Kenapa Orang Indonesia Tidak Bisa Berenang Padahal Tinggal di Negara Air?

Kenapa Orang Indonesia Tidak Bisa Berenang Padahal Tinggal di Negara Air?

Indonesia adalah negara kepulauan yang punya 17.024 pulau yang namanya sudah dibakukan dan tercatat koordinatnya. Pencatatan nama baku dan koordinat belasan ribu pulau tersebut terakhir diperbarui oleh Badan Informasi Geospasial pada tahun 2022.

Dengan begitu negara kita punya garis pantai sepanjang 99.083 kilometer pada tahun 2021. Ini menjadikan Indonesia negara nomor dua yang punya garis pantai terpanjang di dunia setelah Kanada. Panjang garis pantai Kanada mencapai 202.000 kilometer.

Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan saat terjadi air pasang tertinggi. Panjang garis pantai sebuah negara diukur mengelilingi seluruh pantai yang ada di kawasan tersebut.

Maka tidak heran kalau luas perairan Indonesia mencapai 6,32 juta km per segi. Sementara itu luas daratan Indonesia hanya 1,91 juta km per segi. Ini berarti Nusantara memang negara air karena perairannya lebih luas dari daratan.

Namun mengapa banyak penduduk Indonesia yang tidak bisa berenang padahal negaranya dikelilingi air berbentuk negara kepulauan? 

Ini penyebab orang Indonesia banyak yang tidak bisa berenang versi emperbaca.com.

1. Dipaksa Penjajah Jadi Negara Agraris

 

Selain kaya akan sumber daya laut, tanah Indonesia juga amat subur. Kalau kata Koes Plus, lempar kayu saja jadi tanaman. Tujuan utama penjajah (Belanda, Portugis, Inggris, Jepang) adalah merampok hasil bumi Indonesia untuk dibawa ke negaranya.

Penjajah Inggris bahkan juga merampok emas berton-ton dari Keraton Yogyakarta. Karena itu rakyat Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatra, menjadi negara agraris karena telah dipaksa bercocok tanam terus-terusan selama 350 tahun dalam cengkeraman penjajah.

Akibatnya kita melupakan laut. Ikan dan kekayaan laut kita banyak dicuri negara lain karena tidak menganggap diri sebagai negara bahari melainkan negara daratan.

Jadinya banyak orang Indonesia tidak bisa berenang karena menganggap diri orang darat dan tidak menganggap kalau bisa berenang itu penting.

2. Malu Pakai Baju Renang

 

Cara supaya bisa berenang adalah kita harus latihan di kolam renang. Seringkali orang Indonesia, terutama perempuan, nyemplung ke kolam mengenakan baju biasa (kaus dan celana panjang) bukan baju renang.

Mereka tidak pakai baju renang karena malu terlihat lekukan tubuhnya. Baju renang dibuat dari bahan lycra, polyester, dan nilon yang memang tidak menyerap air sehingga tidak menghambat gerakan di air, tapi karena itulah baju renang juga menempel lekat di tubuh terutama saat kita berada di air.

Sementara itu, baju biasa yang kita pakai sehari-hari biasanya terbuat dari campuran katun dan ketika kena air akan berat ditubuh karena baju itu menyerap air. Baju yang menyerap air akan berat dipakai dan menghambat gerakan di air. 

Itulah sebabnya banyak kolam renang mewajibkan seluruh tamu memakai baju renang supaya risiko tenggelam akibat kelelahan memakai baju yang berat bisa dihindarkan.

Kolam renang yang sering terpapar baju berbahan katun juga lebih rentan tersumba sehingga mengganggu sirkulasi air.

Kemudian selain malu pakai baju renang di kolam renang. Para perempuan juga enggan dilatih pelatih laki-laki sementara di tempat tinggal mereka belum ada pelatih renang perempuan.

3.Tidak Ada Kolam untuk Latihan


Ada daerah yang punya banyak kolam renang umum dan ada yang tidak. Di kecamatan tempat admin emperbaca,com tinggal di Kabupaten Magelang ada 6 kolam renang umum. Sedangkan di kecamatan lain satu pun belum tentu ada.

Kalau tidak ada kolam renang lantas bagaimana orang mau latihan berenang? Kecuali mereka tinggal di pesisir pantai atau di laut seperti suku Bajo.

4. Terlalu Takut Tenggelam

 

Di banyak kolam renang banyak kita temui orang dewasa hanya mengapung-apung ringan di kolam dangkal atau hanya menemani anak-anak mereka berkecipakan di air. Selain karena malu (sudah dewasa, kok, main air) tidak sedikit orang dewasa yang takut tenggelam.

Padahal kalau tidak nyemplung, bagaimana mau mencontohkan atau mengajarkan anak berenang.

Soal takut tenggelam sebenarnya dengan udara di paru-paru manusia bisa mengapung dengan sendirinya bila tidak sengaja tenggelam di koam renang. Bahkan bila tenggelam di sungai berarus atau laut pun kita masih bisa mengapung tanpa pelampung untuk menjaga kepala tetap diatas air guna menghirup oksigen.

Karena terlalu takut tenggelam itulah, banyak orang memilih olahraga lain karena berenang yang dianggap terlalu berisiko.

5. Mitos Laut

 

Tidak sedikit mitos yang berasal dari laut, contohnya di pantai selatan yang dipercaya jadi tempat tinggal Nyi Roro Kidul atau Ratu Laut Selatan. 

Selain itu ombak di laut selatan memang besar dan tinggi karena berada di Samudera Hindia yang merupakan samudera terbesar ketiga di dunia. Perairan di samudera berair hangat itu juga labil dan relatif tidak bisa diprediksi seperti samudera-samudera lainnya.

Titik terdalam atau palung Samudera Hindia berada di kedalaman 7.725 meter terletak di Laut Jawa. Jadi kalau ada makhluk hidup yang tenggelam diatas palung (lekukan panjang dan sempit di dasar laut) sangat mungkin tidak bisa naik lagi karena keburu meninggoy.

Karena bayangan akan seramnya laut itulah, banyak orang Indonesia yang senang ke pantai, tapi cuma main-main di pasir, berjemur, dan foto-foto sambil menikmati deburan air dibawah teriknya matahari.

Kalau lautnya tenang seperti Selat Sunda atau Selat Bali mungkin banyak orang yang mau berenang, ya. Kalau di samudera, kan, gelombangnya tinggi dan arusnya kuat.

Deklarasi Djuanda, ZEE, dan Negara Kepulauan


Berkaitan dengan nama Samudera Hindia, Badan Informasi Geospasial sedang memperjuangkan perubahan nama Samudera Hindia menjadi Samudera Indonesia.

Nama Samudera Indonesia sendiri berasal dari presiden RI Ir. Soekarno untuk menyebut bagian lautan dari Samudera Hindia yang masuk ke dalam wilayah kedaulatan Indonesia. Bagian ini luasnya 200 mil atau yang disebut dengan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Bung Karno memperkenalkan nama Samudera Indonesia untuk menandai wilayah laut dan ZEE milik Indonesia yang kemudian diakui dunia internasional dalam Deklarasi Djuanda tahun 1957.

Isi Deklarasi Juanda adalah: "Bahwa semua perairan di sekitar, diantara, dan yang menghubungkan pulau-pulau yang masuk daratan NKRI adalah bagian-bagian yang tak terpisahkan dari wilayah yurisdiksi Republik Indonesia".

Pada 1982, Konvensi Hukum laut PBB ke-III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982) mengakui deklarasi itu. Barulah kemudian muncul Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 untuk mempertegas aturan dari PBB yang menyatakan Indonesia negara kepulauan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "13 Desember 1957, Deklarasi Juanda Jadi Titik Balik Kelautan Indonesia", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2018/12/13/10262121/13-desember-1957-deklarasi-juanda-jadi-titik-balik-kelautan-indonesia.


Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

ZEE sebenarnya sudah diterima banyak negara pada 1976 di mana negara-negara kepulauan sangat diuntungkan dengan adanya ZEE sejauh 200 mil dari pantai terluar. Namun baru diakui secara internasional pada 1982 dalam Konvensi Hukum laut PBB ke-III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982) yang mengakui deklarasi Djuanda dan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang diminta Indonesia.

Setelah diakui dunia, kemudian terbit UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 untuk mempertegas aturan dari PBB yang menyatakan Indonesia negara kepulauan.

Sebagai penduduk di negara kepulauan apakah ada kewajiban bagi penduduknya untuk bisa berenang? Kan, tidak. Namun ada baiknya anak-anak sudah dilatih berenang sedari kecil, sebab negara kita dikelilingi air.

Orang dewasa pun tidak usah malu belajar berenang. Minimal untuk mitigasi terutama kalau tinggal di daerah rawan banjir seperti Jakarta.

Lagipula sangat masuk akal rakyat yang tinggal di negara yang dikelilingi air punya kemampuan berenang-walau hanya sekadar mengapung dan mempertahankan kepala diatas air-dibanding rakyat yang tinggal di negara padang pasir.

Pasar Tradisional Sepi Pembeli Pascakebakaran, Ini Alasannya

Pasar Tradisional Sepi Pembeli Pascakebakaran, Ini Alasannya

Sekarang sudah tidak ada lagi pasar tradisional yang kumuh. Semua pasar sudah bersih karena lantainya  berkeramik, berventilasi, dan tidak ada lagi bau busuk sampah. Apalagi, pasar yang dibangun ulang pascakebakaran, tampilannya kece seperti mal.

Namun, ada satu hal yang mengganjal. Kenapa hampir semua pasar tradisional yang dibangun ulang setelah kebakaran justru lebih sepi daripada saat masih kumuh? Padahal dengan mengunjungi pasar yang bersih dan moderen, belanja juga jadi nyaman, kan?

Kelas Menengah Kebawah


Walau masyarakat kelas atas banyak juga yang berbelanja di pasar (kadang disebut sebagai pasar moderen), tapi pasar tradisional selalu identik dengan tempat belanja masyarakat kelas menengah kebawah.

Itu karena harga sayuran, makanan, sandang, sepatu, dan semua yang ada di pasar sangat terjangkau oleh kantong mereka. Pasar jadi tujuan utama untuk memenuhi semua kebutuhan mereka,

Maka, untuk mengetahui kenapa pasar yang dibangun ulang jadi lebih bagus malah sepi tidak ada yang belanja, kita lihat dari sudut pandang kelas menengah kebawah yang jadi konsumen utama pasar tradisional.

1. Bangunan pasar terlalu tinggi


Sebelum kebakaran, pasar tradisional paling tinggi hanya dua lantai saja. Setelah pasar itu dibangun ulang ada yang tingginya sampai empat lantai.

Orang-orang enggan naik ke lantai atas dan lebih memilih belanja di lantai paling bawah karena mereka ke pasar hanya untuk membeli barang yang paling diperlukan. Setelah selesai, mereka bakal langsung pulang.

Sementara itu di mal, kebanyakan orang datang ke sana bukan untuk belanja kebutuhan pokok, melainkan sekadar cuci mata, nongkrong bersama teman, nonton bioskop, atau belanja produk terbaru kesukaan mereka.

Jadi, orang yang ke mal memang punya waktu untuk "dibuang", tapi tidak demikian dengan orang yang datang ke pasar. Orang ke pasar karena benar-benar mencari barang yang mereka perlukan, bukan untuk bersantai dan menghabiskan waktu.

