Relevansi Ningrat Zaman now

Relevansi Ningrat Zaman now



Pada saat masyarakat di Pulau Jawa mengalami masa feodalisme (kekuasaan sosial dan politik ada ditangan para bangsawan dan keluarganya. Kehormatan didapat berdasarkan pangkat dan jabatan, bukan atas prestasi kerja), orang-orang yang berdarah ningrat atau punya hubungan kekerabatan dengan keluarga raja harus dihormati dan di"sembah" supaya tidak melarat dan kualat. Selain itu masyarakat zaman itu percaya bahwa keberkahan pada hidup mereka akan datang dari para bangsawan itu. Itulah sebabnya rakyat jelata sampai menunduk dan menangkupkan tangan tanda hormat sekaligus takut setiap kali bicara pada para bangsawan. Posisi badan harus selalu lebih rendah dari sang ningrat. Apa yang sudah diperintahkan penguasa wilayahpun harus dilakukan.

Ini tidak terjadi di Indonesia saja. Eropa juga pernah mengalami masa feodalisme dimana kekuasaan dikendalikan para bangsawan dan tuan tanah.

Tapi di abad milenium ini, dimana budaya berubah seiring dengan majunya teknologi, maka berubah pula cara berpikir manusia.

Keturunan bangsawan tidak lagi dihormati berlebihan kecuali jika orang itu sukses secara materi yang didapat dengan cara baik, punya kecakapan memimpin, atau punya ilmu keagamaan yang mumpuni.

Coba bayangkan bila kita ternyata punya seorang office boy di kantor yang ternyata seorang Raden yang keturunan bangsawan, apa kita lantas harus bersimpuh membungkuk memohon padanya untuk minta tolong dibelikan makan siang? Ya nggak bakalan.

Raden Mas Soesalit Djojoadhiningrat adalah anak Raden Ajeng Kartini (gelar Raden Ajeng berubah jadi Raden Ayu setelah perempuan bangsawan menikah). Ayahnya bupati Rembang yang sudah pasti seorang Raden Mas.

Soesalit adalah pejuang kemerdekaan yang mengusir penjajah Belanda. Pada sejarah Komando Daerah Militer IV Diponegoro, nama Soesalit tercatat sebagai panglima kedua mereka, setelah Gatot Soebroto, dengan pangkat Mayor Jenderal.

Akan tetapi, Soesalit tidak pernah menggunakan keningratan dan statusnya sebagai anak
tunggal dari Ibu Kita Kartini. Beliau tidak pernah membawa-bawa nama besar ibunya untuk keuntungannya. Bahkan setelah kemerdekaan beliau tidak pernah mengambil fasilitas yang menjadi haknya. Karenanya bisa dibilang bahwa beliau adalah salah satu jenderal yang wafat (tahun 1962) dalam keadaan melarat. Anaknya, Raden Mas Boedy Setia Soesalit, selalu mengingat pesan ayahnya yaitu, "Jangan suka menonjolkan diri sebagai keturunan Kartini."

Back to zaman now, masih banyak orang (diluar lingkungan keraton) yang memakai gelar kebangsawanan macam Raden Mas, Raden Ajeng, atau Raden Roro didepan namanya. Tapi tanpa prestasi mereka tetap dianggap bukan siapa-siapa, bagaimanapun nyatanya mereka memang keturunan raja-raja Majapahit dan Mataram.

Pada wilayah terbatas seperti Keraton Yogya dan Solo, masyarakat disana masih menghormati raja dan keluarganya sama seperti zaman dulu, hanya saja tidak sampai harus bersimpuh dan menangkupkan tangan bila berhadapan dengan mereka, kecuali mungkin dilakukan oleh para abdi dalem.

Bagi masyarakat disana keraton dianggap juga sebagai cerminan budaya adiluhung Jawa, sehingga menghormati keluarga keraton berarti juga melestarikan budaya Jawa yang penuh falsafah kehidupan.

Menurut saya, selain keluarga keraton, gelar ningrat pada keturunan bangsawan tidak relevan lagi untuk mendongkrak status sosial seseorang. Karena masyarakat tidak lagi melihat siapa dia, tapi apa yang dia lakukan.
Rakyat Sudah Cerdas Tapi Takut

Rakyat Sudah Cerdas Tapi Takut

Tahun 2018 adalah tahun politik dimana ada pemilihan gubernur, bupati, dan walikota yang dilakukan serentak di sejumlah daerah.

Dalam beberapa berita ada pernyataan dari partai politik pengusung calon kepala daerah yang mengatakan, “Rakyat sudah cerdas, tidak akan terpengaruh isu SARA dan hoax.”
Bagi saya pernyataan itu cuma untuk menghibur diri sendiri atau untuk membohongi orang lain.

Pada setiap kampanye, dimanapun di dunia ini, pasti ada isu SARA yang disebarkan secara diam-diam lewat pesan instan seperti grup WhatsApp atau terang-terangan lewat media sosial seperti Facebook dan Twitter.

Jadi pernyataan yang mengatakan kalau rakyat sudah cerdas dalam memilih calon pemimpin adalah penyataan imajinatif.

Contoh nyata (dan sudah berulang-kali disampaikan banyak pengamat politik) adalah menangnya Anies Baswedan sebagai gubernur DKI karena menggunakan Almaidah ayat 51 untuk memaksa rakyat Jakarta supaya tidak memilih Basuki Tjahaja Purnama.

Warga Jakarta sudah cerdas. Tapi mereka juga takut karena semua TPS dijaga sekelompok orang yang memelototi mana-mana saja orang yang kira-kira akan mencoblos Basuki.

Orang yang sebelum sampai ke TPS sudah yakin akan memilih Basuki bisa jadi berubah mencoblos Anies karena ngeri dan takut akan keselamatannya.

Rakyat memang cerdas karena tahu bahwa agama dijual untuk kepentingan golongan. Mereka yang tidak terpengaruh kampanye hitam bisa berubah pikiran kalau merasa keselamatan diri dan keluarganya terancam.

Kejadian serupa di DKI bisa terjadi di daerah yang tahun ini menggelar pemilihan kepala daerah jika daerah itu dinilai strategis untuk kepentingan kelompok tertentu.

Apalagi alumni yang berhasil memenangkan Anies di DKI sudah mengklaim akan melakukan aksi serupa di daerah jika ada calon pemimpin yang seperti Basuki.

Itu artinya kalau agama tidak mempan untuk warga di daerah tertentu, maka apapun akan dilakukan supaya calon yang didukungnya menang.

Jadi ketimbang terus mengulang pernyataan bahwa rakyat sudah cerdas bla bla bla, untuk menghibur diri, lebih baik bikin saja tim khusus media sosial. Bayar tim itu untuk menghalau isu negatif sang calon dan mengupayakan agar program – program si calon dibaca target pemilih.

Spanduk tetap perlu tapi tujuannya cuma untuk mengingatkan bahwa, ini lho, si ini nanti bakal jadi bupatimu. Karena sekarang hampir semua orang punya telepon seluler untuk mengakses informasi. Spanduk kurang efektif lagi kecuali untuk manula miskin yang tidak punya ponsel dan tinggal di pedesaan.

Jangan malas juga berkawan dengan pendukung lawan supaya mudah mematahkan isu jelek yang ditujukan pada calon yang kita dukung.

Semoga calon yang Anda dukung menang.

Krisis Pekerja Sawah

Krisis Pekerja Sawah


Makin lama orang yang mau bekerja di sawah makin sedikit. Hanya orang-orang tua (rata-rata 50 tahun keatas) yang masih mau melakukannya. Anak-anak muda dari ekonomi lemah lebih memilih bekerja di toko, pabrik, atau jadi pekerja bangunan.

Pekerja sawah diupah 50rb perhari. Tenaga mereka dibutuhkan untuk membajak sawah, mengairi, menanam benih, memupuk, menghalau hama (jika diperlukan), memanen, dan memperbaiki irigasi yang mengaliri sawah (jika diperlukan).

Masih manual? Pakai teknologi pertanian dong. Modernisasi pertanian gitu. 

Sudah. Traktor termasuk salah satu teknologi pertanian (dulu membajak sawah pakai sapi atau kerbau). Mesin pemanen padi juga sudah ada. Padi langsung dipotong, dirontokkan dan masuk karung jadi gabah kering, tidak perlu lagi tenaga manusia memakai arit untuk memanennya. Tapi, mesin pemanen dan penanam padi sulit digunakan di lahan sawah yang landai dan berbukit-bukit. 

