Jelajah Budaya, Tradisi, dan Mitologi Tiongkok Dalam Donghua
Situs yang membahas anime banyak, kalau donghua? Cuma animexin.id yang bahas donghua lengkap dari sinopsis, rekomendasi, artikel fandom, sampai kisah dibalik pembuatan donghua. Bikin kita kenal apa itu donghua dan kenapa animasi dari Tiongkok itu enak dinikmati kapan saja oleh siapa saja.
Awal Mula Munculnya Donghua
Donghua adalah sebutan untuk animasi bikinan Tiongkok (China) yang sama seperti kartun dari Barat dan anime di Jepang.
Kartun muncul lebih dulu dibanding donghua. Kartun berasal dari kata cartone diambil dari bahasa Italia yang berarti kertas besar. Kartun pertama kali digunakan pada abad ke-16 untuk lukisan fresco.
Fresco adalah teknik yang melibatkan penerapan pigmen pada dinding plester yang terbuat dari kapur basah. Gambar yang telah dilukis di atas kertas dipindahkan ke dinding plester dan jadilah lukisan.
Penggunaan kartun pada film dimulai pada akhir abad ke-19 dengan alat pemutar bernama praxinoscope. Praxinoscope ditemukan oleh ilmuwan asal Prancis bernama Charles-Emile Reynaud. DIa juga dikenal sebagai kartunis pertama di dunia dalam sejarah gambar bergerak.
Pada 1918 animasi dari Amerika Serikat berjudul Out of the Inkwell masuk ke Tiongkok. Namun, animasi bikinan Tiongkok yang disebut dengan donghua baru dibuat pada 1936 oleh kembar bersaudara Wan Laiming dan Wan Guchan yang berjudul Uproar in the Studio.
Uproar in the Studio menandai lahirnya identitas donghua sebagai bentuk ekspresi animasi Tiongkok. Kemudian, para animator yang sedang merintis donghua mempelajari dan mengadaptasi teknik animasi dari Walt Disney dan Warner Bros.
Seiring dengan itu, Wan Bersaudara kembali merilis film animasi mereka, kali ini sudah ada suaranya, yang berjudul The Camel's Dance, pada 1935.
Lalu pada 1941 Wan Bersaudara membuat film animasi Asia pertama berdurasi panjang berjudul Princess Iron Fan. Princess Iron Fan masih berupa kartun hitam-putih yang terinspirasi dari episode dalam dongeng Monkey King berjudul Journey to the West.
Princess Iron Fan sukses besar sampai ke Jepang. Film inilah yang menginspirasi komikus Jepang Tezuka Osamu untuk membuat Astro Boy. Sampai sekarang Wan Bersaudara dikenal sebagai duo Bapak Animasi Tiongkok.
Ciri Khas Donghua
Donghua berasal dari bahasa Mandarin dan secara harfiah terdiri dari dua karakter: 动 (dòng) yang berarti "bergerak" dan 画 (huà) yang berarti gambar atau lukisan. Jadi, arti donghua adalah gambar yang bergerak.
Berikut beberapa aspek yang jadi ciri khas donghua.
1. Gabungan Tradisi dan Modernitas
Donghua sering memadukan elemen tradisional Tiongkok seperti kaligrafi, lukisan tinta, dan arsitektur kuno, dengan teknik animasi digital modern. Perpaduan ini menciptakan tampilan visual yang unik dengan latar dan desain karakter menampilkan nuansa historis yang kental, tapi segar dan kontemporer dengan dunia terkini.
2. Palet Warna Cerah
Penggunaan warna dalam donghua sangat mencolok dibanding kartun dan anime. Palet warna yang cerah disertai detail yang teliti pada setiap frame tentu menambah keindahan visual. Pemilihan warna cerah juga punya peran penting untuk menciptakan atmosfer yang mendukung alur cerita.
3. Tema Budaya dan Sejarah
Banyak donghua yang bertema sejarah, mitos, legenda, dan nilai-nilai tradisional Tiongkok. Cerita-cerita ini memberi gambaran tentang kekayaan budaya dan sejarah negara tersebut yang membedakannya dengan animasi dari negara lain.
