Mengenang Wabah Covid-19 dan Istilah yang Kini Terlupakan

Pada 16 Maret 2020 seluruh sekolah di Kabupaten Magelang ditutup dan para pelajar resmi melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Sekolah ditutup karena makin meluasnya penyebaran virus Corona yang penderita pertamanya ditemukan di Cinere, Depok, setelah dia menghadiri acara di Jaksel.

Virus penyebab penyakit Covid itu ditemukan pertama kali tahun 2019 di kota Wuhan, Tiongkok. Makanya ada angka 19 dibelakang nama Covid.

Konon katanya berasal dari kelelawar. Ada juga yang mengatakan karena kebocoran di laboratorium. National Institute of Allergies and Infectious Disease (NIAID) menyatakan kalau munculnya SARS-CoV-2 juga belum bisa dipastikan darimana.

PJJ dan PTM


Sejak sekolah ditutup muncullah istilah PJJ karena guru dan siswa tidak berada dalam tempat yang sama untuk belajar dan mengajar.

Istilah PJJ hanya sebentar saja menggaung karena hampir semua sekolah lebih suka menggunakan istilah daring (dalam jaringan-online).

Begitu juga dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah jarang digunakan. Orang kini lebih suka menggunakan istilah luring (luar jaringan-offline) untuk menggantikan istilah PTM.

Padahal secara terminologi (asal kata) istilah PJJ dan PTM lebih tepat dari daring dan luring.

Daring berarti antara siswa dan guru terus berada dalam jaringan internet selama pembelajaran berlangsung. 

Nyatanya tidak. Tugas diberikan lewat grup WhatsApp disertai tautan YouTube atau video. Siswa kemudian mempelajari video itu dan mengerjakan tugas yang dikirim ke guru lewat WhatsApp.

Makanya lebih cocok disebut sebagai PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh bila tidak memungkinkan untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

Istilah daring lebih cocok digunakan bila guru dan siswa berada di Zoom, GMeet, Skype, atau platform online lain selama pembelajaran berlangsung.

Virus Corona 


Pandemi Covid-19 telah berlalu, namun duka yang ditinggalkannya akan terus melekat di benak para individu yang kehilangan keluarga dan teman yang harus meregang nyawa ditangan virus Corona.

Virus bernama SARS-CoV-2 ini hinggap di tubuh mereka bukan karena mereka abai terhadap protokol kesehatan. Juga bukan karena mereka pengikut teori konspirasi. Mereka tertular justru dari orang yang menganggap remeh wabah.

Social Distancing


Diartikan sebagai "jarak sosial" yang membatasi berkumpulnya lebih dari 5 orang dalam satu tempat. 

Karenanya kantor banyak yang menerapkan work from home (WFH) bagi karyawannya. Rapat-rapat juga jadi dilakukan via Zoom karena social distancing dan work from home itu.

Physical Distancing


Social distancing dianggap masih tidak mendisiplinkan warga, maka yang diwajibkan kemudian adalah physical distancing atau jarak fisik yang artinya orang tidak berdekatan saat berinteraksi dengan orang yang bukan keluarga serumah.

Diberlakukannya jarak fisik ini juga membuat mal, kantor, hotel, restoran, dan tempat wisata harus mengurangi kapasitas pengunjung menjadi maksimal 50-75 persen saja.

Pengurangan kapasitas itu termasuk peraturan yang ditetapkan pada PSBB.

PSBB adalah singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar yang dikeluarkan pemerintah.

PSBB berskala nasional, artinya semua daerah wajib mengikuti aturan dalam PSBB. Mudik pun dilarang supaya orang yang mudik tidak membawa virus kemana-mana.

Namun PSBB berkepanjangan bisa berdampak pada ekonomi nasional, sehingga PSBB digantikan oleh PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

Penerapan PPKM berbeda di tiap daerah. Ada PPKM level 1, level 2, dan level 3. Level 1 berarti banyak kasus positif Covid di daerah itu atau disebut juga dengan zona merah.

New Normal 


New normal adalah keadaan yang mana orang dapat beraktivitas secara normal, namun tetap menerapkan hal berikut yang dikenal dengan 5M.

  1. Memakai masker.
  2. Menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain.
  3. Mencuci tangan pakai sabun.
  4. Menghindari kerumunan.
  5. Membatasi bepergian.

Protokol Kesehatan


Istilah new normal berangsur menghilang dan diganti oleh protokol kesehatan yang lebih sering diakronimkan jadi prokes. Imbauannya sama dengan new normal, hanya istilahnya saja yang diganti.

Termasuk dalam protokol kesehatan adalah tidak bersalaman kalau tidak perlu-perlu amat.

Protokol kesehatan masih diterapkan terutama bagi mereka yang sakit atau yang tetap ingin menjaga agar tidak tertular penyakit dari tempat umum.

***

Butuh waktu sampai dua tahun penuh bagi dunia berperang melawan virus Corona. Kini hidup sudah berjalan kembali, walau virus itu masih eksis dengan segala variannya.

Sejarah akan mencatat betapa Covid-19 bukan saja membuat dunia terguncang, tapi juga meninggalkan ingatan-ingatan suka dan dukacita bagi mereka yang ditinggal orang terkasih.

0 komentar

Posting Komentar