Mesin-mesin seperti itu mudah digunakan dilahan pertanian yang rata (tidak berbukit) dan membentang luas. Lahan sawah yang berbukit masih memerlukan tenaga manusia.

Sama seperti membangun gedung, bagaimanapun canggihnya alat konstruksi tetap memerlukan tenaga manusia untuk melakukan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan mesin.
Mesin-mesin itu bisa didapat dengan cara sewa kepada kelompok tani atau perusahaan penggilingan padi, atau perorangan. Pada sawah tadah hujan, petani harus menyewa mesin penyedot air seharga Rp100rb – Rp150rb perjam untuk mengaliri sawah.

Jadi petani itu, seperti halnya semua pekerjaan di dunia ini, tidak gampang. Tidak sekedar menanam lalu duduk manis sampai panen. Ada banyak usaha agar bulir padi yang dihasilkan bagus dan menghasilkan nasi yang enak.

Orang yang punya lahan sawah berhektar-hektar tentu mendapat laba yang besar saat panen (setelah dipotong biaya dan upah), sementara pemilik yang cuma punya lahan 1500 – 2500 meter persegi laba bersihnya berkisar Rp2.500.000 – Rp4.000.000 tergantung kualitas padi yang dipanen.

Orang-orang yang berteriak-teriak soal cara kuno petani dalam mengelola lahan dan mengeluhkan harga beras yang mahal adalah orang-orang yang tidak paham bagaimana mekanisme dari mulai padi ditanam sampai distribusi ke tangan pemakan nasi. 

I personally agree kalau pemerintah impor beras terbatas untuk cadangan nasional. Kalau terjadi gagal panen karena banjir, kemarau panjang, dan hama, maka rakyat tidak sulit mencari beras.

Karena bagaimanapun makanan pokok mayoritas Indonesia itu ya nasi. Mau diganti pakai kentang atau ubi tetap carinya nasi.

Meghan Markle and The Prince

Meghan Markle and The Prince

Royal wedding di Kerajaan Britania Raya akan digelar pada 19 Mei 2018 antara Meghan Markle dan Pangeran Harry. Mengapa saya menulis tentang pernikahan di Inggris yang tidak ada hubungannya dengan kita? Karena globalisasi dan arus informasi yang bebas membuat kita bisa ikut berkomentar tentang segala hal yang ada di dunia ini 😎

Rachel Meghan Markle adalah aktris sinetron dari Amerika Serikat dan anak dari orangtua yang bercerai. Ia sendiri pernah menikah tapi hanya bertahan dua tahun. Ibunya dari ras kulit hitam yang menikah dengan pria kulit putih kemudian bercerai ketika Meghan berumur enam tahun. Sejak itu Meghan tinggal bersama ibunya. Kedekatan dengan ibunya yang membuat ia minta didampingi sang ibu saat pernikahannya nanti. Kebanyakan pengantin wanita pada pernikahan Nasrani meminta sang ayah untuk menjadi pendamping.

Tidak seperti ketika Kate Middleton bertunangan dengan Pangeran William, pertunangan Meghan dan Harry tahun lalu lebih heboh dan disorot media-media gosip. Ini karena publik Amerika menyamakannya dengan pernikahan dari negeri dongeng antara Cinderella dengan prince charming.

Kenapa publik Amerika heboh? Ya pastilah. Siapa yang tak heboh kalau warga negaranya dipersunting pangeran dari kerajaan paling tersohor sejagat.

Ditambah lagi banyak perempuan kulit hitam merasa bahwa Meghan – yang bukan sekaliber aktris Hollywood, janda, dan dari keluarga ras campuran yang broken home – telah mewakili mimpi mereka akan perubahan derajat  karena bersuamikan seorang pangeran.

Untuk mengungkapkan rasa kagum dan bangga pada Meghan mereka kerap menyebutnya sebagai princess, karena ia akan menjadi istri dari seorang prince. Padahal, sama seperti Kate, ia tidak akan menjadi princess karena tidak berdarah biru. Ia hanya akan bergelar “Duchess” dengan titel Her Royal Highness didepan namanya.

Publik Amerika bahkan menganggap Meghan akan membawa perubahan di kerajaan Inggris. Ia diharapkan akan mengubah aturan-aturan kaku yang dianggap mengekang kebebasan individu. Wait a minute, Americans, do you really think they are going to change the rules because of Meghan?! Yeah, you maybe forget that Meghan is in the lowest rank of hierarchy.  

Sebagai calon suami-istri, Pangeran Harry dan Meghan Markle jelas saling jatuh cinta. Makanya mereka selalu bergandengan tangan didepan publik seolah takkan terpisahkan. Setidaknya itu anggapan publik Amerika.

Tapi menurut saya, ehem, berdasarkan foto-foto dari berbagai sumber (juga video-video dari YouTube), yang sering terlihat menggamit lengan adalah Meghan. Dari bahasa tubuhnya terlihat ia ingin dekat dan meminta perlindungan dari Harry karena ia mungkin saja tidak percaya diri. Populer sebagai aktris tentu beda dengan popularitas sebagai anggota kerajaan yang penuh aturan dan etika.

Foto dan video yang selalu menggamit lengan tunangannya juga menunjukkan bahasa tubuh Meghan yang ingin diakui bahwa ia pantas menjadi istri Pangeran Harry dan menjadi anggota keluarga kerajaan.

Hal ini berbeda dengan William dan Kate yang tidak pernah bergandengan tangan pada acara-acara publik. Mereka tidak menunjukkan kemesraan dengan bergandengan tangan tapi dengan tatapan mata berbinar-binar yang menunjukkan kasih sayang dan saling menghargai diantara mereka.

Meski mendapat dukungan yang berlebihan dari publik Amerika, ia sebenarnya merasa berat jika selalu dibandingkan dengan Kate Middleton. Kate orang Inggris, dari orangtua dengan keuangan mapan yang tidak bercerai, belum pernah menikah sebelum menjadi istri William, dan lebih dulu mendapat tempat di hati orang Inggris sebagai pengganti Lady Diana.

Kemudian, bagaimanapun seringnya Meghan mengatakan bahwa dirinya (kepribadian dan kesukaannya) tidak akan berubah meski ia menjadi istri pangeran, tapi mau tak mau ada banyak hal yang harus diubah olehnya. Sebagai calon anggota keluarga kerajaan ia pasti sudah mengetahui apa saja yang harus dipatuhi dan dijalaninya kelak.

Well, let’s hope the best for Meghan Markle and Prince Harry. May they lives happily ever after.
Cara Menghemat Bahan Makanan Dengan Penyimpanan Tepat

Cara Menghemat Bahan Makanan Dengan Penyimpanan Tepat


Sudah tahu kan kalau menu di rumah makan Padang itu banyak pakai cabai? Harga lauknya relatif stabil meski harga cabai bisa mendadak naik. Itu karena mereka menyimpan cabai dalam freezer dan diambil sesuai kebutuhan. Banyak juga yang mengeringkan cabai sehingga dapat tahan lama dan dipakai saat dibutuhkan.

Cara lain menyimpan cabai sesuai anjuran kementerian perdagangan adalah :
•    Pulang dari pasar atau belanja ditukang sayur, cabainya diangin-anginkan bentar aja, jangan langsung masuk kulkas yes.
•    Cabai tidak usah dicuci. Air bisa mempercepat proses pembusukan.
•    Buang tangkainya.
•    Masukkan dalam wadah tertutup, alasi koran, dan taruh 2 siung bawang putih yang sudah dikupas.

Kalau menyimpan bawang merah dan bawang putih supaya tahan lama lebih gampang lagi :
•    Setelah beli pisahin deh tuh bawang yang bagus dengan yang busuk/hampir busuk, karena yang busuk itu cepat menulari bawang yang bagus jadi ikut busuk. (Jadi ingat pepatah berkawan dengan tukang minyak wangi bisa ikutan wangi -OOT).
•    Taruh dalam besek/wadah kering ditempat yang tidak lembab (maksudnya bukan didalam kamar mandi atau dekat wastafel). 

Ada lagi cara menyimpan bumbu buatan sendiri supaya gak bolak-balik ngulek bumbu :
•    Bikin bumbu (misal ayam ungkep) untuk 3 atau 4 kali masak. Ungkep ayam beserta bumbunya seperti biasa. Pisahkan ayam Dan bumbu ungkepnya.
•    Setelah bumbunya dingin masukkan ke wadah atau kantong plastik, masukkan freezer. Gunakan untuk masak ayam ungkep dikemudian hari.
•    Ayam yang sudah diungkep masukkan dalam chiller dan bisa digoreng kapan saja.