Itu sebab makin tinggi bangunan mal, makin senang orang memasukinya karena makin leluasa mereka memilih toko dan resto untuk menghabiskan waktu. Namun, makin tinggi bangunan pasar makin enggan orang ke sana karena buang waktu dan tenaga kalau harus naik ke lantai paling atas.

2. Bermunculan lapak dan toko yang menjual dengan harga sama


Orang tidak akan repot pergi ke pasar hanya untuk beli sayur atau sehelai kerudung jika rumah mereka selalu dilewati penjual sayur dan ada toko yang menjual kerudung dekat rumah.

Makanya, walau lokasi pasar berada di tengah kota yang strategis dan bisa dijangkau dari mana pun, daya tarik pasar memudar seiring makin mudahnya orang mencari kebutuhan harian di lapak dan toko dekat rumah.

Pasar (tradisional) masih ramai dikunjungi kalau orang mau masak besar atau cari baju Lebaran atau butuh barang grosiran. 

3. Uang sewa naik


Karena bangunannya sudah bagus, maka uang sewa yang ditetapkan oleh pengelola pasar juga lebih tinggi daripada ketika pasar masih kumuh. Harga sewa yang naik sementara orang yang datang belanja makin sedikit, menyebabkan banyak pedagang menutup tokonya.

Banyaknya toko yang tutup membuat pasar jadi lengang, terutama yang berada di lantai atas. Pasar jadi kurang ramai karena minim aktivitas jual-beli. Kondisi pasar yang lengang dan sepi membuat orang makin enggan datang ke sana karena mayoritas orang lebih suka berada dalam keramaian daripada kesepian.

Suasana sepi juga dapat memunculkan ketakutan di benak orang tentang kemungkinan ada kejahatan yang terjadi ssat sepi.

***

Di kota besar, pasar tradisional yang dibangun ulang pascakebakaran bakal tetap ramai, malah makin ramai karena dibangun juga bioskop rakyat di lantai atasnya. Pasar Santa di Kebayoran Baru, Jaksel, malahan bermetamorfosis jadi tempat hangout.

Akan tetapi, di luar kota besar, pasar yang bagus dan megah justru dijauhi karena dianggap sama dengan mal. Orang kelas bawah minder memasukinya, sementara kelas atas merasa "gak level' belanja ke pasar tradisional.

Walau tidak lagi seramai dulu, pasar tradisional di suatu daerah tetap punya masa di mana pembeli membludak dan pedagang panen laba. Masyarakat menengah kebawah juga masih butuh pasar karena di situlah tempat mereka belanja dengan bahagia tanpa menguras isi kantong.

Mengenang Wabah Covid-19 dan Istilah yang Kini Terlupakan

Mengenang Wabah Covid-19 dan Istilah yang Kini Terlupakan

Pada 16 Maret 2020 seluruh sekolah di Kabupaten Magelang ditutup dan para pelajar resmi melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Sekolah ditutup karena makin meluasnya penyebaran virus Corona yang penderita pertamanya ditemukan di Cinere, Depok, setelah dia menghadiri acara di Jaksel.

Virus penyebab penyakit Covid itu ditemukan pertama kali tahun 2019 di kota Wuhan, Tiongkok. Makanya ada angka 19 dibelakang nama Covid.

Konon katanya berasal dari kelelawar. Ada juga yang mengatakan karena kebocoran di laboratorium. National Institute of Allergies and Infectious Disease (NIAID) menyatakan kalau munculnya SARS-CoV-2 juga belum bisa dipastikan darimana.

PJJ dan PTM


Sejak sekolah ditutup muncullah istilah PJJ karena guru dan siswa tidak berada dalam tempat yang sama untuk belajar dan mengajar.

Istilah PJJ hanya sebentar saja menggaung karena hampir semua sekolah lebih suka menggunakan istilah daring (dalam jaringan-online).

Begitu juga dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah jarang digunakan. Orang kini lebih suka menggunakan istilah luring (luar jaringan-offline) untuk menggantikan istilah PTM.

Padahal secara terminologi (asal kata) istilah PJJ dan PTM lebih tepat dari daring dan luring.

Daring berarti antara siswa dan guru terus berada dalam jaringan internet selama pembelajaran berlangsung. 

Nyatanya tidak. Tugas diberikan lewat grup WhatsApp disertai tautan YouTube atau video. Siswa kemudian mempelajari video itu dan mengerjakan tugas yang dikirim ke guru lewat WhatsApp.

Makanya lebih cocok disebut sebagai PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh bila tidak memungkinkan untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

Istilah daring lebih cocok digunakan bila guru dan siswa berada di Zoom, GMeet, Skype, atau platform online lain selama pembelajaran berlangsung.

Virus Corona 


Pandemi Covid-19 telah berlalu, namun duka yang ditinggalkannya akan terus melekat di benak para individu yang kehilangan keluarga dan teman yang harus meregang nyawa ditangan virus Corona.

Virus bernama SARS-CoV-2 ini hinggap di tubuh mereka bukan karena mereka abai terhadap protokol kesehatan. Juga bukan karena mereka pengikut teori konspirasi. Mereka tertular justru dari orang yang menganggap remeh wabah.

Social Distancing


Diartikan sebagai "jarak sosial" yang membatasi berkumpulnya lebih dari 5 orang dalam satu tempat. 

Karenanya kantor banyak yang menerapkan work from home (WFH) bagi karyawannya. Rapat-rapat juga jadi dilakukan via Zoom karena social distancing dan work from home itu.

Physical Distancing


Social distancing dianggap masih tidak mendisiplinkan warga, maka yang diwajibkan kemudian adalah physical distancing atau jarak fisik yang artinya orang tidak berdekatan saat berinteraksi dengan orang yang bukan keluarga serumah.

Diberlakukannya jarak fisik ini juga membuat mal, kantor, hotel, restoran, dan tempat wisata harus mengurangi kapasitas pengunjung menjadi maksimal 50-75 persen saja.

Pengurangan kapasitas itu termasuk peraturan yang ditetapkan pada PSBB.

PSBB adalah singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar yang dikeluarkan pemerintah.

PSBB berskala nasional, artinya semua daerah wajib mengikuti aturan dalam PSBB. Mudik pun dilarang supaya orang yang mudik tidak membawa virus kemana-mana.

Namun PSBB berkepanjangan bisa berdampak pada ekonomi nasional, sehingga PSBB digantikan oleh PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

Penerapan PPKM berbeda di tiap daerah. Ada PPKM level 1, level 2, dan level 3. Level 1 berarti banyak kasus positif Covid di daerah itu atau disebut juga dengan zona merah.

New Normal 


New normal adalah keadaan yang mana orang dapat beraktivitas secara normal, namun tetap menerapkan hal berikut yang dikenal dengan 5M.

  1. Memakai masker.
  2. Menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain.
  3. Mencuci tangan pakai sabun.
  4. Menghindari kerumunan.
  5. Membatasi bepergian.

Protokol Kesehatan


Istilah new normal berangsur menghilang dan diganti oleh protokol kesehatan yang lebih sering diakronimkan jadi prokes. Imbauannya sama dengan new normal, hanya istilahnya saja yang diganti.

Termasuk dalam protokol kesehatan adalah tidak bersalaman kalau tidak perlu-perlu amat.

Protokol kesehatan masih diterapkan terutama bagi mereka yang sakit atau yang tetap ingin menjaga agar tidak tertular penyakit dari tempat umum.

***

Butuh waktu sampai dua tahun penuh bagi dunia berperang melawan virus Corona. Kini hidup sudah berjalan kembali, walau virus itu masih eksis dengan segala variannya.

Sejarah akan mencatat betapa Covid-19 bukan saja membuat dunia terguncang, tapi juga meninggalkan ingatan-ingatan suka dan dukacita bagi mereka yang ditinggal orang terkasih.

Tipe Orang yang Bakal Kamu Temui Tiap Kerja Kelompok

Tipe Orang yang Bakal Kamu Temui Tiap Kerja Kelompok

Sejak SD sampai kuliah, bahkan di dunia kerja, kita pasti akan ada masanya kita harus bekerja bersama orang lain dalam bentuk kelompok. Kalau cuma mengerjakan dengan satu orang, sih, tidak butuh penyesuaian besar.

Bagaimana kalau kita harus menyelesaikan tugas dengan 4-5 orang? Lebih ribet lagi kalau semua anggota kelompok egois dan mau menang sendiri.

Berikut tipe orang yang sering kita temui dalam kerja kelompok.

 1. Si Pemimpin

 

Mengerjakan tugas bareng Si Pemimpin adalah idaman setiap orang karena dia bisa membagikan tugas dengan adil sesuai kemampuan anggota kelompoknya.

Anggota kelompok yang kemampuannya pas-pasan pun akan dibantu supaya hasil pekerjaan dia sama bagusnya dengan anggota yang lain.

Karena auranya tenang. kalem, jarang bicara, tapi sekalinya bicara langsung ke makna dan berorientasi solusi.

Kemampuan memimpinnya terlahir alami. Makanya Si Pemimpin sering ditunjuk oleh anggota kelompoknya untuk jadi ketua, walau Si Pemimpin tidak pernah mengajukan dirinya sendiri.

Si Pemimpin orangnya teliti dan paling bisa memotivasi anggota kelompoknya untuk bekerja sesuai tugas tanpa dia harus marah-marah. Kalau ada anggota kelompok yang kesulitan, Si Pemimpin langsung turun tangan membantu (cuma membantu, tidak mengambil-alih tugas anggotanya).

2. Si Pasrah

 

Si Pasrah sering pasrah bukan karena dia ditindas, tapi karena dia males ribut dan gak suka berkonflik dengan orang lain. Baginya ketenangan dan perdamaian kelompok adalah hal utama.

Dia juga akan pasrah saja menerima apa pun yang ditugaskan kepadanya walau itu berat. Demi selesainya tugas dan anggota kelompok tidak gontok-gontokkan, Si Pasrah akan diam, menerima apa yang ditugaskan padanya, dan menyelesaikannya. 

Saat anggota lain sedang berdebat atau berdiskusi menentukan suatu hal, Si Pasrah hanya mengamati dan tidak ikut urun suara kecuali diminta oleh ketua kelompok. Ketika ditanya dia akan menjawab setuju atau ikut pada suara mayoritas.

3. Si Ribut

 

Ributnya doang tapi gak bisa nyumbang ide karena terlalu malas, gak punya inisiatif karena otaknya terlalu tumpul, dan sering gak mau ikut aturan. Si Ribut paling sering overthinking terhadap tugas yang dijalankan oleh kelompoknya.

Saat anggota lain sedang fokus menyelesaikan tugasnya, Si Ribut akan berucap, "Kalau gak selesai gimana, nih. Punya kamu kira-kira kapan selesai. Kalau aku gak selesai gimana, dong!"

Si Ribut sering punya pikiran negatif tentang tugas kelompok yang sedang dikerjakan dan mengutarakannya pada anggota lain, menyebabkan pekerjaan anggota lain jadi terganggu. 

Kalau kamu ketemu Si Ribut saat mengerjakan tugas kelompok jawab dia seadanya dan kalau dia ribut, minta dia cepat mengerjakan tugasnya dan tawarkan bantuan.

