Mengenang Wabah Covid-19 dan Istilah yang Kini Terlupakan

Mengenang Wabah Covid-19 dan Istilah yang Kini Terlupakan

Pada 16 Maret 2020 seluruh sekolah di Kabupaten Magelang ditutup dan para pelajar resmi melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Sekolah ditutup karena makin meluasnya penyebaran virus Corona yang penderita pertamanya ditemukan di Cinere, Depok, setelah dia menghadiri acara di Jaksel.

Virus penyebab penyakit Covid itu ditemukan pertama kali tahun 2019 di kota Wuhan, Tiongkok. Makanya ada angka 19 dibelakang nama Covid.

Konon katanya berasal dari kelelawar. Ada juga yang mengatakan karena kebocoran di laboratorium. National Institute of Allergies and Infectious Disease (NIAID) menyatakan kalau munculnya SARS-CoV-2 juga belum bisa dipastikan darimana.

PJJ dan PTM


Sejak sekolah ditutup muncullah istilah PJJ karena guru dan siswa tidak berada dalam tempat yang sama untuk belajar dan mengajar.

Istilah PJJ hanya sebentar saja menggaung karena hampir semua sekolah lebih suka menggunakan istilah daring (dalam jaringan-online).

Begitu juga dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah jarang digunakan. Orang kini lebih suka menggunakan istilah luring (luar jaringan-offline) untuk menggantikan istilah PTM.

Padahal secara terminologi (asal kata) istilah PJJ dan PTM lebih tepat dari daring dan luring.

Daring berarti antara siswa dan guru terus berada dalam jaringan internet selama pembelajaran berlangsung. 

Nyatanya tidak. Tugas diberikan lewat grup WhatsApp disertai tautan YouTube atau video. Siswa kemudian mempelajari video itu dan mengerjakan tugas yang dikirim ke guru lewat WhatsApp.

Makanya lebih cocok disebut sebagai PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh bila tidak memungkinkan untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

Istilah daring lebih cocok digunakan bila guru dan siswa berada di Zoom, GMeet, Skype, atau platform online lain selama pembelajaran berlangsung.

Virus Corona 


Pandemi Covid-19 telah berlalu, namun duka yang ditinggalkannya akan terus melekat di benak para individu yang kehilangan keluarga dan teman yang harus meregang nyawa ditangan virus Corona.

Virus bernama SARS-CoV-2 ini hinggap di tubuh mereka bukan karena mereka abai terhadap protokol kesehatan. Juga bukan karena mereka pengikut teori konspirasi. Mereka tertular justru dari orang yang menganggap remeh wabah.

Social Distancing


Diartikan sebagai "jarak sosial" yang membatasi berkumpulnya lebih dari 5 orang dalam satu tempat. 

Karenanya kantor banyak yang menerapkan work from home (WFH) bagi karyawannya. Rapat-rapat juga jadi dilakukan via Zoom karena social distancing dan work from home itu.

Physical Distancing


Social distancing dianggap masih tidak mendisiplinkan warga, maka yang diwajibkan kemudian adalah physical distancing atau jarak fisik yang artinya orang tidak berdekatan saat berinteraksi dengan orang yang bukan keluarga serumah.

Diberlakukannya jarak fisik ini juga membuat mal, kantor, hotel, restoran, dan tempat wisata harus mengurangi kapasitas pengunjung menjadi maksimal 50-75 persen saja.

Pengurangan kapasitas itu termasuk peraturan yang ditetapkan pada PSBB.

PSBB adalah singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar yang dikeluarkan pemerintah.

PSBB berskala nasional, artinya semua daerah wajib mengikuti aturan dalam PSBB. Mudik pun dilarang supaya orang yang mudik tidak membawa virus kemana-mana.

Namun PSBB berkepanjangan bisa berdampak pada ekonomi nasional, sehingga PSBB digantikan oleh PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

Penerapan PPKM berbeda di tiap daerah. Ada PPKM level 1, level 2, dan level 3. Level 1 berarti banyak kasus positif Covid di daerah itu atau disebut juga dengan zona merah.

New Normal 


New normal adalah keadaan yang mana orang dapat beraktivitas secara normal, namun tetap menerapkan hal berikut yang dikenal dengan 5M.

  1. Memakai masker.
  2. Menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain.
  3. Mencuci tangan pakai sabun.
  4. Menghindari kerumunan.
  5. Membatasi bepergian.

Protokol Kesehatan


Istilah new normal berangsur menghilang dan diganti oleh protokol kesehatan yang lebih sering diakronimkan jadi prokes. Imbauannya sama dengan new normal, hanya istilahnya saja yang diganti.

Termasuk dalam protokol kesehatan adalah tidak bersalaman kalau tidak perlu-perlu amat.