Untuk bumbu perkedel atau opor atau sop atau gorengan sama caranya :
•    Ulek bumbu sekaligus banyak. Lebih baik diulek pakai cobek daripada food processor karena sari bumbunya lebih keluar kalau diulek jadi lebih enak.
•    Taruh dalam wadah, beri nama bumbu untuk masak apa saja.
•    Simpan di kulkas yes, bukan di chiller atau freezer.

Cara yang lebih praktis mungkin dengan beli bumbu kemasan aneka masakan daripada ngulek-ngulek. Tapi bumbu kemasan itu pakai pengawet dan MSG segala macam. Lebih sehat bumbu buatan sendiri, apalagi masak buat anak-anak.

Oh ya, masak tidak usah pakai vetsin atau penyedap. Tambah aja sedikit gula pasir kedalam sayur, oseng, dan tumisan supaya rasanya lebih enak.

Because Blood Is Thicker Than Water

Because Blood Is Thicker Than Water


I now know what my dad & uncle's feeling about their siblings. Though we have good, kind, and nice in-laws but they are different.

I feels it as well.

Meskipun my sisters and my parents in-laws are very hearted-kind people but I always miss my parents and siblings.

Even though, let say if my siblings are not good but still, I miss and loves them. Because we have same blood. We have same root. We have been raised together to love one another.
That is why I believe bahwa bila ada orang yang sengaja memutuskan hubungan dengan orangtua dan saudara sedarahnya adalah orang yang bodoh.

Seburuk-buruknya kita punya saudara, dalam darahnya mengalir darah kita, jangan kita putuskan silaturahim. Tidak akan ada kedamaian batin bila melakukannya. Why? Because blood is thicker than anything.
Urus-urus di Kantor Kepala Desa

Urus-urus di Kantor Kepala Desa

Urus-urus administrasi di kelurahan sekarang tidak serumit dan sepungli dulu.

Waktu suami saya mau urus KK (Kartu Keluarga) milik ayahnya, staf kelurahan di Desa Keji, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, berbaik hati menjelaskan soal KK format baru dan kelengkapan yang dibutuhkan untuk membuat KK baru. Setelah selesai staf itu menolak diberi "tip" atau "untuk uang kas", katanya yang begitu-begitu sudah tidak ada lagi. Semua bebas biaya. Hal itu diamini juga oleh kepala desanya. Suami saya bilang staf kelurahannya murah senyum dan ramah, padahal waktu itu banyak warga yang datang untuk minta berbagai pelayanan.

Saya ingat lima tahun lalu saat mengurus perpanjangan KTP di Kelurahan Gandaria Utara, Jakarta Selatan, dilempar dari satu meja ke meja lain. Belum lagi pak lurahnya susah ditemui. Kantor kelurahan pagi-pagi belum ada orang, selepas makan siang sudah tidak ada orang. Tapi saya yakin disana sudah berubah. Disini saja sudah lebih baik apalagi di Jakarta.

Disini ada yang "unik", tulisan di papan adalah "Kantor Kepala Desa" tapi warga menyebutnya "kantor kelurahan". Begitupun jabatan resmi pemimpinnya adalah kepala desa tapi tetap warga menyebutnya bu lurah (kepala desanya perempuan), bukannya bu kades. Saya tanya sama suami dia bilang, "Ya memang begitu dari dulu." Hoo, jawaban yang "menggemaskan".

Ada lagi yang menurut saya "unik". Setahu saya selama tinggal di ibukota, hanya ada RT dan RW, tapi disini ada tiga perangkat warga, yaitu RT, RW, dan kepala dusun. Surat pengantar pembuatan KTP, KK, dan lainnya diberikan oleh kepala dusun (tidak melalui RT). Posisi kepala dusun dan RW sejajar. Sedangkan RT ada dibawah RW sekaligus kepala dusun. Jadi fungsi RW apa kalau begitu ya? Ini perangkat resmi yang diakui kelurahan.

Tapi masih ada yang mengganjal, karena sudah tiga tahun tinggal di Magelang, kami berniat mengubah data e-KTP dari domisili Tangerang Selatan menjadi Kabupaten Magelang, belum bisa karena perlu mencabut dulu e-KTP dari Tangsel. Kami harus urus dulu pencabutan data di disdukcapil Tangsel. Duh, rumit amat yak! Padahal teorinya ubah data e-KTP bisa langsung di disdukcapil (dinas kependudukan dan catatan sipil) setempat. Tapi faktanya pihak kelurahan sini tidak bisa memproses pengubahan data e-KTP kalau tidak ada surat pencabutan dari disdukcapil tempat e-KTP sebelumnya berasal.

However, meski saya masih menjadi orang Jakarta yang ber-KTP Tangerang Selatan tapi berdomisili di Magelang, saya senang yang karena punya presiden yang beneran kerja buat rakyat. Urus administrasi kependudukan gak serumit dulu. Ditambah lagi gubernurnya juga lumayan bener.

Kalau begini lumayan happy lah. Belum happy banget tapi lumayan happy 😁

Konteks

Konteks

Beberapa tahun lalu selagi saya masih bekerja di perusahaan riset dan branding komunikasi Singapura, saya selalu dihadapkan dengan konteks. Apapun yang saya analisa harus dilihat konteksnya berhubungan dengan klien atau tidak. 

Misal klien dari Kacang Garuda, setiap ada kata "garuda" dari kalimat yang muncul di internet tidak bisa langsung saya simpulkan itu positif atau negatif untuk Kacang Garuda. Harus dibaca keseluruhan berita, artikel, opini, atau perbincangan media sosial untuk mengetahui apakah itu sesuai konteks berhubungan dengan Kacang Garuda atau tidak. Jika ternyata isi lengkapnya soal lambang NKRI "Garuda" atau timnas "Garuda" atau maskapai "Garuda", maka artikel itu menjadi irrelevant untuk Kacang Garuda. Karena irrelevant maka tidak bisa masuk dalam laporan hasil analisa.

Begitu pula semestinya dalam masalah penistaan agama Islam yang menimpa Basuki Tjahaya Purnama, gubernur (saat ini non-aktif) DKI Jakarta.

Kalau kita menonton video yang sudah dipotong menjadi 2 menit tersebut tentu kita yang beragama Islam akan "panas" merasakan kekurangajaran Basuki mengutip ayat suci Al Quran seenaknya sementara dia beragama Kristen. Tetapi, kita tidak bisa mengambil kesimpulan hanya dari video yang sudah dipotong. Bila menonton video aslinya yang berdurasi lebih dari sejam akan terlihat dalam konteks apa Basuki sampai mengucapkan "jangan mau dibohongi pakai Al Maidah 51". Konteksnya adalah Basuki mengajak warga Pulau Pramuka yang ragu memilih pemimpin non-muslim supaya jangan memilih dirinya, tapi jangan mau diperdaya oleh politikus yang memanfaatkan Al Maidah 51 demi
fanfiction.net
kepentingan politik.

Video yang sudah dipotong (yang diduga diedarkan pertama kali oleh Buni Yani di Facebook) itulah yang menyebar dan menimbulkan masalah penistaan Islam oleh Basuki. Video yang sudah dipotong tentu akan menghasilkan konteks yang berbeda dari video aslinya. Karena sudah keluar dari konteks maka masyarakat menganggap Basuki menghina agama Islam bahwa Al Maidah ayat 51 itu bohong.

Politik
Sulit untuk tidak memikirkan bahwa pengadilan Basuki tidak berkaitan dengan pemilihan gubernur DKI. Karena konteks pidato di Kepulauan Seribu, DKI, bukan dalam konteks agama tapi budidaya ikan kerapu dan ajakan untuk tidak memilihnya jika takut akan masuk neraka karena memilih pemimpin Kristen. 

Jika Basuki dijebloskan ke penjara tentu akan mudah bagi lawan politiknya mengambil kursi gubernur DKI yang mentereng itu.

Sebelum aksi Bela Islam 411, Pak Beye dari Partai Demokrat menggelar jumpa pers menangkis segala tuduhan terhadapnya. Padahal tidak jelas juga siapa yang menuduhnya, kapan tuduhan itu terjadi, dan di media mana tuduhan itu disampaikan.
Pelapor utama Basuki adalah FPI, ormas Islam yang dikenal dengan sweeping-sweeping anarkisnya dibanding dakwah Islam rahmatan lil alamin-nya. Jadi sulit untuk menghilangkan kesan ada "udang dibalik batu" atas pelaporan Basuki sebagai penista agama Islam.

