Manfaat Mematikan Centang Biru WhatsApp Untuk Privasi Maksimal dan Menghindarkan Buruk Sangka

Pada aplikasi pesan instan WhatsApp kita bisa mematikan centang dua biru alias Read Receipts supaya orang tidak tahu kita sudah baca pesan WhatsApp atau belum. Bagi sebagian orang, tidak bisa melihat centang biru pada pesan yang kita kirim bisa jadi menyebalkan.

Foto: Kelly Chiello/Shutterstock via The Cut

Makanya ada ahli agama yang mengatakan kalau mematikan centang dua biru WhatsApp sama dengan perbuatan tercela karena sama dengan berbohong.

Akan tetapi, mematikan centang biru WhatsApp justru ada manfaat yang menghindarkan kita dan orang lain saling berburuk sangka. 

Coba kalau kita lihat pesan kita sudah dibaca, tapi belum dibalas lamaaaaa sekali. Bukankah kita akan lebih buruk sangka melihat pesan sudah centang dua biru-tapi tidak dibalas-daripada yang centang yang abu-abu?! 

WhatsApp membuat banyak fitur yang menjaga privasi penggunanya yang tidak ingin diketahui kapan mereka online dan terakhir terlihat (Last Seen and Online), dan pesan terbaca (Read Receipts) yang mematikan centang biru jelas untuk mengakomodir pengguna yang ingin privasinya terjaga. 

Tidak semua orang ingin diketahui apakah dia membaca pesan atau belum dan kapan dia membalas.

Jadi sebenarnya tidak ada hubungannya dengan agama karena fitur itu dibuat untuk memenuhi keinginan orang yang ingin aktivitas ber-WhatsAppnya diketahui semua orang.

Manfaat Mematikan Centang Biru WhatsApp


Mematikan Read Receips atau centang dua biru pada pesan WhatsApp kita gunakan kalau ingin privasi yang maksimal dan menghindari buruk sangka orang lain.

1. Skala prioritas

Ada orang yang memakai nomor WhatsApp yang sama untuk pribadi, pekerjaan, dan bisnis untuk efisiensi. 

Kalau sedang sibuk, dia akan membaca pesan yang masuk, tapi tidak menjawabnya saat itu juga karena ada pekerjaan atau pesan lain yang lebih mendesak untuk dibalas.

Jadi dia akan membaca pesan yang masuk dan kalau dirasa tidak urgent, dia akan menandainya dengan Mark As Unread untuk dibalas beberapa saat yang akan datang.

2. Ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal

Saya beri contoh ada ibu rumah tangga yang sedang asyik chatting dengan bestie bertukar resep, tiba-tiba dia mencium bau gosong dari dapurnya. 

Si ibu pun langsung menaruh hp dan lari ke dapur dengan posisi WhatsApp masih terbuka dengan centang biru yang terpampang. 

Si bestie yang sedang chatting dengannya tentu penasaran, kok online dan sudah centang biru, tapi tidak balas-balas. Padahal si ibu sedang berjibaku menyelamatkan masakannya yang gosong di dapur dan tidak sempat lagi membaca WhatsApp.

Mematikan centang biru WhatsApp bisa menghindarkan salah sangka antar dua orang yang sedang chatting atau bertukar pesan.

3. Ada waktu menjawab pertanyaan dan pernyataan

Mematikan centang biru bisa memberi kita waktu untuk berpikir secara jernih dan bija kepada orang yang bertanya dan meminta pada kita.

Misal ada orang yang bertanya bagaimana menghadapi orang-orang yang mencibir dirinya karena anaknya terlibat tawuran. Pertanyaan ini butuh pemikiran beberapa saat supaya kita bisa memberikan respon yang bijak kepada orang tersebut.

Kita tidak akan bisa berpikir lebih jernih untuk menjawab pertanyaan karena merasa diburu-buru harus menjawab secepat mungkin hanya karena tidak enak hati sudah terlihat kalau kita sudah membaca pesan itu.

Hal sama berlaku pada orang yang dimintai pendapat tentang rumah tangga, keuangan, anak, jodoh, dan sebagainya. Kita perlu waktu untuk merespon pesan WhatsApp sebelum memberikan jawaban yang pas.

4. Menolak permintaan utang

Kalau ada teman yang mau pinjam duit, tapi kita enggan meminjamkan kita punya waktu untuk mencari alasan yang tidak menyinggung perasaannya.

Utang Rp1-2 juta yang kita pinjamkan ke orang lain sangat besar kemungkinannya tidak dikembalikan. Entah karena mereka benar-benar miskin atau menganggap kita kaya yang sudah tidak butuh Rp1-2 juta.

 Maka dengan mematikan centang biru kita punya waktu untuk tidak langsung menjawab permintaan utang tersebut. Bahkan kalau kita tidak menjawab pun tidak apa-apa karena tanda centang di WhatsApp mereka menandakan pesan belum kita baca.

Hubungan Asmara dan Agama


Psikolog yang khusus menangani hubungan asmara Madeleine Mason dari lembaga psikologi Maclynn menyarankan orang yang sedang menjalani hubungan percintaan untuk sama-sama mematikan Read Receips atau Laporan Dibaca. Hal ini untuk menghindari overthinking, panik, dan rasa saling curiga antar keduanya kalau melihat centang biru terpampang, tapi pesan belum dibalas.

Karena itulah saya yakin kalau mematikan centang biru WhatsApp tidak melanggar keyakinan agama saya sebagai orang Islam karena tidak melanggar akidah dan tauhid terhadap Allah SWT, alasannya karena:

1. Semua orang sudah tahu ada fitur mematikan centang biru. Artinya fitur ini bisa digunakan dan tidak dimaksudkan untuk menipu karena memang disediakan dari WhatsApp sebagai penyedia aplikasi pesan instan.

2. WhatsApp adalah urusan duniawi. Ini artinya mematikan centang biru WhatsApp adalah perkara duniawi yang boleh dilakukan asal tidak melanggar syariat agama.


Jadi kita tidak perlu ragu menonaktifkan fitur Laporan Terbaca sebab tidak berdosa. Malah akan menghindarkan diri dari berburuk sangka terhadap orang lain yang disebabkan pesan sudah centang biru, tapi pesan belum juga dibalas.

0 komentar

Posting Komentar