Protokol kesehatan masih diterapkan terutama bagi mereka yang sakit atau yang tetap ingin menjaga agar tidak tertular penyakit dari tempat umum.

***

Butuh waktu sampai dua tahun penuh bagi dunia berperang melawan virus Corona. Kini hidup sudah berjalan kembali, walau virus itu masih eksis dengan segala variannya.

Sejarah akan mencatat betapa Covid-19 bukan saja membuat dunia terguncang, tapi juga meninggalkan ingatan-ingatan suka dan dukacita bagi mereka yang ditinggal orang terkasih.

Tipe Orang yang Bakal Kamu Temui Tiap Kerja Kelompok

Tipe Orang yang Bakal Kamu Temui Tiap Kerja Kelompok

Sejak SD sampai kuliah, bahkan di dunia kerja, kita pasti akan ada masanya kita harus bekerja bersama orang lain dalam bentuk kelompok. Kalau cuma mengerjakan dengan satu orang, sih, tidak butuh penyesuaian besar.

Bagaimana kalau kita harus menyelesaikan tugas dengan 4-5 orang? Lebih ribet lagi kalau semua anggota kelompok egois dan mau menang sendiri.

Berikut tipe orang yang sering kita temui dalam kerja kelompok.

 1. Si Pemimpin

 

Mengerjakan tugas bareng Si Pemimpin adalah idaman setiap orang karena dia bisa membagikan tugas dengan adil sesuai kemampuan anggota kelompoknya.

Anggota kelompok yang kemampuannya pas-pasan pun akan dibantu supaya hasil pekerjaan dia sama bagusnya dengan anggota yang lain.

Karena auranya tenang. kalem, jarang bicara, tapi sekalinya bicara langsung ke makna dan berorientasi solusi.

Kemampuan memimpinnya terlahir alami. Makanya Si Pemimpin sering ditunjuk oleh anggota kelompoknya untuk jadi ketua, walau Si Pemimpin tidak pernah mengajukan dirinya sendiri.

Si Pemimpin orangnya teliti dan paling bisa memotivasi anggota kelompoknya untuk bekerja sesuai tugas tanpa dia harus marah-marah. Kalau ada anggota kelompok yang kesulitan, Si Pemimpin langsung turun tangan membantu (cuma membantu, tidak mengambil-alih tugas anggotanya).

2. Si Pasrah

 

Si Pasrah sering pasrah bukan karena dia ditindas, tapi karena dia males ribut dan gak suka berkonflik dengan orang lain. Baginya ketenangan dan perdamaian kelompok adalah hal utama.

Dia juga akan pasrah saja menerima apa pun yang ditugaskan kepadanya walau itu berat. Demi selesainya tugas dan anggota kelompok tidak gontok-gontokkan, Si Pasrah akan diam, menerima apa yang ditugaskan padanya, dan menyelesaikannya. 

Saat anggota lain sedang berdebat atau berdiskusi menentukan suatu hal, Si Pasrah hanya mengamati dan tidak ikut urun suara kecuali diminta oleh ketua kelompok. Ketika ditanya dia akan menjawab setuju atau ikut pada suara mayoritas.

3. Si Ribut

 

Ributnya doang tapi gak bisa nyumbang ide karena terlalu malas, gak punya inisiatif karena otaknya terlalu tumpul, dan sering gak mau ikut aturan. Si Ribut paling sering overthinking terhadap tugas yang dijalankan oleh kelompoknya.

Saat anggota lain sedang fokus menyelesaikan tugasnya, Si Ribut akan berucap, "Kalau gak selesai gimana, nih. Punya kamu kira-kira kapan selesai. Kalau aku gak selesai gimana, dong!"

Si Ribut sering punya pikiran negatif tentang tugas kelompok yang sedang dikerjakan dan mengutarakannya pada anggota lain, menyebabkan pekerjaan anggota lain jadi terganggu. 

Kalau kamu ketemu Si Ribut saat mengerjakan tugas kelompok jawab dia seadanya dan kalau dia ribut, minta dia cepat mengerjakan tugasnya dan tawarkan bantuan.

4. Si Dominan

 

Sesuai namanya, tipe anggota kelompok yang seperti ini senang mengatur dan mengerjakan yang jadi kepentingannya saja.

 Si Dominan ini beda dengan Pemimpin, ya. Si Dominan cenderung gak mau mengerjakan bagian yang tidak disukainya karena dia ingin mengerjakan yang disukainya saja supaya tampak menonjol.

Kalaupun dia mau mengerjakan tugas yang tidak disukainya, biasanya dia akan merecoki bagian anggota lain hanya untuk membuat mereka merasa bodoh atau minder.

Walau bukan ketua atau pemimpin kelompok, Si Dominan senang mengatur dan mengubah aturan serta tugas anggota lain. Kalau ngaturnya benar, sih, gak apa, tapi kalau ngatur seenaknya sering berubah-ubah gimana kita gak kezel.