Agama
Unfortunately, para pemuka agama yang sering tampil di televisi ikut berenang di arus yang menganggap Basuki menista Islam. Saya tak tahu apakah mereka sudah menonton video asli yang utuh atau belum sebelum memutuskan Basuki menista Islam. MUI juga saya anggap terburu-buru menghasilkan fatwa karena Basuki tidak diundang dulu untuk mengklarifikasi ucapannya. Entah MUI menonton video aslinya atau video potongan sebelum membuat fatwa Basuki menghina Islam.

Pemuka agama yang sering tampil di televisi ini punya potensi membawa jamaah yang tidak tahu apa-apa untuk terjun ke dalam arus yang yakin Basuki menghina Islam. Too bad karena harusnya para pemuka agama ini menyejukkan, bijak, dan tidak asal menolak orang-orang non-muslim yang berbuat salah.

Back to context, kalau kita tidak melihat konteks dari tulisan atau ucapan seseorang secara utuh maka kita akan mengambil kesimpulan yang salah. Kesimpulan yang salah tidak membuat kita tambah bijak. Kalau tidak bijak kita akan mudah ikut arus yang tidak jelas.



Petikan sumber :
http://m.liputan6.com/news/read/2676750/ahok-saya-mengutip-al-maidah-51-ditujukan-ke-oknum-politikus?siteName=liputan6
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia/2016/10/161016_indonesia_mui_politikpraktis
http://m.beritasatu.com/nasional/391135-nusron-wahid-tak-satu-pun-kalimat-ahok-menistakan-alquran.html
https://m.detik.com/news/berita/d-3318150/mui-nyatakan-sikap-soal-ucapan-ahok-terkait-al-maidah-51-ini-isinya
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/10/08/07473141/pengurus.nu.jakarta.ahok.tak.bilang.ayat.yang.membohongi.tetapi.membohongi.pakai.ayat
http://www.nu.or.id/post/read/72586/kiai-said-jika-ada-atribut-nu-saya-pastikan-itu-bukan-warga-nu
Rumah Rapi Bersih Praktis Tanpa PRT

Rumah Rapi Bersih Praktis Tanpa PRT

Tidak semua orang bisa punya pembantu rumah tangga. Stok PRT berkurang sementara permintaan bertambah jadi susah untuk dapat PRT. Ada juga yang rumahnya mungil tidak bisa disesaki lagi oleh keberadaan PRT. Ada juga yang keuangannya tidak memadai untuk menggaji PRT. Juga ada yang baru ditinggal PRTnya pulang kampung tapi tidak kembali lagi. Lalu karena suatu hal Andapun tidak punya pembantu, seperti saya 😂

Tapi tidak punya PRT Anda juga bisa kok mengurus rumah sendiri. Yang penting ajak suami untuk mau terlibat dalam tetek bengek rumah tangga. Kalau suami Anda tidak mau karena ia memang menganggap itu urusan perempuan maka mungkin lebih baik Anda berhenti membaca tulisan ini karena dibutuhkan kerjasama dari suami supaya Anda tidak depresi sendirian mengurus rumah.

Ajak suami bangun subuh. Kalau Anda beragama Islam ya shalat Subuh dulu, lalu minta bantuan suami untuk masak air guna mengisi termos dan menyeduh teh atau kopi. Selagi menunggu air dididihkan, suami bisa mandi. Setelah itu ia juga bisa berpartisipasi membuka jendela-jendela rumah. Lalu sebelum ia berangkat mencari nafkah, mintalah keikhlasannya untuk membuat sarapannya sendiri 😂

Oya, karena tidak punya PRT maka turunkan standar Anda tentang rumah yang kinclong, terawat, teratur, dan bebas dari debu. Kalau Anda punya anak kecil turunkan lagi standar Anda karena rumah dengan anak kecil sudah pasti lebih berantakan dan kotor dibanding rumah yang punya anak remaja.

Sapu rumah tiap hari. Lantai keramik, kalau Anda lelah mengurus balita, tak apa tak dipel tiap hari, tapi harus disapu. Segera sapu lantai yang kotor penuh remah atau ceceran makanan dan kertas supaya tidak terinjak-injak dan terbawa ke seluruh rumah.

Tak perlu memaksakan diri memasak menu komplet tiap hari. Yang penting selalu sedia stok telur, kentang, atau nugget, bakso, dan sosis. Bisa juga masak ungkep sekilo ayam atau tempe lalu masukkan kedalam kulkas. Kalau mau makan tinggal goreng.

Anak-anak Anda sepertinya tak apa-apa dalam seminggu ada 2 - 3 hari menu makan tiga kalinya itu-itu saja. Misalnya hari ini makannya dari pagi sampai malam nasi dan sop saja, asalkan cemilan selingannya bervariasi, misal pagi buah, siang puding, sore biskuit atau apapun snack kesukaan anak.

Cuci perabot masak dan rapikan dapur segera setelah selesai memasak. Jangan menunda mencuci peralatan tiap selesai memasak. Tidak penting apakah Anda masak rendang atau telur ceplok atau mengulek sambal, segera cuci peralatan yang Anda pakai. Makin menumpuk bak cuci Anda makin terasa malas Anda mencucinya. Segera bersihkan cipratan bekas masak atau tumpahan bumbu dengan lap dan cairan pembersih, contohnya Cling, Mr Muscle, Bayclin Pembersih Dapur, dan sejenisnya. Cairan itu memudahkan dan mempercepat pembersihan, juga mencegah semut atau lalat menghinggapi dapur. Kalau dapur bersih serangga tak akan betah bersarang di dapur Anda. Kalau Anda punya balita, pastikan si kecil berada dalam jarak pandang Anda saat membersihkan dapur.

Kalau tidak risih masakan Anda tidak higienis mungkin Anda bisa memakai wajan, panci atau mangkuk berulang kali tanpa dicuci dulu. Taruh jadi satu disalah satu meja dapur untuk digunakan kembali. Tapi jadi jorok yah.

Langsung lipat pakaian kering yang sudah diangkat dari jemuran.  Jangan biarkan pakaian menumpuk terlalu lama di keranjang setrikaan. Langsung lipat dan taruh pakaian di lemari. Dengan begitu pakaian tidak akan terlalu kusut sehingga tidak perlu menyetrika semua baju. Setrikalah hanya pakaian yang benar-benar harus disetrika. Daster, baju tidur anak, kaos oblong suami, yaaa, lipat langsung ajalah gak usah pake setrika-setrika 😛

Buang barang-barang yang sudah bertahun-tahun tidak dipakai. Masih menyimpan undangan pernikahan kerabat atau kenalan dengan alasan desainnya bagus atau untuk kenang-kenangan? Well, kalau Anda tidak ingin rumah jadi sarang kecoa, baiknya didaur ulang, dibuang ke tempat sampah atau gunakan untuk alas kompor.

Souvenir pernikahan yang menumpuk tidak digunakan sebaiknya juga jangan disimpan. Botol parfum, kaleng bekas cat, arloji rusak, mainan rusak, kardus bekas, koran dan majalah bekas, ponsel yang mati total, juga elektronik yang sudah tak bisa dipakai baiknya dikumpulkan lalu berikan kepada tukang loak. Si tukang loak akan senang hati menerimanya. Atau kalau malas harus menunggu tukang loak, pisahkan barang-barang bekas itu dari sampah biasa sebelum dibuang ketempat sampah didepan rumah. Sampah non organik itu bisa dimanfaatkan oleh tukang sampah di perumahan Anda atau pemulung yang lewat. Tidak ada gunanya menyimpan rongsokan dirumah. Kalau Anda menyimpannya karena yakin barang itu bisa diperbaiki, kenapa tidak diperbaiki setahun yang lalu? Kalau Anda menyimpannya karena ingin memakainya lagi, kenapa tidak dipakai lagi 3 tahun yang lalu?

Tak perlu gegayaan menanam aneka jenis tanaman. Kecuali Anda yakin bisa merawat dan tak malas membersihkan daun-daun keringnya yang rontok, sebaiknya hindari membeli aneka tanaman untuk alasan menghias rumah meski hanya dalam pot kecil.

Tahan keinginan memelihara hewan. Anda tak punya pembantu tapi punya anak yang merengek ingin punya kucing atau marmut. Bilang saja tunggu tahun depan saat dia lebih besar untuk bisa merawat sendiri hewan peliharaannya.

Tulisan diatas kalau dibaca kayaknya ribet yah. Tapi kalau dilakukan enteng kok. Nanti kalau sudah memungkinkan bisa punya PRT lagi kan. Atau akhirnya biasa dan bisa hidup tanpa PRT? Alhamdulillah kalau begitu.