Rekomendasi Donghua Tema Budaya
Genre pada donghua bermacam-macam seperti animasi di banyak negara, tapi salah satu kekuatan donghua ada pada tema cerita yang berlatar sejarah, kepercayaan, budaya, tradisi, dan mitologinya. Ini yang membedakan donghua dengan anime dan kartun. Berikut rekomendasi judulnya.
1. Fairies Album
Donghua bertema supranatural tentang seorang dokter spiritual bernama Tao Yao yang separuh malaikat sekaligus separuh iblis. Tao Yai mengembara untuk mencari sebuah petunjuk bersama seorang biksu muda bernama Moya.
Dalam pengembaraannya mereka bertemu berbagai makhluk dari peri, setan, demit, sampai siluman dengan permasalahannya masing-masing. Fairies Album tayang sebanyak tiga musim dengan tiap musim terdiri dari 12 episode.
2. Grandmaster of Demonic Cultivation (Mo Dao Zu Shi)
Mo Dao Zu Shi diangkat dari novel berjudul sama yang ditulis oleh Mo Xiang Tong Xiu. Kisahnya tentang Wei Wuxian. Dia seorang kultivator yang dibangkitkan dalam tubuh Mo Xuanyu dan memulai perjalanan yang penuh petualangan, misteri, dan praktik kultivasi gelap.
Dalam konteks taoisme, kultivasi merujuk pada praktik yang melibatkan teknik bela diri dan pernapasan untuk meningkatkan umur dan kesehatan. Kalau di Indonesia mungkin sama dengan ilmu kanuragan yang dimiliki para pesilat jaman lampau.
3. Fox Spirit Matchmaker
Ini donghua yang memadukan kisah cinta manusia dengan makhluk yang disebut yaoguai. Yaoguai hidup lebih lama dibanding manusia. Kalau ada manusia dan yaoguai yang saling mencintai, mereka akan membuat sumpah di bawah pohon kuqing
Setelah itu yaoguai kemudian akan membeli layanan dari Roh Rubah Tushan supaya manusia yang jadi pasangannya dapat mengingat cinta masa lalu mereka saat bereinkarnasi.
4. Sword of Coming (Jian Lai)
Direkomendasikan untuk kita yang suka keindahan grafik di film animasi. Donghua ini memadukan teknik animasi tradisional dengan teknologi CGI modern sehingga menghasilkan visual yang detail dan hidup.
Ceritanya tentang Chen Pingan yang punya pedang sakti yang bisa memindahkan gunung, menjungkirbalikkan lautan, menaklukkan monster, dan menekan iblis.
5. Tales of Herding Gods (Mu Shen Ji)
Donghua epik ini penuh dengan aksi, misteri, dan mitos. Ceritanya mengikuti Qin Mu, seorang anak laki-laki yang penasaran dan pemberani yang dibesarkan oleh para tetua misterius, saat ia menjelajahi dunia para dewa kuno, sekte-sekte yang kuat, dan banyak rahasia tersembunyi.
Donghua di Indonesia
Munculnya platform streaming seperti Bilibili dan WeTV yang menyediakan donghua dengan terjemahan Indonesia membuat kita mudah mengakses animasi negeri tirai bambu ini.
Kemudian muncul komunitas penggemar donghua sama seperti penggemar anime. Komunitas ini kemudian saling memberikan rekomendasi donghua yang kemudian menyebar ke media sosial. Maka tidak heran kalau jumlah penggemar donghua di negeri kita terus bertambah.
Donghua juga dilirik sebagai hiburan animasi alternatif selain anime Jepang yang lebih dulu populer dan kartun Amerika modern seperti yang dibuat Pixar dan Dreamworks.
Tambah lagi sekarang ada situs animexin.id yang memberi informasi dan ulasan berbagai genre donghua. Penggemar jadi gampang mencari rekomendasi donghua apa yang sedang hits dan tidak boleh dilewatkan.
Posting Komentar untuk "Jelajah Budaya, Tradisi, dan Mitologi Tiongkok Dalam Donghua"
Posting Komentar