Walau bikin kerjaan jadi tertunda karena diubah seenaknya, anggota lain biasanya memilih mengalah supaya Si Dominan gak mengacak-acak dan mengubah seenaknya lagi.

Si Dominan paling senang jadi yang paling menonjol di kelompok walau dia nggak ngapa-ngapain. Dia juga senang mengatur orang lain kalau itu berguna bagi  kepentingan dirinya sendiri.

 5. Si Gercep

 

Si Gercep (gerak cepat) sering menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari yang lain. Saking cepatnya, dia sering menawarkan bantuan kepada anggota kelompok lain supaya tugas mereka lebih cepat selesai.

Si Gercep cocok berpasangan dengan Si Pemimpin karena inisiatif Si Gercep akan membantu anggota lain mencari bahan dan kelengkapan tugas. Sayangnya, karena ingin serba cepat, Si Gercep cenderung tidak teliti.

Orang dengan tipikal gercep sangat dibutuhkan kalau didalam kelompok tidak ada anggota bertipe Si Pemimpin.

Namun, karena gerak dan kerjanya serba cepat, orang yang kecerdasannya rata-rata akan kesulitan kerja bareng Si Gercep. Untuk mengatasinya anggota lain harus bilang ke Si Gercep supaya jangan cepet-cepet kerjanya, yang penting selesai sesuai jadwal.

Alasan Harry dan Meghan Tidak Melepas Gelar Duke and Duchess of Sussex Meski Sudah Keluar dan Selalu Menyudutkan Kerajaan

Alasan Harry dan Meghan Tidak Melepas Gelar Duke and Duchess of Sussex Meski Sudah Keluar dan Selalu Menyudutkan Kerajaan

Tidak sedikit bangsawan di negara yang masih menganut demokrasi monarki yang keluar dari kerajaan dan pindah keluar negeri serta melepas gelar kebangsawanan mereka dengan berbagai alasan.

Pangeran Harry dan Meghan bersama ibu Meghan dan keluarga kerajaan saat pembabtisan anak mereka Archie Harrison Mountbatten-Windsor tahun 2019.
Hanya saja mereka kemudian tetap fokus pada urusan dan pekerjaan masing-masing alih-alih terus menyudutkan kerajaan.

1. Princess Martha Louise dari Norwegia. Melepas gelar princess setelah tunangan dengan orang Amerika bernama Shaman Durek.

Putri Martha melepas gelarnya karena tidak ingin mencampuradukkan urusan bisnis dengan tugas kerajaannya.

Walau masih bertugas kecil-kecilan membantu kerajaan, Martha Louise sudah tidak punya gelar kebangsawanan lagi dan menjadikan dia sebagai rakyat biasa.

2. Putri Mako dari Jepang.
Keponakan dari Kaisar Naruhito. Putri Mako melepas gelar kebangsawanan dan tidak lagi menerima tunjangan dari kekaisaran setelah dia bertunangan dengan yang orang biasa, Kei Komuro.

Princess Mako dan Kei Komuro bertunangan pada 26 Oktober 2022 dan menikah di tahun yang sama. Sekarang dia tinggal di New York bersama suaminya.

3. Princess Madeleine dari Swedia.
Princess Madeleine kini tinggal di New York bersama suaminya yang orang Amerika keturunan Inggris.

Walau Madeleine sudah tidak pernah mengaitkan dirinya sebagai princess, masih banyak orang di Amerika yang memanggilnya sebagai Princess Madeleine.

Tiga contoh bangsawan diatas bertolak belakang dengan Prince Harry dari Inggris dan istrinya Meghan Markle.

Prince Harry dan Meghan keluar dari kerajaan dan tidak lagi mengerjakan tugas kerajaan karena ingin mandiri secara finansial dari pekerjaan lain.

Ironisnya biaya keamanan mereka selama tinggal di Kanada (sebelum pindah ke AS) dibiayai oleh kerajaan Inggris.

NBC News juga mengungkap kalau Prince Harry menginginkan penjagaan dari kepolisian Inggris tiap kali dia dan keluarganya pulang kampung.

Ini salah satu yang disayangkan banyak warga Inggris. Pangeran Harry sudah pindah ke Amerika, tidak lagi mengerjakan tugas kerajaan, menuduh keluarga kerajaan rasis terhadap Meghan, tapi masih ingin pengamanan seperti anggota kerajaan.

Reuters memberitakan kalau Mahkamah Konstitusi Inggris mengabulkan judicial review Pangeran Harry dan dia sekeluarga akan dapat pengamanan polisi tiap datang ke Inggris Raya, asalkan dia bayar sendiri biaya pengamanan itu.

Di United Kingdom (Inggris Raya) tidak semua anggota kerajaan dapat pengamanan, hanya mereka yang berstatus senior royal dan working royal.

