertindak.
Artikel di Blog Termasuk Sastra atau Linguistik?
Artikel blog biasanya bukan sastra dan bukan linguistik secara inheren. Inheren berarti melekat atau berhubungan erat sehingga tidak dapat dipisahkan dari sesuatu lain. Artikel di blog biasanya termasuk teks publikasi dengan tujuan informatif, persuasif, atau naratif.
Namun, satu artikel bisa menjadi karya sastra jika ditulis dengan tujuan dan teknik artistik, atau menjadi objek kajian linguistik jika dianalisis dari sudut struktur dan penggunaan bahasa.
Beda Sastra dan Linguistik
Sastra adalah praktik dan kajian karya berbahasa yang menekankan nilai estetis, ekspresi, dan makna multilapis yang menggunakan gaya, citraan, dan permainan bahasa untuk menggugah emosi dan interpretasi.
Sedangkan linguistik adalah ilmu sistematis tentang bahasa itu sendiri, mempelajari struktur, bunyi, bentuk, makna, dan penggunaan bahasa secara objektif dan deskriptif; singkatnya, sastra memperlakukan bahasa sebagai medium seni, linguistik memperlakukan bahasa sebagai objek analisis ilmiah.
Singkatnya bisa kita katakan bahwa sastra menempatkan bahasa sebagai karya seni dan linguistik menjadikan bahasa sebagai objek ilmiah.
Posting Komentar untuk "Beda Sastra dan Linguistik"
Posting Komentar