Go Rio Go!

Go Rio Go!

Saat ini nama Rio Haryanto jadi tenar karena ia pebalap Indonesia pertama yang berlaga di F1. Ia juga satu-satunya pebalap Asia di balapan F1 musim ini. Ia pemeluk Islam yang taat. Sebelum balapan ia biasa tahajud dan melafalkan ayat kursi. Rio mengaku ibunyalah yang selalu mengingatkan agar selalu membaca ayat kursi. Bahkan pada mobil balapnya di ajang GP2 tertempel ayat kursi. Selain itu ia kaya raya karena orangtuanya pemilik pabrik buku tulis Kiky yang terkenal itu. Siapa bilang orang Islam tidak bisa tajir dan go international?

However, selain kebanggaan, cibiran juga membayangi karirnya. Ia dicemooh karena bayar mahal sebagai pay driver ke Manor Racing untuk bisa membalap di F1. Padahal karir balap Rio di GP2 (setingkat dibawah F1) juga bagus. Lagipula pebalap F1 sekelas Michael Schumaker dan Fernando Alonso juga mengawali karir sebagai pay driver.

Sayang perjalanan karir balap Rio di F1 tidak mulus. Mobil yang dikendarainya dua kali bermasalah kebocoran oli. Ini mengakibatkan Rio harus berhenti di lap ke-18 saat seri GP Australia di sirkuit Albert Park Melbourne. Padahal di lap ke-10 Rio sempat menyusul ke urutan 18 dari posisinya di urutan 22.
Sebelumnya Rio harus menghadapi hukuman karena mobilnya bersenggolan dengan Roman Grosjean dari tim Haas saat keluar dari pit lane di sesi latihan ketiga. Ia kena pinalti 2 poin dan start mundur 3 grid, menyebabkannya harus start diurutan paling buncit. Tapi mantan pebalap F1 asal Malaysia Alex Yoong, komentator resmi F1 David Croft juga para wartawan Indonesia yang meliput balapan ini bilang bahwa senggolan itu bukan salah Rio karena Rio sulit melihat ke arah kiri. Mestinya itu tugas kru Manor yang harus mengawasi dan memberitahu Rio bahwa ada mobil sedang melaju sehingga senggolan bisa dihindari. Bandingkan dengan rekan setimnya, Pascal Wehrlein, yang bisa dibilang tidak pernah bermasalah.

Satu lagi masalah duit yang harus disetor ke Manor Racing masih kurang 7 juta Euro dari total 15 juta Euro. 

Sampai detik ini cuma Pertamina yang benar-benar menggelontorkan duit, yang lain masih "we will see". Keluarga Rio sendiri mengeluarkan 3 juta Euro. Tambahan duit 5 juta Euro dari Pertamina menjamin Rio aman di Manor sampai separuh musim sebelum, mungkin, akhirnya digantikan oleh pebalap pengganti jika Rio tak bisa melunasi pembayarannya.

Diluar masalah teknis mobil, Rio pastinya bisa mengabaikan ekspektasi tinggi dari sebagian kecil orang Indonesia yang ingin Rio naik podium. Rio naik podium adalah mission impossible.

Rio balapan untuk Manor Racing, tim kecil yang anggarannya kecil. Dengan anggaran yang kecil tak bisa diharapkan mobil balap Manor akan secepat dan secanggih tim Mercedes, McLarren atau Ferrari. Bisa finish di tiap seri sudah merupakan hasil bagus buat Rio. Lebih bagus lagi kalau dia bisa mengalahkan Pascal Wehrlein. Itu saja target buat Rio, si rookie, pebalap yang baru pertama kali terjun di F1.

Jadi punya pebalap Indonesia di ajang balap prestius sedunia saja sudah membanggakan. Berikan waktu untuk Rio sebelum dia bisa mencapai kelas Kimi Raikkonen bahkan Lewis Hamilton. 
Go, Rio, go!
Cara Cepat Menurunkan Berat Badan

Cara Cepat Menurunkan Berat Badan

Pernah diet dengan minum teh atau obat khusus tapi badan masih berat? Pernaaah! Sudah olahraga tapi nafsu makan malah bertambah? Iyaaa! 

Nah, ini ada satu cara cepat menurunkan berat badan, tapi sangat tidak sehat. Maka itu hanya boleh dilakukan maksimal seminggu. Tidak dianjurkan untuk pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, dan ibu hamil-menyusui.

Caranya gampang. Jangan tidur malam. Makan malamlah seperti biasa, juga ngemil seperti biasa. Tidurlah setelah Subuh. Jika Anda beragama Islam, salat Subuh dulu baru tidur. 

Sepanjang malam sampai Subuh Anda bisa habiskan waktu dengan baca buku, buat kerajinan tangan, nonton televisi, nonton DVD, atau main game online. Pokoknya jangan tidur sepanjang malam.

Nah, Anda tidur pada saat Subuh (sekitar jam 04.30 dinihari), bangunlah jam 14.00. Buat yang beragama Islam bangunlah sebentar jam 12 untuk shalat Dzuhur setelah itu tidur lagi sampai jam 14.00.

Lakukan pola tidur seperti itu (begadang, tidur jam subuh bangun jam 14.00) selama seminggu berturut-turut.

Berat badan Anda akan turun minimal 2 kilogram. Cara cepat menurunkan berat badan, bukan?! Tapi, sangat tidak sehat! Wajah kuyu tidak segar, badan pun lemas tak bersemangat.

Dengan pola tidur seperti itu Anda akan melewatkan sarapan. Kemudian ketika makan siang tiba biasanya Anda sudah tidak nafsu lagi karena badan terasa lemas. Jadi Anda hanya makan sekali pada saat makan malam.

Kalau sudah seminggu tapi berat badan tidak turun juga, segera berhenti diet dengan cara ini. Mungkin metabolisme tubuh Anda tidak cocok. Kembalilah ke pola hidup normal tanpa begadang.

Inti dari penurunan berat badan ini adalah begadang. Selama begadang dilarang makan berat dan ngemil. Cukup teh atau kopi saja dan roti atau biskuit secukupnya.
Susahnya Orang Pinggiran Cari Angkutan

Susahnya Orang Pinggiran Cari Angkutan

Sekarang macet terjadi tak cuma di Jakarta saja. Di Bandung, Bogor, Medan, Denpasar, bahkan lalu-lintas dibeberapa kota di Kalimantan juga sudah padat. Karena itu tanpa menunggu waktu lebih lama, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah membangun Mass Rapid Transit (MRT) dan monorail. Pembangunan dua moda transportasi ini digeber supaya warga yang tadinya naik mobil dan motor mau pindah ke transportasi umum saat beraktivitas. Dengan demikian kemacetan Jakarta bisa hilang, minimal berkurang.

Tingginya mobilitas warga Bodetabek yang ke Jakarta untuk bekerja, belanja, dan aktivitas lainnya, dituding sebagai salah satu penyebab macet. Akan tetapi soal transportasi, sebenarnya warga yang tinggal di pinggiran jauh lebih sulit dalam melakukan mobilitas pergi-pulangnya. Bus TransJakarta hanya melayani jalanan seputar DKI saja. Setelah turun dari TransJakarta harus naik angkot lagi, kena macet pula.
Bisa saja untuk menuju Jakarta dan sebaliknya warga pinggiran naik bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus TransJakarta (APTB) yang rutenya langsung ke pusat kota Jakarta, misalnya Bekasi - Thamrin atau Ciputat - Kota. Namun waktu tempuh bus APTB tak bisa ditebak karena macetnya lalu lintas. Maka itu orang memilih memakai mobil atau motor daripada angkutan umum. Perjalanan bisa ditempuh paling lambat 2,5 jam, sementara pakai angkutan umum 3-4 jam. 

Bayangkan saja, dari Lebak Bulus (Jakarta Selatan) ke Pasar Ciputat (Tangerang Selatan) yang jaraknya hanya 8 km bisa ditempuh selama satu jam! Padahal tanpa macet bisa ditempuh hanya 15-20 menit saja.
Jika nanti MRT selesai dibangun pada 2018, kapasitasnya yang mampu mengangkut 20.000 - 30.000 orang sekali jalan akan signifikan mengatasi kemacetan Jabodetabek, terutama di jam-jam masuk dan pulang kantor.