Anggota senior royal dan working royal sekarang tinggal Raja Charles III, Queen Consort Camilla, Princess Royal (Putri Anne), Pangeran Edward, Countess Sophie, Pangeran William, dan Princess Catherine (Metro UK)

Menurut Royal Central, istilah "senior royal" ditujukan kepada bangsawan dari lingkaran terdekat pemegang tahta (sekarang Raja Charles III) yang menjalankan sejumlah tugas atas nama kerajaan dan raja. Makanya mereka juga disebut sebagai working royal.

Princess Eugenie dan Princess Beatrice, walau sama-sama cucu mendiang Ratu Elizabeth II seperti William dan Harry, termasuk minor royal dan bukan working royal.

Menyalahkan Kerajaan


Sejak berhenti dari senior royal dan working royal, Prince Harry dan Meghan merilis beberapa publikasi yang menyuratkan bahwa kerajaan Inggris bersikap rasis terhadap Meghan dan tidak ada kebebasan selama menjadi working royal.

Pertama, mereka membuat biografi berjudul Finding Freedom. Disusul wawancara dengan Oprah Winfrey, serial dokumenter Netflix, dan buku memoar berjudul Spare.

Sebelum perilisan memoarnya, Harry juga melakukan wawancara di ITV dan CBS.

Semuanya wawancara, buku, dan serial dokumenter berkisah tentang kehidupan kerajaan yang mengekang Meghan Markle. Padahal dia, kan, nikah sama pangeran paling tersohor sedunia, terus kenapa heran sama keketatan protokoler, ya. 

Catherine Middleton juga dapat aturan dan protokoler yang sama sebagai istri dari cucu Ratu Elizabeth II, but she never complained.

Keanehan Sedari Awal


Dari awal tunangan aja udah aneh banget. She and Harry keeps holding hands wherever they go, even later in the Queen's Elizabeth II's funeral.

Pasangan yang segitu kasmarannya juga ga sampe pegangan tangan tiap detik.

Menurut pakar bahasa tubuh Jesus Enrique Rosas alias The Body Language Guy, Meghan kentara banget ingin terlihat menguasai Harry.

Tiap Harry bicara dan terlihat menikmati bicara dengan orang lain, Meghan akan mengeluarkan bahasa tubuh yang menyuruh Harry untuk berhenti melakukan yang dia lakukan bersama orang lain.

Bukan cuma Enrique Rosas yang menganalisa bahasa tubuh Harry and Meghan, banyak video serupa yang menganalisa hal sama bahwa Meghan terlihat mendominasi.

Pendapat ahli bahasa tubuh lain mengatakan kalau Meghan sering mengeluarkan bahasa tubuh yang terlihat mendominasi karena dia tidak nyaman berada di keramaian tanpa Harry.

Pastinya banyak video lain di YouTube dari pakar bahasa tubuh yang berbeda-beda yang menyatakan Meghan memang dominan terhadap Prince Harry.

Meghan, Duchess of Sussex Pertama


Pangeran Harry adalah bangsawan kedua yang memegang gelar Duke of Sussex. Gelar itu diterimanya dari Ratu Elizabeth II saat dia menikah dengan Meghan tahun 2018.

William juga dapat gelar Duke of Cambridge saat menikah dengan Catherine Middleton di 2011 sebagai hadiah pernikahan dari mendiang Ratu Elizabeth II.

Related: Queen Consort dan Gelar yang Disandang Setelah Raja Charles lII Berkuasa

Diterimanya gelar Duke of Sussex oleh Harry otomatis menjadikan Meghan Markle sebagai Duchess of Sussex.

Gelar Duke of Sussex sebelumnya dipegang oleh Pangeran Augustus Frederick, anak Raja George III. Gelar itu berakhir saat Pangeran Augustus wafat tahun 1843.

The Washington Post menyebut belum pernah ada yang memegang gelar Duchess of Sussex sebelumnya. Pangeran Augustus Frederick kemudian berpisah dengan istrinya Lady Augusta Murray karena pernikahan mereka tidak disetujui Raja George III.

Perpisahan orangtua menyebabkan dua anak Pangeran Augustus dan Lady Augusta Murray tidak bisa dapat gelar bangsawan. 

Itulah sebab belum pernah ada Duchess of Sussex dan Meghan Markle adalah wanita pertama yang memegang gelar itu.

Mengingat Meghan sangat suka publikasi terutama yang berhubungan dengan kerajaan, maka dipastikan dia dan Harry tidak akan melepas gelar sebagai Duke and Duchess of Sussex. Apalagi Meghan adalah wanita pertama yang jadi Duchess of Sussex. 

Menjadi yang pertama itu hal yang istimewa, makanya sesaat setelah keluar dari kerajaan, Harry dan Meghan bukannya melepas segala gelar kerajaannya malahan membuat akun Instagram dan website bernama Sussex Royal.