4. Si Dominan

 

Sesuai namanya, tipe anggota kelompok yang seperti ini senang mengatur dan mengerjakan yang jadi kepentingannya saja.

 Si Dominan ini beda dengan Pemimpin, ya. Si Dominan cenderung gak mau mengerjakan bagian yang tidak disukainya karena dia ingin mengerjakan yang disukainya saja supaya tampak menonjol.

Kalaupun dia mau mengerjakan tugas yang tidak disukainya, biasanya dia akan merecoki bagian anggota lain hanya untuk membuat mereka merasa bodoh atau minder.

Walau bukan ketua atau pemimpin kelompok, Si Dominan senang mengatur dan mengubah aturan serta tugas anggota lain. Kalau ngaturnya benar, sih, gak apa, tapi kalau ngatur seenaknya sering berubah-ubah gimana kita gak kezel.

Walau bikin kerjaan jadi tertunda karena diubah seenaknya, anggota lain biasanya memilih mengalah supaya Si Dominan gak mengacak-acak dan mengubah seenaknya lagi.

Si Dominan paling senang jadi yang paling menonjol di kelompok walau dia nggak ngapa-ngapain. Dia juga senang mengatur orang lain kalau itu berguna bagi  kepentingan dirinya sendiri.

 5. Si Gercep

 

Si Gercep (gerak cepat) sering menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari yang lain. Saking cepatnya, dia sering menawarkan bantuan kepada anggota kelompok lain supaya tugas mereka lebih cepat selesai.

Si Gercep cocok berpasangan dengan Si Pemimpin karena inisiatif Si Gercep akan membantu anggota lain mencari bahan dan kelengkapan tugas. Sayangnya, karena ingin serba cepat, Si Gercep cenderung tidak teliti.

Orang dengan tipikal gercep sangat dibutuhkan kalau didalam kelompok tidak ada anggota bertipe Si Pemimpin.

Namun, karena gerak dan kerjanya serba cepat, orang yang kecerdasannya rata-rata akan kesulitan kerja bareng Si Gercep. Untuk mengatasinya anggota lain harus bilang ke Si Gercep supaya jangan cepet-cepet kerjanya, yang penting selesai sesuai jadwal.

Alasan Harry dan Meghan Tidak Melepas Gelar Duke and Duchess of Sussex Meski Sudah Keluar dan Selalu Menyudutkan Kerajaan

Alasan Harry dan Meghan Tidak Melepas Gelar Duke and Duchess of Sussex Meski Sudah Keluar dan Selalu Menyudutkan Kerajaan

Tidak sedikit bangsawan di negara yang masih menganut demokrasi monarki yang keluar dari kerajaan dan pindah keluar negeri serta melepas gelar kebangsawanan mereka dengan berbagai alasan.

Pangeran Harry dan Meghan bersama ibu Meghan dan keluarga kerajaan saat pembabtisan anak mereka Archie Harrison Mountbatten-Windsor tahun 2019.
Hanya saja mereka kemudian tetap fokus pada urusan dan pekerjaan masing-masing alih-alih terus menyudutkan kerajaan.

1. Princess Martha Louise dari Norwegia. Melepas gelar princess setelah tunangan dengan orang Amerika bernama Shaman Durek.

Putri Martha melepas gelarnya karena tidak ingin mencampuradukkan urusan bisnis dengan tugas kerajaannya.

Walau masih bertugas kecil-kecilan membantu kerajaan, Martha Louise sudah tidak punya gelar kebangsawanan lagi dan menjadikan dia sebagai rakyat biasa.

2. Putri Mako dari Jepang.
Keponakan dari Kaisar Naruhito. Putri Mako melepas gelar kebangsawanan dan tidak lagi menerima tunjangan dari kekaisaran setelah dia bertunangan dengan yang orang biasa, Kei Komuro.

Princess Mako dan Kei Komuro bertunangan pada 26 Oktober 2022 dan menikah di tahun yang sama. Sekarang dia tinggal di New York bersama suaminya.

3. Princess Madeleine dari Swedia.
Princess Madeleine kini tinggal di New York bersama suaminya yang orang Amerika keturunan Inggris.

Walau Madeleine sudah tidak pernah mengaitkan dirinya sebagai princess, masih banyak orang di Amerika yang memanggilnya sebagai Princess Madeleine.

Tiga contoh bangsawan diatas bertolak belakang dengan Prince Harry dari Inggris dan istrinya Meghan Markle.

Prince Harry dan Meghan keluar dari kerajaan dan tidak lagi mengerjakan tugas kerajaan karena ingin mandiri secara finansial dari pekerjaan lain.

Ironisnya biaya keamanan mereka selama tinggal di Kanada (sebelum pindah ke AS) dibiayai oleh kerajaan Inggris.

NBC News juga mengungkap kalau Prince Harry menginginkan penjagaan dari kepolisian Inggris tiap kali dia dan keluarganya pulang kampung.

Ini salah satu yang disayangkan banyak warga Inggris. Pangeran Harry sudah pindah ke Amerika, tidak lagi mengerjakan tugas kerajaan, menuduh keluarga kerajaan rasis terhadap Meghan, tapi masih ingin pengamanan seperti anggota kerajaan.

Reuters memberitakan kalau Mahkamah Konstitusi Inggris mengabulkan judicial review Pangeran Harry dan dia sekeluarga akan dapat pengamanan polisi tiap datang ke Inggris Raya, asalkan dia bayar sendiri biaya pengamanan itu.

Di United Kingdom (Inggris Raya) tidak semua anggota kerajaan dapat pengamanan, hanya mereka yang berstatus senior royal dan working royal.

Anggota senior royal dan working royal sekarang tinggal Raja Charles III, Queen Consort Camilla, Princess Royal (Putri Anne), Pangeran Edward, Countess Sophie, Pangeran William, dan Princess Catherine (Metro UK)

Menurut Royal Central, istilah "senior royal" ditujukan kepada bangsawan dari lingkaran terdekat pemegang tahta (sekarang Raja Charles III) yang menjalankan sejumlah tugas atas nama kerajaan dan raja. Makanya mereka juga disebut sebagai working royal.

Princess Eugenie dan Princess Beatrice, walau sama-sama cucu mendiang Ratu Elizabeth II seperti William dan Harry, termasuk minor royal dan bukan working royal.

Menyalahkan Kerajaan


Sejak berhenti dari senior royal dan working royal, Prince Harry dan Meghan merilis beberapa publikasi yang menyuratkan bahwa kerajaan Inggris bersikap rasis terhadap Meghan dan tidak ada kebebasan selama menjadi working royal.

Pertama, mereka membuat biografi berjudul Finding Freedom. Disusul wawancara dengan Oprah Winfrey, serial dokumenter Netflix, dan buku memoar berjudul Spare.

Sebelum perilisan memoarnya, Harry juga melakukan wawancara di ITV dan CBS.

Semuanya wawancara, buku, dan serial dokumenter berkisah tentang kehidupan kerajaan yang mengekang Meghan Markle. Padahal dia, kan, nikah sama pangeran paling tersohor sedunia, terus kenapa heran sama keketatan protokoler, ya. 

Catherine Middleton juga dapat aturan dan protokoler yang sama sebagai istri dari cucu Ratu Elizabeth II, but she never complained.

Keanehan Sedari Awal


Dari awal tunangan aja udah aneh banget. She and Harry keeps holding hands wherever they go, even later in the Queen's Elizabeth II's funeral.

Pasangan yang segitu kasmarannya juga ga sampe pegangan tangan tiap detik.

Menurut pakar bahasa tubuh Jesus Enrique Rosas alias The Body Language Guy, Meghan kentara banget ingin terlihat menguasai Harry.

Tiap Harry bicara dan terlihat menikmati bicara dengan orang lain, Meghan akan mengeluarkan bahasa tubuh yang menyuruh Harry untuk berhenti melakukan yang dia lakukan bersama orang lain.

Bukan cuma Enrique Rosas yang menganalisa bahasa tubuh Harry and Meghan, banyak video serupa yang menganalisa hal sama bahwa Meghan terlihat mendominasi.

Pendapat ahli bahasa tubuh lain mengatakan kalau Meghan sering mengeluarkan bahasa tubuh yang terlihat mendominasi karena dia tidak nyaman berada di keramaian tanpa Harry.

Pastinya banyak video lain di YouTube dari pakar bahasa tubuh yang berbeda-beda yang menyatakan Meghan memang dominan terhadap Prince Harry.

Meghan, Duchess of Sussex Pertama


Pangeran Harry adalah bangsawan kedua yang memegang gelar Duke of Sussex. Gelar itu diterimanya dari Ratu Elizabeth II saat dia menikah dengan Meghan tahun 2018.

William juga dapat gelar Duke of Cambridge saat menikah dengan Catherine Middleton di 2011 sebagai hadiah pernikahan dari mendiang Ratu Elizabeth II.

Related: Queen Consort dan Gelar yang Disandang Setelah Raja Charles lII Berkuasa

Diterimanya gelar Duke of Sussex oleh Harry otomatis menjadikan Meghan Markle sebagai Duchess of Sussex.

Gelar Duke of Sussex sebelumnya dipegang oleh Pangeran Augustus Frederick, anak Raja George III. Gelar itu berakhir saat Pangeran Augustus wafat tahun 1843.

The Washington Post menyebut belum pernah ada yang memegang gelar Duchess of Sussex sebelumnya. Pangeran Augustus Frederick kemudian berpisah dengan istrinya Lady Augusta Murray karena pernikahan mereka tidak disetujui Raja George III.

Perpisahan orangtua menyebabkan dua anak Pangeran Augustus dan Lady Augusta Murray tidak bisa dapat gelar bangsawan. 

Itulah sebab belum pernah ada Duchess of Sussex dan Meghan Markle adalah wanita pertama yang memegang gelar itu.

Mengingat Meghan sangat suka publikasi terutama yang berhubungan dengan kerajaan, maka dipastikan dia dan Harry tidak akan melepas gelar sebagai Duke and Duchess of Sussex. Apalagi Meghan adalah wanita pertama yang jadi Duchess of Sussex. 

Menjadi yang pertama itu hal yang istimewa, makanya sesaat setelah keluar dari kerajaan, Harry dan Meghan bukannya melepas segala gelar kerajaannya malahan membuat akun Instagram dan website bernama Sussex Royal.

Para penggemar Harry dan Meghan (dari Amerika dan Kanada) yang meyakini bahwa ada rasisme di kerajaan Inggris lantas menyebut diri sebagai SussexSquad.

Benci Kerajaan tapi Suka Jadi Bangsawan

 

Meghan juga sering menyebut diri sebagai Duchess of Sussex meski tidak suka berada dalam lingkungan kerajaan. Ini menandakan dia sangat suka jadi bangsawan (yang dipuja-puja), tapi ogah terikat dengan aturan-aturan ala kerajaan.

SussexSquad bahkan selalu menyebut Meghan dengan sebutan Princess Meghan. Lebih ekstrem lagi Queen Meghan. 

Dalam serial dokumenter Netflix, Harry dan Meghan bilang kalau mereka sering dikejar paparazzi. Namun semua foto dan video di teaser yang menggambarkan mereka dikejar paparazzi berasal dari video dan foto milik orang main.

