Membatasi Anak Main HP dengan FamilyLink

Anak usia SD masih harus dibatasi menatap layar (HP, televisi, konsol game, tablet, dll yang menggunakan layar) supaya otak anak terstimulasi dari hal selain yang berasal dari layar.
FamilyLink 

Mumpung anak masih SD arahkan anak untuk bermain kreatif yang melibatkan fisik dan otak supaya kecerdasan emosi dan intelejensinya seimbang.

Kalau sudah SMP akan sulit membatasi pemakaian ponsel karena segala aktivitas dengan teman-temannya akan menggunakan handphone (ponsel/telepon selular).

Jadi mumpung anak kita masih usia SD, gunakan FamilyLink untuk mengontrol aktivitas digital anak di ponselnya.

FamilyLink adalah aplikasi yang dipakai bersamaan dengan Digital Wellbeing yang ada di semua ponsel bersistem operasi Android 9 keatas.


Masuk ke fitur Digital Wellbeing di setting/pengaturan ponsel Anda dan ikuti petunjuk penggunaan FamilyLink dari Play Store.

FamilyLink hanya efektif digunakan kalau ter-install di ponsel anak dan Anda secara bersamaan.

Namun ingat, jangan gunakan FamilyLink diam-diam. Beritahu anak kalau Anda kan menggunakan FamilyLink supaya bisa mengontrol aktivitas ponselnya.

Dengan memberitahu anak, berarti Anda melibatkannya di setiap keputusan yang berkaitan dengannya. Itu perlu dilakukan supaya anak tetap percaya kepada Anda, orangtuanya. 

Anak yang tidak percaya pada orangtuanya cenderung sering berbohong dan berbuat nakal di luar rumah karena merasa tidak punya sandaran dan tumpuan hidup.

Maka beritahu anak bahwa penggunaan ponselnya Anda batasi karena menurut Undang-undang Perlindungan Anak, anak dibawah 18 tahun masih harus diawasi orang tua, termasuk penggunaan ponselnya.

Fitur FamilyLink


1. Membatasi penggunaan ponsel. 
Anda bisa mematikan ponsel anak lewat ponsel Anda kalau dia sudah berjam-jam memakai ponsel.

Ketika ponsel anak akan mati, ada peringatan di ponselnya yang memberitahu kalau saat downtime tiba dan ponsel akan mati sendiri.

2. Membatasi pemakaian aplikasi game.
Anda bisa membatasi anak memakai aplikasi tertentu dengan mem-block aplikasi tersebut jika batas waktunya sudah terlewati.

Misal, nonton YouTube hanya 1 jam, main Minecraft 1 jam, atau buka WhatsApp hanya 1 jam.

3. Mem-block aplikasi yang tidak sesuai usia anak.
Bila anak men-download aplikasi dewasa atau game yang ratingnya tidak sesuai usia, Anda bisa mem-block aplikasi itu dan anak tidak bisa menginstalnya di ponsel mereka.

4. Membolehkan atau melarang anak sign-in atau login di situs dan aplikasi tertentu.

Anda bisa membolehkan anak untuk login atau sign-in tanpa izin Anda, atau sama sekali melarang mereka login/sign-in di aplikasi dan situs mana pun.

5. Anak harus minta izin tiap kali akan men-download apapun dari Play Store.

Anda bisa mengatur supaya game dan aplikasi tidak dapat di-download oleh anak tanpa approval dari ponsel Anda, orang tuanya.

Begitu game atau aplikasi disetujui oleh Anda, aplikasi/game itu akan ter-install di ponsel anak.

Kalau sekiranya game/aplikasi itu bukan untuk anak-anak, Anda bisa menolaknya untuk terinstall di ponsel anak.

Jika Anda akan memakai satu atau semua fitur di FamilyLink, selalu beritahukan hal itu kepada anak.

Beri penjelasan kepada mereka kenapa Anda harus mengawasi pemakaian ponsel mereka.

Ini alasan Anda harus membatasi pemakaian ponsel anak dan mengawasi aktivitas digitalnya.

1. Menghindarkan anak dari perkenalan dengan orang asing di internet.

Anak dibawah umur belum mengerti mana percakapan yang normal di internet/medsos dan mana yang berniat jelek.

Jadi sambil kita memberitahu mereka tentang baik-buruknya internet dan medsos, batasi penggunaan ponsel pada anak.

2. Menghindarkan anak dari cyber bullying.
Cyber bullying (perundungan di internet/medsos) juga bisa terjadi di dalam kolom komentar YouTube, TiKTok, Snack Video, atau di situs berita.

Anak secara polos mengomentari suatu konten, tapi komentarnya ditanggapi negatif oleh orang lain. 

Komentar negatif yang masuk ke akun anak sudah bisa disebut sebagai cyber bullying yang bisa mengganggu kesehatan mental anak.

3. Menjaga kesehatan mata.
Sejak dulu kita sering diberitahu orang tua supaya jangan nonton tivi dekat-dekat supaya mata tidak rusak.

Anak-anak akan menatap layar ponsel dengan kedipan yang lebih sedikit dari menonton tivi.

Pendaran cahaya ponsel juga membuat mata lebih cepat lelah. Itulah kenapa sekarang banyak kecil yang matanya minus karena kebanyakan lihat handphone.

4. Melatih anak agar sering bergerak. 
parenting.co.id melansir bahwa anak usia SD harus banyak bergerak supaya otot dan tulangnya kuat.

Banyak gerak juga membuat paru-paru dan jantung anak sehat.

5. Supaya orang tua dan anak saling bercengkrama dan bercerita.

Keakraban dan kedekatan keluarga salah satunya dibangun dengan cara ngobrol santai bersama anak.

Orang tua mana yang tidak mau dekat dengan anaknya sampai tutup usia?

***
Sesekali matikan downtime di FamilyLink dan biarkan anak mengatur sendiri pemakaian ponselnya supaya dia belajar cara bertanggungjawab.

0 komentar

Posting Komentar