Para penggemar Harry dan Meghan (dari Amerika dan Kanada) yang meyakini bahwa ada rasisme di kerajaan Inggris lantas menyebut diri sebagai SussexSquad.

Benci Kerajaan tapi Suka Jadi Bangsawan

 

Meghan juga sering menyebut diri sebagai Duchess of Sussex meski tidak suka berada dalam lingkungan kerajaan. Ini menandakan dia sangat suka jadi bangsawan (yang dipuja-puja), tapi ogah terikat dengan aturan-aturan ala kerajaan.

SussexSquad bahkan selalu menyebut Meghan dengan sebutan Princess Meghan. Lebih ekstrem lagi Queen Meghan. 

Dalam serial dokumenter Netflix, Harry dan Meghan bilang kalau mereka sering dikejar paparazzi. Namun semua foto dan video di teaser yang menggambarkan mereka dikejar paparazzi berasal dari video dan foto milik orang main.

Ada video premier film Harry Potter, foto saat Harry sedang bersama mantannya Chelsea Davy, dan video persidangan Katie Price.

Maka banyak yang bilang kalau mereka ngarep dikejar dan dibuntuti paparazzi seperti dialami Lady Diana dan Catherine. Nyatanya jangankan dikejar, Meghan justru tepergok sedang mondar-mandir di depan kantor berita supaya difoto.

Kenapa Ada Orang Tidak Bisa Naik Motor? Ini 5 Penyebabnya

Kenapa Ada Orang Tidak Bisa Naik Motor? Ini 5 Penyebabnya

Hari gini enggak bisa naik motor kayaknya aneh. Motor sudah jadi alat transportasi paling praktis yang bikin kita cepat sampai tujuan.

Bahkan orang yang gajinya cuma satu juta sebulan bela-belain beli motor demi kepraktisan dan penghematan ongkos transpor kerja pulang-pergi.

Banyak orang juga rela menunda bayar kontrakan asalkan cicilan motor terbayar tepat waktu supaya motor tidak ditarik leasing.

Sebegitu besar manfaat punya motor hingga orang yang gak bisa naik motor kerap disepelekan. Kayak naik sepeda, kok, mosok enggak bisa.

Tahukan kamu penyebab ada orang tidak bisa naik motor? Apakah karena mereka tidak mampu beli motor?

1. Orang Tajir

 

Sangat lazim bagi orang tajir untuk membelikan anak-anak mereka mobil sedari kecil. Sebelum si anak belajar mengendarai mobil, mereka ke mana-mana diantar supir pribadi.

Orang-orang kaya punya motor, tapi penggunaan utamanya untuk mobilitas para pekerja rumah tangga ke minimarket atau ke pasar. Bahkan pekerja rumah tangga pun kadang diantar supir untuk belanja.

Related: Punya Mobil Belum Tentu Kaya dan Cara Jadi Orang Kaya

Karena terbiasa diantar supir dan mengendarai mobil sendiri sedari dini, tidak sedikit orang tajir yang akhirnya tidak bisa mengendarai motor.

Salah satu contoh orang tajir adalah Raditya Dika. Komika ini sudah kaya-raya dari lahir dan lebih dulu kenal mobil daripada motor. Apalagi dia lahir sebelum tahun 1990 masa motor belum jadi transportasi massal seperti sekarang.

Orang kaya pada masa lalu jarang yang punya motor, tapi mereka punya 3-4 mobil. Maka gak heran kalau Raditya Dika baru belajar mengendarai motor (matic) di usia 38.

2. Cuma Punya Bebek Non-matic

 

Banyak keluarga-keluarga yang sudah beli motor bebek nonmatic sebelum motor matic jadi primadona.

Sebelum tahun 2015 motor matic dianggap sebagai motor perempuan, makanya banyak laki-laki malu mengendarai motor matic

Ketika laki-laki juga sudah motor matic, motor bebek nonmatic sayang untuk dijual karena merupakan motor perjuangan yang dibeli dengan mencicil gaji yang juga pas-pasan.

Sedangkan untuk beli motor matic baru mereka merasa hal itu sebagai pemborosan. Jadilah istri, adik, atau anak mereka tidak bisa naik motor karena belajar motor nonmatic menurut mereka lebih susah.

3. Trauma Kecelakaan Melibatkan Motor

 

Melibatkan motor tidak berarti dia pengendara motornya, melainkan bisa berarti diseruduk motor, disenggol motor, atau sebal karena kelakuan pengendara motor di jalanan.

Trauma karena melihat kecelakaan motor juga bisa jadi penyebab orang jadi tidak mau belajar motor. Selagi di jalan, dia tidak sengaja melihat motor gagal nyalip lalu terserempet truk yang mengakibatkan truk itu melindas si pemotor.