Ada video premier film Harry Potter, foto saat Harry sedang bersama mantannya Chelsea Davy, dan video persidangan Katie Price.

Maka banyak yang bilang kalau mereka ngarep dikejar dan dibuntuti paparazzi seperti dialami Lady Diana dan Catherine. Nyatanya jangankan dikejar, Meghan justru tepergok sedang mondar-mandir di depan kantor berita supaya difoto.

Kenapa Ada Orang Tidak Bisa Naik Motor? Ini 5 Penyebabnya

Kenapa Ada Orang Tidak Bisa Naik Motor? Ini 5 Penyebabnya

Hari gini enggak bisa naik motor kayaknya aneh. Motor sudah jadi alat transportasi paling praktis yang bikin kita cepat sampai tujuan.

Bahkan orang yang gajinya cuma satu juta sebulan bela-belain beli motor demi kepraktisan dan penghematan ongkos transpor kerja pulang-pergi.

Banyak orang juga rela menunda bayar kontrakan asalkan cicilan motor terbayar tepat waktu supaya motor tidak ditarik leasing.

Sebegitu besar manfaat punya motor hingga orang yang gak bisa naik motor kerap disepelekan. Kayak naik sepeda, kok, mosok enggak bisa.

Tahukan kamu penyebab ada orang tidak bisa naik motor? Apakah karena mereka tidak mampu beli motor?

1. Orang Tajir

 

Sangat lazim bagi orang tajir untuk membelikan anak-anak mereka mobil sedari kecil. Sebelum si anak belajar mengendarai mobil, mereka ke mana-mana diantar supir pribadi.

Orang-orang kaya punya motor, tapi penggunaan utamanya untuk mobilitas para pekerja rumah tangga ke minimarket atau ke pasar. Bahkan pekerja rumah tangga pun kadang diantar supir untuk belanja.

Related: Punya Mobil Belum Tentu Kaya dan Cara Jadi Orang Kaya

Karena terbiasa diantar supir dan mengendarai mobil sendiri sedari dini, tidak sedikit orang tajir yang akhirnya tidak bisa mengendarai motor.

Salah satu contoh orang tajir adalah Raditya Dika. Komika ini sudah kaya-raya dari lahir dan lebih dulu kenal mobil daripada motor. Apalagi dia lahir sebelum tahun 1990 masa motor belum jadi transportasi massal seperti sekarang.

Orang kaya pada masa lalu jarang yang punya motor, tapi mereka punya 3-4 mobil. Maka gak heran kalau Raditya Dika baru belajar mengendarai motor (matic) di usia 38.

2. Cuma Punya Bebek Non-matic

 

Banyak keluarga-keluarga yang sudah beli motor bebek nonmatic sebelum motor matic jadi primadona.

Sebelum tahun 2015 motor matic dianggap sebagai motor perempuan, makanya banyak laki-laki malu mengendarai motor matic

Ketika laki-laki juga sudah motor matic, motor bebek nonmatic sayang untuk dijual karena merupakan motor perjuangan yang dibeli dengan mencicil gaji yang juga pas-pasan.

Sedangkan untuk beli motor matic baru mereka merasa hal itu sebagai pemborosan. Jadilah istri, adik, atau anak mereka tidak bisa naik motor karena belajar motor nonmatic menurut mereka lebih susah.

3. Trauma Kecelakaan Melibatkan Motor

 

Melibatkan motor tidak berarti dia pengendara motornya, melainkan bisa berarti diseruduk motor, disenggol motor, atau sebal karena kelakuan pengendara motor di jalanan.

Trauma karena melihat kecelakaan motor juga bisa jadi penyebab orang jadi tidak mau belajar motor. Selagi di jalan, dia tidak sengaja melihat motor gagal nyalip lalu terserempet truk yang mengakibatkan truk itu melindas si pemotor.

Related: 8 Karakter Pengendara di Jalan Raya

Kecelakaan mengerikan yang terjadi di depan mata bisa membuat trauma dan membuat seseorang tidak berani mengendarai kendaraan bermotor. Mereka kemudian lebih memilih naik kendaraan umum.

4. Hidup Dibawah Garis Kemiskinan 

 

Kepala keluarga yang penghasilannya tidak sampai Rp1,5juta per bulan untuk menghidupi empat anggota keluarganya, banyak yang punya motor. Itu sebabnya walau hidup pas-pasan mereka belum disebut hidup di bawah garis kemiskinan.

Mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan betul-betul tidak punya uang untuk membayar uang muka dan cicilan motor. Mereka juga tidak punya keluarga yang bisa dipinjami uang.  

Inilah yang disebut orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Sebab penghasilan benar-benar pas untuk makan saja. 

Paling mampu mereka beli sepeda yang dibeli dengan susah payah mengumpulkan rupiah demi rupiah. Kadang-kadang yang mereka beli sepeda bekas, bukan sepeda baru.  

5. Punya Penyakit Tertentu

 

Ada orang-orang yang terpaksa tidak mengendarai motor dan mobil karena punya penyakit yang berhubungan dengan penglihatan, saraf, atau otot dan sendi.

Salah satu penyakit yang berhubungan dengan mata adalah mata malas. Mata malas atau amblyopia adalah gangguan penglihatan pada salah satu mata karena otak dan mata tidak terhubung dengan baik. 

Akibatnya, daya penglihatan pada salah satu mata akan menurun sedangkan mata lainnya dapat melihat dengan jelas. Walau banyak terjadi pada anak-anak, tidak sedikit juga orang dewasa yang menderita mata malas.

Orang dewasa yang mengidap mata malas tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor karena membahayakan keselamatan berkendara.

***

Jadi memang ada orang yang tidak bisa mengendarai motor karena situasi dan kondisi  yang mereka alami memang berbeda dari orang kebanyakan.

Daripada meledek orang yang tidak bisa naik motor, mending kamu nebengin mereka sekalian. Kebaikan yang kamu buat dari memberi tebengan kepada yang tidak bisa naik motor akan berbalik ke kamu juga. Kelak kamu akan menerima kebaikan yang tidak kamu duga.

Queen Consort dan Gelar yang Disandang Selama Raja Charles III Berkuasa

Queen Consort dan Gelar yang Disandang Selama Raja Charles III Berkuasa

Kate Middleton sekarang telah bergelar Princess of Wales, menggantikan gelar ibu mertuanya Lady Diana yang dapat gelar itu saat menikah dengan King Charles III saat beliau masih jadi Prince of Wales.

Queen Consort

 

Gelar Queen Consort atau Permaisuri secara otomatis jadi milik Camilla Parker setelah wafatnya Queen Elizabeth II dan Charles naik tahta dengan nama King Charles III (dibaca: King Charles the third).

Mestinya Camilla juga bergelar Princess of Wales sebelum Kate Middleton, tapi dia memilih tidak mengambilnya karena kontroversi pernikahannya dengan Charles. Camilla bahkan telah selingkuh dengan Charles saat Charles dan Diana masih terikat pernikahan.

Jadi, gelar Princess of Wales tetap ditangan Lady Diana sampai Charles naik tahta dan gelar itu jatuh ke tangan Kate MIddleton.

Kenapa harus ada embel-embel consort di depan queen?

Pertama, gelar Queen hanyalah untuk Queen Elizabeth II. Kedua, gelar queen hanya untuk istri raja yang terlahir ningrat.

Maksudnya, andai Princess Diana masih hidup dan tidak bercerai dengan Charles, maka ketika Charles jadi raja, dia akan jadi queen, tanpa consort. Gelarnya akan jadi Queen Diana atau Ratu Diana. Sedangkan Camilla saat ini bergelar queen consort alias permaisuri.

Itu karena Diana terlahir ningrat dan bergelar Lady sebelum menikah dengan Charles. Ayah Diana adalah Earl yang merupakan salah satu gelar bangsawan Inggris. Setelah ayah Diana wafat, gelar Earl itu diteruskan ke anak lelakinya yang merupakan adik Diana.

Sedangkan Camilla Parker bukanlah ningrat dan tidak bergelar bangsawan apapun sebelum menikah dengan Charles. Jadi, ketika Charles jadi raja, gelar yang dipakainya adalah queen consort.

Queen consort diberikan kepada istri raja kalau istri raja tersebut bukan bangsawan. Sedangkan gelar queen diberikan untuk ratu yang memimpin kerajaan dan kepada istri raja kalau si istri sudah bergelar bangsawan sebelum menikah dengan si raja.

Duke of Cornwall

 

Setelah Charles jadi King Charles III dan Camilla jadi Queen Consort, maka Gelar Duke and Duchess of Cornwall otomatis diturunkan kepada William dan Kate. 

Wills dan Kate juga ketambahan satu gelar lagi, yaitu Duke and Duchess of Rothesay. Sehingga secara resmi nama mereka akan jadi His Royal Highness William Duke of Cornwall and Cambridge dan Her Royal Highness Catherine Duchess of Cornwall and Cambridge.

Kenapa William dan Kate bisa menyandang tiga gelar bangsawan sekaligus?

Gelar Duke of Cornwall secara otomatis dipegang oleh putra tertua raja atau ratu Inggris. Maka, William sebagai putra tertua otomatis mewarisi gelar itu dari ayahnya yang raja.

Selanjutnya gelar Duke of Rothesay dipegang oleh pewaris tahta. Anak tertua belum tentu jadi pewaris tahta karena bisa saja dipegang anak kedua. Karena itu gelar Cornwall dan Rothesay tidak otomatis dipegang oleh satu orang.

Teruntuk William, karena dia adalah anak tertua sekaligus pewaris tahta, maka dua gelar itu jatuh kepadanya sekaligus.

Lalu, gelar Duke dan Duchess of Cambridge diberikan oleh mendiang Queen Elizabeth II kepada Wills dan Kate ketika keduanya menikah pada 2011. Mendiang ratu juga memberikan gelar duke dan duchess kepada Harry dan Meghan ketika keduanya menikah tahun 2018.

Prince dan Princess of Wales


Gelar lain yang melekat pada William dan Kate adalah Prince dan Princess of Wales. Gelar ini sebenarnya tidak otomatis diturunkan seperti Cornwall dan Rothesay, tapi harus dengan maklumat penguasa tahta.

Kalau raja atau ratu belum bermaklumat mengangkat anaknya jadi Prince of Wales, maka si anak belum sah jadi pewaris tahta. 

Kini William sudah diberikan mandat untuk memegang gelar Prince of Wales. Kate pun kini resmi menjadi Princess of Wales.

Prince dan Princess of Wales bersama anak-anak mereka George, Louis, dan Charlotte (sumber: BBC NEws)

Gelar itu akan membuat anak-anak mereka di sekolah sekarang dipanggil dengan nama George of Wales, Charlotte of Wales, dan Louis of Wales.

Bagaimana dengan anak kedua King Charles III , yaitu Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle? Apakah gelar bangsawan mereka juga berubah?

Pada 8 Januari 2020, Harry dan Meghan memutuskan untuk mundur dari pekerjaan sebagai working royals karena ingin mandiri secara finansial dan mendapat privasi pribadi.

Duke and Duchess of Sussex 

 

Karena tidak lagi menjadi bekerja untuk dan mewakili kerajaan, Harry dan Meghan tidak lagi bergelar His Royal Highness dan Her Royal Highness. 