Melihat tingginya mobilitas warga Bodetabek ke Jakarta dan sebaliknya, mungkin seharusnya gubernur Jawa Barat dan Banten bersinergi dengan gubernur DKI -difasilitasi Kemendagri dan Kemenhub- untuk menciptakan angkutan murah nan nyaman, bukan hanya terintegrasi dengan TransJakarta saja. Kalau bisa buat angkutan TransPerbatasan dengan jalur khusus yang tersambung dengan jalur TransJakarta. APBD Bodetabek tak sedikit, urunan saja, atau minta DKI mengeluarkan dana paling besar untuk infrastrukturnya. Selama gubernurnya dijabat Joko Widodo, opini saya berpendapat beliau mau demi terciptanya kepentingan umum. 

Kalau bersinergi begini, menciptakan transportasi antar perbatasan yang nyaman, aman, dan bebas macet insya Allah bisa. Hanya saja mereka yang duduk di singgasana pemerintahan mungkin berpikir, ngapain repot-repot, nambahin kerjaan aja, nanti saya dapat fee berapa, nih?! Wallahualam.

Mobil Murah vs Transportasi Umum

Mobil Murah vs Transportasi Umum

Pemerintah melalui kementerian perindustrian sudah mencanangkan program mobil murah dibawah Rp100jt agar masyarakat makin berkesempatan membeli mobil. Aneh, kenapa tidak mencanangkan program swasembada beras, kedelai, palawija, dan rempah-rempah saja ya?! Rakyat kan lebih butuh makan daripada mobil.

Berkenaan dengan mobil murah ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah menolak konsepnya karena Jakarta sudah padat. Akses jalan yang ada tidak sebanding dengan jumlah kendaraan. Alih-alih bikin mobil lagi beliau ingin agar transportasi massal dibenahi dulu. Kalau transportasi sudah bagus, bus banyak, terintegrasi dengan KRL, rutenya strategis, penggunanya aman dan nyaman, maka orang yang punya mobilpun tak malas naik kendaraan umum. Kemacetan bisa ditekan, polusi diminimalisir, dan kesemrawutan jalan berkurang. Dan sekarang yang macet bukan di Jabodetabek saja tapi Surabaya, Bandung, bahkan Samarinda, Bontang, dan Balikpapan juga sudah padat. Di jalanan tiga kota terakhirpun banyak berseliweran mobil mewah.

Kontra dengan Joko Widodo, Menteri Perindustrian MS Hidayat bilang rakyat dengan penghasilan rendah berhak beli mobil, karena itu diciptakan mobil murah. Sudah 68 tahun Indonesia merdeka rakyat kok belum bisa beli mobil, katanya. Salah besar, Pak! Kalau penghasilannya rendah bagaimana kepikiran beli mobil? Bayar sekolah anak saja mungkin susah. Iya sudah 68 tahun kita merdeka, tapi kok belum punya mobil bikinan sendiri? Masih saja merek-merek asing yang dijual. Tiap kali putra bangsa membuat mobil nasional, tiap kali pula ATPM melalui menteri-menteri yang telah disuap mencekik pengembangan mobil nasional sampai mati. Lihatlah Esemka. Uji emisinya tidak lulus-lulus. Setelah luluspun tidak dapat inentif apalagi subsidi.

Nyawa Kita Bukan di Tangan Preman dan Geng Motor

Nyawa Kita Bukan di Tangan Preman dan Geng Motor

Jika Anda masih ingin hidup tenang, aman, dan nyaman maka hindarilah berurusan dengan para preman dan anggota geng motor. Kalau mobil atau motor Anda disalip atau disenggol dua atau lebih motor lain sebaiknya biarkan saja selama Anda tidak mengalami luka fisik atau psikis. Kalau "cuma" kaget, selama tidak jantungan, lebih baik minggir dan biarkan mereka lewat.

Begitupula kalau Anda kebetulan pulang larut malam. Usahakan jangan berhenti dalam keadaan apapun sebelum sampai rumah. Meski ada yang berteriak memberitahu bahwa ban Anda kempes. Kalau kebetulan kena lampu merah jangan buka jendela atau pintu meski ada yang menghampiri. Kalau Anda pengendara motor langsung saja tancap gas (hati-hati tapi ya) meski lampu masih menyala merah. Biasanya kalau sudah larut malam, lalu lintas relatif aman untuk diterabas.

Kenapa harus begitu?

Sebab bisa jadi ada geng motor atau preman yang sedang cari mangsa. Aksi jahat preman dan geng motor yang makin brutal merampas, merampok, menjambret bahkan memerkosa makin membuat masyarakat cemas. Di jalan raya, kalau sedang bergerombol, ada pengendara motor yang menyalip mereka bisa ngamuk dan menghunuskan senjata tajam. Karena itu menghindar adalah cara paling bijak supaya tidak jadi korban.

Ulah mereka juga makin nekat karena melempari sejumlah gereja, di Pekanbaru dan Makassar, dengan bom molotov.

Nostalgia Es Mambo Enaak!

Nostalgia Es Mambo Enaak!

Zaman dulu es mambo termasuk jajanan populer rakyat, lho. Selain gampang ditemukan di warung-warung juga biasa dijual di kantin-kantin sekolah, terutama sekolah dasar. Banyak juga rumah tinggal yang sengaja menjual es mambo untuk menambah penghasilan keluarga. Tapi popularitas es mambo makin redup pada satu dekade terakhir setelah Walls, Campina dan sekutunya mengambil alih pasar es mambo :P

Saya kembali menemukan es mambo di rumah tetangga depan rumah yang namanya Bu Yoyo. Saya adalah pendatang baru di perumahan ini dan si tetangga sudah bertahun-tahun jualan lauk-pauk matang. Kemudian karena penjualan lauk-pauk Bu Yoyo selalu laris maka ada yang menitipkan es mambo di warung Bu Yoyo. Es mambonya laris juga. Saya yang beli lauknya di siang hari selalu kehabisan. Suatu hari saya beli lauk pagi-pagi (saking paginya lauknya pun belum matang), es mambonya masih ada, beli empat. Dan ternyata enaakk! Setelah itu tiap beli lauk di Bu Yoyo saya selalu beli es juga meski sering kehabisan juga sih karena belinya kesiangan.

Karena keseringan beli jadinya berpikir daripada beli terus kenapa gak bikin sendiri aja. Toh cuma masukin sirup dan kacang hijau ke plastik trus dibekuin deh. Ternyata tidak segampang itu! Pertama mencoba es mambo saya keraass seperti batu. Kata suami, "Mom, ini es mambo apa es batu digulain." B-)

Es Nutrisari, sirup cocopandan, cocoa bubuk
Dimana yang salah ya. Setelah tanya Mbah Google (seperti biasa) ditemukan ternyata harusnya saya campurkan tepung maizena atau tepung tapioka ke dalam sirup atau kacang hijau itu. Lalu bikin lagi es mambo selusin dengan tambahan tepung maizena. Hasilnya? Masih gagal, kurang empuk. Begitu terus sampai 4 kali. Alhamdulillah suami saya selalu menikmati es mambo hasil percobaan yang gagal itu ;;)

Alhamdulillah percobaan kelima berhasil karena saya melakukannya begini :
  • Saya menggunakan Nutrisari bubuk, sirup cocopandan, dan cocoa bubuk untuk menghasilkan tiga rasa es mambo yang berbeda.
  • Siapkan tepung maizena, kira-kira 20 gram untuk tiap liter air. Larutkan dengan air matang. Larutan maizena berguna untuk mengempukkan es supaya tidak keras seperti batu.
  • Rebus air (matang lebih baik) campur dengan gula dan bahan yang diinginkan, dalam hal ini sirup, Nutrisari, cocoa bubuk. Takaran dikira-kira sesuai selera saja yah. Untuk sirup dan nutrisari tidak perlu ditambah gula kecuali jika ingin lebih manis.
  • Rebus campuran sampai mendidih lalu masukkan larutan maizena, aduk lalu matikan api. Tunggu sampai dingin. Kalau kurang sabar boleh tunggu sampai hangat.

  • Masukkan kedalam plastik es mambo. Untuk memudahkan mengikatnya, tarik ujung plastik sampai mulur lalu buat simpul pengikat.
Voila, akhirnya es mambo empuk nan lezat siap disantap di hari yang panas. Cocok untuk segala usia. Suami saya sering "ngemil" es mambo tengah malam kalau cuaca sedang gerah.

Mereka Bilang Lebih Enak Zaman Pak Harto

Mereka Bilang Lebih Enak Zaman Pak Harto


Kalau saya kebetulan ngobrol dengan orang-orang tua yang umurnya 40 - 60 tahun tentang keadaan sosial ekonomi politik saat ini, hampir semua bilang hidup setelah reformasi ternyata lebih sulit. Orang-orang ini golongan menengah kebawah lho ya. Bukan orang kota yang terkontaminasi negativisme globalisasi. Bukan juga aktivis pergerakan atau wiraswastawan.