Related: 8 Karakter Pengendara di Jalan Raya

Kecelakaan mengerikan yang terjadi di depan mata bisa membuat trauma dan membuat seseorang tidak berani mengendarai kendaraan bermotor. Mereka kemudian lebih memilih naik kendaraan umum.

4. Hidup Dibawah Garis Kemiskinan 

 

Kepala keluarga yang penghasilannya tidak sampai Rp1,5juta per bulan untuk menghidupi empat anggota keluarganya, banyak yang punya motor. Itu sebabnya walau hidup pas-pasan mereka belum disebut hidup di bawah garis kemiskinan.

Mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan betul-betul tidak punya uang untuk membayar uang muka dan cicilan motor. Mereka juga tidak punya keluarga yang bisa dipinjami uang.  

Inilah yang disebut orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Sebab penghasilan benar-benar pas untuk makan saja. 

Paling mampu mereka beli sepeda yang dibeli dengan susah payah mengumpulkan rupiah demi rupiah. Kadang-kadang yang mereka beli sepeda bekas, bukan sepeda baru.  

5. Punya Penyakit Tertentu

 

Ada orang-orang yang terpaksa tidak mengendarai motor dan mobil karena punya penyakit yang berhubungan dengan penglihatan, saraf, atau otot dan sendi.

Salah satu penyakit yang berhubungan dengan mata adalah mata malas. Mata malas atau amblyopia adalah gangguan penglihatan pada salah satu mata karena otak dan mata tidak terhubung dengan baik. 

Akibatnya, daya penglihatan pada salah satu mata akan menurun sedangkan mata lainnya dapat melihat dengan jelas. Walau banyak terjadi pada anak-anak, tidak sedikit juga orang dewasa yang menderita mata malas.

Orang dewasa yang mengidap mata malas tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor karena membahayakan keselamatan berkendara.

***

Jadi memang ada orang yang tidak bisa mengendarai motor karena situasi dan kondisi  yang mereka alami memang berbeda dari orang kebanyakan.

Daripada meledek orang yang tidak bisa naik motor, mending kamu nebengin mereka sekalian. Kebaikan yang kamu buat dari memberi tebengan kepada yang tidak bisa naik motor akan berbalik ke kamu juga. Kelak kamu akan menerima kebaikan yang tidak kamu duga.

Queen Consort dan Gelar yang Disandang Selama Raja Charles III Berkuasa

Queen Consort dan Gelar yang Disandang Selama Raja Charles III Berkuasa

Kate Middleton sekarang telah bergelar Princess of Wales, menggantikan gelar ibu mertuanya Lady Diana yang dapat gelar itu saat menikah dengan King Charles III saat beliau masih jadi Prince of Wales.

Queen Consort

 

Gelar Queen Consort atau Permaisuri secara otomatis jadi milik Camilla Parker setelah wafatnya Queen Elizabeth II dan Charles naik tahta dengan nama King Charles III (dibaca: King Charles the third).

Mestinya Camilla juga bergelar Princess of Wales sebelum Kate Middleton, tapi dia memilih tidak mengambilnya karena kontroversi pernikahannya dengan Charles. Camilla bahkan telah selingkuh dengan Charles saat Charles dan Diana masih terikat pernikahan.

Jadi, gelar Princess of Wales tetap ditangan Lady Diana sampai Charles naik tahta dan gelar itu jatuh ke tangan Kate MIddleton.

Kenapa harus ada embel-embel consort di depan queen?

Pertama, gelar Queen hanyalah untuk Queen Elizabeth II. Kedua, gelar queen hanya untuk istri raja yang terlahir ningrat.

Maksudnya, andai Princess Diana masih hidup dan tidak bercerai dengan Charles, maka ketika Charles jadi raja, dia akan jadi queen, tanpa consort. Gelarnya akan jadi Queen Diana atau Ratu Diana. Sedangkan Camilla saat ini bergelar queen consort alias permaisuri.

Itu karena Diana terlahir ningrat dan bergelar Lady sebelum menikah dengan Charles. Ayah Diana adalah Earl yang merupakan salah satu gelar bangsawan Inggris. Setelah ayah Diana wafat, gelar Earl itu diteruskan ke anak lelakinya yang merupakan adik Diana.

Sedangkan Camilla Parker bukanlah ningrat dan tidak bergelar bangsawan apapun sebelum menikah dengan Charles. Jadi, ketika Charles jadi raja, gelar yang dipakainya adalah queen consort.

Queen consort diberikan kepada istri raja kalau istri raja tersebut bukan bangsawan. Sedangkan gelar queen diberikan untuk ratu yang memimpin kerajaan dan kepada istri raja kalau si istri sudah bergelar bangsawan sebelum menikah dengan si raja.