Namun, gelar Duke dan Duchess of Sussex tetap mereka pegang karena Harry tetaplah ningrat cucu ratu yang berhak menyandang gelar kebangsawanan. Pun Meghan yang jadi istri Harry berhak punya gelar mengikuti kebangsawanan suaminya. Kalau di Jawa seperti gelar KRMT atau Raden Mas yang disandang semua ningrat, meski mereka tidak tinggal di Yogya atau Solo.

Bila Harry dan Meghan tidak mengalami perubahan gelar, maka anak-anak mereka, yaitu Archie dan Lilibeth akan mendapat gelar Prince dan Princess karena kakek mereka sudah jadi raja. Mereka akan bergelar His Royal Highness Prince Archie of Sussex dan Her Royal Highness Princess Lilibeth of Sussex.

Namun, bukan Harry dan Meghan namanya kalau tidak buat sensasi. Mereka mungkin akan bicara sana-sini kepada pers, bikin drama, sebelum akhirnya menerima (atau menolak) gelar bangsawan untuk anak-anak mereka.

Menurut Keputusan Raja George V Tahun 1917, dilansir CNN, bahwa cucu dari pemegang monarki otomatis mandapat gelar Prince dan Princess. Anak pertama dari cucu pemegang tahta yang jadi calon pewaris tahta otomatis bergelar Prince.

Namun, pada 2012, Queen Elizabeth II merevisi keputusan George V dan memutuskan bahwa semua anak dari pewaris tahta berhak bergelar Prince dan Princess.

Karena itulah semua anak Prince William dan Kate Middleton bergelar Prince dan Princess, bukan cuma George sebagai anak pertama.

7 Tipe Orang yang Selalu Semangat Datang Ke Reuni dan Acara Kumpul Alumni

7 Tipe Orang yang Selalu Semangat Datang Ke Reuni dan Acara Kumpul Alumni

Tiap ada temu kangen angkatan, reuni, atau buka puasa bersama alumni, kita tahu pasti ada yang bisa banget datang dan ada yang tidak bakalan datang walau dibujuk dengan apapun.

Itu bukan berarti kita paranormal, tapi prediksi tentang hadir tidaknya teman ke reuni sudah bisa diketahui dari perilaku dan kejadian yang dialaminya semasa sekolah. 

Mungkin dia anak pemalu, merasa miskin dibanding teman-temannya, nilainya terlalu pas-pasan, minder karena merasa fisiknya tidak bagus, dan alasan lain yang cuma dia sendiri yang tahu.

emperbaca.com merangkum tujuh tipe orang yang selalu semangat datang ke reuni atau temu kangen angkatan sekolah.

1. Punya Pekerjaan Bagus

 

Meskipun semasa sekolah dia bukan anak gaul atau anak pintar, ternyata saat dewasa karirnya moncer, entah dia kerja di swasta atau jadi aparatur sipil negara.

Teman tipe ini sudah pasti semangat dan enggak bakalan nolak kalau diajak ketemuan, apapun momennya.

2. Selebriti Internet

 

Jaman sekolah dulu dia hampir gak punya teman saking cupu (culun punya), eh, ternyata sekarang followernya di Instagram dan TikTok ada ratusan ribu. 

Maka sudah pasti dia bakal datang kalau diundang ke acara apapun yang berhubungan dengan teman sekolah.

3. Populer Semasa Sekolah

 

Orang yang populer di masa sekolah akan tetap populer dan perhatian di acara kumpul teman sekolah. Menjadi pusat perhatian itu menyenangkan serasa selebriti. Maka,  orang yang populer di sekolah tidak bakalan mau melewatkan acara alumni apapun bentuknya.

Meski begitu, ada orang yang populer waktu sekolah, tapi hampir gak pernah ikutan ke reuni atau bukber. Itu karena dia terlalu sibuk, punya kriteria teman yang berbeda dari masa sekolah, pola pikirnya berubah, atau sudah hijrah.

4. Paling Pintar Waktu Sekolah

 

Setali tiga uang dengan si populer, si pintar juga termasuk orang yang paling semangat datang ke acara teman sekolah.

Itu karena si pintar biasanya dikenal semua teman dan guru, bahkan staf tata usaha pun tahu. Dia tidak bakalan kesulitan berinteraksi saat reuni karena semua orang sudah mengenalnya. Tinggal sebut nama, semua orang secara otomatis akan menanyakan kabarnya.

5. Paling Badung dan Pernah Diskorsing

 

Serupa dengan si populer dan si pintar, anak yang paling sering bikin ulah biasanya juga terkenal di sekolah. 

Kalau si badung pernah kena skorsing, kepopulerannya akan bertambah karena dia jadi topik pembicaraan berhari-hari oleh penghuni sekolah.

Si badung akan semangat datang ke reuni, bukber, atau temu kangen alumni untuk membuktikan dirinya sudah tidak bandel lagi. 

Kadang ada juga yang bangga dengan kebandelan di masa sekolah dan ingin membuktikan dirinya tetap bandel. Dengan tetap membandel, si badung yakin dirinya selalu diingat dan lekat di ingatan teman-teman sekolah, walau

6. Pemalu

 

Orang yang semasa sekolahnya pemalu seringkali ingin menunjukkan bahwa dia sudah sukses, berhasil, keren, dan tidak pemalu lagi saat dewasa. Hal itu cuma bisa dilakukan saat reuni dan kumpul alumni.

Karena itu. orang yang semasa sekolahnya pemalu bisa jadi orang yang paling semangat kalau ada reuni, bukber, halalbihalal, atau temu kangen.

7. Jomlo

 

Tidak ada kekasih dan keluarga yang harus diprioritaskan, jadi sudah pasti si jomlo (single) akan selalu semangat datang ke acara yang berhubungan dengan teman sekolah.

Namun, hanya berlaku untuk para jomlo yang tidak baperan terus-terusan ditanya kapan nikah dan diledek lapuk. Jomlo seperti ini malahan menikmati dirinya diledek sedemikian rupa soal kejomloannya, bahkan saat usianya sudah kepala 4.

***

Berkebalikan dengan orang yang paling semangat, orang yang paling malas datang biasanya justru mereka yang semasa sekolah biasa-biasa saja.

Biasa di prestasi akademik, biasa di pergaulan, atau biasa diabaikan oleh teman-teman. Walau mereka sukses di masa dewasa, tapi mereka menganggap masa sekolah sebagai masa lalu yang tidak perlu diulang walau hanya sekedar datang reuni.

Tipe orang seperti ini ingin menikmati hidupnya di masa sekarang dan fokus untuk masa depan. Apakah kamu paling semangat datang atau justru paling enggan?

Mudik Sambil Liburan Saat Lebaran dengan Aman

Mudik Sambil Liburan Saat Lebaran dengan Aman

Perjalanan mudik dengan kendaraan pribadi makin diminati terutama karena kemudahan mobilitas di tempat tujuan. Banyak orang yang membeli mobil secara kredit beberapa bulan menjelang Hari Raya Idul Fitri yang akan mereka gunakan untuk mudik.

Walau akhirnya mobil itu ditarik dealer karena gagal bayar cicilan, yang penting mudik pakai kendaraan pribadi bisa memuaskan hasrat berlebaran bersama keluarga di kampung halaman.

Kalau Anda termasuk yang senang mudik menggunakan mobil, Anda bisa memanfaatkan kemacetan di jalan untuk berrekreasi bersama keluarga. Lho, mudik, kan, tujuannya buat mengunjungi orang tua dan kerabat, kok malah disambi tamasya? Lagipula, kalau sambil tamasya, habis waktu di jalan, dong.

Ilustrasi mudik (gambargambar.co)

Asal Kata Lebaran


Menurut sejarawan M. A. Salmun, yang dilansir Narabahasa, asal kata Lebaran berasal dari tradisi dalam agama Hindu yang berarti 'selesai', 'usai', atau 'habis'. Konon para wali songo memanfaatkan makna Lebaran sebagai sarana berdakwah.

Namun, KH Mustofa Bisri, dikutip dari NU Online, pernah mengatakan bahwa Lebaran diambil dari kata laburan (Jawa; mengecat). Setiap kali menjelang datangnya Idul Fitri, hampir semua keluarga sibuk mengecat rumahnya agar tampak indah. Dari kebiasaan laburan menjelang Idul Fitri itulah, Lebaran menjadi sebuah kata yang setara dengan makna Idul Fitri itu sendiri.

Soal asal muasal kata Lebaran. almarhum KH Muhtar Babakan Ciwaringi juga pernah berujar bahwa Lebaran akarnya dari filosofis kata leburan (Jawa: menyatukan). 

Ujian, cobaan, kesabaran, dan ketenangan yang kita jalani selama Ramadan diharapkan dapat meleburkan diri kita pada sifat-sifat Tuhan ketika Idul Fitri tiba. Semangat berubah itulah yang lalu mengubah leburan menjadi Lebaran.

Sejarawan J.J. Rizal meyakini bahwa Lebaran bersinggungan erat dengan kata puasa yang berasal dari bahasa sansekerta di zaman pra-Islam. 

J.J. Rizal menelusuri etimologi Lebaran dengan mengutip pakar sastra Jawa kuno bernama Poerbatjaraka dan menemukan bahwa Lebaran adalah sebuah upacara yang diadakan setelah empat puluh hari berpuasa. 

Mudik Lebaran Sambil Liburan


Liburan versi emperbaca.com dijamin murah meriah dan tidak perlu mengeluarkan uang ekstra. Kita tahu, Lebaran adalah masa dimana kita perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli kue-kue sajian, hidangan, minuman, mempercantik rumah, bahkan ongkos mudik.

Bagaimana menyempatkan diri untuk liburan ditengah mudik Lebaran dan kumpul bersama keluarga besar?

1. Hindari pergi ke tempat wisata populer seperti kebun binatang, taman bermai (theme park), water park, pantai, dan mal.

Tempat-tempat itu bakal dipadati pengunjung. Kita jadi tidak leluasa dan kurang nyaman menikmati apa yang tersedia di tempat wisata tersebut karena harus berdesakan dengan pengunjung lain. Anak-anak juga rentan terpisah karena kerumunan dapat membuat kita kurang waspada mengawasi anak.

Jadi, kemana kita liburan? 

2. Museum. Kalau ada yang buka, museum adalah tempat paling cocok untuk wisata edukasi buat seluruh keluarga. 

Supaya tidak bosan dan dapat pengetahuan yang maksimal, pakailah jasa pemandu. Sebagian museum yang dikelola swasta sudah menyediakan pemandu yang biayanya sudah termasuk tiket masuk.

Banyak museum yang sudah dikelola moderen dengan menawarkan fasilitas lain, seperti pemutaran video, tanya-jawab, membuat cenderamata, dan lainnya. Jadi tidak sekedar melihat koleksi museum lalu pulang.

3. Cagar budaya candi dan pegunungan. Wisata ke candi-candi bersejarah dan melihat pemandangan pegunungan sambil makan bekal yang dibawa dari rumah juga termasuk liburan hemat sekaligus menyenangkan. 

Kecuali Candi Borobudur dan Prambanan, biaya masuk ke candi-candi amat terjangkau. Beberapa pengelola candi malahan tidak memungut bayaran bagi pengunjung, asalkan menaati peraturan dalam candi.

