Menikah itu Gampang, Pestanya yang Ribet

Pernikahan memang diharapkan terjadi hanya sekali seumur hidup, karena itu banyak orang menggelar pesta megah nan unik, tapi tak sedikit juga yang ingin khidmat menggelar acara sederhana.

Contohnya kakak ipar saya yang pinginnya nikah sederhana. Ijab kabul, baca doa, makan-makan, selesai. Tanpa mengundang orang banyak. Tapi tak semudah itu, ada orangtua yang harus dipikirkan "martabatnya" didepan tetangga dan kerabat. Maka pertama yang harus dilakukan adalah mengundang tetangga untuk syukuran menjelang pernikahan, lalu mengundang saudara (kandung dari bapak dan ibu), kerabat (sepupu ibu dan bapak), sanak (mereka yang masih berhubungan darah tetapi bukan keluarga dekat).

Alhasil calon pengantin yang tadinya ingin sederhana malah harus memesan katering untuk ratusan orang, mendekorasi rumah sedemikian rupa supaya layak menerima tamu, juga rias dan baju pengantin lengkap supaya "manglingi" didepan tamu-tamu. Kakak ipar saya memang tidak mengundang rekan kantornya tapi tetap saja didepan rumah harus dipasang tenda luas beserta kursi-kursinya untuk menampung tamu yang datang.

Meskipun menghabiskan biaya puluhan juta, pernikahan kakak ipar saya itu termasuk sederhana kalau dilihat kasat mata. Tidak ada hiasan di sekitar pelaminan, tidak ada janur kuning, orangtua tidak dipakaikan seragam, bahkan menu makanannya juga tidak banyak. Ini adalah jalan tengah, mengakomodasi keinginan pengantin yang ingin sederhana tapi tidak "malu-maluin" orangtua.

Nikah itu ibadah. Sesuaikan pestanya dengan isi dompet. Hampir semua orangtua pengantin di perkotaan minta bantuan sana-sini untuk biaya pernikahan anaknya. Ada juga yang mengharap "balik modal" dari angpao yang diberikan tamu undangan. Buat saya ini memalukan karena esensi menikah itu ibadah bukan cari untung.

Satu saran saya, kalau Anda ingin menikah, pastikan Anda tidak bingung apa saja yang jadi kebutuhan dipernikahan Anda. Kalau selalu bingung baiknya Anda nikah di KUA atau sewa wedding organizer supaya kebingungan Anda tidak menyusahkan keluarga.

0 komentar

Posting Komentar