Kenapa mereka bilang begitu? Bukannya zaman orde baru adalah era ketakutan dimana orang bisa tiba-tiba hilang, diculik, disiksa, dan sebagainya? Kebebasan berekspresi dan berpendapat nol besar, KKN dimana-mana, dan militer lebih berkuasa dari sipil. Tapi mereka bilang hidup lebih sejahtera di zaman Pak Harto. Kalau soal penculikan, KKN, militer dll itu tak berhubungan dengan rakyat. Mereka tahunya mau berobat lebih gampang, beras mereka laku mahal, anak bisa sekolah, dan hidup terasa tentram.

Satu hal yang membuat orang-orang itu nyaman hidup di era orde baru adalah kemudahan bagi petani mendapatkan bibit dan pupuk. Koperasi Unit Desa (KUD) benar-benar aktif diberdayakan untuk membantu petani. Dengan harga bibit dan pupuk yang murah, harga jual tinggi, dan tidak dikuasai mafia maka petani bisa mengandalkan hidup dari hasil pertanian. Pada zaman Pak Harto, Indonesia biasa memproduksi 2 juta ton kedelai pertahun tapi sekarang 800 ribu ton saja sudah bagus. Kondisinya makin mengenaskan karena petani harus serba berjuang sendiri. Pupuk mahal, KUD mati suri, mafia dimana-mana, saat bencana datang pemerintah diam saja, maka kehidupan petanipun terpuruk.

Lalu soal pendidikan. Kejadian sekolah ambruk ada tapi jaraaaaang, kalau bukan karena bencana ya tidak ambruk. Pun Buku sekolah bisa diteruskan dari kakak kepada adik kelasnya sehingga mengh. Meskipun kurikulum orde baru tidak bisa dibilang berhasil karena mengutamakan hafalan daripada pemahaman namun lebih baik daripada kurikulum sekarang yang -niatnya mengadopsi pendidikan barat namun gagal- membombardir murid dengan mata pelajaran yang overload dan gagal membangun karakter.

Pemilihan Kepala Daerah
Keluhan soal banyaknya pemilihan kepala daerah (Pilkada) nyatanya membuat capek rakyat. Baru selesai satu Pilkada ada lagi yang lain. Untuk memilih walikota atau bupati saja pakai Pilkada. Kata politikus Pilkada adalah proses demokrasi supaya terhindar dari KKN karena dipilih oleh rakyat. Padahal di Pilkada juga tetap kental KKN. Contohnya di Tangerang Selatan dimana Walikota Airin masih kerabat dekat Gubernur Banten Ratu Atut. Pilkada untuk memilih bupati dan walikota juga suatu pemborosan karena. biaya kampanye, logistik, dan pengawasan yang dikeluarkan parpol, perseorangan, KPUD, sampai Banwaslu/Panwaslu.

Keamanan masyarakat
Siskamling (sistem keamanan lingkungan) populer dengan Hansip (pertahanan sipil) sebagai ciri khasnya. Selain hansip warga juga bergantian melakukan ronda untuk menjaga keamanan lingkungan. Dengan adanya ronda, kata mereka, warga jadi saling kenal, dan merekapun paham anggota lingkungan mereka, sehingga kalau ada sesuatu yang tidak beres mudah terdeteksi.

Petrus
Alias penembakan misterius, memang terdengar kejam. Seorang preman tahu-tahu ditemukan tewas dalam karung dengan luka tembakan. Zaman dulu orang bertato diidentikkan dengan berandalan dan pelaku kejahatan karena, ndilalah, orang yang kriminal selalu bertato. Dulu Petrus dinilai melanggar HAM tapi sekarang dengan banyaknya pemalakan di bus, pemerkosaan di angkot, perampokan di siang bolong, dan pencurian dimana-mana, warga seolah "benci tapi rindu" dengan kehadiran Petrus karena dinilai bisa memberikan mereka rasa aman.

Koruptor Tak Perlu Dibui, Tapi...

Koruptor Tak Perlu Dibui, Tapi...

Ya, tak usah repot-repot memenjarakan koruptor. Tempatkan mereka sendrian minimal 5 tahun di desa miskin di daerah asalnya. Buatkan mereka rumah sangat sederhana yang tidak terbuat dari bata dan beton juga dengan perabot ala kadarnya tanpa kulkas, televisi, springbed apalagi AC. Larang mereka membawa gadget dan elektronik. Suruh mereka menjalani keseharian layaknya warga disana, seperti bercocok tanam, memelihara ternak, ambil air di gunung, atau berjualan. Beri mereka modal sama seperti pendapatan rata-rata warga di tempat itu. Kalau sakit harus berobat sebagaimana berobatnya warga disana. Larang berobat keluar kota atau memanggil dokter pribadi.

Angelina Sondakh yang orang Manado, bisa ditempatkan di sebuah desa di Sulawesi Utara. Juga Andi Alfian Mallarangeng yang orang Makassar, wajibkan ia menjalani hidup di daerah miskin di Sulawesi Selatan. Kalau si koruptor tak punya kampung maka tempatkan ia di Kalimantan, Maluku atau Papua.

Sanak kerabat handai taulan yang menjenguk hanya dibolehkan sekali dalam sebulan dan dilarang membawa apapun termasuk makanan.

Bagaimana kalau si narapidana korupsi melarikan diri? Langsung tembak mati. Akan ada lurah atau kepala desa atau kepala dusun yang mengawasi si narapidana. Berikan mereka insentif bulanan minimal Rp5juta supaya tidak disuap oleh narapidana (duitnya darimana? Ya dari harta koruptor yang disita, kan koruptornya sudah dimiskinkan). Si kepala dusun akan lapor ke tentara terdekat kemudian tentara yang langsung menembak mati narapidana korupsi dimanapun mereka ditemukan. Jangan lapor polisi karena polisi mata duitan. Salah-salah mau lapor napi lari malah rugi.

Kenapa hukuman untuk pelaku korupsi alias koruptor harus seperti itu? Nanti melanggar HAM, kan koruptor juga manusia apapun kesalahannya. Lha, mereka itu merampok duit negara yang harusnya jadi hak rakyat supaya dapat hidup layak. Uang yang tadinya bisa untuk membangun saluran air, jalan raya, jembatan, subsidi pupuk dan bibit, pusat kesehatan, sekolah, dan lainnya jadi hilang dan rakyat tetap melarat. Bukan melanggar HAM namanya kalau si koruptor hanya disuruh jadi bagian dari puluhan juta orang yang hidupnya melarat.

Selain itu pada 2011 Indonesia menempati peringkat ke-4 sebagai negara terkorup di Asia. Jadi sudah darurat koruptor dan harus diberantas tanpa alasan. Korupsi kebanyakan dilakukan kepala daerah, anggota DPR, juga PNS. Kalau dilakukan oleh kepala daerah dan anggota DPR/DPRD itu karena mereka ingin balik modal 10x lipat dari biaya yang dikeluarkan saat kampanye selain harus setoran ke partai politik. Dan kalau dilakukan oleh PNS karena mereka mau kaya raya dengan cepat dan mudah.

Itulah kenapa korupsi adalah perbuatan terlarang karena merugikan banyak orang dalam waktu cepat dan bersamaan. Saya jelaskan hal ini karena masih banyak yang belum bisa mengenali apa itu korupsi. Banyak juga yang pura-pura tidak tahu apa itu korupsi seperti Presiden SBY

Saya kenal suami-istri yang suaminya pegawai swasta sementara istrinya PNS di Kemenkeu. Si suami gajinya sudah tinggi tapi ia sering menyindir si istri yang dianggapnya tidak "kreatif". Take home pay yang didapat istri perbulan Rp10juta (bersih tanpa korupsi) tapi si suami bilang dengan pangkat yang dimiliki istrinya harusnya mereka bisa dapat lebih banyak dari 10juta tiap bulannya, mengingat si istri bekerja di direktorat yang sama seperti Gayus Halomoan Tambunan (link). Nah, si suami berarti mendorong istrinya korupsi. Tidak ada alasan, suami telah mendorong istrinya melakukan korupsi.