Anda yang mudik ke wilayah yang dikelilingi gunung seperti Magelang, Boyolali, Wonosobo, dan Temanggung, menghabiskan Lebaran sambil liburan ke pegunungan selain dapat menyegarkan pikiran juga tidak bikin kantong jebol.

4. Monas. Monumen Nasional atau Monas adalah ikon Jakarta yang amat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Anda yang mudik ke Jakarta bisa datang ke sana untuk melihat-lihat rusa sambil menikmati suasana hutan kota. Mudik, kok, ke Jakarta? Ya bisa saja, kenapa enggak.

Tranportasi ke Monas mudah dijangkau dengan naik bus Transjakarta atau KRL Commuter Line bila Anda datang dari Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

5. Staycation. Pergi menginap di hotel, vila, atau resor bersama keluarga besar yang terdiri dari kakek-nenek, cucu, paman, bibi, dan sepupu juga bisa jadi pilihan. 

Biaya sewa tidak akan jadi beban bila ditanggung bersama alias urunan atau saweran atau patungan. Bila kantong kita terbatas untuk ikut patungan, katakan terus terang. Biasanya akan ada anggota keluarga yang dengan senang hati menanggung biaya lebih besar daripada yang lain.

Namun, biaya sewa kamar atau rumah vila dan resor pasti naik berlipat-lipat saat musim Lebaran. Siasati dengan cara memesan dan membayar tempat tersebut jauh-jauh hari sebelum Lebaran untuk menghemat biaya sekaligus memastikan ketersediaan kamar.

Liburan Sambil Bermacet Ria


Musim mudik sudah pasti dimana-mana jalanan macet, apalagi kalau mudiknya barengan, dijamin jalan tol pun macet.

Saat tol sedang padat, kita tidak bisa memacu kendaraan sampai kecepatan maksimum 100 km per jam. Berkat adanya rest area atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP), kita bisa tetap "liburan" walau kena macet di tol. Gimana caranya?

1. Manfaatkan waktu untuk benar-benar keluar dari mobil. Selepas buang air kecil di toilet dan salat, ajaklah anak-anak jalan-jalan di sekitar rest area, misal memutari masjid, melihat-lihat warung yang ada di sana, atau berjalan pelan di sekitar pepohonan.

Berjalan-jalan dapat melancarkan peredaran darah dan memungkinkan kita menghirup udara segar. Kaki juga tidak pegal lagi akibat duduk terus di mobil.

Bila memungkinkan, hindari banyak duduk saat istirahat di rest area. Kalau cuma duduk ngopi-ngopi, di mobil juga bisa. Ini berlaku juga buat orang yang menyetir. Mereka harus lebih banyak berdiri dan bergerak.

2. Minta anak mengambil foto yang mereka suka. Beri anak-anak ponsel milik Anda atau suami, atau ponsel mereka sendiri dan minta mereka memfoto objek apa saja yang mereka suka. Misalnya, pintu masuk minimarket, restoran, mobil kita, atau bahkan pohon.

Dengan begitu mereka tetap aktif bergerak, tapi tetap tenang karena berdekatan dengan ponsel. Anak-anak dibawah usia 12 tahun adalah Generasi Alpha yang tidak bisa lepas dari gawai.

Bacaan Menarik Lainnya: Mengenal Generasi Alpha dan Cara Mengasuhnya

Setelah mereka memfoto, ajak anak mengirimnya ke nenek dan kakek atau om dan tante mereka. Bantu mereka menulis keterangan foto dan memberi tahu lokasi tempat foto itu diambil. 

Selain membuat anak-anak tetap "sibuk" untuk mencegah bosan akibat macet panjang, juga melatih mereka mengungkapkan pikiran dalam bentuk tulisan. Menulis dapat menstimulasi otak supaya tetap terasah karena sel-sel saraf jadi aktif bekerja.

Andai tidak lewat tol dan memilih untuk lewat jalan biasa, pantai utara atau jalur selatan Jawa misalnya, kita tetap bisa menikmati perjalanan sambil liburan tanpa mengeluarkan uang ekstra.

3. Berhenti di setiap rest area. Menurut Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan Pada Jalan Tol, disebut bahwa rest area tipe A disediakan paling sedikti satu untuk tiap jarak 50 kilometer setiap jurusan. Berikutnya, jarak rest area tipe A berikutnya paling sedikit 20 kilometer.

Jadi, berhenti di tiap rest area bisa jadi pilihan bersantai jika Anda tidak terburu-buru sampai ke kampung halaman. 

Tidak perlu beli minum dan makanan, cukup keluar dari mobil, berjalan-jalan sebentar di sekitar rest area, hirup udara di bawah pohon, lalu lanjutkan perjalanan.

Tipe Rest Area


Pada rest area di tol Trans Jawa yang ada kode A (Ambon) artinya rest area itu berada di arah yang meninggalkan Jakarta. Sedangkan rest area berkode B (Bandung) berarti tempat istirahat itu ada di arah yang menuju Jakarta (atau Bandung).

Sebenarnya bukan cuma menunjukkan arah saja, kode A, B, dan C pada jalan tol menunjukkan fasilitas yang ada di sana.

Rest area tipe A adalah yang terlengkap karena luasnya sampai 6 hektar dilengkapi dengan ruang terbuka hijau. Tipe B luasnya 3 hektar, dan tipe C paling kecil karena cuma seluas 2500 meter per segi. Rest area tipe C digunakan hanya bila tol benar-benar padat di hari raya besar.

Mudik Sambil Pelesir di Jalan Non-tol


Lalu bagaimana kalau kebetulan kita tidak bisa lewat jalan tol karena tolnya ditutup hanya untuk arah tertentu? Apakah  bisa menikmati suasana seperti di rest area?

Tidak bisa, dong. Jenis jalannya saja beda. Kalau kita mudik lewat jalan non-tol, pilihan yang tersedia untuk mampir-mampir lebih banyak dan bervariasi, Makan di kaki-lima, berteduh di alun-alun, salat di masjid agung, beli oleh-oleh khas kota yang dilewati, atau menginap semalam di hotel juga bisa kalau ada duitnya.

Hanya saja kebanyakan mampir di jalan non-tol membuat waktu tempuh jadi berlipat lebih lama dibanding kalau kita banyak istirahat di rest area tol. 

Jangan lupakan hal berikut jika terpaksa menempuh perjalanan non-tol.

1. Siapkan bekal air putih daripada air berwarna. Teh, soda, kopi, jus, atau minuman berperisa buatan membuat perut terasa lebih begah dan kembung. 

Pada orang dewasa, minum teh dan kopi selama perjalanan dapat memicu buang air kecil lebih sering karena dua minuman itu bersifat diuretik (peluruh kencing). Di jalan non-tol kita harus berhenti di pom bensin (SPBU/Stasiun Pengisian Bahan-bakar Umum) yang letaknya bisa saja sangat berdekatan atau amat jauh satu sama lain.

Banyak minum air putih lebih disarankan bagi seluruh anggota keluarga untuk membuat tubuh tetap terhidrasi dan tidak cepat lelah.

2. Siapkan lebih banyak uang receh nominal Rp2.000 dan Rp5.000. Gunanya supaya kita tidak kerepotan kalau harus bayar di toilet atau numpang salat di musala pom bensin. 

Walau kebanyakan pom bensin bertuliskan "gratis", tapi di sana selalu ada kotak untuk orang-orang mengisi sumbangan sukarela. Jadi, kalau kita gak pelit-pelit banget, lebih baik isi kotak itu dengan uang sekadarnya.

3. Ceritakan kepada anak tentang kota-kota yang dilewati saat mudik. Misal, jika kita lewat Tegal, kita bisa menceritakan tentang pelabuhan. Apa saja isi pelabuhan, apa gunanya, siapa saja yang datang ke sana, dan kenapa Tegal punya pelabuhan.

Bisa juga menyuruh anak-anak Googling sendiri tentang kota-kota yang kita lewati dan tanya apa saja keunikan kota tersebut.

4. Mengobrol tentang hal-hal yang dilihat di jalan. Apa saja yang kita lihat sepanjang perjalanan bisa jadi cerita menarik. Tentang rel kereta, penjual makanan, pantai, sawah, sungai, pasar, dan lainnya. 

Hal ini bisa mengalihkan mereka dari melihat ponsel terus-menerus. Melihat layar bisa membuat mata cepat lelah, kepala pusing, dan kesemutan pada tangan yang memegang ponsel. Kalau sudah begitu anak akan uring-uringan karena tubuh mereka terasa tidak nyaman walau tidak merasa sakit apa-apa.

5. Ajak anak-anak menyanyi bersama. Mudik melewati jalan non-tol butuh kesabaran daripada lewat tol karena jarak yang lebih jauh dan waktu tempuh yang lebih lama. 

Supaya anak-anak tidak bosan, biarkan mereka menyanyikan lagu kesukaan. Kalau mereka tidak suka nyanyi, biarkan mereka berceloteh dan bertanya apa saja yang kita jawab semampunya. Kalau sudah lelah menyanyi atau berceloteh mereka akan tertidur dengan sendirinya.

Dana Cadangan


Yang paling utama harus disiapkan sebelum mudik tentunya duit. Selalu siapkan dana cadangan walau kita sudah punya hitung-hitungan untuk bensin, tol, jajan, angpau, rekreasi, dan beli oleh-oleh.

Tambahkan 1-2 juta rupiah dari dana mudik sebagai cadangan bila terjadi sesuatu selama kita mudik. Misal, harus ke bengkel, patungan dadakan bersama keluarga besar, atau beli obat.

Jangan mengandalkan THR (Tunjangan Hari Raya) untuk ongkos mudik karena jumlahnya tidak seberapa dan biasanya sudah dihabiskan untuk keperluan Lebaran di rumah (termasuk beli baju baru).

Segera setelah Lebaran selesai, sisihkan penghasilan untuk ditabung guna biaya mudik tahun depan. 

Perlukah Royal Bagi-bagi Uang Lebaran?


Berikan angpao atau uang Lebaran hanya kepada kerabat yang benar-benar membutuhkan. Bila ada kerabat yang yatim, tapi dia sudah punya bapak tiri, tidak perlu lagi memberikan uang Lebaran kepadanya. 

Pun walau ada anak yang orang tuanya lengkap, tapi keuangannya pas-pasan, anak itulah yang perlu diberi uang. Kerabat yang berkebutuhan khusus juga bisa kita berikan amplop Lebaran, sebagai tanda perhatian kita padanya, walau dia  berasal dari orang tua mampu.

Jadi, utamakan memberi uang Lebaran kepada keluarga terdekat sebelum memberi kepada orang lain. Tidak perlu-perlu amat memberi angpao kepada tetangga dan keluarga yang hubungan kekerabatannya sudah amat jauh.

Bagaimana, sudah siap mudik lagi tahun depan?

5 Kesamaan Mukbanger dan Kuli Selain Eat Bigger and More

5 Kesamaan Mukbanger dan Kuli Selain Eat Bigger and More

Mukbang terjemahan bebasnya adalah makan dalam porsi yang tidak masuk akal dalam satu waktu dan disiarkan di televisi atau platform digital. Saya sebut tidak masuk akal karena satu orang bisa menghabiskan makanan untuk satu RT.