Duke of Cornwall

 

Setelah Charles jadi King Charles III dan Camilla jadi Queen Consort, maka Gelar Duke and Duchess of Cornwall otomatis diturunkan kepada William dan Kate. 

Wills dan Kate juga ketambahan satu gelar lagi, yaitu Duke and Duchess of Rothesay. Sehingga secara resmi nama mereka akan jadi His Royal Highness William Duke of Cornwall and Cambridge dan Her Royal Highness Catherine Duchess of Cornwall and Cambridge.

Kenapa William dan Kate bisa menyandang tiga gelar bangsawan sekaligus?

Gelar Duke of Cornwall secara otomatis dipegang oleh putra tertua raja atau ratu Inggris. Maka, William sebagai putra tertua otomatis mewarisi gelar itu dari ayahnya yang raja.

Selanjutnya gelar Duke of Rothesay dipegang oleh pewaris tahta. Anak tertua belum tentu jadi pewaris tahta karena bisa saja dipegang anak kedua. Karena itu gelar Cornwall dan Rothesay tidak otomatis dipegang oleh satu orang.

Teruntuk William, karena dia adalah anak tertua sekaligus pewaris tahta, maka dua gelar itu jatuh kepadanya sekaligus.

Lalu, gelar Duke dan Duchess of Cambridge diberikan oleh mendiang Queen Elizabeth II kepada Wills dan Kate ketika keduanya menikah pada 2011. Mendiang ratu juga memberikan gelar duke dan duchess kepada Harry dan Meghan ketika keduanya menikah tahun 2018.

Prince dan Princess of Wales


Gelar lain yang melekat pada William dan Kate adalah Prince dan Princess of Wales. Gelar ini sebenarnya tidak otomatis diturunkan seperti Cornwall dan Rothesay, tapi harus dengan maklumat penguasa tahta.

Kalau raja atau ratu belum bermaklumat mengangkat anaknya jadi Prince of Wales, maka si anak belum sah jadi pewaris tahta. 

Kini William sudah diberikan mandat untuk memegang gelar Prince of Wales. Kate pun kini resmi menjadi Princess of Wales.

Prince dan Princess of Wales bersama anak-anak mereka George, Louis, dan Charlotte (sumber: BBC NEws)

Gelar itu akan membuat anak-anak mereka di sekolah sekarang dipanggil dengan nama George of Wales, Charlotte of Wales, dan Louis of Wales.

Bagaimana dengan anak kedua King Charles III , yaitu Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle? Apakah gelar bangsawan mereka juga berubah?

Pada 8 Januari 2020, Harry dan Meghan memutuskan untuk mundur dari pekerjaan sebagai working royals karena ingin mandiri secara finansial dan mendapat privasi pribadi.

Duke and Duchess of Sussex 

 

Karena tidak lagi menjadi bekerja untuk dan mewakili kerajaan, Harry dan Meghan tidak lagi bergelar His Royal Highness dan Her Royal Highness. 

Namun, gelar Duke dan Duchess of Sussex tetap mereka pegang karena Harry tetaplah ningrat cucu ratu yang berhak menyandang gelar kebangsawanan. Pun Meghan yang jadi istri Harry berhak punya gelar mengikuti kebangsawanan suaminya. Kalau di Jawa seperti gelar KRMT atau Raden Mas yang disandang semua ningrat, meski mereka tidak tinggal di Yogya atau Solo.

Bila Harry dan Meghan tidak mengalami perubahan gelar, maka anak-anak mereka, yaitu Archie dan Lilibeth akan mendapat gelar Prince dan Princess karena kakek mereka sudah jadi raja. Mereka akan bergelar His Royal Highness Prince Archie of Sussex dan Her Royal Highness Princess Lilibeth of Sussex.

Namun, bukan Harry dan Meghan namanya kalau tidak buat sensasi. Mereka mungkin akan bicara sana-sini kepada pers, bikin drama, sebelum akhirnya menerima (atau menolak) gelar bangsawan untuk anak-anak mereka.

Menurut Keputusan Raja George V Tahun 1917, dilansir CNN, bahwa cucu dari pemegang monarki otomatis mandapat gelar Prince dan Princess. Anak pertama dari cucu pemegang tahta yang jadi calon pewaris tahta otomatis bergelar Prince.

Namun, pada 2012, Queen Elizabeth II merevisi keputusan George V dan memutuskan bahwa semua anak dari pewaris tahta berhak bergelar Prince dan Princess.

Karena itulah semua anak Prince William dan Kate Middleton bergelar Prince dan Princess, bukan cuma George sebagai anak pertama.

7 Tipe Orang yang Selalu Semangat Datang Ke Reuni dan Acara Kumpul Alumni

7 Tipe Orang yang Selalu Semangat Datang Ke Reuni dan Acara Kumpul Alumni

Tiap ada temu kangen angkatan, reuni, atau buka puasa bersama alumni, kita tahu pasti ada yang bisa banget datang dan ada yang tidak bakalan datang walau dibujuk dengan apapun.

