Tuhan dan Ateisme

Ateisme adalah paham yang tidak mengakui keberadaan Tuhan, dewa-dewi, roh halus, dan semua zat takkasat mata yang dipuja manusia.
 

Jumlah orang ateis di banyak negara makin banyak dari tahun ke tahun. Sama bertambahnya dengan orang agnostik, yaitu mengakui keberadaan Tuhan dan makhluk halus, tapi tidak mengakui keberadaan agama-agama di dunia.


Paling mencolok yang diyakini kaum ateis adalah semua fenomena alam dan semua hal yang terjadi di dunia bisa dijelaskan secara ilmiah, termasuk peristiwa Isra Miraj.

Isra Miraj memang dapat dijelaskan secara ilmiah dengan memakai teori relativitas Einstein yang mengatakan bahwa jika kecepatannya melebihi kecepatan cahaya, maka waktu berjalan mundur.

Pada saat JIbril mencuci hati Rasulullah, saat itulah tubuh beliau jadi seperti Jibril. Jibril adalah malaikat yang mana dia tercipta dari cahaya sehingga wujudnya tidak seperti manusia yang terikat ruang dan waktu. Disitulah teori relativitas terjadi.

Maka dari itu, Rasulullah bisa bepergian melebihi kecepatan cahaya sampai ke sidratul muntaha (ujung alam semesta tempat langit ketujuh berada).

However, kebesaran Allah tidak terbatas. Dia yang menjadikan Jibril dapat berinteraksi dengan Nabi Muhammad SAW walau berbeda dimensi yang membuat Nabi Muhammad SAW berwujud cahaya dan JIbril berwujud manusia.

Lantas, apakah Jibril yang terbuat dari cahaya itu tidak ada yang menciptakan? Apakah Jibril muncul begitu saja tanpa ada yang membuatnya? Apakah Muhammad sebagai manusia muncul begitu saja dari tanah tanpa ada yang menciptakannya?

Agama (terutama Islam) tidak pernah bertentangan dengan ilmu pengetahuan, malah Islam sangat mendukung sains. Terbukti dengan hadis Rasulullah tentang gerhana bulan dan matahari bukanlah tanda kelahiran atau kematian, melainkan tanda kebesaran Allah (Abu Burdah dari Abu Musa r.a).

Teori Asal Mula Kehidupan yang Mendasari Ateisme

1. Abiogenesis
Teori ini menyatakan bahwa semua makhluk hidup berasal dari benda mati. Ilmuwan yang mencetuskan teori ini adalah Aristoteles (384-322 SM) diikuti oleh Antony Leuwenhoek yang mengikutinya pada tahun 1677.

Mereka berasumsi bahwa cacing berasal dari tanah, makhluk renik berasal dari jerami yang direndam, dan belatung berasal dari daging. 

Aristoteles hidup pada zaman sebelum agama samawi (berasal dari wahyu disebut juga agama langit) turun, jadi wajar dia mencari tahu dari mana asal muasal kehidupan.

2. Biogenesis
Biogenesis lahir untuk membantah teori abiogenesis dengan keyakinan bahwa makhluk hidup dihasilkan dari makhluk hidup lain melalui reproduksi, bukan dari benda mati. 
 
Ilmuwan yang berhasil membuktikan bahwa suatu kehidupan dapat terjadi karena adanya kehidupan lain yang telah ada sebelumnya adalah Francesco Redi, Spallanzani, dan Louis Pasteur. 

3. Cosmozoic atau Kosmozoan
Teori ini menyatakan bahwa asal mula makhluk hidup bumi berasal dari ”spora kehidupan” yang berasal dari luar angkasa. 
 
Keadaan planet di angkasa luar tidak memungkinkan kehidupan dapat bertahan. Pada akhirnya spora kehidupan itu sampai ke bumi. 
 
4. Evolusi Biokimia
Ilmuwan Alexander Oparin dari Rusia adalah orang yang mencetuskan teori ini bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi beserta atmosfernya.
 
Selama jutaan tahun, senyawa dari atmosfer lantas menjadi organisme yang sekarang ini menghuni bumi.

5. Evolusi Kimia Urey-Miller
Tokoh miliuner futuris yang ada dalam novel Origin karya Dan Brown, Edmond Kirsch yang ateis, mengambil tabung percobaan milik Urey-Miller yang disimpan puluhan tahun dari sebuah universitas untuk menguatkan presentasinya.
 
Ilmuwan AS Harold Urey yang mendukung teori Alexander Oparin lantas membuat........pada 1893. Percobaan Urey itu kemudian diteruskan oleh mahasiswanya yang juga jadi ilmuwan bernama Stanley Miller.