Semua sudah tahulah, ya, mukbang itu asalnya dari Korsel. Konon awalnya mukbang adalah makan besar bersama-sama, istilahnya ngariung dalam bahasa Sunda atau kenduri dalam budaya Jawa. Sejak adanya acara di Afreeca TV pada 2010, tren mukbang bergeser, dari yang tadinya porsi sebanyak itu dimakan rame-rame kemudian jadi dimakan sendirian saja.

Mukbanger terkenal Indonesia Tanboy Kun alias Bara Ilham (tangkapan layar YouTube @tanboykun)

Porsi makan sejibun mengingatkan saya pada kuli bangunan, sampai-sampai, sebelum ada mukbang, berlaku idiom orang yang makannya segunung disebut makan seperti kuli atau portugal alias porsi tukang gali. 

Dahulu, sebelum makan jadi gaya hidup, orang yang makan dalam jumlah banyak dalam satu waktu disebut rakus. Mereka dianggap takut tidak kebagian makanan dan mementingkan makan daripada mengerjakan hal yang lebih berfaedah.

Itulah sebab ada pepatah, makanlah untuk hidup bukan hidup untuk makan. Pepatah itu terbukti benar dan telah diterapkan oleh kuli dan mukbanger. 

1. Makan untuk hidup

Kuli bangunan makan untuk mengisi tubuh mereka yang dipakai untuk pekerjaan fisik dimana butuh tenaga besar. Makin banyak mereka makan, makin banyak tenaga yang dihasilkan. Makin banyak tenaga, makin mereka bisa mengerjakan banyak pekerjaan bangunan yang akhirnya mereka dibayar lebih banyak.

Bayaran yang banyak berarti mereka bisa hidup layak. Bisa beli makan, baju, sepatu, dan bayar sewa rumah.

Mukbanger juga sama. Makin banyak mereka makan, makin banyak subcriber-nya. Makin banyak subscriber, makin banyak AdSense dan endorsement yang mereka dapat. Akhirnya mereka bisa hidup  layak dan membeli apartemen yang dibikin kuli bangunan.

2. Jarang makan


Kuli hanya makan sekali dalam sehari, padahal orang normal makan tiga kali sehari. Mukbanger malah cuma makan besar 2-3 kali dalam seminggu. Bukan karena pelit, tapi hemat.

Makan cuma satu kali berarti menghemat biaya makan buat kuli bangunan. Makanya mereka bisa makan sampai bercentong-centong nasi supaya tidak perlu makan berulang kali.

Mukbanger juga cuma makan besar 2-3 kali seminggu supaya tidak perlu makan tiap hari. Bila sedang tidak rekaman untuk YouTube, mereka makan sangat sedikit, bahkan ada yang cuma makan buah.

3. Tidak gendut


Walau makan dengan porsi diluar akal sehat. Hampir tidak ada mukbanger yang gendut. Kalori yang masuk akan mereka bakar dengan berolahraga.

Mukbanger bisa berolahraga sampai 12 jam sehari untuk membakar kalori dan membuat metabolisme mereka tetap normal. Ada juga mukbanger yang punya kelainan usus sehingga tetap kurus walau makan banyak.

Kuli juga tidak ada yang gendut karena semua karbohidrat yang masuk selalu terbakar jadi energi untuk membangun rumah, gedung, waduk, jalan, jembatan, dan lainnya.

4. Tidak mementingkan gizi


Selain porsi makannya yang besar, mereka sama-sama tidak mementingkan gizi. Kuli bangunan adan  buruh tani makan yang penting kenyang. Pakai sambal dan tempe sepotong saja tidak apa, yang penting nasinya banyak supaya lama kenyangnya.

Mukbanger juga tidak mementingkan nilai gizi. Apa saja mereka makan, dari makanan manis, junk food, dan yang ekstrem seperti kelelawar dan boga bahari (seafood) mentah.

Buat saya seafood mentah itu ekstrem. Bagaimana muncul selera makan kalau gurita yang mau dimakan tentakelnya masih gerak-gerak macam Doc Ock si musuh Spiderman.

5. Lahap dan fokus makan


Apapun yang dimakan, mukbanger dan kuli sama-sama lahap dan tidak menyisakan sedikit pun makanan di piring mereka. Mereka juga amat fokus makan tanpa disambi hal lain seperti update status di media sosial dan nonton televisi.

Beda dengan kita yang sebelum makan foto-foto dulu, sambil makan upload foto dulu, setelah makan update status lagi.

Kuli dan mukbanger benar-benar anti-mubazir dan amat menghargai waktu yang mereka punya untuk makan.

Mukbang vs Lomba Makan


Mukbang dan lomba makan sama-sama menghabiskan banyak porsi makanan. Bedanya, lomba makan mengharuskan orang untuk makan sebanyak mungkin dalam waktu secepatnya.

Takeru Kobayasashi dari Jepang yang memegang 13 rekor lomba makan mampu menghabiskan 41 lobster dalam waktu 10 menit. 

Lomba makan ramen di Jepang (Bhom Matsuri)

Walau ada juga mukbanger yang makan cepat seperti Tanboy Kun yang  menghabiskan 7 bungkus nasi padang dalam 17 menit,, tapi itu jarang. Kebanyakan waktu makan mukbanger tidak secepat lomba makan. Mukbanger menyunting durasi videonya jadi 10-20 menit saja supaya yang menonton tidak bosan.

***

Pada 2019, pemerintah Korsel sempat mewacanakan akan melarang mukbang karena khawatir tingkat obesitas dan gangguan kesehatan warganya meningkat. Akan tetapi, tren mukbang malah menggila. Tambahan lagi, muncul tren minum boba berliter-liter yang dilakukan banyak YouTuber Korsel.

Terlepas dari masalah kesehatan yang timbul dari makan berlebihan, makan besar dengan ditonton banyak orang sudah jadi tren masa kini yang tidak dihapus.

Kalau  kamu ngiler pengin jadi YouTuber mukbang, pikir dulu ratusan kali. Selain kamu harus bersaing dengan YouTuber mukbang yang sudah tenar, kamu juga harus keluar modal banyak untuk beli makanan yang porsinya jumbo. Belum lagi, kamu belum tentu bisa menghabiskan makanan segitu banyak.

Carilah ide kreatif selain mengekor yang sudah banyak dilakukan orang.

Beda Pekerja Rumah Tangga, Babysitter, dan Nanny dengan Gajinya

Beda Pekerja Rumah Tangga, Babysitter, dan Nanny dengan Gajinya

Babysitter adalah penjaga bayi atau anak. Sedangkan nanny (baca: nenni) adalah pengasuh. Dari istilahnya saja sudah  berbeda, apalagi gajinya.

Masih banyak orang Indonesia yang ingin pekerja rumah tangga merangkap babysitter sekaligus nanny untuk anaknya sementara mereka pergi kerja. Alasannya karena susah mencari tenaga babysitter, kurang suka menerima orang baru di rumah, atau lebih sreg bila anak dijaga orang yang sudah mereka kenal.

Padahal, job description pekerja rumah tangga dengan babysitter berbeda. Beda banget! 

Menjaga anak, walau sekedar mengganti baju dan menemani tidur siang, tidak termasuk pekerjaan rumah tangga. Menggaji dua kali lipat si pekerja karena dia merangkap jadi babysitter juga tidak tepat. Pertama, menjaga anak butuh fokus tersendiri yang tidak bisa disambi-sambi. Pekerja rumah tangga lajang yang belum punya anak amat mungkin tidak punya pengalaman dan pengatahuan merawat anak. 

Apa mau anak kita kenapa-kenapa saat dijaga oleh orang yang tidak dipekerjakan khusus sebagai babysitter?

Kedua, pekerja rumah tangga akan kelelahan karena harus membersihkan rumah, memasak, dan belanja sekaligus menjaga anak.



Keluarga politikus Inggris George Clive, tahun 1765, bersama perawat sekaligus pengasuh atau nursemaid yang berasal dari India (Joshua Reynolds, Web Gallery of Art)

Pekerja yang kelelahan sangat mungkin jadi stres dan jadi mudah marah. Secara tidak sadar mereka akan memperlakukan anak asal-asalan karena sudah lelah dengan pekerjaan rumah tangga.

Ketiga, walau pekerja rumah tangga belum terlindungi secara hukum karena RUU Pekerja Rumah Tangga belum dibahas DPR, tapi kita melanggar hak asasi karena mempekerjakan seseorang lebih dari 12 jam sehari.

Lho, dia, kan, tinggal serumah sama saya, wajar dong tidak seperti kerja kantoran yang pakai jam kerja. Kalau kita butuh dia tengah malam untuk bikin teh, gimana?

Ya tehnya bikin sendiri saja, Bu. Pekerja rumah tangga walau serumah sama kita, tetap butuh istirahat dan tidur cukup.

Maka sebelum mempekerjakan seseorang, ketahui dulu kita butuh pekerja rumah tangga, babysitter, nanny, atau kita butuh ketiga profesi itu semua dalam satu waktu. Bisa saja.

Kesalapahaman Soal Pekerjaan Babysitter dan Nanny


Pekerja rumah tangga mudah dikenali karena mereka bekerja mengurus pekerjaan rumah tangga. Namun di Indonesia, tugas babysitter dan nanny sering tertukar karena sama-sama mengasuh anak.

Pada banyak yayasan penyalur babysitter dan nanny menyebut bahwa babysitter adalah pengasuh bayi berusia 0-24 bulan, sedangkan nanny adalah pengasuh anak 2-5 tahun. 

Di Indonesia babysitter dianggap punya tugas lebih berat dari nanny karena mengurus bayi, sedangkan tugas nanny lebih mudah karena mengurus balita.

Ilustrasi menjaga anak (zapmeta)

Padahal, dari istilahnya saja, yaitu babysitter dan nanny, jelas bahwa Indonesia mengikuti istilah Barat, tapi keliru membedakan tugas babysitter dan nanny. Di negara-negara Barat nanny dapat gaji lebih besar dari babysitter karena tugas mereka yang menggantikan peran orang tua.

Walau secara umum tugas babysitter dan nanny sama di tiap negara, tapi banyak atau sedikitnya job description yang harus mereka lakukan dapat berbeda-beda.

Job Description atau Tugas PRT, Babysitter, dan Nanny


1. Pekerja Rumah Tangga. Emperbaca.com tidak pakai istilah pembantu atau asisten rumah tangga, melainkan pekerja rumah tangga.

Sebabnya karena mereka melakukan pekerjaan rumah tangga. Penyebutan pekerja rumah tangga juga sesuai ketentuan dari International Labour Organization (ILO) dan tertuang dalam RUU Pekerja Rumah Tangga.

Jadi sudah pasti job description pekerja rumah tangga adalah menyapu, mengepel, membersihkan perabotan dari debu, ngosrek kamar mandi, cuci piring, nyuci baju, menyapu dedaunan yang gugur di halaman, belanja ke tukang sayur atau pasar, dan memasak.

Khusus di rumah orang yang tajir melintir, pekerja rumah tangga tidak perlu memasak. Masak-memasak dilakukan oleh koki yang kerjanya memang cuma masak doang.

Pekerja rumah tangga harus dihindarkan ikut menjaga anak sebagai babysitter karena mengurus rumah saja mereka sudah lelah.