Tidak heran kalau banyak suami dan istri yang saling mendukung korupsi karena presidennya saja pendukung korupsi. Dimana-mana rakyat akan mencontoh pemimpinnya. Dan karena pemimpinnya welas asih terhadap korupsi maka hukuman untuk koruptor selalu ringan. Rata-rata mereka dihukum penjara hanya 2 - 5 tahun. Sementara pembunuh saja bisa 10 - 15 tahun. Anyway, logikanya kalau seseorang toleran terhadap korupsi berarti ia pelaku korupsi juga donk?! Ga tau deh.

Siapkah Indonesia membasmi korupsi?
The 7th Indonesia's Next President

The 7th Indonesia's Next President

Disclaimer : Tulisan ini murni pendapat pribadi, tidak mewakili dan berhubungan dengan lembaga survei, partai politik, atau pesanan individu dan lembaga.

Pemilihan presiden akan berlangsung pada 2014 tapi jauh-jauh hari partai politik sudah menyiapkan calonnya. Sebagian masih malu-malu kucing mengumumkan, lainnya terang-terangan seperti Aburizal Bakrie yang diusung Partai Golkar. Aburizal Bakrie yang kini lebih senang dipanggil ARB daripada Ical, juga kerap muncul di tvone dan antv pada tayangan tentang kebaikan-kebaikan yang dilakukan Golkar dan Ical. Namun sayang sungguh malang, Ical (dan keluarganya) bergelimang "dosa". Beberapa perusahaan keluarga Bakrie terlibat manipulasi divestasi saham (Kaltim Prima Coal), kasus tender jaringan SLI (Bakrie Telecom), melarikan uang nasabah asuransi (Bakrie Life), manipulasi pajak (Kaltim Prima Coal, Bumi Resources, dan Arutmin Indonesia lewat Gayus Tambunan), juga menenggelamkan banyak desa di Sidoarjo dengan lumpur (Lapindo Brantas). Belum lagi dengan menjadi dalang KPSI yang sukses memboikot tim nasional sepakbola di piala AFF 2012 dan mengobrak-abrik PSSI.

Calon presiden lain adalah Prabowo Subianto yang dicalonkan Partai Gerindra. Tapi, meski Prabowo terlihat kharismatis dan punya jangkauan luas sebagai ketua HKTI, tapi ia orang orde baru, bekas menantu mantan presiden Soeharto. Ia juga terlibat dalam penembakan mahasiswa pada Mei 1998. Lagipula sebagai ketua HKTI Prabowo tidak melakukan tindakan untuk memajukan hidup petani. Kehidupan petani amburadul sejak reformasi bergulir menggantikan orde baru.

Selain dua tokoh tadi, nama-nama lainpun bermunculan. Namun siapakah yang layak, mumpuni, dan kompeten menjadi presiden RI ke-7 setelah Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputrie, dan Susilo Bambang Yudhoyono?

E-KTP, Idih Penting Ga Sih

E-KTP, Idih Penting Ga Sih

Heboh perekaman data warga, foto, dan sidik jari untuk KTP Elektronik sudah lewat, sekarang tinggal sisa-sisa menunggu warga yang belum sempat melakukan perekaman. Kenapa saya katakan heboh? Pertama, di banyak kecamatan di Indonesia antrean warga yang akan melakukan perekaman data panjaaang dan lamaaa. Bisa makan waktu berjam-jam. Banyak pekerja kantoran yang terpaksa izin demi mengantre untuk perekaman E-KTP di kecamatan. Pada akhirnya ternyata warga bisa melakukan perekaman di kelurahan setempat (tanpa antrean yang membosankan) sampai akhir Oktober 2012. Di beberapa tempat di Indonesia malah diperpanjang sampai Desember 2012.

Kedua, jarak antara perekaman dan pembagian fisik E-KTP tidak dekat. Di beberapa kelurahan di DKI relatif lebih cepat hanya sebulan setelah perekaman warga sudah menerima bentuk fisik dari  E-KTP. Sementara di tempat tinggal saya di pinggiran DKI di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan, perekaman foto dan sidik jari dilakukan pada April sampai Agustus tapi warga baru akan dapat print-outnya paling cepat awal 2013..ckk..ckk.. What takes you so long?! Selain itu proses di kecamatan sungguh ribet dan semrawut.

"Heboh" lainnya, kalau boleh saya katakan, program E-KTP terkesan diada-adakan hanya sebagai program kerja "bombastis" Mendagri Gamawan Fauzi tanpa visi-misi jangka panjang. E-KTP direncanakan akan menjadi single identity number, dimana warga hanya perlu menunjukkan E-KTP untuk pengurusan SIM, pajak, rumah sakit, imigrasi dan lainnya. Hanya saja perlu kesiapan infrastruktur lain seperti pembangunan pusat data yang menampung seluruh data WNI. Bank, rumah sakit, imigrasi dan lembaga pelayanan masyarakat lainnya juga  harus punya card reader yang tersambung ke pusat data. Sementara sekarang ini proses pembuatan fisik dan perekaman data E-KTP saja belum juga selesai. Pun begitu pula dengan pusat data yang nampaknya tidak ada ancang-ancang akan dibangun. Lantas kapan maksud dan tujuan pembuatan E-KTP tercapai?! Sampai Menteri Gamawan turun tahta? Ganti menteri biasanya ganti program. Karena itu tak heran kalau program E-KTP ini diindikasikan sarat dengan korupsi, meskipun akhirnya dihentikan oleh Kejaksaan Agung karena kurang bukti.

Program E-KTP mirip dengan KTP Nasional pada 2004 hanya saja, kata Gamawan, E-KTP bisa diterima secara internasional, bisa dipakai untuk multi-aplikasi, tidak bisa dipalsukan, dan tingkat kepercayaan terhadap keabsahan kartu sangat tinggi. Soal E-KTP tidak bisa dipalsukan banyak yang meragukannya karena foto dan tanda tangan elektronik bisa dimanipulasi.

Karena dari awal sudah banyak kesemrawutan dan kejanggalan maka E-KTP berpotensi gagal. Kartu identitas ini akan jadi kartu biasa tanpa keistimewaan karena teknologi yang diusungnya hanya dijalankan setengah-setengah. Apalagi birokrat dan aparatnya juga masih berorientasi korupsi. Maka itu mau ratusan program KTP jenis apapun tidak akan berhasil kalau program itu dibangun berdasarkan kepentingan pribadi dan golongan karena tidak punya visi-misi yang mengarah pada kepentingan nasional.
Material Doctors

Material Doctors

Pernah nonton serial televisi ER atau Grey's Anatomy? Rasanya senang ya lihat para dokter berdedikasi, ulet menggunakan ilmunya untuk menolong dan merawat pasien serta tidak mementingkan duit. Alangkah puasnya kita bila pelayanan dokter di RS sini seperti yang ada di serial itu. Namun sungguh sayang kita bagai pungguk merindukan bulan.

Dokter di Indonesia kebanyakan lebih senang mendiagnosis seadanya dengan hanya melihat gejala umum, memberikan obat paten padahal efeknya berbahaya, malas ditanya-tanya, dan memberikan penjelasan sepotong-potong bila ditanya mengenai suatu gejala penyakit. Kenapa profesi dokter terkesan angkuh ya, mereka seolah bebas memperlakukan pasien seenak mereka tak peduli mereka melakukan malpraktik. Memang tidak semua dokter, but mostly.

"Angkuhnya" dokter mungkin karena sejak dulu sampai sekarang profesi dokter memang prestisius. Zaman saya kecil bila ada pertanyaan tentang cita-cita 5 dari 10 anak pasti menjawab ingin jadi dokter, sisanya menjawab mau jadi insinyur atau profesi lain. Kenapa prestisius? Ya, karena "perjalanan" untuk menjadi dokter sungguh panjang dengan biaya yang amat mahal, hanya sedikit orang yang mampu meraihnya. Karena itulah, ada isu yang mengatakan bahwa lebih banyak dokter yang matre daripada yang sosialis karena mereka ingin cepat "balik modal" untuk mengganti biaya kuliah yang mahal.

Salah satu cara mempercepat balik modal itu adalah dari "fee" yang diberikan produsen atau sales atas penjualan obat paten oleh dokter.

Obat paten (obat dengan nama dagang dan menggunakan nama yang merupakan milik produsen obat yang bersangkutan) sebenarnya tidak jauh beda dengan obat generik. Obat generik adalah obat yang masa patennya sudah habis dan diproduksi oleh banyak perusahaan, biasanya dinamai dengan nama bahan kimia aktifnya. Dosis suatu bahan kimia pada obat paten biasanya lebih tinggi dari generik atau telah ditambahkan zat kimia lain, itulah salah satu penyebab harganya mahal dan pasien lebih cepat sembuh.