Itu bukan berarti kita paranormal, tapi prediksi tentang hadir tidaknya teman ke reuni sudah bisa diketahui dari perilaku dan kejadian yang dialaminya semasa sekolah. 

Mungkin dia anak pemalu, merasa miskin dibanding teman-temannya, nilainya terlalu pas-pasan, minder karena merasa fisiknya tidak bagus, dan alasan lain yang cuma dia sendiri yang tahu.

emperbaca.com merangkum tujuh tipe orang yang selalu semangat datang ke reuni atau temu kangen angkatan sekolah.

1. Punya Pekerjaan Bagus

 

Meskipun semasa sekolah dia bukan anak gaul atau anak pintar, ternyata saat dewasa karirnya moncer, entah dia kerja di swasta atau jadi aparatur sipil negara.

Teman tipe ini sudah pasti semangat dan enggak bakalan nolak kalau diajak ketemuan, apapun momennya.

2. Selebriti Internet

 

Jaman sekolah dulu dia hampir gak punya teman saking cupu (culun punya), eh, ternyata sekarang followernya di Instagram dan TikTok ada ratusan ribu. 

Maka sudah pasti dia bakal datang kalau diundang ke acara apapun yang berhubungan dengan teman sekolah.

3. Populer Semasa Sekolah

 

Orang yang populer di masa sekolah akan tetap populer dan perhatian di acara kumpul teman sekolah. Menjadi pusat perhatian itu menyenangkan serasa selebriti. Maka,  orang yang populer di sekolah tidak bakalan mau melewatkan acara alumni apapun bentuknya.

Meski begitu, ada orang yang populer waktu sekolah, tapi hampir gak pernah ikutan ke reuni atau bukber. Itu karena dia terlalu sibuk, punya kriteria teman yang berbeda dari masa sekolah, pola pikirnya berubah, atau sudah hijrah.

4. Paling Pintar Waktu Sekolah

 

Setali tiga uang dengan si populer, si pintar juga termasuk orang yang paling semangat datang ke acara teman sekolah.

Itu karena si pintar biasanya dikenal semua teman dan guru, bahkan staf tata usaha pun tahu. Dia tidak bakalan kesulitan berinteraksi saat reuni karena semua orang sudah mengenalnya. Tinggal sebut nama, semua orang secara otomatis akan menanyakan kabarnya.

5. Paling Badung dan Pernah Diskorsing

 

Serupa dengan si populer dan si pintar, anak yang paling sering bikin ulah biasanya juga terkenal di sekolah. 

Kalau si badung pernah kena skorsing, kepopulerannya akan bertambah karena dia jadi topik pembicaraan berhari-hari oleh penghuni sekolah.

Si badung akan semangat datang ke reuni, bukber, atau temu kangen alumni untuk membuktikan dirinya sudah tidak bandel lagi. 

Kadang ada juga yang bangga dengan kebandelan di masa sekolah dan ingin membuktikan dirinya tetap bandel. Dengan tetap membandel, si badung yakin dirinya selalu diingat dan lekat di ingatan teman-teman sekolah, walau

6. Pemalu

 

Orang yang semasa sekolahnya pemalu seringkali ingin menunjukkan bahwa dia sudah sukses, berhasil, keren, dan tidak pemalu lagi saat dewasa. Hal itu cuma bisa dilakukan saat reuni dan kumpul alumni.

Karena itu. orang yang semasa sekolahnya pemalu bisa jadi orang yang paling semangat kalau ada reuni, bukber, halalbihalal, atau temu kangen.

7. Jomlo

 

Tidak ada kekasih dan keluarga yang harus diprioritaskan, jadi sudah pasti si jomlo (single) akan selalu semangat datang ke acara yang berhubungan dengan teman sekolah.

Namun, hanya berlaku untuk para jomlo yang tidak baperan terus-terusan ditanya kapan nikah dan diledek lapuk. Jomlo seperti ini malahan menikmati dirinya diledek sedemikian rupa soal kejomloannya, bahkan saat usianya sudah kepala 4.

***

Berkebalikan dengan orang yang paling semangat, orang yang paling malas datang biasanya justru mereka yang semasa sekolah biasa-biasa saja.

Biasa di prestasi akademik, biasa di pergaulan, atau biasa diabaikan oleh teman-teman. Walau mereka sukses di masa dewasa, tapi mereka menganggap masa sekolah sebagai masa lalu yang tidak perlu diulang walau hanya sekedar datang reuni.

Tipe orang seperti ini ingin menikmati hidupnya di masa sekarang dan fokus untuk masa depan. Apakah kamu paling semangat datang atau justru paling enggan?