Ahh, saya aja bisa ngurus anak sambil ngurus rumah, malahan ngurus suami juga. Itu karena suami Anda gak mampu bayar PRT dan babysitter, Bu, jadi terpaksa Anda sendiri yang ngurus semuanya.

Atau Anda tinggal di rumah mungil yang mudah diurus sendiri walau punya anak. Kalau itu, sih, memang gak butuh pekerja rumah tangga, Bu.

2. Babysitter. Babysitter disematkan kepada orang yang menjaga bayi dan (atau) anak. 

Menjaga anak bukan sekedar membiarkannya main sendiri sementara kita asyik TikTokan. Selain menjaga, babysitter juga punya tanggung jawab mengajak anak bermain seusia usia anak 

Pun mengganti popok atau membantu ke toilet, menyiapkan makanan dan minuman, juga menemani tidur siang (dan malam hari bila babysitter tinggal di rumah si anak).

Babysitter terlatih biasanya juga tahu cara menangani cedera ringan menggunakan alat P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) pada anak.

Dan, walau tugas babysitter termasuk mencuci piring bekas makan anak, tapi mereka tidak mencuci baju anak. Mencuci baju dilakukan oleh pekerja rumah tangga. Namun, bila anak punya ruangan bermain, babysitterlah yang bertugas membersihkan dan menjaganya tetap bersih.

3. Pekerjaan lebih sulit dilakukan oleh nanny alias pengasuh. Nanny tidak sekadar menjaga anak, mereka juga ikut serta dalam tumbuh-kembang dan kesejahteraan anak secara fisik dan mental, lahir dan batin.

Saat kedua orang tua pergi bekerja, nanny akan mengambil alih pengasuhan anak secara penuh. Nanny juga jadi partner orang tua dalam pengenalan lingkungan, tata krama dan etika sosial, juga membuat jadwal dan rutinitas anak.

Tugas nanny juga termasuk mengajarkan keterampilan motorik dan mengajarkan cara membuat kerajinan tangan. Seorang nanny juga wajib punya SIM bila dia mengantar jemput anak dari dan ke sekolah menggunakan kendaraan bermotor.

Selain sebagai nanny, si pengasuh juga melakukan pekerjaan rumah tangga ringan yang berhubungan dengan anak, bahkan mencuci baju si anak bila diperlukan. 

Di negeri Barat, Nanny yang terlatih juga harus tahu bagaimana melakukan cardiopulmonary resuscitation atau CPR bila diperlukan. Di sana pekerjaan nanny bukan cuma dikerjakan perempuan, laki-laki juga bisa bekerja sebagai nanny dan tinggal di rumah orang yang mempekerjakannya. Nanny laki-laki kerap disebut sebagai manny atau mannies (male-nanny atau male-nannies). 

Gaji


Di urutan pertama dengan gaji "paling rendah" adalah pekerja rumah tangga. Bila pekerja rumah tangga yang belum berpengalaman digaji RP1,5 juta per bulan (belum termasuk tunjangan), maka babysitter dapat Rp2 juta. Di kota besar, babysitter berpengalaman bisa digaji sampai Rp4 juta rupiah atau lebih.

Nanny, dengan tugasnya yang lebih berat, tentu dapat gaji diatas pekerja rumah tangga dan babysitter. Gajinya minimal Rp3 juta rupiah per bulan. Namun, di Indonesia karena terjadi kesalahpahaman soal nanny, maka banyak babysitter yang dapat gaji lebih besar dari nanny.

Pekerja rumah tangga, babysitter dan nanny yang bekerja untuk orang yang tajir melintir dan artis biasanya digaji berlipat-lipat diatas Upah Minimum Regional (UMR)

Karena berpengalaman dan digaji sangat besar, para pekerja non-formal dari keluarga kaya ini akan bekerja lagi di rumah orang kaya selanjutnya. Hampir tidak ada pekerja rumah tangga, babysitter, atau nanny keluarga tajir bekerja di rumah rakyat kebanyakan, kecuali mereka bosan, pindah yayasan bernaung, atau ada hal lain yang tidak terduga.

***

Pekerja rumah tangga, babysitter, dan nanny dapat gaji mereka secara  utuh. Artinya, makan-minum, kebutuhan pribadi seperti peralatan mandi dan pembalut, juga rekreasi ditanggung majikan. Banyak juga majikan yang membelikan baju, kerudung, sampai pakaian dalam untuk pekerjanya.

Di negara Barat, nanny adalah karir profesional full-time yang dikerjakan oleh orang yang terlatih, sementara babysitter dilakukan oleh remaja dan anak kuliahan secara freelance untuk mencari tambahan uang saku. Pekerja rumah tangga di negara-negara Barat biasanya hanya dimiliki oleh orang yang benar-benar kaya karena gajinya besar dan kebanyakan dihitung per jam.

Filosofi dan Karakter Pemakan Bubur Gak Diaduk

Filosofi dan Karakter Pemakan Bubur Gak Diaduk

Orang yang sedang sakit atau sedang kurang bugar biasanya makan bubur. Tekstur bubur yang lembek menjadikannya mudah ditelan dan dicerna lambung.

Bahan pelengkap bubur juga bisa disesuaikan dengan kondisi si sakit sehingga tidak menimbulkan alergi atau masalah kesehatan lain. Maka itu, orang sakit lebih cocok makan bubur dengan cara diaduk. Dengan mengaduk, bubur lebih cepat encer dan berair sehingga suwiran ayam, daging, dan bahan pelengkap juga jadi cepat layu.

Dengan begitu, bubur tidak perlu dikunyah lama-lama karena secara otomatis cepat tertelan, cocok dengan orang yang sedang tidak bisa menikmati lezatnya makanan karena sakit atau hal lain.

Bagi orang sehat, makan bubur diaduk atau tidak, sangat dipengaruhi oleh pengalamannya di masa lalu.

Bisa jadi sewaktu kecil keluarganya makan bubur diaduk dan dia terbawa pada kebiasaan itu. Bisa jadi dia pernah melihat bestie-nya makan bubur tidak diaduk lalu dia ikutan. Cara makan kita memang tergantung pada lingkungan tempat kita berada.

Di Indonesia kita biasa makan menggunakan tangan, tapi di Barat makan menggunakan tangan dianggap jorok dan tidak higienis.

Kebiasaan kita makan bubur bisa berubah secara permanen sesuai dengan pola pikir, pengaruh lingkungan, dan selera.

Karakter umum pemakan bubur tidak diaduk


1. Menyukai kehangatan. Bubur yang tidak diaduk lebih tahan kehangatannya karena panas yang ada di bagian tengah dan dalam bubur tidak mudah menguap. 

Pada bubur yang diaduk panas akan cepat terlepas dan bubur jadi cepat dingin. Makin diaduk makin bubur itu berkurang kekentalannya dan jadi encer.

2. Menyukai kehangatan. Bubur yang tidak diaduk lebih tahan kehangatannya karena panas yang ada di bagian tengah dan dalam bubur tidak mudah menguap. 

Pada bubur yang diaduk panas akan cepat terlepas dan bubur jadi cepat dingin. Makin diaduk makin bubur itu berkurang kekentalannya dan jadi encer.

3. Tidak mudah membebek. Pemakan bubur tidak diaduk tidak mudah terbawa isu dan opini dari media sosial dan media massa walau isu itu sedang sangat populer.

Mereka tidak akan ikut-ikutan berkomentar, mencerca, mendukung, atau memaki bila tidak betul-betul menguasai topiknya.

4. Cermat dan detail. Bila pemakan bubur diaduk cenderung punya kepribadian simpel dan sederhana, kebanyakan pemakan bubur tidak diaduk sangat cermat dan memerhatikan detail pada banyak hal yang mereka lakukan.

Bila ingin travelling, misalnya, mereka akan menghitung dengan cermat waktu keberangkatan, spot wisata, sampai biaya tidak terduga mereka hitung betul-betul.

5. Menganggap penampilan adalah bagian dari jati diri. Jarang pemakan bubur tidak diaduk yang berpakaian asal-asalan. 

Mereka menghindari memakai baju dan aksesori yang warna dan motifnya saling tabrakan. Karena menyukai barang berkualitas tinggi, pemakan bubur tidak diaduk juga rela menabung untuk mendapatkan barang berkualitas yang mereka inginkan.

6. Punya selera seni bagus. Walau cuma buat dimakan, menata makanan juga termasuk seni.

Di Jepang, presentasi visual makanan termasuk penting disamping cita rasa, dinamakan mukimono atau seni makanan. 


Makanan juga merupakan bagian dari filosofi Yin dan Yang di Tiongkok. Di Jawa filosofi bubur punya beberapa makna. Contohnya bubur merah putih yang dibuat untuk menyambut kelahiran bayi atau orang yang berganti nama.

Merah melambangkan keberanian dan putih berarti suci.

Apakah makan bubur merah-putih lantas diaduk diublek-ublek? Ambil setengah sendok bubur putih yang gurih dan setengah sendok bubur merah yang manis. Suap sendok itu ke mulut. Rasakan kegurihan dan kemanisan dalam bubur yang menyatu padu.

Mangkuk dan piring di Jepang bahkan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, bukan cuma bundar dan oval karena menyesuaikan dengan hidangan dan dekorasinya.

Perbedaan makan soto dan bubur


Satu hal yang sering dinyatakan oleh pemakan bubur diaduk adalah: makan bubur sama dengan soto, harus diaduk supaya semua rasanya tercampur rata. Makannya juga sama-sama pakai mangkuk, berarti sama-sama diaduk dong!

Pertama, soto itu pake kuah, guys! Secara otomatis semua bahan makanan yang ada di mangkok sudah kecampur duluan tanpa diaduk.

Bubur juga ada yang pake kuah, tapi kuahnya tidak sebanyak soto, jadi menyamakan makan bubur dengan soto itu gak apple to apple, ya, alias gak nyambung!

Kedua, pada soto tidak berlaku cara makan diaduk dan tidak diaduk, tapi cara makan nasi dicampur ke dalam mangkuk soto dan nasi dipisah dari soto. 

Pada orang yang menyukai makan soto dipisah dari nasi, mereka akan menuang soto ke dalam piring nasi sebelum disuap ke mulut.

Sebaliknya, orang yang menyukai soto campur nasi akan menaruh nasi ke dalam mangkuk supaya bisa dimakan bareng sotonya.

Ketiga, soto dan bubur adalah dua menu yang berbeda karena bahan, bumbu, dan cara pengolahannya tidak sama.

Dari tiga hal diatas dapat disimpulkan bahwa makan bubur tidak bisa disamakan dengan makan soto. Valid no debate.

***

Last but not least, karena berbeda karakter dan filosofi memandang hidup, orang yang makan bubur diaduk dan tidak diaduk tidak bisa jadi bestie (sahabat).

Mereka tetap bisa berteman dengan sangat asyik, tapi lebih dari itu tidak bisa. 

Perbedaan karakter antara dua orang sebenarnya baik untuk saling melengkapi, tapi perbedaan dengan  orang yang makan bubur diaduk dan tidak diaduk lebih kepada perbedaan prinsip dan visi hidup.

Maka, lebih baik cari pasangan hidup yang sama-sama makan buburnya diaduk atau tidak diaduk.