Karena itulah percobaan mereka yang menyimulasikan keadaan bumi di masa lalu dan menguji terjadinya abiogenesis berasal dari reaksi zat kimia terkenal dengan nama Percobaan Urey-Miller.

 

Penyebab Seseorang Menjadi Ateis dan Agnostik

 
1. Kekecewaan
Seseorang yang kurang memahami ajaran agamanya cenderung menyalahkan agama dan Tuhan saat dirinya mengalami kegalauan hati, kesedihan, dan kemelut hidup.
 
Saat kemelut hidup terjadi padanya dan tidak ada sashabat-kerabat yang bisa melegakan hatinya, maka dia akan melampiaskan semuanya pada agama yang dianutnya. Dia kecewa ternyata agama yang dianutnya tidak membantunya. Tuhan  yang disembahnya ternyata tidak memberinya mukjizat atas segala yang menduka hatinya.
 
Penyanyi Shakira salah satunya. Dia menyatakan bahwa dia jadi agnostik karena pernah mengalami ketidakyakinan pada agama saat sedang terpuruk.

Karena kekecewaan yang dilampuaskan pada agama dan Tuhan itulah seseorang kemudian menjadi agnostik. Jika sudah benar-benar tidak percaya keberadaan Tuhan dan konsep surga-neraka, maka seseorang akan terdorong menjadi ateis.

2. Ketidaksesuaian Memahami Agama dengan Realita
Ajaran agamaku, kok, membolehkan poligami, aku sebagai wanita gak terima dipoligami. Enak banget jadi lelaki di Islam sedangkan wanita diarang begini dilarang begitu.

Pemahaman yang keliru seperti itu boleh jadi karena ikut pengajian ustaz yang salah atau terbiasa mengambil ilmu agama dari internet, bukan dari orang yang paham agama. Ajaran agama jadi ditafsirkan sendiri bukan dari tafsiran ulama ahli tafsir.
 
Karena melihat ajaran agamanya tidak sesuai dengan prinsip hidupnya, seseorang bisa saja pindah keyakinan ke agama yang lain. Jika dia tidak percaya terhadap ajaran agama mana pun karena dirasa tidak masuk akal, maka agnostiklah pilihannya.
 
Orang agnostik cenderung jadi ateis karena lama-lama dia pun tidak percaya bahwa Tuhan itu ada.

Kealpaan Kaum Ateis


Para ateis lupa bahwa semua benda mati dan zat yang dipakai pada teori asal mula kehidupan pun ada yang menciptakan. Seperti cacing yang dulu dianggap berasal dari tanah. Tanah itu ada yang menciptakan. 

Bagaimana mungkin sesuatu yang berlainan wujud seperti mikroorganisme dapat menurunkan atau "melahirkan" makhluk hidup lain yang wujudnya dan sifatnya berbeda

Lalu bagaimana wujud si pencipta itu? Kalau memang ada Tuhan sebagai yang maha mencipta, kenapa kita tidak bisa melihat-Nya?
 
Kita tidak bakalan bisa melihat Tuhan karena kita cuma makhluk yang diciptakan yang tidak mungkin melihat yang menciptanya. Analoginya sama seperti kalau kita membuat dunia dalam video game dengan beragam karakter. Tidak satu pun dari karakter itu dapat melihat kita sebagai seseorang yang menciptakan dunia game itu.

Gambarannya persis seperti yang ada di film Free Guy, kalau Anda ingin mengerti bagaimana makhluk tidak dapat melihat yang menciptanya.

Ateis dan Harry Potter

  
Tokoh Hermione di novel Harry Potter mengatakan kalau tidak ada keadaan yang berasal dari ketiadaan. Artinya, baik muggle (orang tanpa kemampuan sihir) maupun penyihir tidak dapat membuat ada suatu benda dari hal yang tidak ada.

Hermione bilang begitu waktu Ron Weasley memintanya menyulap supaya piring Ron terisi puding lagi. Padahal Harry Potter cuma fiksi dan tentang penyihir yang bagi umat Islam seperti bersekutu dengan jin dimana mengadakan puding mestinya mudah.

Semua makanan dan minuman di meja makan Aula Besar Hogwarts dimasak oleh peri rumah. Dibawa oleh para penyihir dari dapur langsung ke Aula Besar dengan sihir. Jadi, makanan itu tidak serta-merta ada begitu saja.

Percakapan Hermione dengan Ron Weasley itu tidak ada di Harry Potter versi film, melainkan versi novel yang berjudul The Chamber of Secret (Kamar Rahasia).

Dengan begitu kita jadi tahu bahwa JK Rowling bukanlah ateis. Memang bukan, malahan dia seorang kristiani yang religius.

0 komentar

Posting Komentar